Pemerintah Indonesia mengucurkan setidaknya 10,1 triliun rupiah untuk lima destinasi wisata prioritas pada 2020. Kelima destinasi tersebut adalah Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, serta Manado Bitung-Likupang. Anggaran tersebut berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar 7,6 triliun rupiah dan Kementerian Perhubungan sebesar 2,5, triliun rupiah. Demikian diumumkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 27 Oktober.
Akhir pekan lalu, sejumlah menteri dari cabinet Indonesia Maju bertemu di Jakarta membahas rencana terkait pengembangan pariwisata Indonesia. Menteri yang hadir antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio dan Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Melalui pertemuan dengan beberapa menteri terkait pariwisata tersebut, Menteri Basuki berharap para menteri yang lain mengerti program pembangunan yang telah dan akan dikerjakan. Basuki Hadimuljono mengatakan, infrastruktur lima destinasi wisata tersebut tidak mulai dari nol. Sebelumnya pemerintah telah membangun sarana dan prasarana pendukung. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat pada tahun ini telah mengucurkan anggaran 1,6 triliun rupiah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio dalam pertemuan tersebut menyampaikan, pihaknya akan membuat konsep acara yang sesuai dengan budaya setiap destinasi wisata. Sementara itu menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan pihaknya akan bersinergi dengan pihak swasta, agar investasi berupa infrastruktur yang telah dibangun berfungsi maksimal.
Pernyataan itu didukung Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang mengatakan, pembangunan infrastruktur oleh pemerintah akan diikuti dengan kepastian investasi bagi swasta. Menteri Bahlil meyakini, melalui peta jalan dan arah yang jelas hal itu dapat diwujudkan.
Delegasi Indonesia menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Gerakan Non-Blok (GNB) di Baku, Azerbaijan pada 23-24 Oktober. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lebih dari empat puluh enam negara anggota GNB yang berasal dari wilayah Afrika, Asia-Pasifik, Eropa dan Amerika Latin. Pertemuan Tingkat Menteri merupakan pertemuan persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non Blok yang dilaksanakan pada 25-26 Oktober 2019 di Baku, Azerbaijan.
Seperti dikutip laman kemlu.go.id, mewakili Delegasi Indonesia, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Azerbaijan, Husnan Bey Fananie pada kesempatan itu menekankan pentingnya prinsip multilateralisme. Menurutnya negara-negara anggota Gerakan Non Blok harus bersatu untuk mencari solusi atas isu-isu global. Delegasi Indonesia juga serukan pentingnya reformasi GNB dalam memperkuat efektivitas kerja dan respons GNB dalam tantangan dunia kontemporer.
Pertemuan berhasil menyetujui Non-Aligned Movement (NAM)Final Document yang selanjutnya akan diadopsi pada pertemuan KTT GNB. Setelah lebih dari 5 tahun, ASEAN pada akhirnya telah berhasil untuk memperbaharui paragraf mengenai Laut Tiongkok Selatan pada NAM Final Document.
Pada sesi pembukaan, Menteri Luar Negeri Venezuela, Jorge Arreaza telah lakukan serah terima keketuaan Gerakan Non Blok kepada Menteri Luar Negeri Azerbaijan, Elmar Mammadyarov. Dalam sambutan pembukaanya, Elmar Mammadyarov sampaikan pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara berdaulat. Lebih lanjut ia menekankan pentingnya tegakkan prinsip-prinsip Dasasila Bandung sebagai dasar pergerakan GNB. Isu-isu utama yang dibahas oleh negara anggota antara lain mengenai perdamaian dan keamanan internasional dan regional, dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, pentingnya kerja sama internasional dan falsafah multilateralisme, perubahan iklim, dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengingatkan kepada pemuda Indonesia untuk berani tampil "menaklukkan" dunia. Menteri Arifin menyampaikan hal tersebut dalam upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Jakarta, Senin. Menteri ESDM juga mengutip pesan dari Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali bahwa tantangan terbesar memaknai Sumpah Pemuda saat ini adalah merawat persatuan.
Hari Sumpah Pemuda ke-91 kali ini mengambil tema 'Bersatu Kita Maju'. Tema ini diambil untuk menegaskan kembali komitmen yang telah dibangun oleh para pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928 dalam Sumpah Pemuda, bahwa hanya dengan persatuan bangsa Indonesia dapat mewujudkan cita-citanya. Di akhir sambutannya, Arifin menyerukan pemuda Indonesia harus dapat menjadi obor penyemangat dan pengangkat harkat martabat negara di kancah dunia. (antara)
Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani Maming menilai kesepakatan pengusaha untuk mempercepat penerapan larangan ekspor bijih mentah (ore) nikel akan mendorong Indonesia menjadi pemain dominan di industri pengolahan dan pemurnian (smelter). Mardani Maming di Jakarta, Senin mengatakan, kesepakatan ini akan meningkatkan nilai tambah nikel sekaligus menjadi kekuatan bagi Indonesia. Ia menambahkan, percepatan penerapan larangan ekspor bijih mentah nikel juga akan mendorong hilirisasi di sektor pertambangan. Menurut Mardani, kesepakatan itu juga tidak merugikan pengusaha mengingat harga yang disepakati nantinya berdasarkan acuan Internasional. (antara)