Indonesia terus berupaya memperluas pasar ekspor bagi produk-produk industri ke kawasan Uni Eropa. Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto usai menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend, di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (25/5) menyebutkan beberapa produk manufaktur nasional yang tengah ditingkatkan nilai ekspornya ke negara-negara Eropa tersebut, antara lain makanan dan minuman, tekstil, pakaian, dan alas kaki, serta minyak kelapa sawit dan turunannya. Airlangga Hartarto mengatakan, perekonomian Indonesia dan Uni Eropa selama ini bersinergi. Selain itu, persaingan komoditas di antara kedua pihak berbeda sehingga bisa saling melengkapi. Kementerian Perindustrian mencatat, nilai total perdagangan Indonesia-Uni Eropa pada tahun 2017 mencapai 25,2 miliar dolar Amerika Serikat. Ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebesar 14,5 miliar dolar Amerika dan impor sekitar 10,7 miliar dolar Amerika, sehingga surplus di angka 3,8 miliar dolar Amerika. Sementara itu, nilai investasi Uni Eropa di Indonesia tahun 2016 sebanyak 2,6 miliar dolar Amerika di dalam 2.813 proyek.
Dalam upaya meningkatkan kerja sama ekonomi bilateral, Menteri Airlangga juga mendorong percepatan penyelesaian perundingan kemitraan ekonomi secara komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Perundingan ke-4 ini telah dilaksanakan pada Februari lalu di Surakarta, Jawa Tengah. Perundingan ke-5 akan dilaksanakan pada Juli mendatang di Brussels, Belgia.
Di samping itu, Menteri Airlangga aktif memacu peningkatan kerja sama antara pelaku industri nasional dengan pelaku industri di negera-negara Uni Eropa. Perluasan kerja sama tersebut, misalnya di sektor industri alat transportasi udara, antara PT Dirgantara Indonesia dengan Airbus. Airlangga menuturkan, PT Dirgantara Indonesia telah cukup lama memasok beberapa komponen pesawat untuk mendukung produksi Airbus, seperti pesawat militer Airbus EADS CASA C-295 dan helikopter Airbus.
Hal senada disampaikan duta besar Vincent Guerend. Ia mengatakan, beberapa spare part Airbus dibuat di Bandung (PT DI) dan kemudian dikirim ke seluruh penjuru dunia melalui produk pesawat Airbus.
Vincent Guerend juga menyampaikan, delegasi Uni Eropa dengan terdiri dari 50 perusahaan akan berkunjung ke Indonesia pada Oktober mendatang untuk menawarkan konsep kerja sama yang disebut circular economy, selain upaya menjajaki peningkatan kerja sama di sektor industri. Guerend menjelaskan, circular economy ini merupakan konsep baru yang tengah digalakkan di Eropa dengan tujuan mengurangi sampah dan meningkatkan daur ulang sampah.
Informasi pertama datang dari Jakarta. Presiden Republik Indonesia Joko Widodo akan menerima kunjungan Perdana Menteri India Shri Narendra Modi di Istana Negara, Jakarta, pada tanggal 29 sampai 31 Mei ini. Kedatangan Perdana Menteri Modi tersebut merupakan kunjungan resmi pertama ke Indonesia sebagai balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke India pada bulan Desember 2016 dan menghadiri ASEAN-India Commemorative Summit pada Januari lalu. Kedua pemimpin rencananya akan membahas isu-isu bilateral, regional, dan global. Agenda bilateral akan mencakup area kerja sama yang ditujukan untuk keuntungan bersama di bidang politik, pertahanan, keamanan, maritim, ekonomi, dan penguatan people-to-people contacts dan kebudayaan. Agenda pembicaraan regional dan global akan mencakup kondisi dan tantangan yang dihadapi bersama di kawasan dan global dewasa ini, serta bagaimana kedua negara dapat bekerja sama dan memberikan kontribusi nyata bagi penciptaan kawasan dan dunia yang damai, aman, dan sejahtera. Kunjungan juga dilaksanakan dalam rangka menyambut 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India tahun 2019 mendatang. Dalam rangkaian acara kunjungan, akan diselenggarakan pula Forum Pejabat Eksekutif Tertinggi Indonesia-India ke dua. Forum ini akan dihadiri oleh Pejabat Eksekutif Tertinggi Indonesia dan India yang akan menghasilkan rekomendasi bersama untuk kemudian disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Narendra Modi. Dalam kunjungan ini, kemitraan strategis Indonesia dan India juga akan didorong melalui penandatanganan sejumlah nota kesepahaman.
Penghargaan ‘Law & Democracy Award’ dari Colombian Society of Press and Mass Communication.
Pada tanggal 23 Mei lalu, Colombian Society of Press and Mass Communication memberikan penganugerahan ‘Francisco de Paula Santander’s Law and Democracy Award’ kepada Duta Besar RI Bogota atas berbagai aktivitas dan peran serta kontribusinya dalam peningkatan hubungan bilateral RI-Kolombia. Upacara penganugerahan dilaksanakan di Markas besar Akademi Kepolisian Nasional Kolombia, Bogota. Colombian Society of Press and Mass Communication merupakan salah satu organisasi berpengaruh di Kolombia yang memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh masyarakat dan pejabat publik yang berprestasi dan memberikan dampak positif terhadap penguatan institusi, demokrasi, transparansi, dan pembangunan sosial ekonomi di Kolombia.
