Suprapto

Suprapto

10
January

VOI PESONA INDONESIA Telaga Bodas yang terletak di Desa Sukamenak, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut terbentuk dari bekas letusan gunung api yang masih aktif. Tidak seperti warna danau pada umumnya, danau Bodas berwarna putih kehijauan yang berasal dari kandungan belerang alami yang ada di dalam airnya. Hal ini membuat danau Bodas terlihat unik dan sekaligus menjadi daya tarik tersendiri. Di sisi kanan dari objek wisata ini terdapat beberapa kolam yang bisa digunakan untuk berendam. Kolam untuk berendam ini tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga tersedia bagi anak-anak. Suhunyapun relatif hangat sehingga terasa nyaman .

dari kota Garut untuk mencapai Telaga Bodas tidak terlalu sulit dan hanya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam perjalanan. Selain dengan kendaraan pribadi, wisatawan bisa menggunakan kendaraan umum untuk menuju ke sana. Oleh sebab itu tidak heran bila destinasi ini tidak pernah sepi pengunjung. Setiba di area parkir untuk sampai ke Talaga Bodas, pengujung masih harus berjalan kaki sejauh 900 meter atau menyewa motor. Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan indah, seperti panorama cantik dari perbukitan yang mengelilingi objek wisata tersebut dan sejuknya udara khas pegunungan akan membuat pikiran anda menjadi lebih jernih Semakin dekat dengan Telaga Bodas, pengunjung akan melihat genangan air berwarna putih dengan kepulan asap yang membumbung tinggi di salah satu tepiannya.

sesampainya di tepi danau,   akan terlihat air yang jernih dan putih yang merupakan kilauan air telaga yang kena sinar matahari . Karena berwarna putih maka dinamakan telaga Bodas ; bodas dalam bahasa Sunda berarti putih. Telaga Bodas tampak seperti sebuah pantai dengan airnya yang mengalir tenang dan tanahnya seperti pasir pantai. Banyak bebatuan berukuran sedang yang bisa dipakai untuk duduk-duduk sambil mengabadikan keindahan telaga ini. Pengunjung bisa berjalan menyusuri tepian telaga sambil melihat beberapa sumber uap belerang dalam skala kecil yang muncul dari dalam tanah dan menimbulkan gelembung dan bunyi saat bercampur air.

objek wisata Telaga Bodas buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore. Pengunjung cukup membayar Rp. 10.000 perorang untuk bisa masuk dan menikmati keindahan di objek wisata ini. Setiap sudut di tempat wisata ini memiliki pesona instagenik untuk bisa menghasilkan foto yang kekinian. Selain itu berbagai fasilitas seperti tempat penginapan, restoran bahkan area perkemahan siap menanti kunjungan Anda

                      

08
January

Beberapa negara telah mulai melaksanakan vaksinasi pada  warganya dalam rangka menanggulangi pandemi Corona Covid19 yang masih melanda dunia.

Israel termasuk negara yang pertama melaksanakan vaksinasi covid19. Hingga kini lebih kurang 1 juta orang sudah divaksinasi di sana. Disusul oleh Bahrain dan Inggris, meski jumlahnya belum signifikani. Sementara beberapa negara lain masih mempersiapkan atau baru memulai proses vaksinasi. Belanda misalnya, baru memulai vaksinasi tanggal 6 Januari 2021. Indonesia  rencananya  pada  pertengahan bulan Januari 2021 ini.

Yang dikejar oleh berbagai negara adalah pelaksanaan vaksinasi mencapai angka minimal 70 Persen dari populasi hingga  tercapai kekebalan kawanan atau  Herd Immunity.

Israel berharap mencapai herd immunity pada Februari 2021.  Berbeda dengan Inggris yang terpaksa melakukan lockdown kembali   karena jumlah pasien yang terpapar  di negara itu  terus bertanbah. Pada 4 Januari, ada hampir 22 ribu  pasien dirawat di rumah sakit karena kasus Covid-19 di Inggris. Ini merupakan  peningkatan 30 persen dalam seminggu yang diduga  karena lonjakan infeksi dari jenis varian  baru yang menyebar lebih cepat. Kekhawatiran akan sebaran virus covid19 beserta varian barunya ini bahkan  sudah menyebar ke negara-negara lain.

Banyak yang mempertanyakan, akankah herd immunity segera tercapai setelah vaksinasi dilakukan?

