Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan dunia Islam memiliki tiga tantangan utama yang kini tengah dihadapi. Tantangan pertama banyaknya konflik di negara Islam yang menyebabkan kemunduran, korban dan banyak yang mengungsi. Kedua tantangan ekonomi, dan tantangan ke tiga mengenai Ilmu Pengetahuan dan teknologi. Hal itu dikatakan Wapres dihadapan delegasi Afro-Asian University Forum di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa. Untuk itu, Wapres mengharapkan para rektor dari berbagai negara di Afro-Asian University Forum, turut mengajarkan Islam Wasathiyah (moderat) yang mengajarkan penghormatan dan toleransi. Wakil Presiden mengharapkan pertemuan dari berbagai universitas negara-negara di Asia dan Afrika tersebut dapat menjadi pemacu untuk saling bertukar pengalaman dan bekerja sama dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan bangsanya. Antara
Suasana panas di Pakistan saat ini bukan hanya karena musim panas yang tengah berlangsung, namun juga oleh suhu politik yang meninggi menjelang Pemilihan Umum, yang rencananya akan dilaksanakan hari ini. Beberapa peristiwa serangan bom dan bahkan kasus hukum tampaknya menjadi cara untuk saling bersaing dalam pemilihan umum kali ini.
Jelang Pemilu terjadi serangan bom yang menewaskan 149 orang. Sebuah serangan lain bahkan menewaskan seorang kandidat yang akan ikut pemilu, walaupun di tingkat lokal. Hal lain yang menarik perhatian adalah vonis pengadilan kepada seorang kandidat kuat dari partai Liga Muslim Pakistan (PML- N) yang merupakan partai mantan Perdana Menteri Nawaz Sharif. Vonis ini diduga mendapatkan tekanan dari pihak tertentu di Pakistan. Sharif dan putrinya saat ini tengah menghadapi hukuman, masing-masing 10 dan 7 tahun penjara, karena perkara korupsi. Selain itu sebuah keputusan pengadilan Pakistan juga menjatuhkan hukuman larangan berpolitik seumur hidup bagi Sharif.
Di Pakistan, militer memiliki pengaruh kuat. Separuh dari 71 tahun usia negeri itu pernah diperintah atau dikuasai oleh militer. Kali ini pun beberapa pihak menduga militer menekan media dan politisi. Tentu saja militer membantah dan menyatakan tidak memiliki peran langsung dalam pemilu.
Pemilu kali ini menjadi pertarungan antara PML-N dengan partai oposisi Tehreek-e-Insaf ( PTI ) yang dipimpin Imran Khan. Partai lain yang akan berpartisipasi adalah Partai Rakyat Pakistan yang dipimpin oleh Bilawal Bhutto Zardari. Bilawal adalah putra almarhumah Perdana Menteri Benazir Bhutto yang tewas dalam sebuah serangan. Untuk bisa menduduki kursi Perdana Menteri, partai Rakyat mau tidak mau harus bersaing ketat dengan partai-partai lain yang menjadi pesaing di pemilu ini.
Diharapkan, pemilihan umum di Pakistan berjalan damai dan dapat mendudukan orang yang benar-benar dipilih oleh rakyat untuk menjadi pemimpin negeri itu. Para pihak yang selama ini berhadapan dalam pemilu, hendaknya mendahulukan kepentingan bersama ketimbang kepentingan kelompok dan partai masing-masing. Kedamaian di Pakistan menjadi kunci agar dapat berperan meredakan situasi di negara tetangga yang masih bergolak, yaitu Afghanistan, serta kawasan Asia Selatan.
Pemerintah Indonesia dan Malaysia sepakat meningkatkan kerja sama melawan kampanye negatif terhadap produk minyak sawit yang terjadi di wilayah Uni Eropa. Kesepakatan tersebut dicapai dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Senin, 23 Juli 2018. Usai pertemuan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia dan Malaysia akan terus bekerjasama walaupun proses trialog antara kedua negara dan Uni Eropa sudah selesai. Selain itu ia juga menyatakan kedua negara juga sudah mengirimkan surat resmi kepada Uni Eropa untuk menanggapi proses trialog tersebut.
" Jadi kelapa sawit, proses trialog sudah selesai tapi kita masih harus terus bekerjasama untuk post-trialognya. Saya sampaikan saya sudah berkirim surat kepada Menteri Luar Negerinya Uni Eropa dan beliau juga mengatakan bahwa akan mengirimkan surat menanggapi proses trialog ini. Oleh karena itu beliau juga sampaikan kepada Presiden bahwa Indonesia dan Malaysia juga tidak ada pilihan lain selain bekerjasama kuat untuk menangani kampanye negatif yang dialami oleh kelapa sawit ".
