Daniel

Daniel

02
April

Sejak 2008 lalu, setiap tanggal 2 April,  dunia memperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia. Tahun ini peringatan tersebut bertema, “Assistive Technologies, Active Participation” atau “Teknologi Bantuan, Partisipasi Aktif”. Sehubungan dengan peringatan tersebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak masyarakat dunia untuk memastikan partisipasi orang-orang dengan autisme untuk merealisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Dalam laman resminya PBB mengatakan, bagi banyak orang dalam spektrum autisme, akses ke teknologi bantuan yang terjangkau adalah prasyarat untuk dapat menggunakan hak asasi mereka dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat. Dengan demikian mereka  dapat  berkontribusi pada realisasi SDGs. Teknologi bantuan dapat mengurangi atau menghilangkan hambatan untuk berpartisipasi  atas dasar kesetaraan dengan orang lain.

Konvensi Hak-Hak Penyandang Disabilitas mewajibkan negara-negara yang ikut serta dalam Konvensi untuk mempromosikan ketersediaan dan penggunaan teknologi bantuan dengan biaya yang terjangkau. Mereka juga harus memfasilitasi akses ke teknologi bantuan dengan mempromosikan penelitian dan pengembangan teknologi semacam itu.

Sementara teknologi terus berkembang, masih ada hambatan utama untuk penggunaan teknologi bantuan, termasuk biaya tinggi, kurangnya ketersediaan, kurangnya kesadaran akan potensi, dan kurangnya pelatihan dalam penggunaannya. Data yang didapat PBB menunjukkan bahwa di beberapa negara berkembang, lebih dari 50 persen penyandang disabilitas yang membutuhkan alat bantu tidak mendapatkan.

Di Indonesia sendiri pada tahun 2015 menurut harian Kompas (11/3), terdapat kurang lebih 12.800 anak dengan autisme dan 134.000 orang dewasa dengan autisme. Sayangnya di Indonesia belum ada data yang akurat mengenai jumlah peningkatan anak dengan autisme setiap tahunnya. Namun  pada umumnya penanganan autisme di Indonesia sudah sama dengan negara lain. Saat ini telah banyak beredar informasi mengenai penanganan autisme, seperti dibukanya berbagai pusat terapi. Juga  terbentuknya berbagai yayasan yang peduli menangani anak dengan autism. Selain itu, ada pula berbagai seminar yang membahas mengenai autisme.

Penanganan yang dahulu dianggap mustahil pada akhirnya dapat diterapkan pada anak yang memiliki gejala autisme sejak usia dini. Meskipun begitu, tidak semua  mampu untuk melakukan penerapannya dengan metode yang tepat.

Disinilah pentingnya inisiatif dan peran pemerintah dalam mengatur pelayanan terkait autism.  Baik dalam bentuk fasilitas fisik, maupun undang-undang. Dengan demikian semua penyandang autisme mendapat penangan yang tepat. Sehingga Indonesia akhirnya dapat menjalankan komitmennya dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait penyandang disabilitas,  yaitu,  Leaving No One Behind.

03
April

Presiden RI Joko Widodo meresmikan tiga Kawasan Ekonomi Khusus, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan, Kawasan Ekonomi Khusus Morotai, dan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, di Bandar Udara Sam Ratulangi, Kota Manado, Sulawesi Utara, Senin (1/4). Presiden didampingi antara lain oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, dan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.

Dalam sambutannya Presiden Joko Widodo berharap, dengan diresmikannya ketiga kawasan ekonomi khusus itu, industri pengolahan, industri-industri yang lain, dan pabrik-pabrik segera dibuka di kawasan tersebut. Sehingga terbuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya.

Agar dapat bersaing dengan produk-produk yang lain dan lebih efisien, selain membangun kawasan-kawasan ekonomi khusus, pemerintah juga wajib membangun infrastrukturnya. Presiden memberi contoh kawasan ekonomi khusus di Bitung, dengan dibangunnya jalan tol Bitung - Manado.

