Duta Besar Indonesia di Oslo, Todung Mulya Lubis, menyampaikan gambaran dan kontribusi industri sawit lestari pada upaya pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia kepada pengusaha Norwegia yang tergabung dalam Konfederasi Perusahaan Norwegia. Todung Mulya Lubis saat menyampaikan paparannya dalam seminar bertema "Bevare Regnskogen (To Preserve Rainforest)" di Oslo, Rabu (10/10) mengatakan, minyak sawit merupakan salah satu industri strategis yang dapat mendorong pencapaian target tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Todung Mulya Lubis juga menyampaikan, industri sawit sangat esensial bagi perekonomian dan kesejahteraan penduduk Indonesia, sehingga pemerintah berkomitmen mengelola industri kelapa sawit secara berkelanjutan dengan mengedepankan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang. antara
Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti menilai pentingnya instansi pendidikan di bidang kelautan dan perikanan. Hal ini untuk menciptakan generasi bangsa yang ahli dalam kelautan dan perikanan. Seperti dikutip Antara, Menteri Susi Pudjiastuti menyampaikan hal tersebut saat meninjau kemajuan pembangunan lanjutan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, Bali, Rabu (10/10). Ia mengatakan, pembangunan Politeknik tersebut memang sudah menjadi salah satu prioritasnya semenjak ditunjuk sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Menteri berkeinginan nantinya lebih banyak ahli kelautan dan perikanan daripada ahli pertanian.
Menurutnya, keberadaan politeknik selain memudahkan masyarakat, juga dapat membantu dan mendukung visi Presiden Joko Widodo menjadikan laut sebagai masa depan bangsa Indonesia. Ia melanjutkan, setelah menjaga laut dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan, mengelola sampah dengan baik dan tidak membuangnya ke laut, dan menjalankan bisnis perikanan yang sehat, bangsa Indonesia juga perlu untuk membangun manusia-manusia kelautan dan perikanan yang terampil dan berdaya saing tinggi. ant.11.10’18.mar
Indonesia merupakan negara yang rawan terjadinya berbagai bencana yang selain dapat mengakibatkan korban meninggal dunia, juga kerugian materil akibat kerusakan sejumlah infrastruktur jalan dan bangunan. Dalam forum dialog Pendanaan Resiko Bencana dan Asuransi dengan tema "Strategi Nasional untuk Membangun Peningkatan Fiskal" jelang pembukaan pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional atau IMF-Grup Bank Dunia atau WBG 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (10/10), Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyatakan, Indonesia perlu mempunyai managemen asuransi dan pendanaan untuk menghadapi berbagai macam bencana yang sering terjadi di Indonesia. Di hadapan sejumlah delegasi negara yang mengikuti kegiatan IMF-WBG, Jusuf Kalla menyebutkan, berbagai bencana di Indonesia mulai dari tsunami Aceh, gempa Lombok hingga tsunami di Palu dan Donggala menyebabkan kerugian materi cukup besar yang tidak cukup anggaran rekonstruksi dan rehabilitasinya diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara saja. Seperti rekonstruksi dan rehabilitasi paska tsunami Aceh yang dibantu pendanaannya oleh IMF dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Karena itu, Wakil Presiden berharap, ke depan Indonesia perlu mempunyai managemen asuransi dan pendanaan, agar tidak bergantung dengan bantuan asing.
“Selama ini aset-aset Negara itu dibuat tanpa suatu perlindungan risiko fiskal akibat bencana. Kalau jembatan rusak ya rusak, diganti lagi setelah bencana, kalau gedung Pemerintah rusak ya sudah ganti saja, semuanya menjadi beban APBN. Tentu kita tidak ingin semua menjadi bagian daripada beban APBN itu, Tentu kita tidak mau tergantung terus menerus pada bantuan luar negeri. Bagaimana aset negara dapat diasuransikan, selama ini belum ada suatu aturan-aturan tentang bagaimana aset pemerintah diasuransikan.”
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak negara-negara yang berpartisipasi dalam IMF- WBG 2018 untuk membentuk managemen asuransi dan pendanaan menghadapi bencana, guna meringankan beban negara yang tengah terkena bencana alam. Menurutnya, infrastruktur jalan serta bangunan pemerintahan dan masyarakat merupakan aset yang sangat perlu diasuransikan dari bencana alam yang tidak dapat diduga kapan dan di mana terjadi. RIZKI
Tim Nasional Indonesia memborong enam medali emas di cabang olahraga catur Asian Para Games 2018 di kategori catur standar. Penyerahan medali dilangsungkan di Gelanggang Olah Raga Cempaka Putih Jakarta, Rabu (10/10). Antara melaporkan, total Indonesia mendapat enam emas, tiga perak, dan tiga perunggu di kategori catur standar dari total 12 medali emas.
Medali emas disumbangkan dari kelas VI-B1 atau buta total perorangan putra atas nama Hendi Wirawan dan perorangan putri, Debi Ariesta, serta kelas PI atau daksa perorangan putri dari Simanja Nasip Farta. Sementara untuk beregu disumbangkan dari kelas VI-B1 putra, VI-B1 putri, dan PI pria. Sementara medali perak diraih pecatur, Tati Karhati, di kelas VI-B1 perorangan putri dan Maksum Firdaus di kelas PI perorangan putra dan PI beregu putra. antara