Suprapto

Suprapto

14
December

Indonesia memperingati Hari Nusantara setiap tanggal 13 Desember.  Sejarah Hari Nusantara dimulai dengan deklarasi Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja, pada 13 Desember 1957 mengenai batas laut Indonesia. Pernyataan yang kemudian dikenal sebagai Deklarasi Djuanda ini  menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia, menjadi satu kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia – NKRI.

Secara hukum, penetapan Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus negara maritim tertuang dalam United Nations Convention on theLaw of the Sea - UNCLOS 1982 atau Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum LautMelalui UNCLOS 1982, kawasan Indonesia bertambah menjadi 5,8 juta kilometer persegi yang terdiri dari laut teritorial dan perairan pedalaman seluas 3,1 juta kilometer persegi dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 2 juta kilometer persegi.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 di dunia, atau sepanjang 108.000 km setelah Kanada, Indonesia memiliki potensi unggulan, dipandang dari sudut geo-politik, geo-strategis dan geo-ekonomi. Indonesia juga memiliki kekayaan sumber daya alam kelautan yang berlimpah, baik sumber daya alam hayati maupun sumber daya non-hayati dan jasa kelautan yang belum tergarap secara optimal.

Potensi bahari Indonesia mempunyai peran penting dalam mengembalikan perekonomian Indonesia yang belum stabil sejak pandemi COVID-19 merebak di awal tahun 2020. Potensi bahari ini bukan hanya sektor kelautan dan perikanan tetapi juga potensi wisata bahari, yang perlu ditingkatkan meski di tengah pandemi.

Selain itu kehadiran teknologi digital juga berperan penting dalam mendongkrak dan memperkenalkan potensi bahari, baik produk kelautan dan perikanan maupun potensi pariwisata bahari. Masyarakat maupun pelaku usaha perikanan dan pariwisata bahari pun dapat menggunakan teknologi digital untuk memperkenalkan produk, mencari peluang dan merencanakan perjalanan wisata bahari. Hal itu sesuai dengan tema Hari Nusantara 2020 yakni "Penguatan Budaya Bahari Demi Peningkatan Ekonomi Era Digital".

Semoga Hari Nusantara 2020 dapat membawa  kekuatan dan kekompakan baru bagi  bangsa Indonesia dalam memperkenalkan potensi bahari Indonesia. Sehingga dapat membangun kembali perekonomian nasional di tengah pandemi.

11
December

Tahun ini peringatan Hari Hak Asasi Manusia Sedunia  ke  71 pada 10 Desember akan menjadi catatan sepanjang masa karena di tahun ini ada sesuatu hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, yaitu pandemi COVID-19.   

Tahun ini, tema Hari HAM Sedunia terkait dengan pandemi Covid-19 dan berfokus pada kebutuhan untuk membangun kembali dengan lebih baik dengan memastikan hak asasi manusia adalah inti dari upaya pemulihan. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berupaya mencapai tujuan global bersama dengan menciptakan peluang yang sama untuk semua, mengatasi kegagalan yang diekspos dan dieksploitasi oleh Covid-19, dan menerapkan standar hak asasi manusia untuk mengatasi ketidaksetaraan, pengucilan, dan diskriminasi yang mengakar, sistematis, dan antargenerasi. 

Tanggal 10 Desember adalah kesempatan untuk menegaskan kembali pentingnya hak asasi manusia dalam membangun kembali dunia yang kita inginkan, kebutuhan akan solidaritas global, serta keterkaitan kita dan kemanusiaan bersama. 

Di awal masa penyebaran Covid 19  Sekjen PBB Antoni Guetteress sempat menyebutkan bahwa pandemik ini cenderung membuat orang tidak memperdulikan HAM.  Karena Covid, pintu-pintu Perbatasan ditutup, hak melintas dibatasi, suaka dihentikan pemberiannya.  Tentu agar Covid bisa segera diatasi. Di beberapa aspek, betapa antisipasi sebaran Covid 19 dirasakan membuat penegakkan HAM dinomerkesekiankan.  

Peringatan Hari HAM tanggal 10 Desember yang mengangkat tema Recover Better, Stand Up for Human Rights atau Pulih Lebih Baik, Perjuangkan Hak Asasi Manusia menunjukkan harapan bahwa ketika proses penemuan dan penuntasan vaksin COVID-19 ini sudah semakin menuju titik terang, maka diharapkan  penegakkan HAM juga  akan semakin baik, mampu berkembang lagi lebih baik dan memastikan HAM terpenuhi selama pandemi sebagai bagian dari upaya pemulihan. 

