Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri dan Perdagangan II Brunei Darussalam, Erywan Yusof di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. Pada pertemuan yang digelar dalam koridor Komisi Bersama untuk Kerjasama Bilateral ke-4 atau the 4th Joint Comission for Bilateral Cooperation (JCBC) tersebut, dalam pernyataan pers bersama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan pertemuan kali ini kembali membahas peningkatan kerjasama pariwisata, terutama investasi di Ten New Bali atau Sepuluh Bali Baru yang sebelumnya telah dibahas oleh Presiden RI Joko Widodo dan Sultan Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah pada pertemuan bilateral yang digelar pada bulan Mei lalu.
“Mengenai Tourism, kita juga bicara bagaimana Indonesia dan Brunei dapat meningkatkan kerjasama di bidang tourism tidak saja menyangkut destinasi tetapi juga investasi – investasi terutama untuk New Ten Bali. Hal ini sudah di bahas antara Sultan dan Presiden dan ini akan terus kita tindak lanjuti.”
Ten New Bali atau Sepuluh Bali Baru merupakan proyek destinasi wisata baru yang digagas oleh Presiden RI Joko Widodo. Sepuluh destinasi tersebut antara lain Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Lesung di Banten, Tanjung Kelayang di Bangka Belitung, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo-Tengger-Semeru di Jawa Timur, Mandalika dan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, terakhir Morotai di Maluku Utara. Sebelumnya, Direktur Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri RI, Denny Abdi menjelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri RI dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) sendiri telah mempersiapkan Tanjung Lesung, Banten sebagai destinasi yang ditawarkan kepada investor asal Brunei Darussalam. Saat ini, ia memaparkan bahwa Pemerintah Indonesia tengah gencar membangun kawasan tersebut sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan sejumlah fasilitas dan infrastruktur penunjang agar bisa lebih menarik investor untuk menanamkan modal di sana. (VOI/Rezha)
Sebanyak lima pelukis dari Indonesia dan Malaysia menggelar pameran bersama bertajuk "Transmogrification" di Limanjawi Art House di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah selama 21 Juli-21 Agustus 2018. Pengelola Limanjawi Art House Borobudur yang juga Koordinator Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) 15 Umar Chusaeni di Borobudur, Jumat mengatakan, melalui pameran, menunjukkan saling kerja sama seniman Asia untuk dikenal publik luas Internasional.
Mereka yang berpameran itu, yakni Imam Santoso, Indra Dodi, Marsoyo, dan Haris Abadi dari Indonesia, dan Shahrul Hisham (Malaysia), akan menggelar sekitar 25 karya lukisan yang umumnya bercorak kontemporer di galerinya, sekitar 600 meter timur Candi Borobudur. Ia menyebut pameran bersama untuk memperkuat persahabatan antara dua negara bertetangga dekat, Indonesia dan Malaysia.antara
Presiden Joko Widodo menyebut bahwa pemerintah akan membangun seribu Balai Latihan Kerja Komunitas di tahun 2019 mendatang. Dalam sambutannya pada Musyawarah Nasional ke 6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Jumat di Jakarta, Presiden Joko Widodo mengatakan pembangunan seribu Balai Latihan Kerja Komunitas tersebut merupakan bagian dari program pembangunan Sumber Daya Manusia yang dilaksanakan oleh pemerintah di pondok pesantren seluruh Indonesia. Tahun ini, pemerintah telah memulai pembangunan sebanyak 50 Balai Latihan Kerja Komunitas. Menurut Presiden, pembangunan ini akan dilanjutkan di tahun 2019 melalui Kementerian Tenaga Kerja.
“ Tahun ini telah kita coba dan Pak Sekjen, Pak Hanief, telah mencoba tahun ini 50 Balai Latihan Kerja Komunitas di pondok pesantren. Tahun ini sudah dimulai 50 tapi tahun depan saya sudah perintahkan untuk dibangun 1000 minimal 1000. Kita akan bantu di pondok –pondok pesantren gedungnya kita bantu, kemudian peralatan.Kalau seribu lebih nanti selesai, kita akan menginjak pada angka yang lebih besar lagi. Karena kita memiliki hampir 29 ribu pondok pesantren yang saya kira membutuhkan pelatihan-pelatihan skill, pelatihan keterampilan bagi santri yang ada ponpes. Ini saya kira hal yang sangat riil karena kedepan menyongsong perubahan besar ekonomi global. Tidak ada kata lain bahwa investasi di bidang sumberdaya manusia menjadi kunci bagi kompetisi, bagi persaingan kita dengan negara-negara lain. Kata Presiden
Selain pembangunan Balai Latihan Kerja Komunitas, Presiden Joko Widodo menyatakan juga akan melanjutkan pengembangan Bank Wakaf Mikro di pondok pesantren di seluruh wilayah Indonesia. Menurutnya keberadaan 40 Bank Wakaf Mikro di tahun 2018 dimaksudkan untuk mendorong ekonomi keumatan. Pemerintah, menurutnya, akan melakukan evaluasi terhadap keberadaan Bank Wakaf Mikro dan akan dikembangkan jika keberadaan Bank Wakaf Mikro terbukti dapat mendorong perekonomian masyarakat. (Ndy)
Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya tidak ingin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang tertinggal jika dibandingkan dengan negara-negara yang ada di sekitar. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018, Jumat di Jakarta. Presiden mengatakan untuk dapat mengungguli negara-negara lain di kawasan, bangsa Indonesia masih memiliki tantangan infrastruktur yang belum merata di tanah air. Pemerataan pembangunan infrastruktur, menurut Presiden dimaksudkan untuk dapat menghubungkan seluruh wilayah yang tersebar di nusantara. Konektifitas menjadi isu penting pembangunan bangsa Indonesia karena menurut Jokowi, pembangunan infrastruktur akan mengarah pada persatuan dan pemerataan di Indonesia.
“ Tapi dengan sebuah tantangan besar tadi yang saya sampaikan betapa sangat luas negara ini. Kita sekarang ini masih mengejar hal yang sangat fundamental yaitu yang berkaitan dengan infrastruktur. Karena stok infrastruktur kita, informasi yang diberikan kepada saya baru pada angka 37 persen. Sehingga daya saing kita kalah dengan negara-negara tetangga. Kenapa infrastruktur ini penting. Sekali lagi ini bukan hanya urusan ekonomi. Negara sebesar kita dengan 17 ribu pulau kita memerlukan pelabuhan, kita memerlukan airport, kita memerlukan jalan baik jalan bisa maupun jalan tol. Karena dari situlah sebetulnya persatuan, pemerataan, itu bisa kita berikan. Dari barat sampai ke timur, dari utara sampai ke selatan ".
Lebih lanjut Presiden menyebut bahwa tahapan pembangunan prioritas berikutnya yang akan dijalankan oleh pemerintah pasca pembangunan infrastruktur adalah pembangunan sumber daya manusia. Dirinya menjelaskan bahwa investasi di bidang sumber daya manusia merupakan investasi penting bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan kemajuan zaman. Presiden Joko Widodo optimis generasi muda Indonesia akan mampu bersaing ditengah kompetisi global jika generasi muda mampu mengembangkan potensi sumber daya manusia yang dimilikinya. (Ndy)