Sumarno

Sumarno

12
October

 

Para pemimpin negara ASEAN bertemu di sela rangkaian pertemuan IMF-WB 2018, Kamis di Nusa Dua, Bali. Dalam pertemuan bertema 'Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Mengatasi Kesenjangan Pembangunan Melalui Aksi Kolaboratif Regional dan Global' tersebut dibahas berbagai isu terkait komitmen penguatan kerjasama, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyampaikan bahwa negara-negara ASEAN kembali menegaskan komitmen yang kuat untuk kerjasama multilateral dan internasional. Menurutnya negara-negara ASEAN tetap teguh dalam menegakkan sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan telah mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan selama beberapa dekade terakhir.

”Kami mengadakan diskusi mendalam dengan tema 'Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan Mengatasi Kesenjangan Pembangunan Melalui Aksi Kolaboratif Regional dan Global'. Kami juga menegaskan kembali komitmen kami yang kuat untuk multilateralisme dan kerjasama internasional. ASEAN tetap teguh dalam menegakkan sistem perdagangan multilateral yang terbuka dan berdasarkan peran yang mendukung pertumbuhan ekonomi kawasan selama beberapa dekade terakhir.”

Selain itu PM Lee mengatakan negara-negara ASEAN berkomitmen untuk melipatgandakan upaya dalam kerjasama ekonomi komprehensif regional. Terkait hal ini PM Lee mengatakan bahwa dirinya berharap kemitraan ini akan mencapai hasil positif di akhir tahun 2018. Namun demikian, PM Lee juga menyadari tantangan yang dihadapi ASEAN dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Tantangan tersebut diantaranya restrukturisasi ekonomi, percepatan urbanisasi hingga populasi yang menua. (Ndy)  

12
October

 

PT Pertamina Persero mendapatkan investasi dengan nilai terbesar yakni 6,5 miliar dolar Amerika dalam Forum Investasi Indonesia di rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018. Menteri Badan Usaha Milik Negara -BUMN Rini Sumarno di Nusa Dua, Bali, Kamis, mengatakan investasi yang setara 97,5 triliun rupiah itu untuk membangun proyek pabrik bahan baku petrokimia berskala Internasional. Pertamina akan mengerjakan proyek petrokimia itu dengan perusahaan minyak dan gas Taiwan, CPC Corporation. Ia mengatakan, di sektor migas, kerja sama Pertamina dengan CPC Taiwan paling besar.

Rini menjelaskan produk yang dihasilkan dalam proyek ini adalah turunan dari minyak mentah yang bisa menjadi nilai tambah bagi Indonesia. Ini dapat mengurangi impor bahan baku senilai 2,4 miliar dolar Amerika per tahun. Selain Pertamina, di sektor energi juga ada proyek hilirisasi Antam dan Inalum dengan perusahaan dari China yaitu Aluminium Corporation of China Limited (Chalco) di Mempawah, Kalimantan Barat dengan nilai investasi mencapai 850 juta dolar Amerika. Kerja sama Antam, Inalum dan Chalco  juga bisa menekan impor dan menghemat devisa hingga 600 juta dolar Amerika. ant.

12
October

 

Lembaga swadaya masyarakat atau organisasi asing yang membantu penanganan bencana di Sulawesi Tengah harus memiliki mitra lokal. Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Kamis menjelaskan, Organisasi dan warga negara asing tidak diizinkan terjun langsung ke daerah bencana. Bila ada organisasi asing yang sudah menerjunkan relawan asing di daerah bencana ia imbau segera ditarik.

Ia  menjelaskan, bila ada organisasi asing yang sudah membeli atau menyiapkan bahan dukungan dan material bantuan di Indonesia, maka harus mendaftar menjadi mitra kementerian/lembaga dan wajib menggunakan mitra lokal dalam penyalurannya. Dikatakan, Organisasi asing dapat memberikan bantuan melalui Palang Merah Indonesia didampingi kementerian/lembaga terkait atau mitra lokal. Sutopo menegaskan bantuan asing harus sesuai dengan empat kebutuhan yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebelumnya, yaitu transportasi udara, generator set, tenda dan pengolahan air. Di luar empat kebutuhan tersebut, tidak diperlukan pemerintah Indonesia. ant.12.10’18.mar/edit r

12
October

 

Korea Selatan melalui Industrial Bank of Korea menawarkan perluasan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan. Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha  Kecil Menengah UKM Meliadi Sembiring setelah pertemuan bilateral dengan CEO Industrial Bank of Korea Kim Do Jin, di Nusa Dua Bali, Kamis, mengatakan Korea Selatan secara khusus menawarkan perluasan akses pembiayaan bagi para pelaku UMKM di Indonesia.

Dikatakan, Korea memberikan prioritas khusus kredit bagi UMKM di Indonesia. Untuk kepentingan itu, Industrial Bank of Korea akan membuka kantor cabangnya di Indonesia. Untuk tahap pertama Industrial Bank akan membuka cabang di Jakarta selanjutnya di daerah-daerah lain. Dalam pertemuan itu diketahui bahwa proses dan persyaratan yang dibutuhkan bagi Industrial Bank of Korea untuk beroperasi di Indonesia sudah dalam tahap final. ant.12.10’18mar/edit r