Suprapto

Suprapto

02
December

Hubungan Iran dan Israel kini dalam titik terendah. Tewasnya ilmuwan Nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh, menjadi penyebab ketegangan yang semakin memuncak. Iran bahkan telah memberikan ancaman akan menyerang kota Haifa di Israel yang merupakan kota Pelabuhan yang sangat strategis.

Bagi Iran, meninggalnya Fakhrizadeh merupakan pukulan berat dan kehilangan tokoh yang sangat diandalkan. Mohsen Fakhrizadeh bagi Iran adalah asset yang sangat berharga. Iran menjulukinya sebagai Bapak Bom Nuklir Iran. Pada awal 2000an Fakhrizadeh mendirikan program militer Republik Islam Iran. Sebagai andalan negaranya, almarhum Fakhrizadeh sangat dilindungi oleh  pemerintah Iran. Namun Jum’at lalu ia terbunuh dalam sebuah serangan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh (remote control).   Tewasnya tokoh  nuklir itu merupakan pukulan bagi pertahanan Iran. Hossein Salami, Kepala Korps Pengawal Revolusi Iran serta merta menuduh Israel merancang dan mengarahkan pembunuhan tersebut.

Media massa Iran, Kayhan menanggapi terbunuhnya bapak nuklir Iran itu dengan anjuran provokatif. Kayhan pada hari Minggu menyarankan pemerintahnya untuk menyerang kota Pelabuhan Haifa dan meluluh lantakkan fasilitas di sana.

Sebelum terbunuhnya ilmuwan nuklir Mohsen Fakhrizadeh, hubungan Iran Israel memang sudah buruk. Israel yang merupakan sekutu utama Amerika Serikat telah lama bermusuhan dengan Iran sejak tergulingnya Shah Iran akibat revolusi Islam yang dipimpin Ayatullah Khomeini. Sikap Amerika Serikat dalam ketegangan yang memuncak akhir akhir ini memang sudah jelas. Washington tidak mempersoalkan terbunuhnya ilmuwan nuklir Iran, bahkan menegaskan dukungannya kepada Israel yang  dinyatakan melalui  Kementrian  Luar Negeri Amerika Serikat. Washington mendukung Israel untuk membela diri sehubungan adanya ancaman Iran untuk menyerang Haifa.

Apakah ketegangan Iran Israel akan berubah menjadi perang karena Teheran akan menyerang Haifa, memang masih belum jelas.  Masa peralihan pemerintahan di Washington sebagai hasil Pemilu baru baru ini, boleh jadi akan berpengaruh pada situasi yang menegangkan ini,  termasuk langkah apa yang akan diambil Iran maupun Israel.

01
December

Hari ini, 1 Desember diperingati sebagai Hari AIDS Sedunia. Hari ini menjadi momen bagi masyarakat dunia untuk memberikan dukungan kepada Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA). Mungkin saat ini, perhatian bagi mereka berkurang, karena kita lebih fokus menghadapi Covid-19.  Melalui tema Global Solidarity, Shared Responsibility, “Solidaritas Global, Tanggung Jawab Bersama”, kita diingatkan untuk  kembali memberikan dukungan bagi mereka yang terinfeksi HIV dan AIDS.

Dalam penanganan HIV dan AIDS, Indonesia menargetkan sukses mencapai Three Zero pada tahun 2030. Ketiga target itu adalah tidak ada lagi penularan infeksi baru HIV, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma dan diskriminasi pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA).  Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers tentang Peringatan Hari AIDS Sedunia, Senin (30/11) menjelaskan untuk langkah awal Indonesia adalah mencapai triple ninety, yaitu temuan status HIV mencapai 90 persen, dilanjutkan dengan 90 persen pengidap HIV mendapatkan terapi pengobatan antiretroviral (ARV ) sehingga 90 persen virus yang ada di masyarakat tersupresi dan tidak bisa menularkan kepada orang lain.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa penurunan temuan kasus HIV baru di masyarakat menurun hampir 40 persen menjadi 32 ribu kasus pada tahun ini. Tahun lalu,  kurang lebih 52 ribu kasus terdeteksi. Penurunan kasus HIV ini disebabkan berkurangnya kunjungan ke fasilitas kesehatan di masa pandemi Covid-19. Penemuan kasus HIV di masyarakat ini penting agar orang yang mengidap penyakit menular tersebut segera diketahui dan bisa mendapatkan pengobatan dengan cepat dan tepat.