Hal yang sama disampaikan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah. Dia mengatakan Indonesia dan Malaysia sebagai dua negara produsen minyak sawit terbesar di dunia harus bekerja sama dalam memelihara pasar produk sawit di Eropa. Dikatakan, kedua negara merupakan penghasil produk minyak sawit terbesar di dunia maka kedua negara harus kompak. Pihaknya sepakat kedua negara harus mengintensifkan diskusi dan kerja sama karena isu ini begitu besar. Selanjutnya, kedua Menlu juga sepakat memainkan perananan masing-masing agar masalah kampanye negatif terhadap produk sawit di wilayah Uni Eropa dapat dikelola secara terstruktur.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad menyampaikan kepada Presiden RI, Joko Widodo bahwa Malaysia dan Indonesia perlu bekerja sama memperjuangkan kelapa sawit. Mahathir mengatakan, tudingan Eropa bahwa produksinya merusak lingkungan tidaklah benar. Perdana Menteri Malaysia tersebut meyakini, alasan Eropa melakukan kampanye negatif terhadap kelap sawit asal Indonesia dan Malaysia lebih kepada motif bisnis semata. Namun, selama ini alasan yang dikemukakan selalu masalah lingkungan yang telah dibantah dengan berbagai penelitian oleh Indonesia dan Malaysia. Terkait dengan isu lingkungan dan kelapa sawit, Indonesia merupakan salah satu anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) yang dibentuk tahun 2004. RSPO berperan menginformasikan tentang minyak kelapa sawit yang lestari serta sistem sertifikasi minyak kelapa sawit. Indonesia telah berkomitmen kepada Uni Eropa melalui proyek kelapa sawit berkelanjutan Eropa tahun 2015. Proyek itu diadakan untuk membantu meningkatkan kepatuhan terhadap standar sertifikasi sesuai definisi RSPO.
Kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya sangat krusial dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA). Hal itu dikatakan Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto saat membuka "The 2018 International Conference on Biosphere Reserve: Engaging Stakeholders towards Community Empowerment di Palembang, Sumatera Selatan. Senin (23/7). Bambang Subiyanto mengatakan, peran setiap pemangku kepentingan sangat krusial sehingga perlu untuk terus diperkuat. Ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030 (SDGs).
Konferensi internasional ini merupakan side-event dari sidang ke 30 “International Coordinating Council of The Man and The Biosphere (ICC MAB) UNESCO, 23-28 Juli 2018. Hadir dalam kesempatan ini lebih dari 300 partisipan dari lebih 50 negara anggota MAB UNESCO.
Pada kesempatan itu, Bambang secara khusus menyoroti peran sektor swasta. Menurut dia, peran pelaku usaha di Indonesia dan juga di banyak negara lain perlu ditingkatkan untuk mengimplementasikan hasil penelitian dalam mendukung industrilisasi. Hal ini akan berdampak pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Dikatakannya, LIPI sebagai focal point program manusia dan biosfer UNESCO di Indonesia bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Pemerintah Daerah akan terus mempromosikan cagar biosfer untuk mendorong pengelolaan Sumber Daya Alam berkelanjutan. Cagar biosfer adalah tempat untuk membentuk pengelolaan berkelanjutan melalui berbagai program seperti manajemen Sumber Daya Alam dan ekosistem, pengembangan jasa lingkungan, serta penelitian dan pengembangan.
Bambang juga mengatakan, sejak tahun 1977 hingga saat ini, Indonesia telah memiliki 11 cagar biosfer. Indonesia sudah mengajukan tiga lokasi lagi kepada UNESCO untuk mendapat pengakuan sebagai cagar biosfer yaitu Berbak-Sembilang, Betung Kerihun-Danau Sentarum, dan Gunung Rinjani-Lombok.
Sementara itu, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno menyatakan ada perubahan arah kebijakan. Masyarakat sekarang dijadikan subyek dalam pegelolaan dan konservasi Sumber Daya Alam.
Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Inovasi, Agus Justianto mengatakan, sumber daya hutan Indonesia memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Agus menyatakan, ada tantangan untuk memastikan adanya pemanfaatan ekonomi sekaligus pada saat yang bersamaan mengkonservasi hutan. Disinilah peran penting penelitian dan pengembangan menentukan.