Suprapto

Suprapto

24
November

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim mengizinkan kepala daerah dan kantor wilayah Kementerian Agama untuk menentukan sendiri pembelajaran tatap muka di wilayahnya. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada semester genap tahun ajaran 2020/2021 atau mulai Januari 2021. Oleh sebab itu dia meminta sekolah-sekolah mempersiapkan hal itu dengan baik. Demikian dikatakan oleh Menteri Nadiem Makarim dalam Pengumuman Penyelenggaraan Pembelajaran Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, Jumat (20/11). Dia juga mengatakan, pemberian izin ini bisa saja secara serentak ataupun bertahap tergantung pada kesiapan masing-masing daerah. Pengumuman tersebut didasarkan pada keputusan bersama 4 menteri, yakni Menteri Kesehatan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, serta Menteri Dalam Negeri.

Pengumuman Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut mungkin saja melegakan bagi siswa dan orang-tua siswa, terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil. Belajar secara daring selama pembatasan karena Pandemi Covid-19 merupakan tantangan tersendiri bagi mereka. Sinyal internet yang kurang baik, ketidakmampuan untuk membeli gawai sebagai alat utama belajar dari rumah dan kurangnya kemampuan orang-tua siswa untuk mendampingi putra-putri mereka saat belajar menjadi kendala. Disamping itu, anak-anak sudah mulai bosan di rumah.

Kendala dirasakan pula oleh para guru. Walaupun guru dan siswa mendapat bantuan pulsa dan wifi gratis dari pemerintah untuk belajar jarak jauh, namun tanpa gawai yang relatif masih mahal harganya, sulit bagi guru untuk menjangkau siswa. Sering diberitakan di media ada guru-guru yang rela berjalan jauh menghampiri siswanya yang kurang mampu agar bisa belajar dengan tatap muka, karena siswa tak punya gawai.

Di sisi lain pengumuman dimulainya pembelajaran dengan tatap muka juga disambut dengan kekhawatiran di kalangan pendidik, ahli epidemiologi dan orang-tua siswa. Pasalnya, pandemi masih berlangsung di Indonesia dan belum ada tanda-tanda angka penularan menurun.

Pemerintah menetapkan pembelajaran tatap muka mulai 2021 pastilah didasari pertimbangan dengan memperhatikan fakta di lapangan. Kini tinggal bagaimana tindakan pemerintah untuk mendukung keputusan tersebut. Pemerintah pusat dapat membantu pemerintah daerah untuk memastikan infrastruktur yang memadai dalam menjalankan protokol kesehatan di sekolah. Sebelum sekolah dibuka harus dipastikan lingkungannya bersih, tersedia sarana air mengalir dan sabun untuk sering mencuci tangan. Pengawasan yang ketat dalam hal pemakaian masker dan menjaga jarak juga harus dilakukan.

Mengingat 2021 tidak lama lagi, sementara pandemi belum menunjukkan penurunan, maka pembelajaran tatap muka belum tentu dapat dilakukan seratus persen. Pemerintah daerah dapat mempertimbangkan untuk menyelenggarakan pembelajaran separuh tatap muka dan separuh secara daring. Yang penting pendidikan anak tidak tertinggal dan protokol kesehatan tetap dapat dijalankan.

24
November

Sebagai negara maritim, masyarakat Indonesia mengenal beragam metode penangkapan ikan. Ada yang memancing, menjala, menombak ikan hingga membuat lingkaran di laut. Metode dengan dengan cara membuat lingkaran ini merupakan tradisi suku Kei yang tinggal di Kabupaten Maluku dan Kota Tual. Tradisi turun temurun ini pun hingga kini masih dilestarikan oleh masyarakat setempat dan kini menjadi daya tarik wisata.

