Sumarno

Sumarno

07
August

 

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau PELNI secara khusus menyiapkan armadanya untuk keperluan distribusi bantuan kemanusiaan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat dari Surabaya, Jawa Timur. PT PELNI menyiapkan kapal motor (KM) Egon yang berjenis roll on-roll off (Ro-Ro) yang mampu mengangkut penumpang, kendaraan, dan alat berat sekaligus. PT PELNI sendiri menggratiskan atau tidak memungut biaya untuk pengiriman bantuan menggunakan KM Egon. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan persnya Senin (6/8) di Jakarta.

“Kemudian dari PT PELNI menyiapkan kapal motor, KM Egon sebagai sarana transportasi untuk mengirimkan bantuan dari Surabaya ke Lombok secara gratis. KM Egon ini merupakan kapal tipe Ro-Ro dan dapat mengangkut mobil, alat berat dan penumpang.”

Secara terpisah, Kepala Kesekretariatan PT PELNI, Ridwan Mandaliko melalui keterangan tertulis mengatakan KM Egon mulai sandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Selasa (7/8) pada pukul 13.00 WIB sebelum diberangkatkan menuju Pelabuhan Lembar, Lombok pada pukul 18.00 WIB di hari yang sama. Selain menyediakan kapal gratis untuk keperluan pengiriman bantuan kemanusiaan, PT PELNI juga mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa kebutuhan pokok dan obat – obatan untuk korban gempa Lombok. Rencananya bantuan tersebut akan dititipkan melalui KM Egon sebelum diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Nusa Tenggara Barat untuk disalurkan kepada seluruh korban bencana. (VOI/Rezha)

06
August

 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyelenggarakan lokakarya penyusunan Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah tingkat provinsi pada tanggal 1, 4, dan 14 Agustus  di Jakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi dan upaya pemajuan kebudayaan nasional dan dasar penyusunan Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan sebagai acuan baru dalam pembangunan nasional baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Hilmar Farid, kepada Voice of Indonesia di Jakarta, baru-baru ini mengatakan, dokumen strategi menjadi bagian penting dari penyusunan rencana induk tersebut. Ia berharap, melalui dokumen strategi tersebut, masing-masing daerah mampu menonjolkan karakteristiknya sendiri dan melakukan pengembangan sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Cetak biru maksudnya begini, kalau cetak biru artinya semua kegiatan-kegiatan kebudayaan itu sudah bisa kita prediksi. Nah, itu kalau berlaku nasional, sementara Indonesia ini negeri yang begitu bervariasi, itu akhirnya nanti keliru penanganannya. Karena masing-masing daerah ini punya karakteristiknya sendiri-sendiri. Yang kita perlu bukan cetak biru, tapi dokumen strategi, arah besarnya kita mau ke mana. Terus misalnya sekarang kalau kita bicara tentang pengembangan SDM itu, SDM semacam apa, itu kan rata, kebutuhannya akan dimana-mana. Tapi masing-masing daerah hemat saya itu akan punya warna yang berbeda-beda, prioritas yang berbeda-beda.”

Terkait dengan pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang kebudayaan, Hilmar Farid mengatakan, di masa yang akan datang, pihaknya akan terus berupaya menambah jumlah Aparatur Sipil Negara yang mempunyai latar belakang pendidikan bidang kebudayaan. Menurutnya, saat ini jumlah Aparatur Sipil Negara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang menangani bidang kebudayaan sudah cukup memadai. Namun, sebagian besar dari mereka tidak mempunyai latar belakang pendidikan di bidang kebudayaan, sehigga perlu mendapatkan pelatihan dan bimbingan, utamanya yang terkait dengan dasar hukum pengembangan kebudayaan nasional. Rezha

06
August

 

Australia membuka peluang meningkatkan investasi dan memperkuat kerja sama perdagangan di wilayah Provinsi Jawa Timur, setelah negara itu meresmikan kantor konsulat jenderal di Surabaya. Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan, Kantor Konsulat Jenderal Australia di Surabaya  adalah kantor perwakilan ke empat bagi Pemerintah Australia di Indonesia untuk memperkuat hubungan antarkedua negara di bidang perdagangan, investasi, dan pendidikan. 

Menteri Luar Negeri Australia usai meresmikan Kantor Konsulat Jenderal Australia di kawasan Jembatan "Middle East Ring Road", Jalan Ir Soekarno, Surabaya, Minggu (5/8)  menyebutkan, tiga kantor perwakilan negara Australia yang telah berdiri di Indonesia adalah kedutaan besar di Jakarta dan dua kantor konsulat jenderal di Denpasar dan Makassar. Selain fokus pada peningkatan peluang perdagangan dan pengembangan ekonomi di Jawa Timur, Konsulat Jenderal Australia di Surabaya juga akan bekerja untuk meningkatkan hubungan budaya dan komunitas dengan ragam wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta memberikan pelayanan bagi warga Australia yang berada di wilayah tersebut. antara

06
August

 

Kementerian Pariwisata RI mengapresiasi langkah yang dilakukan Kedutaan Besar RI Moskow, Rusia, dalam mempromosikan pariwisata dalam Festival Indonesia yang berlangsung di Krasnaya Persnya Park, Moskow dari tanggal 2 sampai 5 Agustus. Seperti ditulis Antara,  Festival Indonesia yang digagas Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, menampilkan promosi pariwisata, kesenian, dan kuliner serta perdagangan, dengan mengajak Usaha Kecil dan Menengah yang tersebar di Indonesia untuk ikut berpartisipasi.

Direktur Pengembangan Pariwisata untuk Regional Eropa, Agustini Rahayu, kepada Antara London, Minggu (5/8) mengatakan, Kementerian Pariwisata  mengajak industri pariwisata mempromosikan paket-paket wisata dan kopi Indonesia. Agustini Rahayu menyebutkan, pengunjung anjungan Indonesia mencapai sekitar 2.500 orang. Mereka rata-rata menanyakan destinasi pariwisata terbaru, karena pengunjung yang bertanya 50 persen sudah pernah ke Indonesia, khususnya Bali dan Yogyakarta. antara