Hari Ini dalam Sejarah. Kami awali dengan peristiwa tanggal 4 November 1921, Perdana Menteri Jepang Hara Takashi tewas dibunuh di Tokyo.
Hara Takashi mengawali karirnya sebagai seorang wartawan, pejabat pemerintahan, dan politikus partai Jepang. Pada tahun 1876, Hara Takashi memasuki sekolah hukum kementerian kehakiman. Setelah lulus, ia bekerja untuk surat kabar Yubin Hochi Shimbun sebagai wartawan. Kemudian ia memasuki Kementerian Luar Negeri dan berhasil memegang jabatan-jabatan penting termasuk Wakil Menteri. Pada tahun 1918, Hara Takashi menjadi Perdana Menteri dan mewakili kabinet partai politik pertama. Namun pada 4 November 1921 ia dibunuh di Stasiun Tokyo oleh Nakaoka Kon’ichi seorang pendukung kelompok oposisi sayap kanan.
Beralih ke peristiwa tanggal 4 November 2008, Barack Obama terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat ke-44.
Barack Hussein Obama II adalah seorang politisi Amerika yang menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-44. Ia merupakan orang Afrika Amerika pertama yang menduduki jabatan tersebut. Dalam pemilihan umum presiden tahun 2008, Barack Hussein Obama mengalahkan calon dari Partai Republik John McCain. Tanggal 4 November 2008 Obama memenangkan pemilu dengan 365 suara elektoral dibandingkan dengan 173 suara yang diperoleh McCain. Obama memenangkan 52,9 persen suara rakyat dibandingkan dengan 45,7persen yang diterima McCain. Barack Obama menyampaikan pidato kemenangannya di hadapan ratusan ribu pendukungnya di Grant Park, Chicago dan dilantik sebagai presiden pada tanggal 20 Januari 2009.
Kami akhiri dengan peristiwa tanggal 4 November 2010, Aero Caribbean Penerbangan 883, jatuh di wilayah sebuah provinsi di Kuba.
Aero Caribbean ATR-72-212 Penerbangan 883, adalah penerbangan internasional berjadwal dari Port-au-Prince, Haiti, menuju Havana, Kuba, melalui Santiago de Cuba. Pada 4 November 2010, pesawat tersebut jatuh di wilayah provinsi Sancti Spíritus, Kuba, menewaskan seluruh penumpang dan 7 awak pesawat. Kecelakaan ini merupakan kecelakaan paling mematikan dalam sejarah ATR 72 dan kecelakaan pesawat ketiga paling mematikan di Kuba. Sehari setelah kecelakaan, pada 5 November, pekerja penyelamat menemukan perekam data penerbangan danperekam suara kokpit.
VOI KOMENTAR Eropa kembali diguncang aksi kekerasan. Kali ini beberapa tempat di Austria menjadi tempat kejadian. Yang terakhir serangan terjadi hari Senin pukul 8 malam waktu setempat di Wina. Mengakibatakan setidaknya 4 orang tewas dan 14 orang terluka, tujuh diantaranya kritis. Polisi berhasil menembak mati seorang pelaku yang diidentifikasikan sebagai Kujtim Fejzulai (20th) yang berkewarganegaraan ganda, Austria dan Macedonia.. Hingga Rabu pagi, polisi Austria masih terus menyelidiki dan berusaha mengungkap para pelaku dan motif tindak kekerasan yang diindikasikan dilakukan sejumlah orang. Polisi telah menghimbau warga kota Wina untuk tidak keluar rumah. Anak anak juga diminta tidak masuk sekolah.
Tindak kekerasan di Wina Austria, segera saja memancing reaksi para pemimpin Eropa. Selain Presiden Perancis, Macron, pemimpin Italia, Jerman serta Uni Eropa segera menyampaikan kecamannya. Giuseppe Conte, Perdana Menteri Italia, menyatakan Eropa merupakan rumah Bersama yang tidak mempunyai ruang untuk kebencian dan kekerasan. Kementerian Luar Negeri Jerman, sebagaimana dikutip media, menyatakan bahwa kekerasan di Wina adalah Tindakan terror. Lain lagi dengan reaksi Presiden Dewan Eropa, Charles Michel menyebut penembakan di Wina adalah Tindakan pengecut. Karenanya Eropa mengecam keras tindakan yang melanggar nilai kehidupan dan kemanusiaan.
