Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia dan adanya himbauan di rumah aja, Pantai Falajawa di Ternate, Maluku Utara menjadi tempat favorit warga setempat untuk menunggu waktu berbuka dengan menikmati keindahan pantai sambil berburu kuliner khas untuk berbuka puasa. Beragam makanan dan kue khas tradisonal bisa ditemukan di sini. Menu yang jadi favorit dan selalu diburu sebagai hidangan khas berbuka puasa adalah Nasi Jaha, Kue tradisional Lalampa dan juga kue khas Popaco.
Kue Popaco memang menjadi salah satu kuliner favorit warga ternate untuk berbuka puasa. Kue ini manis, legit dan gurih, sehingga cocok sebagai menu berbuka puasa. Kue tradisional ini terbuat dari tepung beras yang direbus dengan gula aren, daun pandan dan santan. Setelah matang, kue dituang ke dalam mangkuk Popaco yang terbuat dari daun pisang. Lalu disiram saus yang terbuat dari santan dan tepung maizena. Disajikan dingin lebih legit dan nikmat. Selain enak dinikmati sebagai menu berbuka puasa, Kue tradisional ini juga enak dinikmati saat minum teh atau kopi di pagi atau sore hari. Di Ternate, kue Popaco juga menjadi santapan setiap kali orang menyelenggarakan ibadah syukuran ataupun saat berkumpul bersama keluarga.
tak sulit menumukan kue Popaco di Ternate. Apalagi saat bulan Ramadhan, banyak pedagang yang menjajakan kue tradisional ini sebagai menu berbuka puasa. Harganya relatif murah, sekitar Rp.2500 hingga Rp. 5000 per porsi. Sedang kuliner favorit berbuka puasa lainnya, seperti Nasi Jaha atau nasi ketan yang dimasak dalam bambu dan kue Lalampa, kue dari beras ketan yang diisi ikan cakalang juga banyak dijual di Ternate. Harga Nasi Jaha sebesar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi dan kue Lalampa sebesar Rp. 3000 hingga Rp.5000 per potong.
Pantai Bagedur memiliki pasir pantai yang putih dengan ombak yang tidak terlalu besar. Berbagai jenis pepohonan tumbuh dengan subur dan rindang disekitar pesisir Pantai Bagedur. Pasir pantainya yang padat, memungkinan pantai ini disusuri oleh kendaraan bermotor, sehingga pantai ini sering dijadikan tempat relli motor. Jika anda datang ke lokasi wisata ini dengan kendaraan, anda dapat langsung membawa kendaraan anda ke pinggir pantai sambil menikmati desiran ombak pantai selatan.
dengan hamparan pasir yang luas, pantai ini juga dapat digunakan untuk bermain volley, sepak bola atau permainan sejenis lainnya. Pengunjung dapat bermain pasir dan berenang di bibir pantai dengan bebas karena pantainya yang landai dan tanpa karang
Sebagai lokasi wisata, Bagedur memiliki fasilitas penginapan berupa Cottage. Selain itu, disekitar pantai juga terdapat berbagai warung yang menjual berbagai sajian khas kuliner laut seperti, ikan bakar, cumi-cumi bakar, serta berbagai menu makanan lainnya dengan harga yang relatif terjangkau.
Pantai Bagedur, terletak di Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Bisa ditempuh dari Jakarta melalui Tol Tangerang-Merak. Jarak Bagedur dari Jakarta sekitar 200 kilometer dengan waktu tempuh lebih kurang enam jam. Sedangkan jarak dari Serang, Ibukota Banten, sekitar 130 kilometer dengan waktu tempuh 4,5 jam.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Jawa Timur merupakan satu diantara universitas-universitas di Indonesia yang aktif mengembangkan riset, termasuk selama wabah covid 19. Sejak berkembangnya wabah covid 19 yang berawal di Wuhan Tiongkok, ITS telah mengembangkan sekitar 25 riset dan inovasi yang dapat dimanfaatkan untuk membantu penanganan pandemi Covid-19.
Rektor ITS Prof. Mochamad Asha pada seminar dalam jaringan yang diakses di Jakarta, Kamis (14/5) mengatakan ada banyak produk berhasil dikembangkan oleh ITS untuk membantu penanganan Covid-19. Hasil riset dan inovasi tersebut antara lain Robot RAISA, hand santizer, face shield, baju hazmat, masker, bilik sterilisasi, bilik swab, emergency ventilator, robot ultra violet. Selain itu ada pula thermal imaging, sistem informasi Covid, pemodelan dampak Covid.
Saat ini, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) sedang melakukan riset untuk mengembangkan perangkat tes cepat Covid-19 non-PCR. Robot RAISA yang dikembangkan bersama Universitas Airlangga saat ini telah digunakan di Rumah Sakit Universitas Airlangga baik di ruang intensive care unit (ICU) maupun high care unit (HCU). Robot RAISA yang dapat beroperasi hingga delapan jam tersebut dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan wifi internet. Robot itu dapat mengangkut beban maksimum 50 kilogram termasuk obat dan barang keperluan pasien.
Hinga saat ini Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) telah memproduksi sebanyak 4.000 liter hand sanitizer dan 140.000 face shield, 1.000 baju hazmat, 8.000 masker, 20 bilik sterilisasi, dua bilik swab. Sementara emergency ventilator masih dalam tahapan uji di Kementerian Kesehatan.
Selain terkenal dengan kuliner rendang, Padang yang terletak di provinsi Sumatra Barat juga memiliki beragam menu untuk berbuka puasa. Salah satunya adalah lamang tapai. Di tengah maraknya makanan cepat saji, makanan tradisional yang terbuat dari ketan dan diberi kuah tapai ketan hitam ini masih menjadi primadona di saat berbuka puasa.
makanan khas Padang ini terbuat dari ketan putih yang dibakar dan disajikan lengkap dengan tapai yang terbuat dari ketan hitam. Proses pembuatan Lamang Tapai ini sangat tradisional dan unik. Untuk membuat lamang, diperlukan sebilah ruas bambu muda. Setelah dicuci, beras ketan putih itu dicampur santan kelapa dan daun pandan serta diberi sedikit garam. Kemudian beras itu dimasukkan ke ruas bambu muda yang bagian dalamnya dilapisi daun pisang. Kemudian dituangkan santan ke dalamnya dan lalu dibakar. Membakarnya pun harus hati-hati agar ruas bambu itu tidak sampai terbakar.
Untuk proses pembuatan kuahnya, tapai yang terbuat dari ketan hitam itu lebih dahulu dikukus, lalu ditaburi ragi yang telah dihancurkan hingga menjadi bubuk, kemudian ditutup dengan daun pisang. Didiamkan selama tiga hari di tempat yang kering, hingga jadilah tapai ketan hitam. Lamang terasa lezat dan manis, bercampur sedikit rasa asam. Lamang tapai ini juga mengeluarkan aroma khas yang menggugah selera untuk berbuka puasa.
lamang tapai yang biasanya disajikan di rumah-rumah masyarakat Minangkabau sebagai salah satu menu berbuka puasa, juga sering ditemukan pada hari-hari besar agama dan perayaan adat masyarakat setempat.