Wer Warat atau tarik tali adalah tradisi menangkap ikan dengan cara tradisional dari masyarakat suku Kei dengan memanfaatkan rotan yang dililitkan janur kuning kelapa. Rotan yang sudah dililit janur kuning kelapa akan dibentangkan di laut oleh kelompok warga, kemudian bentangan tersebut ditarik ke arah darat hingga membentuk lingkaran.
Dari lingkaran tersebut, warga membentuknya menjadi lingkaran kecil
untuk mengarahkan ikan yang berada dalam lingkaran masuk kedalam satu tempat yang disebut sero yaitu tempat warga akan mengambil ikan.

ikan yang didapatkan dari Tradisi Wer Warat, akan dikumpulkan dan kemudian dibagi ke masyarakat yang hadir pada acara tersebut. Tradisi ini baru saja dilakukan oleh masyarakat Desa Wisata Soinrat , Kecamatan Kei Besar pada 12 dan 13 November kemarin di pulau Karodi. Masyarakat di Ohoi Soinrat sendiri telah mempersiapkan Wer Warat ini selama kurang lebih 3 minggu. Semua material yang digunakan pun merupakan bahan alami yang diperoleh dari hutan. Mulai dari rotan, kayu penyangga, bambu, tali hutan, dan lain-lain.



23
November

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) pada Kamis lalu (19/11) memutuskan menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin menjadi 3,75%, kemudian suku bunga deposit facility  menjadi 3%, dan suku bunga lending facility menjadi 4,5%.
Keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga, dan sebagai langkah lanjutan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional. 
Bank Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung penyediaan likuiditas, termasuk dukungan Bank Indonesia kepada pemerintah dalam mempercepat realisasi APBN 2020. 

Menurut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyokeputusan tersebut melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. Selain itu, penurunan suku bunga juga untuk memperkuat strategi operasi moneter untuk mendukung kebijakan moneter yang akomodatif. Keputusan untuk menurunkan suku bunga tersebut juga mempertimbangkan beberapa indikator yang membaik pada Oktober 2020. Di antaranya mobilitas masyarakat, penjualan makanan dan penjualan online, Indeks Manajer Pembelian (PMI) manufaktur, dan pendapatan masyarakat. Faktor eksternal juga menunjukkan indikator perbaikan. Di antaranya neraca pembayaran pada kuartal III 2020 yang surplusdidorong oleh perbaikan transaksi berjalan dan transaksi modal finansial.

Diturunkannya suku bunga acuan perbankan diharapkan dapat menurunkan suku bunga kredit untuk mendorong ekonomi. Kinerja ekspor kini  mulai meningkat, jadi sudah saatnya perbankan mulai memberikan kredit kembali ke dunia usaha. Upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia  perlu didukung agar Indonesia bisa bangkit dari perlambatan ekonomi saat ini.

23
November

Danau Linow berlokasi di Kabupaten Tomohon, Minahasa, Sulawesi Utara. Banyak orang yang menyebut bahwa danau ini menjadi surga yang tersembunyi di Tomohon.

Danau ini memiliki kandungan kadar belerang yang sangat tinggi. Kadar belerang tinggi tersebut membuat warna di danau selalu berubah-ubah. Itulah yang membuat danau ini terlihat bercahaya. 

kata Linow dari Danau Linow berasal dari Bahasa Minahasa. Linow berasal dari kata Lilinowan yang memiliki arti tempat berkumpulnya air. Warna yang berubah-ubah dari hijau, biru, dan kuning kecoklatan akan membuat setiap pengunjung yang datang takjub melihat keelokan tersebut.

Objek wisata ini memiliki keindahan yang luar biasa. Karakteristik air dari Danau Linow yang unik dan memiliki banyak warna membuat para wisatawan yang datang terkagum-kagum karenanya. Itulah mengapa tempat ini selalu ramai ketika liburan sekolah atau pun liburan nasional tiba.

jalan dan rute menuju Danau Linow cukup mudah. Jika Anda datang dari Bandara Sam Ratulangi, Anda bisa menggunakan transportasi umum untuk menuju Kota Tomohon. Danau ini berjarak antara 37 km dari kota Tomohon.

Harga tiket masuk dari Danau Linow pun terbilang cukup murah. Anda hanya perlu membayar 25.000 rupiah untuk memasuki kawasan ini.