Sumarno

Sumarno

15
October

  

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyatakan, Pemerintah Indonesia dan Taiwan telah sepakat bekerja sama dalam Program Magang Petani guna membangun generasi muda pertanian yang memahami teknologi pertanian moderen dan inovatif. Hal itu terwujud dari kunjungan kerja Menteri Amran ke Taiwan yang berlangsung pada 9 Oktober lalu. Seperti ditulis Antara, Menteri Pertanian  Amran Sulaiman  langsung diterima Menteri Pertanian Taiwan Tsung-Hsien Lin. 

Menteri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (14/10) menyebutkan, pihak Taiwan menawarkan program magang yang memberikan kesempatan bagi petani Indonesia untuk mempelajari sistem pertanian moderen langsung dari petani Taiwan. Ia menambahkan, kerja sama ini sangat strategis untuk mendukung program Kementerian Pertanian dalam menciptakan  sumber daya manusia pertanian yang inovatif. antara 

15
October

 

Pemerintah Indonesia mendorong pelaku industri nasional untuk terus melakukan ekspansi dan investasi baru serta meningkatkan ekspor ke Vietnam. Hal ini merupakan salah satu hasil pertemuan antara Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, di Nusa Dua, Bali, seperti ditulis Antara. Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto melalui siaran pers di Jakarta, Minggu (14/10) menyebutkan, ada beberapa poin yang dibicarakan dalam pertemuan itu, antara lain Presiden Jokowi menyampaikan keinginannya agar pengusaha Indonesia menjajaki peluang pasar baru di Vietnam, di antaranya adalah untuk produk-produk farmasi dan alat-alat kesehatan.

Pembicaraan tersebut dilakukan pada rangkaian kegiatan pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia 2018. Menteri menjelaskan, Indonesia akan memanfaatkan potensi Vietnam untuk menjadi tujuan pasar ekspor dan berperan sebagai rantai pasok tingkat regional bagi industri nasional. Oleh karenanya, diharapkan pemerintah Vietnam dapat memberi kemudahan untuk Indonesia dengan menghapuskan beberapa hambatan perdagangan yang masih terjadi di antara kedua negara. antara

15
October

 

Indonesia akan mengekspor lima produk makanan unggulan ke pasar Tiongkok secara langsung. Seperti dilaporkan Antara, Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu (14/10) menyebutkan, kelima produk unggulan Indonesia  yang dipilih, yaitu kopi, crackers, kerupuk udang, mi instan, dan sarang burung wallet.

Sasaran ini akan dicapai melalui keikutsertaan pada 11/11 Global Shopping Festival, ajang pesta diskon besar-besaran di Tiongkok yang diselenggarakan setiap 11 November. Menteri Airlangga menjelaskan, kelima komoditas tersebut diikutkan dalam penjualan dalam jaringan di platform e-dagang milik perusahaan Tiongkok Alibaba Group. Selain memiliki kualitas bagus, produk-produk tersebut banyak diminati oleh konsumen Tiongkok. Menurutnya, ajang 11/11 menjadi momen penting dan kesempatan baik bagi Indonesia untuk menunjukkan daya saing produk industri manufaktur nasional yang telah mampu bersaing di kancah global. antara

15
October

 

Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menyatakan kesiapannya untuk mengedukasi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Indonesia dengan materi teknologi finansial atau Financial Technology -fintech. Hal ini menjadi bahasan penting dalam pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, pekan lalu. Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Yuana Sutyowati, melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (14/10) menyebutkan, tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini adalah meningkatkan literasi masyarakat terhadap produk keuangan digital.

Ia mengatakan, fintech berpeluang menjadi platform untuk meningkatkan akses pendanaan bagi segmen usaha mikro, kecil, dan menengah serta keuangan syariah. Menurutnya, fintech juga memiliki fleksibilitas dengan layanan dan produk yang lebih mudah menjangkau konsumen dibandingkan dengan layanan jasa keuangan konvensional. Tingkat penetrasi fintech yang tinggi akan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, terutama segmen yang tidak memiliki akses terhadap keuangan, seperti usaha mikro, kecil, dan menengah. antara