Suprapto

Suprapto

28
December

VOI PESONA INDONESIA Pantai Karang Bolong Kebumen merupakan salah satu objek wisata yang cukup populer di kawasan Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena kawasan pantai ini  memiliki panorama pantai yang unik dengan batuan karang yang berlubang ditengahnya.

Di sisi lain, Pantai Karang Bolong Kebumen memiliki pasir hitam campuran, ada yang halus dan kasar. Pasir pantainya cukup luas untuk menutupi bagian tepi pantai sehingga kontur dari pantai ini menjadi landai. Batas pantai berupa perbukitan dan kelompok batuan unik, membuat keindahan yang ada semakin menawan.

ada begitu bayak aktivitas seru lainnya yang bisa dilakukan pengunjung pada saat berada di kawasan wisata pantai ini. Salah satunya  adalah bersepeda dan memancing.

Di pantai ini juga terdapat sebuah goa yang terkenal akan sarang burung waletnya. Goa tersebut dinamai Goa Karang Bolong yang letaknya berada di sisi timur pantai. Gua ini cukup luas dengan panjang mencapai 30 meter dan lebar sekitar 10 meter.

Ada sebuah ritual khusus yang perlu dilakukan bila hendak memanen sarang walet yang ada di goa ini.

Pantai Karang bolong Kebumen berada di Desa Karang bolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Bagi pengunjung yang memulai perjalan dari kota Yogyakarta dapat mengikuti Jalan Daendels hingga mendapati penujuk arah menuju pantai Suwuk. Selanjutnya ikutilah jalan ini hingga ke Alun Alun Karangbolong.

Dari alun alun lanjutkan perjalanan mengikuti jalan kemudian ambil jalur kanan pada saat menjumpai pertigaan. Ikuti jalan ini sampai menemukan lokasi pantai Karang Bolong Kebumen.

Harga tiket masuk pantai Karang Bolong Kebumen adalah sebesar Rp 5.000 saja. Kemudian, tarif parkir untuk motor sebesar Rp 5.000 dan untuk mobil sebesar Rp 10.000.

Fasilitas pantai ini juga sudah cukup lengkap mulai dari tempat parkir, tempat makan, gazebo untuk beristirahat, kamar mandi, hingga tempat beribadah.

28
December

Jumlah kasus COVID-19 yang merebak di Indonesia sejak awal Maret 2020 semakin hari semakin meningkat. Sampai Minggu (27/12/2020) jumlah kasus positif virus Corona COVID-19 bertambah lebih dari 6500 kasus, sehingga total positif kasus COVID-19 di Indonesia mencapai lebih dari 713 ribu kasus. 

Meningkatnya kasus positif COVID-19 akhir-akhir ini salah satunya disebabkan oleh klaster keluarga yang mulai muncul pada September 2020. Hal tersebut dikatakan  spesialis paru dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia  Dr. Anna Rozaliyani di Jakarta, Minggu. Ia mengingatkan masyarakat perlu mewaspadai penularan COVID-19 yang terjadi pada klaster keluarga.  

 

Selama ini masyarakat menganggap keluarga merupakan tempat yang aman dari penularan COVID-19.  Padahal, menurut dr. Anna, lingkungan keluarga juga memiliki risiko penularan COVID-19 . Terutama apabila ada anggota keluarga yang masih bekerja atau berkegiatan di luar rumah dan tidak menerapkan protokol kesehatan dengan benar ketika di luar ataupun saat kembali ke rumah. Dokter ini menyebut kemungkinan anggota keluarga bisa menjadi "super spreader", yaitu pembawa virus dan bisa menularkan ke banyak anggota keluarga lainnya tanpa tahu dirinya telah terinfeksi virus COVID-19.  

Aktivitas masyarakat karena faktor ekonomi dan alasan lain seperti bosan atau stress berkepanjangan karena terlalu lama berdiam di rumah tidak dapat dihindarkan. Masyarakat mulai jenuh di rumah terus.     Di samping itu banyak yang memang tetap harus ke luar rumah karena membutuhkan pemasukan keuangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Restoran, bioskop dan tempat wisata mulai dibuka agar roda ekonomi dapat berjalan, walau dengan protocol Kesehatan yang ketat. Apalagi menjelang libur akhir tahun, ketika sebagian masyarakat merasa membutuhkan penyegaran dan pemerintah daerah serta pelaku bisnis hiburan dan pariwisata membutuhkan pemasukan agar bisa bertahan di tengah pandemi. 

 

Memang merupakan sebuah dilema. Di satu sisi, masyarakat harus sehat dan terhindar dari virus mematikan itu dengan membatasi gerak sosial dan ekonomi. Namun di sisi lain, masyarakat juga membutuhkan pemasukan untuk bisa bertahan hidup.   