Presiden Joko Widodo juga berharap, kehadiran tiga kawasan ekonomi khusus itu akan mendorong pemerataan pembangunan di kawasan Timur, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara. Jika sebelumnya produk dari daerah sekitar kawasan ekonomi khusus diekspor dalam bentuk barang mentah, diharapkan nantinya akan ada pengolahan industri di dalam negeri. Baik untuk perikanan, kelapa sawit, maupun produk-produk perkebunan lainnya, termasuk pariwisata.

Presiden menambahkan, dengan mengekspor bahan-bahan yang sudah diolah, nantinya akan ada nilai tambah yang diharapkan juga memberikan lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya kepada masyarakat.

Presiden Joko Widodo juga menyampaikan keinginannya untuk kembali ke Kota Manado pada bulan September atau Oktober mendatang, sekaligus untuk meresmikan jalan tol Manado-Bitung.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, Sulawesi Utara, dioperasikan untuk menarik investor dengan fokus pada pengolahan kelapa, perikanan, dan farmasi.

Sementara Kawasan Ekonomi Khusus Morotai berfokus pada investasi pengolahan perikanan dan pariwisata, dan untuk Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan fokus pada investasi untuk pengolahan kelapa sawit dan energi.

Darmin menyebutkan, untuk kawasan ekonomi khusus, asal tanahnya sudah siap, maka investor akan datang. Menurutnya, lahan di ketiga kawasan ekonomi khusus itu sudah siap. Ia menyebutkan, investasi yang masuk untuk Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan dan Morotai masing-masing diperkirakan mencapai 37 triliun rupiah dan Kawasan Ekonomi Khusus Bitung mencapai 35 triliun rupiah.

Selain proyek strategis nasional berupa kawasan ekonomi khusus, juga ada proyek strategis penunjang Kawasan Ekonomi Khusus Bitung, yaitu Tol Bitung-Manado dan pelabuhan peti kemas Bitung.

02
April

Amerika Serikat (AS) merupakan mitra strategis yang selalu mendukung kesatuan dan sentralitas ASEAN. Hal tersebut sangat penting dalam menjaga postur arsitektur regional di kawasan, termasuk dalam proses pengembangan konsep Indo-Pasifik ASEAN yang erbuka, transparan, dan inklusif demi kemajuan bersama. Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Rpeublik Indoneisa Jose Tavares pada pertemuan ke-32 ASEAN-US Dialogue yang diselenggarakan di Washington D.C, Amerika Serikat pada 27-28 Maret 2019.Seperti dikutip dari kemlu.go.id, Jose Tavares menjelaskan posisi Amerika Serikat tersebut patut  diapresiasi Indonesia dan ditindak lanjuti dengan kerja sama konkret, ketika konsep Indo-Pasifik ASEAN terwujud pada tahun 2019 ini.

Terkait dengan hal tersebut, ketua Delegasi Amerika Serikat, Patrick Murphy, menyambut baik pernyataan Indonesia dan mengatakan pihaknya akan terus berperan aktif dalam berbagai mekanisme ASEAN, seperti East Asia Summit dan ASEAN Regional Forum, serta sepenuhnya mendukung konsep Indo-Pasifik ASEAN yang terbuka, transparan, dan inklusif dengan ASEAN sebagai sentralnya. Dikatakannya, Amerika Serikat juga mengapresiasi penyelenggaraan High-Level Dialogue (HLD) on Indo-Pacific Cooperation atauDialog Tingkat Tinggi tentang Kerja sama Indo – Pacific di Jakarta tanggal 20 Maret 2019 lalu. Menurut Patrick , Dialog Tingkat Tinggi  berhasil menegaskan banyaknya kesamaan prinsip dan elemen dari konsep Indo-Pasifik yang diusung Amerika Serikat  dan ASEAN.

Sementara itu, Dirjen Jose Tavares mengatakan isu terorisme dan aksi kekerasan ekstrim juga menjadi salah satu sorotan dalam pertemuan. Menurutnya ada ancaman terorisme dan kekerasan ekstrim yang masih terjadi. Peristiwa kemanusiaan yang tragis di Christchurch, New Zealand dan Utrecht, Belanda serta di dalam negeri Indonesia menunjukkan bahwa pada berbagai komunitas masih ada bibit-bibit ekstrimisme yang harus dicegah. Untuk mengatasinya, tidak ada jalan selain memperkuat kerja sama antar negara. Dalam kaitan tersebut, pertemuan sepakat untuk memperkuat kolaborasi di bidang pembangunan kapasita dan berbagi informasi intelijien aparat keamanan.

