Akbar

Akbar

10
June

 

(voinews.id)Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan akan memangkas lebih lanjut proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada 2022 bulan depan, kata juru bicara IMF pada Kamis (9/6/2022), menyusul langkah Bank Dunia dan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) untuk memotong perkiraan mereka sendiri minggu ini.

Itu akan menandai penurunan yang ketiga oleh IMF tahun ini. Pada April, IMF telah memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi global hampir satu poin persentase penuh menjadi 3,6 persen pada 2022 dan 2023.

Juru bicara IMF Gerry Rice mengatakan pada briefingreguler IMF bahwa prospek keseluruhan masih menyerukan pertumbuhan di seluruh dunia, meskipun pada tingkat yang lebih lambat, tetapi beberapa negara mungkin menghadapi resesi.

"Jelas sejumlah perkembangan telah terjadi yang dapat membuat kami merevisi lebih jauh," kata Rice kepada wartawan. "Begitu banyak yang telah terjadi dan (sedang) terjadi dengan sangat cepat sejak terakhir kali kami datang dengan perkiraan kami."

IMF akan merilis pembaruan untuk Prospek Ekonomi Dunia pada pertengahan Juli.

 

antara

10
June


(voinews.id)Pakar kesehatan Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan kenaikan angka kasus COVID-19 di Indonesia dalam tiga pekan terakhir menjadi pengingat bahwa penerapan protokol kesehatan perlu terus diperkuat.

"COVID-19 memang masih pandemi, sehingga masyarakat belum boleh abai, protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan, karena pada saat ini dunia masih berstatus pandemi," katanya, ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis.

Data yang dilansir dari Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan tren kasus mingguan di Indonesia kembali naik, yakni sebesar 31 persen. Data pada 22 Mei 2022, kasus positif berjumlah 1.814 kasus, namun kini naik menjadi 2.385 kasus.

Kasus aktif harian juga ikut mengalami peningkatan sebesar 328 kasus atau 10 persen. Dari kasus aktif harian yang terlaporkan pada 2 Juni 2022, yakni 3.105 kasus, sekarang bertambah menjadi 3.433 kasus.

Terkait hal tersebut, mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Asia Tenggara itu mengatakan pemantauan terhadap angka rata-rata mingguan, sesuai prinsip dasar yang ada harus diperkuat.

"Secara umum memang fluktuasi jumlah kasus masih akan ada," katanya.

Guru Besar Fakultas Kedokteran UI itu menambahkan jumlah tes harus terus ditingkatkan karena jumlah tes yang rendah dikhawatirkan dapat lebih mempersulit penilaian tentang situasi yang benar-benar terjadi di lapangan.

"Selain itu, salah satu tantangan utama COVID-19 adalah varian baru. Dengan demikian, maka pemeriksaan whole genome sequencing harus ditambah jumlahnya," katanya.

Tjandra Yoga Aditama juga menambahkan bahwa berdasarkan prinsip dasar surveilans, maka penyelidikan epidemiologi dan penelusuran kasus harus tetap diterapkan dengan ketat.

"Tentu seluruh masyarakat berharap situasi COVID-19 akan dapat terus membaik, dan untuk itu semua pihak perlu mengikuti dan menganalisanya secara cermat dari waktu ke waktu, belum boleh abai sekarang ini, walaupun memang situasi sudah jauh lebih baik," katanya.

Menurutnya, sesudah lebih dari dua tahun berjalan maka situasi epidemiologi COVID-19 secara umum memang sudah jauh lebih membaik.

"Hanya saja seperti yang sudah dikatakan di awal, bahwa sampai sekarang dunia masih dalam status pandemi, sehingga protokol kesehatan masih perlu ditingkatkan dan sosialisasi juga perlu terus digencarkan,” katanya.

antara

10
June

(voinews.id)Menteri BUMN RI Erick Thohir meminta kapasitas produksi Vaksin COVID-19 BUMN di dalam negeri dapat ditingkatkan untuk menyokong peran Indonesia sebagai hub produksi vaksin dunia.