Epidemiolog dari Global Health Security Griffith University, Dicky Budiman mengatakan meskipun saat ini sudah ada vaksin, namun perlu diketahui efek vaksin belum diketahui sepenuhnya. Sehingga  vaksin tidak bisa menjadi jawaban penuntasan kasus Covid 19. Gaya hidup New Normal yang mengikuti protokol Kesehatan  masih tetap diperlukan.

Perlu upaya-upaya sinergis agar vaksin bisa efektif. Angka sebaran Covid paling tidak harus bisa dikendalikan terlebih dulu. Persepsi masyarakat tentang covid19 sebagai virus berbahaya juga harus disatukan dulu.

Dengan begitu seharusnya negara2 tidak cuma fokus pada distribusi vaksin ke berbagai tempat. Upaya-upaya lain harus tetap dilakukan seiring dengan program vaksinasi. Termasuk komunikasi publik yang baik agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan walaupun vaksinasi sudah dilakukan.

08
January

Pencemaran air laut menjadi permasalahan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sampah plastik yang menumpuk tidak hanya berdampak pada sector pariwisata saja. Penumpukan sampah dan logam berat di kawasan pantai mengakibatkan penurunan kualitas biota laut. Melalui permasalahan tersebut, dua mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga, yaitu Yolandha Sepiani Nurhanifah dan Reza Istiqomatul Hidayah mencetuskan inovasi Alat Pendeteksi Kebersihan Laut berbasis Internet of Things (IoT) dan Alarm Otomatis sebagai Pengontrol Kelestarian Lingkungan Perairan yang disingkat ATLANTIS.

 

 

Konsep ATLANTIS bergantung pada internet. Cara kerjanya menggunakan kamera digital yang digunakan untuk mevisualisasi keadaan laut, kemudian merekam dan mengirimkan sinyal pada mikrokontroler yang disambungkan dengan tampilan pada layar LCD. Kamera ini terhubung pada komputer untuk mendeteksi sampah plastik dan logam berat yang terkandung di dalam perairan.

 

 

Secara bersamaan, saat layar LCD menampilkan data kondisi perairan laut, terdapat alarm otomatis yang akan berbunyi dan menyala sesuai tingkatannya. Alarm yang berwarna hijau menandakan kondisi perairan yang normal, kuning untuk waspada, dan merah untuk bahaya. Alarm akan berbunyi setiap 30 hari sekali guna memonitoring kondisi perairan laut. Inovasi gagasan tersebut berhasil menyabet juara I Tingkat Nasional Kategori Lomba Inovasi Produk Festival Inovasi dan Kreativitas Mahasiswa 2020 Universitas Khairun Ternate.

 

 

 

 

08
January

Pesona Indonesia kali ini, akan memperkenalkan kepada anda Roti Samahani, kuliner khas Aceh. Berwisata ke provinsi Aceh, cobalah nikmati beragam kuliner khasnya. Salah satunya Roti Samahani. Roti Samahani merupakan jenis roti selai yang memiliki tampilan sederhana. Bentuk rotinya seperti roti lapis pada umumnya, namun, lebih kecil. Tekstur rotinya sangat lembut dengan selai srikaya kental berwarna kuning. Rasa selainya sangat manis.

 

Nama Samahani diambil dari nama daerah asal roti selai tersebut. Samahani merupakan nama wilayah di Kecamatan Kuta Alam, Kabupaten Aceh Besar. Pusat penjualan roti selai tersebut ada di pasar Samahani, tepatnya di lintasan Banda Aceh - Medan. Penjual roti selai Samahani sangat mudah ditemukan di tempat itu. Kelezatan roti selai Samahani terletak pada selainya. Bahan utama selai tersebut adalah campuran kuning telur, santan, tepung dan ula. Hal yang menarik dari roti selai satu ini ialah prinsip pembuatnya yang tidak memakai bahan pengawet pada selainya. Karenanya, roti selai Samahani hanya mampu bertahan dalam hitungan hari saja.

 

Roti selai Samahani disajikan dalam bentuk potongan-potongan berlapis. Ukurannya sekitar segenggam untuk satu lapis roti. Tidak sulit menemukan jenis roti ini di kota-kota di Aceh. Harga roti ini bervariasi, jika dibeli di tempat usaha yang khusus menjual roti tersebut, satu bar memiliki lima lapis roti dihargai Rp 8 ribu. Namun, jika di warung-warung kopi satu lapisnya dihargai Rp 2 ribu saja. Roti Samahani biasanya disantap pagi dan sore hari, ditemani dengan segelas Kopi Robusta khas Aceh.