VOI WARNA WARNI Saat ini Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar keempat di dunia, setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Dengan potensi yang dimiliki ini, kopi dapat dijadikan dan dikembangkan sebagai daya tarik wisata bagi para wisatawan. Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama beberapa waktu lalu dalam sebuah Talkshow Online bertajuk Satu Dalam Kopi. Menurutnya kita bisa belajar dari negara lain yang sudah mengembangkan wisata serupa. Seperti Prancis dan Australia, negara ini telah menjadikan perkebunan anggur untuk tujuan ekonomi saja namun juga menjadikannya sebagai daya tarik wisata. Misalnya dengan menjadikan perkebunan anggur menjadi wineyard atau resort. Jika ada wineyard kita juga bisa membuat coffeeyard.
Ada banyak sekali perkebunan kopi tersebar berbagai wilayah di Indonesia yang menjadi daya tarik bagi wisawatan. Dan perkebunan kopi tidak kalah menarik dengan perkebunan anggur.
Kultur kopi sendiri dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata, dengan catatan, para pelaku usaha bisa mengelola dan menghasilkan kopi yang khas dan unik. Menteri mengatakan ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha kopi untuk bisa menjaga kualitas dan memenuhi standar kualitasnya. Jika demikian Wishnutama yakin kopi akan menjadi potensi pariwisata yang luar biasa.
VOI PESONA INDONESIA Bubur kampiun terdiri dari campuran beberapa bubur yang berpadu menghasilkan rasa yang lembut dan manis. Bubur kampiun terdiri dari campuran ketan putih yang dikukus, bubur putih atau bubur sumsum, bubur ketan hitam, kolak pisang atau ubi, bubur kacang hijau atau kacang padi dan bubur candil. Seluruh bubur tersebut kemudian di siram santan dan di atasnya diberi gula merah cair.
di daerah asalnya , Sumatra Barat, bubur kampiun biasa disebut bubua kampiun. Menurut cerita , asal mula nama bubur ini cukup unik. Sekitar tahun 1960 an, pasca perang Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia 1958-1961. Para tokoh adat mengadakan berbagai acara untuk menghilangkan trauma warga, misalnya lomba layang-layang dan lomba membuat bubur. Salah satu peserta lomba kreasi bubur adalah seorang nenek yang tiap hari menjual bermacam-macam bubur . Karena terlambat datang nenek itu tidak bisa membuat bubur untuk lomba kreasi bubur tersebut. Kemudian dia hanya menyusun bubur-bubur sisa jualannya di piring. Pada akhir acara, juri mengumumkan bahwa bubur nenek tersebut yang menjadi juara atau champion. Saat ditanya apa nama bubur kreasinya, nenek tersebut spontan menamainya dengan bubua kampiun. Sejak saat itu, bubur campur –campur tersebut menjadi terkenal dan selain menjadi sarapan, bubur kampiun juga menjadi kuliner buka puasa yang dicari.
Pedagang bubur kampiun biasanya memasak berbagai campuran bubur kampiun sejak dini hari. Semua bahan dimasak secara bersamaan di panci yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk membuat bubur kampiun yang komplit paling sedikit ada 6 jenis bahan yang dimasak . Untuk mempersiapkan dan memasak bubur kampiun memang memerlukan ketrampilan khusus. Ini semua agar diperoleh hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Karena harus mengatur mulai dari proses memasak air, pemotongan bahan-bahan, pemerasan santan sampai pengadukan bubur-bubur. Harga semangkuk bubur Kampiun berkisar antara Rp.10.000 -Rp. 15.000.
walaupun bubur kampiun ini bisa ditemukan di banyak tempat di Indonesia, tetapi akan lebih nikmat apabila anda menikmati bubur kampiun ini di mana kuliner ini berasal, yaitu Sumatra Barat.
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu tujuan wisata bahari di Indonesia. Disana ada beragam objek wisata bahari yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya pulau Lengkuas. Pulau cantik ini berada di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung. Pulau ini dapat ditempuh dengan perahu motor selama kurang lebih 25 hingga 40 menit dari pantai Tanjung Kelayang. Pantai Tanjung Kelayang sendiri terletak 27 kilometer dari Tanjung Pandan, ibukota kabupaten Belitung. Tiba di pulau Lengkuas, deretan bebatuan granit pinggir pantai akan menyambut anda. Batuan endemik khas pulau Bangka Belitung ini seolah-olah memagari garis pantai.
selain menikmati keindahan alam pulau Lengkuas, bagi anda pecinta wisata sejarah, cobalah kunjungi kawasan Mercusuar. Mercusuar di Pulau Lengkuas ini dibangun pada tahun 1882 oleh pemerintah Belanda. Sampai sekarang mercusuar ini masih berfungsi dengan baik sebagai penuntun lalu lintas kapal yang keluar masuk pulau Belitung. Dengan kontruksi baja dan batu bata, Mercesuar ini punya tinggi 52 meter dan 18 lantai. Untuk masuk, anda harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 5000. Di setiap lantai terdapat jendela untuk melihat pemandangan luar. Letak jendelanya berbeda di setiap lantai. Jadi, anda bisa melihat keindahan Pulau Lengkuas dan pantainya dari setiap sudut yang berbeda. Setelah sampai di puncak, rasa lelah anda akan terbayar dengan keindahan pemandangan di sekeliling pulau Lengkuas. Ada lautan biru kehijauan dengan hiasan batuan granit di bibir pantai.
Sirkulasi udara pada sebuah bangunan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan ketika hendak merancang sebuah bangunan. Tiga mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil menciptakan desain bangunan ramah lingkungan berkonsep sarang rayap yang mampu memberikan sirkulasi udara yang lebih baik. Menurut salah satu anggota tim, Muhammad Yusril Bastian, saat ini Indonesia memiliki banyak permasalahan lingkungan. Oleh karena itu, bangunan ini hadir untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Rumah ramah lingkungan diharap dapat menjadi solusi dari permasalahan yang ada.
Yusril mengungkapkan rumah ramah lingkungan ini mengambil konsep sarang rayap. Konsep bangunan sarang sayap adalah konsep bangunan yang dapat mensirkulasi udara dari luar. Selain itu konsep ini juga dapat menurunkan suhu panas di dalam ruangannya. Konsep ini sengaja dipilih agar bangunan terasa sejuk tanpa memakai alat pendingin ruangan.Yusril menjelaskan bahwa suhu dari luar direduksi terlebih dahulu. Setelah itu, udara disalurkan menuju ruangan-ruangan yang ada di dalamnya, sehingga rumah akan terasa lebih dingin. Rumah sarang rayap mampu menurunkan suhu sampai sepuluh derajat celcius.
Dari segi bahan bangunan, Yusril mengatakan bahwa tidak ada kriteria khusus yang dibutuhkan dalam pembuatan bangunan ini. Bahan bangunan yang dipilihnya hampir sama dengan rumah konvensional pada umumnya. Yusril menyebutkan beberapa keunggulan dari rumah ramah lingkungan yang dibuatnya. Diantaranya adalah mampu menghemat energi listrik sebesar 93 persen dibanding penggunaan Air Conditioner (AC) dan 21 persen dibanding penggunaan kipas angin. Sedangkan untuk pemakaian air, rumah ini mampu menghemat penggunaan air sebesar 100 persen dibanding rumah konvensional.Berkat keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh karyanya tersebut, Yusril bersama kedua temannya berhasil meraih juara dua dalam lomba karya tulis ilmiah di Universitas Udayana Bali akhir Februari lalu.