Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengusung konsep Indo-Pasifik Indonesia dalam Pertemuan ke-51 Menteri Luar Negeri ASEAN di Singapura. Keterangan pers Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis menyebutkan Menlu Retno Marsudi menghadiri rangkaian Pertemuan ke-51 Para Menteri Luar Negeri Negara Anggota ASEAN dan pertemuan terkait lainnya di Singapura pada 1-4 Agustus 2018. Salah satunya adalah Forum Menteri Luar Negeri Negara Peserta KTT Asia Timur (East Asia Summit/EAS).
Dalam pertemuan itu Menlu Retno menyuarakan kepentingan Indonesia mengenai penguatan kerja sama di Kawasan Indo-Pasifik. Isu mengenai Indo-Pasifik merupakan hal yang strategis bagi Indonesia dan ASEAN yang terletak di tengah-tengah atau sebagai poros kedua kawasan, yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Pemerintah Indonesia menawarkan suatu cara pandang terhadap Kawasan Indo-Pasifik yang diarahkan bagi peningkatan kerja sama di bidang maritim, konektivitas dan agenda pembangunan berkesinambungan. Konsep Indonesia tentang Indo-Pasifik itu dimaksudkan untuk memberikan nilai tambah bagi mekanisme kerja sama ASEAN yang telah ada saat ini, khususnya untuk memperkuat EAS. antara
Kelompok orchestra asal Asturias, Spanyol, Orquesta De Camara de Siero-OCAS, kembali menggelar sejumlah konser musik kolaborasi bersama musisi tradisional Indonesia. Projek musik yang bertajuk Vinculos Untuk Indonesia 2018 ini dilaksanakan di provinsi Maluku, Sulawesi Tengah, Riau dan DKI Jakarta pada sepanjang bulan Agustus dan September 2018. Ini merupakan kali kedua OCAS berkunjung ke Indonesia setelah sukses menggelar konser bersama musisi tradisional Mataniari di Danau Toba, Sumatera Utara dan Kepulauan Seribu tahun lalu. Tahun ini OCAS kembali mempersembahkan sejumlah konser kolaborasi, edukasi, workshop, dan sejumlah kegiatan budaya dan sosial lainnya di kota Ambon, kabupaten Sigi dan Parigi Moutong, kota Pekanbaru dan Jakarta. Konduktor OCAS, Manuel Paz pada Kamis malam, 2 Agustus, di Ambon mengatakan, mereka akan berkolaborasi dengan kelompok musik tradisional Ambon, Tahuri dari Negeri Hutumuri. Pada konser tersebut, OCAS akan membawakan tiga lagu tradisional Ambon.
“Bersama dengan Tahuri, Dari musik Ambon ada 3 lagu. Selain itu ada beberapa lagu dari Asturias. Terus ada beberapa lagu dari Amerika Latin. Soalnya Amerika Latin dan Spanyol, walaupun jaraknya jauh sekali tetapi keduanya memiliki banyak kemiripan. Terus ada dua lagu dari Andalusia karena ada dua anggota OCAS yang berasal dari Andalusia.”
Manuel Paz lebih lanjut menjelaskan,lagu tradisional itu berjudul Ayo Mama, Huhate dan Goro-gorone. Dengan tema menebarkan semangat solidaritas, perdamaian, persatuan dalam kemajemukan, kegiatan Vinculos untuk Indonesia 2018 dilaksanakan di di kota Ambon 3 dan 5 Agustus yang akan diproyeksikan sebagai International City of Music oleh UNESCO tahun 2019. Vinculos dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen kuat Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memperkuat kerjasama kebudayaan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Kerajaan Spanyol. Kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Republik Indonesia dan Kerajaan Spanyol. Grup orchestra OCAS juga akan menggelar flash mob atau tarian massal di Maluku City Mall serta konser besar di Taman Budaya Ambon. (voi/sekar)
Konsulat Jenderal Tiongkok di Denpasar, Bali, mengapresiasi Pemerintah Indonesia dalam upaya penyelamatan dan penanganan korban dan wisatawan asing, termasuk warga Tiongkok yang sebelumnya terjebak di puncak Gunung Rinjani ketika terjadi gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Konsul Jenderal Tiongkok, Gou Haodong, di Denpasar, Rabu (1/8) mengatakan, saat ini seluruh wisatawan Tiongkok yang berjumlah 16 orang bersama dengan lebih dari seribu pendaki lainnya sudah dievakusi ke tempat lebih aman oleh tim gabungan setempat.
Antara menulis, Gou Haodong menyebut, beberapa pendaki masih ada di Lombok dan sebagian lainnya akan segera pulang dalam beberapa hari. Mereka mendapatkan penanganan yang bagus, dan saat ini kondisi semuanya dalam keadaan baik. Gou Haodong mengaku, meski memberikan trauma, tetapi ia optimistis hal tersebut tidak mengganggu kunjungan wisatawan Tiongkok, karena merupakan peristiwa alam. antara
Kedutaan Besar RI Moskow, Rusia, kembali akan menyelenggarakan Festival Indonesia untuk ke tiga kalinya pada 3 sampai 5 Agustus ini. Sekretaris Pertama Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya Kedutaan Besar RI Moskow, Enjay Diana, mengatakan, Festival Indonesia bertemakan Visit Wonderful Indonesia: Explore our Regions merupakan ajang promosi perdagangan, investasi, pariwisata, dan seni budaya terpadu sebagai bagian dari diplomasi ekonomi Indonesia di Rusia.
Festival ini akan menampilkan produk unggulan Indonesia dari daerah, seperti kopi, pakaian, aksesoris, minyak kelapa sawit, kuliner nusantara, dan kerajinan, yang tersebar di 85 stan. Enjay Diana menyebutkan,target pengunjung Festival Indonesia yang akan digelar di Taman Krasnaya Presnya, sebanyak 120 ribu orang. Sementara Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M Wahid Supriyadi, mengharapkan, penyelenggaraan Festival Indonesia ke tiga ini makin meningkatkan kerja sama kedua negara. ant.2.8’18.mar