Daniel

Daniel

08
April

Industri perhiasan merupakan salah satu sektor andalan yang berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui capaian nilai ekspornya. Hal ini karena produk perhiasan dalam negeri mampu berdaya saing global dan memiliki nilai tambah tinggi. Demikian dikatakan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih pada pembukaan Jakarta International Jewelry Fair 2019 di Jakarta, Kamis.

Kementerian Perindustrian mencatat, nilai ekspor produk perhiasan Indonesia mencapai 2,05 miliar dolar Amerika sepanjang tahun 2018. Negara tujuan utama ekspornya, antara lain Singapura, Swiss, Hong Kong, Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab. Negara-negara tersebut mendominasi hingga 93,02 persen dari total ekspor produk perhiasan nasional. Gati  menyebutkan, saat ini Indonesia menempati peringkat ke-9 dunia sebagai eksportir perhiasan dengan pangsa pasarnya lebih dari 4 persen di kancah global. Hal ini menjadikan peluang bagi industri perhiasan Indonesia untuk terus memperbesar produktivitas dan memperluas pasarnya. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian bertekad menjaga ketersediaan bahan baku sehingga keberlangsungan usaha di sektor industri perhiasan bisa berjalan terus. Sejalan upaya tersebut, Kementerian Perindustrian pun mengusulkan penurunan tarif bea masuk produk perhiasan nasional di negara tujuan ekspor, seperti Uni Emirat Arab.

Untuk semakin memperluas akses pasar industri perhiasan dalam dan luar negeri, Kementerian Perindustrian aktif memfasilitasi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) perhiasan nasional untuk turut serta dalam pameran-pameran yang berskala Internasional. Salah satunya pada ajang Jakarta International Jewelry Fair 2019 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesai (APEPI) tanggal 4 hingga 7 April 2019 di Jakarta Convention Center. Menurut Gati, pameran berperan penting pula dalam upaya pengembangan investasi industri dan perdagangan perhiasan.

Jakarta International Jewelry Fair merupakan salah satu pameran perhiasan terbesar di Indonesia, yang bertujuan sebagai ajang promosi dan temu bisnis para pelaku usaha di sektor perhiasan. Kegiatan tahunan ini telah 13 kali diselenggarakan. Tahun ini, 30 industri kecil dan menengah perhiasan ikut memeriahkan pameran tersebut. Mereka di antaranya berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Malang, Mataram, Yogyakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Martapura, Demak, Bandung, Bogor, Banten, Aceh, Solo, Papua Barat, Bengkulu, dan Jakarta. 

07
April

Persaudaraan Pencak Silat South Africa (PPSSA) merayakan 10 tahun kiprahnya dalam memelihara dan mengembangkan budaya dan olahraga khas Indonesia, pencak silat di kota Johannesburg,  Afrika Selatan Kota Johannesburg.  Pada acara  yang dihadiri sekitar 200 orang, berlangsung  pada Minggu (31/3) lalu dihadiri beberapa perwakilan  dari pemerintah Afrika Selatan, dan duta besar negara sahabat seperti Turki, Singapura, Malaysia. 

Duta Besar-Dubes Indonesia di Afrika Selatan, Salman Al Farisi dalam keterangannya kepada Antara, Senin (1/4) mengatakan dalam perayaan itu juga hadir mantan Dubes RI untuk Afrika Selatan serta pendiri Persaudaraan Pencak Silat South Africa, Sugeng Rahardjo. Dalam kesempatan ini Persaudaraan Pencak Silat South Africa mengundang enam pelatih pencak silat dari Indonesia  yang pada 10 tahun lalu memperkenalkan pencak silat di Afrika Selatan. Selama dua minggu para pelatih  dari Indonesia tersebut  meningkatkan dan memperbaiki kemampuan para instruktur dan anggota Persaudaraan Pencak Silat South Africa. Selain itu,  para pelatih Indonesia ikut serta dalam seleksi peningkatan sabuk serta pelatihan senam hijaiyah.

Pada perayaan tersebut Dubes Indonesia di Afrika Selatan, Salman Al Farisi mengatakan bahwa kolonialisme telah menyatukan bangsa Indonesia dan Afrika Selatan walaupun kedua masyarakat dipisahkan oleh samudra luas. Dubes mengatakan Persaudaraan Pencak Silat South Africa adalah jembatan serta perekat persaudaraan Indonesia  Afrika Selatan.  Duta besar Salman juga menyumbangkan peralatan pencak silat kepada pelatih pencak silat yang fasih berbahasa Indonesia, Ammaar De La Rey.   Pada saat ini, terdapat lebih kurang 26 pendekar pencak silat dari berbagai kelompok umur yang berlatih seminggu dua kali. Semua pesilat, anggota Persaudaraan Pencak Silat South Africa juga wajib mempelajari bahasa Indonesia sebagai pengantar setiap gerakan dan aba-aba Pencak Silat.

Perayaan 10 tahun lahirnya Persaudaraan Pencak Silat South Africa juga dihadiri Shafiq Morton pengarang buku “From the Land of Spices to Cape Town”. Buku itu menceritakan perjuangan Tuan Guru, bangsawan asal Tidore Indonesia di Afrika Selatan menyampaikan betapa pentingnya peran Indonesia dalam membangun peradaban masyarakat muslim Cape Malay di Afrika Selatan. Shafiq mengharapkan kepada perwakilan Pemerintah Indonesia dan Afrika Selatan yang hadir dalam acara tersebut untuk menetapkan Tuan Guru sebagai pahlawan nasional di kedua negara. Perayaan 10 tahun Persaudaraan Pencak Silat South Africa ditutup dengan penampilan Tari Saman, peragaan pencak silat serta persembahan lagu Indonesia Pusaka dari salah satu warga kota Bosmont.