Pandemi Covid-19 tentu memperbesar kekhawatiran mereka yang terdeteksi HIV  untuk mengunjungi pusat kesehatan masyarakat atau rumah sakit untuk menjalani pengobatan. Pemerintah sudah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hal ini. Antara lain, bila sebelumnya obat antiretroviral diberikan setiap bulan pemeriksaan, pada masa pandemi, ODHA bisa mendapatkan obat itu untuk konsumsi beberapa bulan. Program lain yang dijalankan adalah dengan mengantar obat untuk mereka yang harus secara rutin mengkonsumsi obat itu .

Untuk sukses mengakhiri  HIV/AIDS di Indonesia, tentu tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, daerah, lembaga kesehatan, atau lembaga swadaya masyarakat dalam sektor kesehatan. Diperlukan upaya bersama untuk mengatasinya. Dimulai dari kesadaran mereka yang terinfeksi secara rutin mengkonsumsi obat–obatan. Kesadaran mereka yang rentan terinfeksi dan tertular virus HIV/AIDS untuk melakukan pemeriksaan agar bisa terdeteksi dini. Kesadaran dari seluruh rakyat, agar mengetahui dan memahami dengan jelas proses penularan virus HIV/AIDS. Orangtua tidak boleh merasa tabu untuk menjelaskan  penularan HIV/AIDS kepada anak-anaknya sedini mungkin. Sehingga anak-anak punya informasi dan pengetahuan lengkap terhadap penularan HIV/AIDS. Sehingga, generasi muda  tidak melakukan tindakan-tindakan yang  menyebabkan mereka mudah terpapar, seperti melakukan seks bebas dan mengkonsumsi narkoba. Dengan solidaritas dan tanggung jawab bersama, angka  penularan HIV/AIDS dan kematian karena AIDS bisa ditekan. 

30
November

Kami awali Hari Ini Dalam Sejarah dengan  peristiwa  tanggal 30 November 1966-Hari Kemerdekaan Barbados dari Britania Raya.


Barbados adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di perbatasan Laut Karibia dan Samudra Atlantik. Merangkum satu dari gugusan pulau-pulau Antilles Kecil, Barbados terletak di bagian timur gugusan tersebut. Barbados terkenal dengan industri pariwisatanya dan dikenal sebagai Little England atau Inggris Kecil kepulauan Karibia. Hal ini dikarenakan pengaruh Inggris yang kuat di pulau ini. Pulau Barbados terletak sekitar 2500 km sebelah tenggara Miami, Amerika Serikat dan 860 km dari Caracas, Venezuela. Barbados telah mencapai status pemerintahan sendiri pada 1961 dan mencapai kemerdekaan pada 30 Nopember 1966. Pada awal 1990-an pariwisata telah menjadi sektor terbesar di Barbados.

Kami beralih ke peristiwa  tanggal 30 November 1988-Hari Keamanan Komputer Internasional.

Hari Keamanan Komputer Internasional adalah acara tahunan yang diakui secara global yang disiapkan untuk menginformasikan pengguna komputer tentang pentingnya keamanan komputer. Hari Keamanan Komputer dimulai pada 30 November tahun 1988 ketika Asosiasi Mesin Komputer (ACM) di Washington, D.C. , Amerika Serikat,  berusaha membawa masalah keamanan terkait komputer menjadi isu keamanan nasional. Sejak saat itu, Hari Keamanan Komputer telah berkembang menjadi acara di seluruh dunia. Acara tahunan ini diadakan di seluruh dunia pada tanggal 30 November meskipun beberapa organisasi memilih untuk memperingatinya pada hari kerja berikutnya,  jika tanggal itu jatuh pada akhir pekan.///



Kami akhiri Hari Ini dalam Sejarah dengan peristiwa  tanggal 30 November 2014 – kecelakaan pesawat  Lion Air

Pada  tanggal 30 November 2004, pesawat MD-82 milik Lion Air dengan kode penerbangan JT 538 tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo di Solo, Jawa Tengah, dan menewaskan 26 orang. Pesawat tersebut lepas landas dari Jakarta dengan tujuan Surabaya dan transit di Solo, dengan membawa 146 penumpang. Berdasarkan hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), penyebab kecelakaan adalah karena landasan pacu yang tergenang air sehingga pesawat tergelincir dan tidak dapat dikendalikan dan meluncur keluar landasan.Keadaan ini juga diakibatkan kesalahan pilot yang tidak mengikuti prosedur mendarat.