Selain itu, Indonesia juga menggarisbawahi peran strategis pemuda sebagai “Peace Ambassadors” yang menyebarkan nilai-nilai perdamaian dan anti-kekerasan.

Dialog Asean – Amerika Serikat ke 32 merupakan pertemuan tahunan Tingkat Pejabat Tinggi antara ASEAN dan AS. Pertemuan dipimpin bersama oleh Amerika Serikat  dan Laos (sebagai country coordinator kerja sama ASEAN-AS) serta dihadiri delegasi negara ASEAN dan Amerika Serikat, serta Sekretariat ASEAN.
Pertemuan tersebut membahas berbagai hal yang menjadi kepentingan bersama diantaranya isu-isu regional dan internasional, serta perkembangan dan arah kedepan kerja sama ASEAN-AS, termasuk di bidang maritim, ke amanan siber, terorisme, perdagangan dan investasi, penanganan bencana, pendidikan, generasi muda dan perempuan. Kerja sama ASEAN-AS telah dimulai semenjak tahun 1972. Amerika Serikat secara resmi menjadi Mitra Wicara ASEAN pada tahun 1977 dan saat ini berada pada level Kemitraan Strategis semenjak tahun 2015.

Dalam perjalanannya, kerja sama ASEAN dan Amerika  Serikat berkembang progresif. Hal ini tercermin dari telah dilaksanakannya seluruh langkah aksi pada ASEAN-US Plan of Action 2016-2020 yang mencakup bidang politik dan keamanan, ekonomi, serta sosial budaya.

01
April

Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) resmi dibuka di Surabaya, Jumat (29/3).  Pameran diselenggarakan oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto saat membuka pameran mengatakan, tahun kemarin ekspor mobil completely built up (CBU) sudah menyentuh di angka 264 ribu unit, dan yang bentuk Completely Knock Down (CKD) sekitar 82 ribu unit, sehingga total menembus 346 ribu unit. Kementerian Perindustrian menargetkan ekspor otomotif nasional  mampu menembus 450 ribu unit pada tahun ini, seiring dengan pengoptimalan komponen lokal yang semakin meningkat setiap tahunnya. Menteri Airlangga mengatakan, industri otomotif saat ini sudah menjadi salah satu sektor manufaktur andalan dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, pemerintah memberikan prioritas pengembangan agar semakin berdaya saing global terutama di tengah bergulirnya era digital.

Ia menegaskan, pemerintah bertekad terus menciptakan iklim usaha yang kondusif agar dapat mendorong penambahan investasi baru maupun perluasan usaha di sektor industri otomotif. Airlangga Hartarto menyebutkan, produk otomotif nasional saat ini telah diakui kompetitif di kancah Internasional. Daya saing ini tidak terlepas dari pengoptimalan komponen lokal. Menurut Airlangga, tingkat komponen dalam negeri ini yang menjadi kunci keberhasilan dari sektor industri otomotif nasional, yang diharapkan mampu menjadi hub (penghubung) bagi pasar Asean bahkan di tingkat Asia.

Airlangga menambahkan di pasar domestik, Indonesia lebih unggul dari Thailand. Ia menargetkan, produksinya nanti bisa mencapai 1,5 juta unit pada tahun 2020. Airlangga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show 2019 yang memberikan perhatian serius pada transfer informasi teknologi dan inovasi kendaraan bermotor, terutama mobil. Ia berharap, rangkaian pameran yang menampilkan produk dan teknologi terkini kendaraan komersial ini dapat berjalan dengan lancar, serta memberikan peran positif bagi kegairahan industri otomotif di tanah air. Sementara itu Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menginginkan penyelenggaraan Gaikindo Indonesia International Auto Show di Surabaya menjadi salah satu elemen penting pendorong pertumbuhan industri otomotif Nasional. Yohannes Nangoi menambahkan, pameran yang berlangsung dari 29 Maret hingga 7 April tersebut ditargetkan diramaikan 50 ribu pengunjung.