Akbar

Akbar

28
June

 

 

(voinews.id)Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya dukungan negara G7 untuk melakukan reintegrasi ekspor gandum Ukraina serta komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global, guna mencegah krisis pangan global.

Hal tersebut ditegaskan Presiden Jokowi saat menyampaikan pandangannya pada KTT G7 sesi II dengan topik ketahanan pangan dan kesetaraan gender, yang berlangsung di Elmau, Jerman, Senin.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin malam, Presiden Jokowi menyampaikan terdapat dua cara untuk merealisasikan hal tersebut.

Yang pertama adalah memfasilitasi ekspor gandum Ukraina agar dapat segera berjalan.

Yang kedua menurut Presiden Jokowi, adalah melakukan komunikasi secara proaktif kepada publik dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.

“Komunikasi intensif ini perlu sekali dilakukan sehingga tidak terjadi keraguan yang berkepanjangan di publik internasional. Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan dan lainnya,” jelas Presiden.

 
Presiden Jokowi menaruh perhatian besar pada dampak perang Ukraina-Rusia, terhadap rantai pasok pangan dan pupuk.
 
"Khusus untuk pupuk, jika kita gagal menanganinya, maka krisis beras yang menyangkut 2 miliar manusia terutama di negara berkembang dapat terjadi,” kata Presiden Jokowi.
 
Presiden Jokowi menyerukan negara G7 dan G20 untuk bersama-sama mengatasi krisis pangan yang saat ini mengancam rakyat di negara-negara berkembang jatuh ke jurang kelaparan dan kemiskinan ekstrem.
 
antara
27
June

(voinews.id)Presiden RI Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang diselenggarakan di Schloss Elmau, Pegunungan Alpen Bavaria, Jerman, Senin.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin, Presiden Jokowi terbang ke lokasi KTT G7 dari tempatnya menginap di Munich dengan menggunakan helikopter militer tipe Sikorsky CH53 selama kurang lebih 30 meni, bersama Perdana Menteri India Narendra Modi.

Presiden Jokowi dijadwalkan mengikuti rangkaian KTT G7 mulai dari penyambutan resmi oleh Kanselir Jerman, sesi pertemuan, hingga jamuan makan malam.

Selain itu, Presiden Jokowi dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan sejumlah pemimpin negara, yaitu Kanselir Jerman, Presiden Prancis, Perdana Menteri India, Presiden Senegal, dan Perdana Menteri Kanada.

Setelah seluruh rangkaian KTT G7 selesai, Presiden Jokowi kemudian akan kembali ke Munich dengan menggunakan helikopter yang sama.

Presiden Jokowi hadir dalam KTT G7 sebagai negara mitra G7 bersama 4 pemimpin lainnya, yaitu Presiden Argentina, Perdana Menteri India, Presiden Senegal, dan Presiden Afrika Selatan, sekaligus sebagai Presidensi G20.

Dalam KTT G7 kali ini, Presiden Jokowi akan mendorong negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan secepatnya mencari solusi menghadapi krisis pangan dan krisis energi yang sedang melanda dunia. “Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita, Indonesia, akan terus berupaya," kata Presiden di Tanah Air sebelum keberangkatannya ke Munich, Minggu (26/6).

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan kerjanya di Munich, yaitu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Presiden Joko Widodo pada Minggu pagi bertolak ke Jerman untuk menghadiri KTT G7 atau G7 Summit for Partner Countries yang digelar di Elmau, Jerman pada 26-27 Juni 2022, termasuk membahas solusi untuk krisis pangan dan energi dunia.

Saat memberikan keterangan pers terkait kunjungan kerja ke luar negeri di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, dia menjelaskan, dalam pertemuan itu, Indonesia diundang sebagai negara mitra dalam KTT G7 dan sebagai ketua G20.

"Yang pertama, akan ke Jerman untuk menghadiri KTT G7, di mana kita di sini adalah sebagai negara mitra dari G7 dan juga diundang untuk menghadiri KTT G7 ini sebagai Ketua Presidensi G20," kata dia, dalam keterangan pers yang disaksikan secara virtual dari Jakarta, Ahad.

Adapun masalah pangan dan rantai pasokan menjadi salah satu pembahasan dalam KTT G7 itu. "Di sini kita akan mendorong, mengajak negara-negara G7 untuk bersama-sama mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan, krisis energi yang sedang melanda dunia," kata dia.

Selain mengikuti KTT, dia juga akan melakukan pertemuan-pertemuan bilateral dengan para pimpinan negara-negara anggota G7 dan negara mitra lain yang turut hadir.
Indonesia bersama India, Senegal, Argentina, dan Afrika Selatan menerima undangan untuk menghadiri pertemuan itu.

Ia menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, negara-negara peserta G7 juga akan mendorong perdamaian di Ukraina dan Rusia, dan juga mengakui solusi atas perang antara Rusia-Ukraina memang tidak mudah. Oleh karena itu, Indonesia pun akan mengajak Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, membuka ruang dialog.

Setelah menghadiri KTT G7, Jokowi dan rombongan dijadwalkan menyambangi Zelenskyy dan Putin secara terpisah di Kiev dan Moskow untuk meminta agar perang dihentikan, demi membangun perdamaian dunia.
Stop perang

Presiden Joko Widodo membawa misi membangun dialog, menghentikan perang, dan membangun perdamaian dalam rencana kunjungan ke Ukraina dan Rusia untuk menemui pemimpin kedua negara tersebut pada akhir Juni 2022.

antara

27
June

 

 

(voinews.id)Rudal-rudal Rusia menghantam blok apartemen dan taman kanak-kanak di Kiev, ibu kota Ukraina, pada Minggu, dalam serangan yang dikecam Presiden AS Joe Biden sebagai "tindakan biadab".