 

Meningkatnya kasus COVID-19 di Indonesia pada klaster keluarga mengharuskan masyarakat untuk tetap patuh pada protokol kesehatan dengan benar dan disiplin. Jangan sampai seseorang pulang ke rumah dengan membawa virus dan menganggap dirinya sehat karena tidak merasakan gejala, sehingg akhirnya menulari angggota keluarga yang lain. Kepatuhan dan kedisplinan masyarakat harus ditingkatkan. Memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karena masih banyak masyarakat yang abai dan menganggap virus COVID-19 tidak ada.  

Selain patuh dan disiplin pada protokol kesehatan, masyarakat juga harus meningkatkan imun tubuh dengan pola makan atau asupan nutrisi yang baik, berjemur serta berolahraga. 

27
December

Kami awali dengan peristiwa27 Desember 1945, Bank Dunia berdiri dengan tanda tangan dari 28 negara.

Bank Dunia merupakan sebuah lembaga keuangan internasional yang menyediakan pinjaman kepada negara berkembang untuk program pemberian modal.Tujuan resmi Bank Dunia adalah pengurangan kemiskinan. Menurut Articles of Agreement Bank Dunia seluruh keputusannya harus diarahkan oleh sebuah komitmen untuk mempromosikan investasi luar negeri, perdagangan internasional, dan memfasilitasi investasi modal.Bank Dunia didirkan pada 27 Desember 1945 setelah ratifikasi internasional mengenai perjanjian yang dicapai pada konferensi yang berlangsung pada 1 Juli–22 Juli 1944 di kota Bretton Woods.

Beralih ke peristiwa 27 Desember 1945, Semenanjung Korea terbagi menjadi Korea Utara dan Korea Selatan.

Semenanjung Korea saat ini terbagi menjadi dua negara: Korea Selatan dan Korea Utara. Sebelum perpecahan Korea adalah sebuah entitas politik tunggal selama berabad-abad lamanya yang wilayahnya mencakup wilayah kira-kira di sekitar Semenanjung Korea.

Kita Akhiri dengan 27 Desember 2008, Berawalnya Konflik Israel-Hamas di jalur Gaza

Konflik Israel-Gaza 2008-2009 merujuk pada konflik yang berlangsung antara Israel dan Hamas, yang terjadi setelah kedaluwarsanya gencatan senjata selama 6 bulan. Israel melancarkan serangan udara terhadap Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan roket dari Gaza dan Hamas.Pada 17 Januari 2009, Israel secara sepihak menyatakan gencatan senjata dalam konflik tersebut.Dua hari kemudian Hamas turut menyatakan gencatan senjata setelah Israel mengumumkan akan menarik pasukannya dari Jalur Gaza dalam waktu 1 minggu.

27
December

VOI PESONA INDONESIA Di Belitung terdapat makanan lokal khas yang sangat populer di masyarakat lokal maupun para wisatawan, yaitu Berego. Tampak sekilas Berego memang seperti lontong, tetapi sebetulnya sangat berbeda. Jika lontong terbuat dari beras aron yang dibungkus daun pisang dan berbentuk lonjong, maka walaupun sama-sama berbentuk lonjong tetapi Berego terbuat dari campuran tepung beras dan tepung sagu. Kedua jenis tepung tersebut dicampur lalu dituang dalam wadah plastik atau anyaman, lalu dikukus hingga matang. Setelah matang, lembaran-lembaran campuran tepung digulung hingga berbentuk lonjong panjang berwarna putih. Setelah itu Berego di kukus hingga matang. Setelah matang tekstur Berego akan kenyal dan padat

 

Berego merupakan makanan khas Belitung yang selalu hadir pada saat perayaan atau acara besar. Tetapi sehari-hari, Berego biasanya disajikan dalam bentuk potongan bulat-bulat, sama dengan potongan lontong. Potongan itu kemudian disiram dengan kuah kari ikan yang sangat nikmat. Citarasa manis dan gurih ikan akan membuat Berego semakin nikmat.

 

Selain enak disantap bersama kuah kari ikan, Berego yang merupakan makanan pokok dan tidak bisa hadir sendiri tanpa lauk pendamping, juga nikmat disantap bersama laksa dan mie Belitung. Berego juga bisa dimakan bersama pilihan lainnya, yang banyak disukai adalah dengan gonggong atau bekicot, kuah santan dengan sayur atau kuah kacang.

 

walaupun terbuat dari bahan yang sederhana dan merupakan kuliner tradisional , tetapi Berego masih ada sampai sekarangBerego yang terkenal dengan rasa gurih dan tekstur kenyal dijamin membuat ketagihan. Bila Anda ke Belitung, anda wajib untuk mencicipi kuliner Berego ini, karena rasanya tidak akan lengkap, bila anda ke Belitung tanpa mencobanya.