VOI NEWS - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengadakan International Conference on Radar, Antenna, Microwave, Electronics and Telecommunications (ICRAMET) 2020 dan International Conference on Sustaninable Energy Engineering and Application (ICSEEA) 2020, secara virtual pada tanggal 18-20 November 2020.
Konferensi ini bertemakan Digital Transformation of Public Services, dalam rangka mendorong inovasi, penelitian, dan pengembangan, termasuk pertukaran ilmu pengetahuan antara akademisi dan dunia bisnis.
Kepala Pusat Penelitian Elektronik dan Komunikasi LIPI Dr. Budi Prawara mengatakan bahwa konferensi ini akan membahas isu-isu penting dalam bidang komunikasi, lingkungan, dan energi.
“Konferensi ini akan menyampaikan riset di bidang IT dan telekomunikasi, artificial intelligence (AI), Internet of Things (IoT), dan high speed telecommunication system yang dapat berkontribusi pada era digital di Indonesia,” kata Budi pada Selasa melalui channel YouTube LIPI.
Peneliti nasional dan internasional termasuk dari Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat, akan mempresentasikan hasil riset mereka yang terkait dalam bidang antara lain: autonomous vehicle (AV), plant disease detection, face imaging and recognition, sensor system, biomedical, antenna, Covid-19, Internet of Things (IoT), satellite, solar cell, energy harvesting, radar, 5G and WLAN, mmWave, and integrated circuit (IC).
Conference Chairman ICRAMET 2020, Erry Dwi Kurniawan berharap konferensi ini akan menarik lebih banyak penonton disbanding tahun sebelumnya, karena tiket registrasi yang lebih murah karena diadakan secara virtual.
“Dengan diselenggarakan secara virtual, pertemuan ilmiah ini membuka peluang peserta dari luar negeri yang ikut berpartisipasi karena biaya registrasi yang lebih rendah dibandingkan secara offline,” terang Erry.
“Konferensi ini ditargetkan mendukung pengembangan teknologi dalam negeri, penelitian dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk dengan memastikan lingkungan kebijakan yang kondusif untuk diversifikasi industri dan penambahan nilai komoditas,” paparnya. (VOI)
Jakarta (VOI News) - Duta Besar RI untuk Meksiko, Cheppy Wartono, mengajak pelaku ekonomi dan pemerintah Indonesia untuk melihat Meksiko sebagai pasar yang potensial. Hal tersebut disampaikan Cheppy Wartono kepada Voice of Indonesia di Jakarta, Kamis (27/08) melalui pesan singkat. Cheppy mengatakan ada tiga alasan mengapa Meksiko merupakan pasar potensial Indonesia, yaitu jumlah penduduk Meksiko yang hampir mencapai 130 juta jiwa, nilai produk domestik bruto (PDB) perkapita Meksiko yang mencapai 10.200 Dolar AS, dan Meksiko bisa menjadi hub produk Indonesia di Amerika Latin dan Amerika Serikat.
"Yang pertama adalah jumlah penduduk yang mendekati di angka 130 juta jiwa. Yang kedua GDP (Gross Domestic Product/PDB) perkapita di Meksiko di angka 10.200an (Dolar AS). Yang ketiga kita bisa menjadikan Meksiko sebagai hub bagi produk-produk Indonesia untuk memasuki pasar di Amerika Latin, selain juga di pasar di Amerika Serikat. Karena kita ketahui Meksiko juga sudah memberlakukan perjanjian USMCA (United States–Mexico–Canada Agreement) nya per 1 Juli kemarin," kata Cheppy Wartono.
Duta Besar RI untuk Meksiko, Cheppy Wartono lebih lanjut mengatakan ada 3 langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hubungan ekonomi antara Indonesia dan Meksiko. Pertama, perjanjian dagang melalui pintu di negara-negara Pacific Alliance (blok perdagangan Amerika Latin) di mana Meksiko sebagai salah satu anggotanya selain Chili, Peru, dan Kolombia. Langkah kedua adalah promosi besar-besaran. Tahun depan Cheppy berharap dapat merealisasikan Ekspo Indonesia di Meksiko dengan mengajak 200-300 pengusaha Indonesia untuk masuk ke Meksiko. Langkah ketiga adalah membuat komite bersama atau asosiasi pengusaha Indonesia dan Meksiko untuk menyusun langkah-langkah khususnya di bidang ekonomi. (VOI/ADVENT/AHM/EDT R)
Jakarta (VOI News) - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) kembali memberikan penghargaan kepada program televisi dan radio yang ramah anak melalui ajang Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) 2020. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga dalam sambutan virtualnya di acara Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) 2020, Sabtu (29/8), mengatakan anak memiliki hak asasi yang harus dipenuhi seperti halnya orang dewasa. Ia juga mengapresiasi penghargaan dari KPI untuk televisi dan radio yang ramah anak tersebut.
"Maka saya sangat mengapresiasi terselenggaranya penganugerahan penyiaran ramah anak tahun 2020 yang merupakan ajang penghargaan bagi lembaga penyiaran yang memberikan tayangan berbobot dan mendidik bagi anak. Di tengah lesunya segmentasi anak pada siaran televisi dan radio tentunya kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi para insan penyiaran untuk terus menambah program-program yang ramah anak baik dari sisi kuantitas maupun kualitasnya," kata I Gusti Ayu Bintang Puspayoga.
Sebelumnya, Komisioner KPI Mimah Susanti dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Sabtu (29/08) mengatakan meski dalam kondisi pandemi, Komisi Penyiaran Indonesia tetap menyelenggarakan Anugerah Penyiaran Ramah Anak (APRA) sebagai bentuk apresiasi KPI dan KPPPA atas kontribusi lembaga penyiaran menghadirkan program-program siaran yang berkualitas untuk anak.
"Dengan segala keterbatasannya KPI tetap ingin memberikan apresiasi kepada program, baik kepada insan televisi maupun radio atas program anak yang berkualitas. Maka kami ingin dengan situasi keterbatasan ini kami ingin tetap anak-anak Indonesia walaupun menghabiskan seluruh waktunya di rumah, mereka tetap bisa beraktivitas dan juga diberikan suguhan tontonan yang baik," kata Mimah Susanti.
Pada penganugerahan tahun ini terdapat sepuluh kategori yang dinilai, yakni: Program Animasi Anak Indonesia, Program Animasi Anak Asing, Program Dokumenter, Program Variety Show, Program Feature, Program Pendidikan Anak Indonesia, Program Anak Radio, Program Radio Peduli Anak 2020, Televisi Terbaik Program Anak, dan Televisi Terbaik Ramah Anak 2020. Kategori Program Anak Radio dimenangkan oleh RRI Wamena melalui program Lagu dan Belajarnya Anak Wamena (LABEWA) sedangkan kategori Program Radio Peduli Anak 2020 dimenangkan oleh RRI Pontianak melalui program Dunia Anak. (VOI/AHM)