Misalnya saja diperlukan untuk menciptakan standar hak asasi manusia dalam mengatasi ketidaksetaraan, pengucilan, dan diskriminasi yang terjadi selama Covid-19. Setiap orang sedunia memiliki peluang yang sama untuk memperoleh hak ini. Misalnya saja dengan mengakhiri segala bentuk diskriminasi dalam prosesi penanganan covid,  Perlu adanya dorongan dan kontrak sosial untuk memajukan serta melindungi hak ekonomi, sosial, dan budaya dalam “kebiasaan hidup baru" (new normal) serta langkah lainnya. 

Apa yang diputuskan menjadi fokus dan tema besar Peringatan hari HAM Internasional sungguh merupakan catatan dan refleksi tiap negara selama perjalanan mengawal pandemi. Saatnya setiap negara menyentuh nurani mengoreksi langkah penanganan covid selama ini, untuk penegakan HAM yang lebih baik.  

13
December

Jamu merupakan minuman tradisional Indonesia yang secara turun temurun dipercaya memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan. Jamu terbuat dari aneka rempah. Akan tetapi minuman tradisonal jamu mungkin tidak banyak diminati oleh kaum milenial.

Akademisi dan dosen Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga, Surabaya, Pinky Saptandari, mengatakan, perlu dilakukan modifikasi kekinian agar jamu diminati generasi milenial. Modifikasi kekinian pada jamu bisa dilakukan dengan mengembangkan resep baru, namun tetap menjaga khasiat atau substansinya. Hal itu diungkapkan Pinky dalam acara Master Class Jalur Rempah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan tema "Sambung Rasa: Master Rempah Dunia 2020", belum lama ini di Jakarta.

Menurut Pinky, resep-resep baru itu mungkin bisa muncul melalui lomba menciptakan kreasi baru minuman rempah atau jamu. Bahkan, jika resep baru itu diakui, minuman itu bisa dijadikan minuman nasional yang disuguhkan kepada tamu kenegaraan. Hal ini tentunya akan membangun image menarik, enak dan sehat pada jamu. Tidak menutup kemungkinan, ini juga akan menjadi daya tarik bagi kafe-kafe untuk menyajikan jamu dengan penampilan dan kemasan yang menarik.  

Sementara itu CEO PT Suwe Ora Jamu, Amertha Nova Dewi Setiabudi, mengatakan, salah satu fokus terpenting perusahaannya dalam membuat  jamu adalah rasa. Pihaknya ingin memberikan sentuhan rasa yang dapat dinikmati anak-anak muda, sehingga bisa menghilangkan kesan bahwa "jamu itu pahit, minuman orang tua, dan tidak enak. Justru sebenarnya jamu merupakan minuman kesehatan yang dapat membantu menjaga kesehatan, kebugaran dan kecantikan. Amertha Nova mengatakan tidak ingin memaksa generasi milenial untuk meminum jamu, tapi dia ingin mereka menikmatinya.

13
December

Kali ini saya akan memperkenalkan kepada anda salah satu kuliner tradisional khas Gorontalo yang melegenda,  bernama Llabulo. Kuliner yang berbahan utama tepung sagu ini, selain merupakan makanan kegemaran raja-raja Gorontalo juga sebagai menu favorit untuk berbuka puasa.

Llabulo merupakan makanan yang terbuat dari tepung sagu yang ditambahkan aneka isi seperti telur ayam, daging ayam, daging sapi atau ampela yang kemudian diberi bumbu rempah khusus. Proses memasak dari makanan ini adalah dengan cara membungkus menggunakan daun pisang dan direbus. Tetapi bagi yang lebih suka dengan cita rasa makanan yang dibakar, anda bisa membakarnya sesuai dengan selera. Oleh karena itu tidak mengherankan, jika makanan ini selalu diburu oleh wisatawan dan warga lokal, terlebih pada bulan Ramadhan.

liabulo yang merupakan makanan khas Gorontalo   berbungkus daun pisang ini, sebenarnya bisa dimakan langsung karena telah matang setelah proses perebusan. Tetapi tidak jarang masyarakat juga bisa mengolahnya lagi dengan dibakar maupun digoreng. Llabulo yang berisi adonan sagu, air kaldu, hati, ampela , lemak ayam beserta bumbu halus seperti bawang putih , bawang merah, cabe, lada dan garam sangat cocok bila dinikmati bersama makanan pendamping berupa bubur jagung. Bubur Jagung yang di Gorontalo dikenal dengan Binte Biluhuta berisikan sayuran , ikan cakalang, udang , jagung manis , tomat dan kemangi.

Llabulo yang mempunyai tekstur kenyal dengan rasa sedikit pedas ini berharga sekitar Rp. 5000 sampai dengan Rp. 7500 per bungkus. Ini juga bisa dijadikan oleh-oleh karena bisa bertahan kurang lebih 3 hari walaupun tidak dimasukkan ke dalam lemari pendingin.

Oleh karena itu bila Anda berkunjung ke Gorontalo, cicipilah llabulo ini, karena tidak lengkap jika belum mencicipi kuliner khas Gorontalo tersebut.