Serangan itu dilakukan ketika para pemimpin dunia berkumpul di Eropa untuk membahas sanksi lebih lanjut terhadap Moskow.

Sebanyak empat ledakan mengguncang pusat Kiev hingga dini hari, dalam serangan pertama di kota itu dalam beberapa minggu.

"Rusia menyerang Kiev lagi. Rudal-rudal merusak gedung apartemen dan taman kanak-kanak," kata Andriy Yermak, Kepala Administrasi Kepresidenan.

Seorang fotografer Reuters melihat kawah ledakan besar di dekat taman bermain di taman kanak-kanak yang jendela-jendelanya rusak.

Wakil Wali Kota Mykola Povoroznyk mengatakan satu orang tewas dan enam luka-luka. Dia mengatakan ledakan-ledakan terdengar kemudian di bagian lain setiap kali Kiev dengan pertahanan udara menghancurkan rudal-rudal yang masuk lebih lanjut.

Rusia telah meningkatkan serangan udara di Ukraina akhir pekan ini, yang juga telah menyaksikan jatuhnya sebuah kota timur yang strategis ke pasukan pro Rusia.

"Ini lebih ke arah kebiadaban mereka," kata Biden, merujuk pada serangan rudal di Kiev, ketika para pemimpin dari negara-negara kaya G7 berkumpul untuk pertemuan puncak di Jerman.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan negara-negara G7 harus menanggapi serangan rudal terbaru dengan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia dan memberikan lebih banyak senjata berat ke Ukraina.

 
Saat konflik wilayah terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua memasuki bulan kelima, aliansi Barat yang mendukung Kiev mulai menunjukkan tanda-tanda ketegangan ketika para pemimpin khawatir tentang biaya ekonomi yang meningkat.
 
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan Barat perlu mempertahankan persatuan melawan Presiden Rusia Vladimir Putin.
 
"Harga melangkah mundur, harga membiarkan Putin sukses, merampas bagian-bagian besar wilayah Ukraina, melanjutkan program penaklukannya, harga itu akan jauh, jauh lebih tinggi," katanya kepada wartawan.
 
Dalam pertemuan G7 pada Minggu, Inggris, Kanada, Jepang dan Amerika Serikat mengusulkan larangan impor emas dari Rusia.
 
Sumber: Reuters
27
June

 

(voinews.id)Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan rakyat Ukraina menyambut hangat pencalonan negara itu sebagai anggota Uni Eropa.

"Ini bukan pendapat saya. Ini pendapat Ukraina. Bisa saya katakan bahwa setidaknya sebagian besar rakyat Ukraina, kami menyambut hangat keputusan Uni Eropa," kata Hamianin kepada ANTARA, Sabtu.

Dia mengatakan keputusan itu akan membuka lembaran baru dalam sejarah Ukraina dan juga sejarah Eropa yang bersatu.

Hamianin mengatakan bahwa Ukraina sejatinya adalah milik Eropa dalam tradisi, sejarah, budaya dan bahasa.

"Ukraina telah menjadi bagian Eropa untuk waktu yang lama, bahkan seperti ketika kami dijajah oleh Kekaisaran Rusia. Saat itu, mereka (Eropa) mencoba menghapus perbudakan," katanya.

Meski demikian, ada banyak hal yang harus dilakukan, termasuk upaya reformasi untuk menjadi bagian dari Uni Eropa, katanya.

Dari sekian banyak upaya untuk menjadi bagian dari Uni Eropa, Hamianin mengatakan Ukraina sudah mencapai 70 persen dari tuntutan dan persyaratan yang diajukan.

"Jadi sekarang tinggal sekitar 30 persen lagi yang masih perlu dilakukan," katanya.

Bagi Eropa, kata dia, keputusan itu merupakan tonggak baru dalam sejarah Uni Eropa.

"Karena semakin Eropa bersatu, maka mereka akan semakin kuat. Semakin mampu melawan ancaman-ancaman. Semakin mampu kami menghadapi tantangan dan semakin mampu menyelesaikan masalah-masalah global yang besar," kata dia.

Ukraina, kata Hamianin, akan memberikan banyak manfaat bagi Eropa. Ukraina, misalnya, memiliki tentara yang ia sebut paling andal di Eropa atau bahkan mungkin di dunia.

"Jadi Ukraina akan menjadi benteng bagi Eropa. Antara Eropa yang damai, Eropa yang demokratis dan Rusia kolonial yang agresif," katanya.

Ukraina juga memiliki banyak sumber daya alam dan juga manusia. Sekitar 60 persen dari penduduk Ukraina adalah sarjana, kata dia, dan itu akan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan Uni Eropa.

Hal lain yang paling membedakan Ukraina dengan Rusia adalah bahwa Ukraina tidak pernah memiliki raja atau kaisar, kata Hamianin.

"Jadi ini perbedaan besarnya. Kami memiliki (sistem) demokrasi. Demokrasi, kebebasan, kemerdekaan. Jadi, ini akan memberikan dorongan besar bagi Eropa untuk melindungi prinsip-prinsipnya, prinsip kemanusiaan, prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM) dan demokrasi," katanya, menambahkan.

 

antara