Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan, pengusaha tambang nikel sepakat untuk tidak lagi melakukan ekspor bijih mentah (ore) nikel per 29 Oktober 2019. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Senin mengemukakan, kesepakatan itu merupakan salah satu upaya untuk memfokuskan mineral dan batubara pada hilirisasi. Ia optimistis, nikel mampu diolah oleh anak bangsa untuk menjadi bahan jadi yang akhirnya dapat memberikan nilai tambah bagi negara. Dirinya juga tidak khawatir kesepakatan itu mendapat protes negara luar mengingat sifat bisnis yang dinamis. (antara)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita ingin batik Indonesia menembus pasar global, sehingga mampu membantu meningkatkan ekspor Indonesia. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada Peringatan HUT ke-25 Yayasan Batik Indonesia di Jakarta, Senin (28/10) menginginkan ke depannya ada pameran-pameran batik di dunia yang skalanya besar.
Misalnya di New York, Paris, London, Tokyo, Sydney, atau kota-kota lainnya yang potensial untuk penetrasi pasar produk batik Indonesia. Ia meyakini langkah tersebut lebih mengenalkan keragaman dan kekhasan batik Nusantara kepada konsumen mancanegara, sehingga memberikan multiplier effect yang luas, dan dapat menghasilkan devisa serta menciptakan lapangan kerja melalui industri batik itu sendiri. (antara)
Indonesia memperhatikan perkembangan situasi di Suriah usai berita kematian pemimpin kelompok ISIS Abu Bakr al-Baghdadi. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin mengatakan, Indonesia perlu memperhatikan apa yang akan terjadi setelah itu.
Menurut Suhardi, kehati-hatian diperlukan dalam menyikapi tewasnya Baghdadi karena berita tersebut tidak serta merta mengindikasikan bahwa ISIS di Suriah melemah. Abu Bakr al-Baghdadi diyakini tewas dalam serangan oleh militer Amerika di Suriah pada Sabtu (26/10). (antara)
Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Maroko, Nasser Bourita menggelar pertemuan bilateral di gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, di Jakarta, Senin. Dalam pernyataan persnya usai pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan penguatan sektor ekonomi bersama Maroko diharapkan segera diwujudkan dengan adanya preferential trade agreement (PTA) serta kesiapan Indonesia memperluas akses pasar manufaktur unggulan. Retno menjelaskan, dalam pertemuan bersama Bourita tersebut Indonesia juga menyampaikan kesiapan Badan Usaha Milik Negara dan swasta untuk berpartisipasi pada proyek infrastruktur dan transportasi Maroko. Misalnya untuk rel kereta api dan perumahan. Sementara itu Menlu Nasser Bourita menyatakan, Indonesia dan Maroko memiliki peran penting sebagai bagian dari negara Islam, sebagai modal utama dalam memerangi radikalisme dan terorisme. (kbrn)