Rumah Budaya ASEAN di Busan
Berbagai rangkaian kegiatan digagas Kedutaan Besar RI Seoul dengan menggandeng Rumah Budaya ASEAN di Busan. Selama dua minggu penuh kegiatan itu digelar dalam kemasan paket promosi terpadu Indonesia, bertema Easy Access Indonesia: Unlocking the Infinite Culture, Nature, and Venture di Busan mulai 15 hingga 27 Mei lalu. Rumah Budaya ASEAN menampilkan berbagai barang komoditas dan karya seni khas Indonesia, mulai dari kopi spesial hingga dekorasi rumah. Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, menyebutkan maksud dan tujuan program terpadu ini, yaitu hanya sebagai salah satu upaya untuk memajukan hubungan Indonesia-Korea Selatan, utamanya setelah ditingkatkan menjadi Kemitraan Strategis Khusus saat kunjungan Presiden Korea Selatan Moon Jae-In ke Indonesia pertengahan November 2017. Umar Hadi berharap dapat membawa Indonesia lebih dekat di hati dan pikiran masyarakat Korea Selatan ataupun komunitas internasional yang bermukim di Korea Selatan, khususnya di Busan. Direktur Jenderal Rumah Budaya ASEAN di Busan, Seunghoon Ham, menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan Kedutaan Besar RI Seoul. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Rumah Budaya ASEAN, yaitu untuk mendekatkan masyarakat ASEAN kepada masyarakat Korea Selatan dan meningkatkan kesadaran dan saling pengertian di antara mereka.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha, Kementerian Agama, Caliadi, mengatakan, tema perayaan Waisak 2018 ini adalah Berucap, Bertindak dan Berpikir untuk Memperkokoh Kesatuan Bangsa. Kepada RRI Voice of Indonesia, Senin (28/5) ia menjelaskan, rangkaian perayaan Waisak sudah dimulai sejak 6 Mei dengan karya bakti di Taman Makam Pahlawan seluruh Indonesia, donor darah, dan pengobatan gratis di Candi Borobudur Magelang. Puncak perayaan Waisak akan dilaksanakan di Candi Borobur pada 29 Mei malam. Diperkirakan puluhan ribu orang hadir pada acara tersebut. Pada tahun ini, sebanyak 360 orang pemuda dari negara-negara ASEAN ikut hadir.
“ Karena ini bagian dari dimana Indonesia sebagai bangsa yang besar. Bangsa yang terdiri dari berbagai suku, ras dan agama, ingin melihat bagaimana sih konsep kerukunan yang dibangun di Indonesia. Itu yang ingin dilihat oleh pemuda ASEAN, kurang lebih totalnya 360 orang. Tentu juga mereka-mereka ikut prosesi dari candi mendut ke Bororbudur “.
Caliadi lebih lanjut menjelaskan, perayaan Wasiak tahun ini sangat istimewa karena di bulan yang sama umat muslim menjalankan ibadah puasa dan umat budhis merayakan Waisak. Ia berharap momentum ini menjadi berkah untuk membangun kehidupan bermasayarakat yang kokoh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia berpesan kepada masyarakan budhis di dunia untuk menjalani hidup dengan menebar kasih secara universal dan saling mengasihi satu sama lain. (voi/sekar)
Perdana Menteri India, Narendra Modi, mulai Selasa ini hingga 31 Mei melakukan kunjungan kenegaraannya di Indonesia. Modi akan menjalani agenda yang padat pada 30 Mei, diantaranya pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo, pertemuan dengan komunitas bisnis dan masyarakat India di Indonesia. Modi juga akan membahas target Indonesia untuk menaikkan jumlah wisatawan India ke Indonesia sebanyak 40% atau hingga mencapai angka 700.000 wisatawan. Pihak India memuji maskapai Garuda Indonesia yang akan memulai penerbangan langsung dari Denpasar dan Mumbai. Hal itu disampaikan oleh Dubes India, Pradeep Kumar Rawat, dalam konferensi pers mengenai kunjungan PM India di Jakarta Senin(28/05).
“Tahun ini pariwisata Indonesia membuat target yang sangat ambisius. Sepengetahuan saya targetnya adalah peningkatan jumlah wisatawan India ke Indonesia sebesar 40% atau sampai 700 ribu wisatawan. Pernyataan yang sangat penting adalah ada hubungan langsung yang diusahakan oleh Garuda Indonesia. Mereka akan memulai penerbangan langsung dari Denpasar Bali ke Mumbai. Koneksi tersebut akan sangat berhasil “.
Dubes Pradeep Kumar Rawat menambahkan, hingga kini telah terjalin kerja sama yang baik antara Indonesia dan India di sektor energi dan sektor solar energi. Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa hubungan antara Indonesia dan India begitu harmonis. (voi/Egi)