 

06
April

Bank Indonesia (BI) dan Bank of Thailand (BoT) menyepakati penguatan kerja sama dalam bidang sistem pembayaran dan inovasi keuangan serta Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Kesepakatan tersebut diwujudkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur Bank of Thailand Veerathai Santiprabhob di tengah rangkaian pertemuan gubernur bank sentral se-ASEAN pada Kamis, 4 April di Chiang Rai, Thailand.

Siaran Pers Departemen Komunikasi BI Kamis, menyebut, kesepakatan ini menjadi wujud upaya positif BI dalam mendukung Pemerintah Indonesia untuk menjadi anggota Financial Action Task Force on Money Laundering (FATF), sekaligus menunjukkan komitmen BI untuk memerangi pencucian uang dan pendanaan terorisme serta memenuhi rekomendasi dan panduan FATF.

Nota Kesepahaman ini menambah jumlah kerja sama di bidang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme. Sebelumnya BI sudah melakukan kerjasama dengan Banko Sentral Ng Pilipinas  pada tahun 2018 dan Bank Negara Malaysia (2013).

Perry Warjiyo mengatakan penandatangan Nota Kesepahaman dilakukan dalam rangka memperkuat implementasi kebijakan bank sentral dan menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks dalam kegiatan sistem pembayaran di kedua negara.

Menurut Perry Warjiyo, selain dalam bidang Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Indonesia dan Thailand juga menekankan perlunya sinergi dalam pengembangan sistem pembayaran dan mendorong inovasi keuangan. Ia menjelaskan, ada tiga tujuan penandatangan nota kesepahaman ini. Pertama , memperkuat kerja sama di area sistem pembayaran dalam rangka mendukung tersedianya sistem pembayaran yang aman, cepat, efisien, dan handal. Kedua, mendorong inovasi keuangan, dan; ketiga, memperkuat implementasi kebijakan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme.

Nota kesepahaman ini merupakan landasan pelaksanaan berbagai kerja sama Bank Indonesia dan Bank of Thailand saat ini dan ke depan, yang diimplementasikan melalui beberapa bentuk kegiatan yaitu dialog kebijakan, pertukaran informasi, kolaborasi inovasi, dan pengembangan kapasitas.

Sementara, Siaran Pers Bank Of Thailand menyebut kerjasama ini akan membantu memajukan pengembangan keuangan dan integrasi keuangan kedua negara, yang membawa pertumbuhan ekonomi berkelanjutan  Indonesia dan Thailand maju.

05
April

Setelah sekitar satu bulan demonstrasi yang digelar oleh rakyat Aljazair, akhirnya Presiden Abdel Aziz Bouteflika bersedia mengundurkan diri. Pengumuman pengunduran dirinya disampaikan kepada Dewan Konstitusi Aljazair pada awal pekan ini. Selain tekanan dari rakyat melalui demonstrasi, ada pernyataan dari Kepala Staf Angkatan Bersenjata Ahmed Gaid Salah bahwa Bouteflika dianggap tidak mampu lagi memimpin Aljazair.

Dengan demikian,  Bouteflika tidak lagi mengikuti pemilihan periode kelimanya. Berakhirlah era Bouteflika yang sudah berkuasa selama 20 tahun. Harus diakui bahwa Bouteflika masih dianggap orang kuat di Aljazair, namun serangan stroke 6 tahun lalu membuat Bouteflika mulai jarang tampil di depan publiknya.

Setelah pengunduran diri Bouteflika, Dewan Konstitusi mengumumkan kekosongan jabatan Presiden. Selanjutnya,Dewan menyampaikan kepada Majelis Ummah (Parlemen). Jika parlemen mengesahkan keputusan Dewan Konstitusi maka Ketua Parlemen akan menjabat Presiden sementara selama 90 hari dan menggunakan waktu tersebut untuk menggelar Pemilu. Namun, Ketua Parlemen sebagai Presiden sementara dilarang mencalonkan diri dalam pemilu.

Pengunduran Bouteflika sudah dilakukan sesuai dengan tuntutan rakyat. Tetapi bukan berarti masalah sudah selesai. Banyak tokoh menduduki jabatan penting seperti Ketua Dewan Konstitusi, Ketua Parlemen, dan Perdana Menteri. Mereka dianggap sebagai kroni Bouteflika. Sehingga, tuntutan pembersihan pemerintahan dari unsur Bouteflika masih disuarakan oleh rakyat dan partai oposisi.

Kini hal yang harus dipikirkan secara matang adalah situasi yang tidak menentu ini dimanfaatkan untuk kepentingan satu golongan. Meskipun diwarnai penguasaan oleh satu partai selama 20 tahun, harapan masih ada untuk melaksanakan demokrasi di Aljazair. Inilah saatnya bagi rakyat Aljazair menentukan masa depan mereka dengan memilih pemimpin yang membawa Aljazair pada kemajuan dan bukan pada kehancuran. Siapakah dia? Kita nantikan bagaimana hasil Pemilihan Umum Aljazair beberapa waktu mendatang.