Baru–baru ini Kedutaan Besar Peru di Jakarta merayakan peringatan Hari Kemerdekaan Peru ke-197 di Jakarta. Peringatan ini dirayakan dengan menggelar Malam Kebudayaan di Jakarta. Berbagai pertunjukkan tari dan musik tradisional Peru dipertunjukkan kepada tamu undangan yang hadir. Tamu juga dihibur oleh penampilan grup musik Los de Antano. Duta Besar Peru untuk Indonesia Julio Cardenashas mengatakan tujuan dari pertunjukkan budaya ini adalah memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia. Terlebih saat ini Peru dan ASEAN berupaya mewujudkan Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama dengan ASEAN. Indonesia diakuinya sebagai salah satu negara yang punya peran penting di organisasi kawasan regional tersebut.
“Seperti yang Anda ketahui, ini adalah tujuan utama kami untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Indonesia, serta konsolidasi kehadiran Peru di kawasan Asia-Pasifik dan khususnya, di ASÉAN. Dalam hal ini, Peru sedang memproses Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama Asia Tenggara, yang tidak diragukan lagi keberadaannya akan membawa kami lebih dekat ke wilayah yang dinamis dan menjanjikan ini.” Ungkap Julio Cardenashas
Di kesempatan yang sama Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (RI) M. Hanif Dhakiri, mewakili Presiden RI Joko Widodo menghadiri perayaan Peringatan Hari Kemerdekaan Peru ke-197 di Jakarta. Atas nama Pemerintah Indonesia, ia menyampaikan ucapan selamat dan berharap hubungan kerja sama yang selama ini telah berjalan baik antara Indonesia dan Peru dapat terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Menurutnya, Pemerintah Indonesia dan Peru telah menjalankan hubungan timbal balik untuk meningkatkan dan memperkuat tali persahabatan serta kerjasama berdasarkan kesetaraan dan penghormatan satu sama lain. Ia juga menjelaskan volume perdagangan bilateral antara Indonesia dan Peru menunjukkan tren positif. 2017 total perdagangan meningkat menjadi 229,98 dollar AS. (VOI/Rezha)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjaga dan melestarikan keindahan laut di daerah itu sebagai destinasi pariwisata dan perekonomian masyarakat. Susi Pudjiastuti di Tanjung Pandan, Jumat mengatakan, menjaga keindahan dan kelestarian laut bisa dilakukan dengan berbagai hal mulai dari yang sederhana hingga dengan kebijakan-kebijakan tertentu. Ia berharap masyarakat bisa melestarikan kawasan hutan bakau yang ada di wilayah pesisir pantai di daerah itu.
Ia juga menyarankan daerah itu fokus untuk mengembangkan sektor pariwisata bahari dan hasil kekayaan laut. Menteri Susi Pudjiastuti hadir di Pantai Tanjung Kelayang, Kebupaten Belitung dalam rangka membuka kegiatan Belitong Geopark International Kayak Marathon 2018 yang diikuti sebanyak 82 peserta dari berbagai negara. (antara)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Asian Games yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, tidak hanya sebagai kompetisi olahraga, tetapi harus dimanfaatkan sebagai ajang untuk merekatkan persahabatan dan perdamaian. Hal tersebut disampaikan Menlu RI saat bertemu Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in di Kantor Kepresidenan Korsel, Blue House Jumat (27/7). Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat disebutkan, sebagai utusan khusus Presiden RI, Menlu Retno Marsudi, secara langsung menyampaikan undangan Presiden Joko Widodo kepada Presiden Moon untuk hadir pada acara pembukaan Asian Games di Jakarta pada 18 Agustus 2018.
Menlu RI menyambut baik rencana Korea Selatan dan Korea Utara untuk membentuk tim bersama pada beberapa cabang olahraga di Asian Games 2018, antara lain bola basket wanita, kano dan dayung. Presiden Moon menyampaikan penghargaan terhadap konsistensi pemerintah Indonesia dalam mendukung perdamaian di Semenanjung Korea. Pada kesempatan itu, Presiden Moon juga menyatakan sepakat dengan Menlu RI mengenai pentingnya peningkatan berbagai kerja sama konkret sebagai tidak lanjut Kemitraan Strategis Spesial yang telah dimiliki oleh kedua negara. Sebelumnya Menlu RI telah melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Korea Selatan, Kang Kyung-wha di Seoul pada 26 Juli. (antara)
Kementerian Perhubungan RI dan Japan International Cooperation Agency (JICA) menandatangani kontrak proyek pembangunan Pelabuhan Patimban I untuk paket 1 berupa konstruksi terminal peti kemas dan kendaraan roda empat senilai Rp 6 triliun dari total Rp 8,9 triliun. Pembangunan pelabuhan yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan dimulai dalam waktu dekat. Dalam sambutannya dalam penandatanganan kontrak proyek Pelabuhan Patimban Paket I di Jakarta, Jumat, 27 Juli 2018 Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi mengatakan proyek Pelabuhan Patimban menandakan eratnya hubungan antara Indonesia dan Jepang yang pada tahun ini tengah merayakan ulang tahun ke 60.
“Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47. Merupakan Proyek Strategis di Subang, Jawa Barat. Dan kita ketahui bahwasanya proyek ini adalah proyek dengan Official Development Assistant atau ODA Loan dari Jepang dan menandakan satu eratnya hubungan antara Indonesia dan Jepang, menandai 60 tahun hubungan Indonesia dan Jepang.”
Dalam kesempatan sama, Konselor Ekonomi Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Mari Takada, mengatakan, pihaknya akan berkomitmen dalam kerja sama Pelabuhan Patimban karena akan turut membantu perekonomian Jepang mengingat lokasi pelabuhan sangat dekat dengan kawasan industri manufaktur perusahaan–perusahaan Jepang di Indonesia. Seperti yang diketahui, banyak perusahaan Jepang mendirikan pabrik manufaktur di Cikarang, (Kabupaten Bekasi), Karawang, dan Purwakarta di Jawa Barat yang jaraknya dari Pelabuhan Patimban kurang dari 150 km. Menurut Takada, Pelabuhan Patimban memiliki keunggulan yakni dapat mengurai kemacetan yang selama ini terjadi di sepanjang jalur distribusi menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sementara itu, soal permintaan operator lebih dominan dari konsorsium Jepang, Takada mengatakan pihaknya mengikuti sesuai perjanjian dengan Pemerintah Indonesia. Ia mengatakan Pemerintah Indonesia dan Jepang sepakat untuk kerja sama operasi, ia juga berharap pihak swasta akan ikut terlibat. Indonesia dan Jepang bersepakat untuk mengoperasikan bersama Patimban dalam suatu konsorsium yang di dalamnya perusahaan Indonesia menguasai 51% saham, sedangkan perusahaan Jepang menguasai 49% saham. (VOI/Rezha)