"Total produksi bisa sampai 500 juta dosis. Kalau perlu diperbesar saat Indonesia jadi hub produksi vaksin dunia. Kita tingkatkan," kata Erick Thohir, dalam konferensi pers Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin BUMN secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Kamis.

Vaksin BUMN ber-platform protein rekombinan sub-unit dikembangkan melalui kolaborasi PT Bio Farma, Baylor College of Medicine dan Eijkman.

Saat ini vaksin tersebut telah menyelesaikan dua tahap uji klinis, berupa penyediaan fasilitas produksi hingga standar prosedur Good Manufacturing Practices (GMP) atau cara produksi yang baik menurut aturan.

Pada uji klinis tahap akhir yang diperkirakan bergulir hingga Juli 2022, Vaksin BUMN melakukan studi terhadap 4.050 subjek dengan batasan usia 18-70 tahun untuk mengukur keamanan bagi kebutuhan vaksinasi primer, booster dan anak.

"Tahap uji klinik tiga ini kita harapkan lolos untuk vaksin premier. Diharapkan pemerintah bisa menjadikan sebagai vaksin booster," katanya.

Pada tahap awal produksi, kata Erick, diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri sebanyak 120 juta dosis. Produksi tersebut bisa dikembangkan hingga 500 juta dosis untuk menyokong peran Indonesia sebagai hub vaksin dunia.

Terkait penamaan Vaksin BUMN, Erick menyebut hal itu untuk kebutuhan awal berupa registrasi nama vaksin selama menjalani proses uji klinis di Indonesia.

"Nama vaksin BUMN, ke depan kami konsultasikan ke presiden, apakah vaksin ini diubah namanya. Karena dalam mencantumkan nama, bukan berarti kita jumawa, seakan mengklaim ini milik kelompok tertentu, sebab di awal kita harus register itu," katanya.

Seperti diketahui, hingga saat ini terdapat empat vaksin COVID-19 yang sedang dipersiapkan untuk berproduksi di dalam negeri. Selain Vaksin BUMN, juga terdapat Vaksin Merah Putih yang dikembangkan peneliti Universitas Airlangga bersama PT Biotis, Vaksin Merah Putih PT Bio Farma dan Boulevard Medicine.

Selain itu, ada pula Vaksin Zifivax yang dikembangkan PT JBio melalui transfer teknologi dari Anhui Zhifei Longco, China, untuk pengembangan vaksin ber-platform protein rekombinan sub-unit. Selain vaksin COVID-19, akan diproduksi vaksin lain, seperti Meningitis, Measles Rubella, TB dan HPV.

Saat itu Vaksin Zifivax telah memasuki tahap konstruksi fisik dan pengadaan peralatan produksi untuk memenuhi target produksi fill finished pada September-Desember 2022.

Vaksin dalam negeri lainnya adalah Etana yang bekerja sama dengan Yuxi Walvax, China, untuk produksi vaksin COVID-19 berplatform mRNA pertama di Indonesia.

antara

10
June

(voinews.id)Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencatat penerima vaksin COVID-19 dosis penguat di Indonesia bertambah sebanyak 199.826 orang pada Kamis (9/6) sehingga total  hingga sekarang ini mencapai 47.212.227 orang.

Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 yang diterima di Jakarta, Kamis, sebanyak 62.639 orang mendapatkan vaksin dosis lengkap pada hari ini sehingga total hingga saat ini menjadi 167.922.197 orang.

Sementara total vaksinasi COVID-19 dengan dosis pertama mencapai 200.732.120 orang hingga sekarang ini atau mengalami tambahan sebanyak 50.217 orang.

Masyarakat diimbau untuk terus melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Sebelumnya, kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami tambahan sebanyak 556 orang pada Kamis (9/6) sehingga jumlah keseluruhan mencapai 6.058.736 orang.

Kasus sembuh COVID-19 mengalami tambahan sebanyak 410 orang sehingga total menjadi 5.898.040 orang. Sementara secara nasional hanya ada tujuh kasus meninggal akibat COVID-19 sehingga jumlah keseluruhan hingga sekarang ini mencapai 156.635 orang.

antara