Kekerasan membabi buta yang masih sering terjadi di sejumlah negara termasuk di Eropa memang pantas dikecam. Karena para korban umumnya adalah warga masyarakat yang tidak paham persoalan dan bukan sasaran dendam dan kemarahan.
Yang kemudian harus dipikirkan adalah mencari solusi agar kekerasan tidak terulang Kembali. Tidak hanya di Eropa tetapi di negara manapun di dunia. Selain tindakan pasca kejadian, upaya preventif juga harus dilakukan. Langkah pengamanan, upaya menebarkan kedamaian, saling pengertian dan kebersamaan harus dilakukan secara bersama. Kebencian dan dendam bisa saja tumbuh lantaran adanya persepsi ketidak adilan dan tidak adanya saling pengertian.
Penyelidikan untuk mengungkap siapa saja pelakunya dan apa yang mendorong mereka melakukan tindakan kekerasan di luar batas kemanusiaan, dapat menjadi langkah awal melakukan tindakan preventif. Hal ini untuk mencegah terulangnya kembali peristiwa kekerasan yang meresahkan dan menyebabkan tewasnya warga tidak bersalah.
VOI KOMENTAR Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo kembali mengingatkan para menterinya harus tetap fokus untuk mengatur dan menjaga keseimbangan antara penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Hal itu disampaikan saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/11). Dia memang sudah berkali-kali menyampaikan hal ini kepada para pembantunya.
Ada dua fokus yang disampaikan: penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi. Dalam penanganan kesehatan, khususnya penanganan pandemi Covid-19, Indonesia masih terus berjuang untuk menekan angka kasus aktif. Hingga 1 November 2020, kasus aktif Covid-19 Indonesia sebesar 13,78 persen, rata-rata dunia kasus aktifnya 25,22 persen. Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan agar kasus aktif bisa terus ditekan dan diperkecil lagi.
Permintaan Presiden Joko Widodo tentu sangat tepat. Apalagi mengingat, beberapa negara di Eropa saat ini menghadapi gelombang kedua serangan Covid-19. Peningkatan kasusnya sangat drastis. Indonesia tidak boleh terlena dan harus meningkatkan pengawasannya, sehingga kasus aktif bisa terus ditekan, sekaligus untuk menekan munculnya gelombang kedua.
Fokus kedua yang ditekankan oleh Presiden Joko Widodo adalah pemulihan ekonomi. Seperti yang dialami negara-negara lain, Indonesia juga sedang berjuang keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pada triwulan kedua, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada angka minus 5,32 %. Meski masih minus pada triwulan ketiga, tetapi ada peningkatan menjadi minus 3 persen. Diharapkan akan terus naik pada triwulan keempat. Presiden Joko Widodo mengingatkan, kuartal keempat ini sangat penting sekali untuk bisa memperbaiki. Harapannya bisa masuk ke positif. Karena itu, Presiden Joko Widodo meminta belanja negara dan pemerintah sudah bisa dilaksanakan pada awal tahun. Sehingga, peningkatan pada kuartal empat tidak jatuh di awal tahun
Langkah-langkah cepat dan tepat memang harus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan. Tindakan nyata semua pihak untuk bersama melawan pandemi Covid-19, menekan penyebarannya hingga memutus rantai penyebarannya harus ditingkatkan. Semoga vaksinasi juga bisa dilaksanakan sesuai jadwal. Karena itu, semua harus berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Selama kurang lebih 8 bulan ini masyarakat Indonesia terpaksa hidup berdampingan dengan pandemi. Gaya hidup masyarakat pun berubah sejak munculnya pandemi COVID-19. Komunikasi dan kehidupan bermasyarakat yang biasanya berlangsung secara tatap muka, terpaksa dibatasi untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19.
Namun adanya pembatasan tidak serta merta membatasi kreativitas di masyarakat. Justru dengan adanya pandemi, kreativitas masyarakat semakin meningkat demi bisa bertahan hidup.
Presiden Joko Widodo saat membuka Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2020 secara virtual Sabtu (31/10) malam mengatakan pandemi tak menjadi penghalang bagi insan pegiat seni dan budaya untuk tetap berkreasi. Ia menilai, justru saat ini seniman makin kreatif lantaran berhasil merespons situasi krisis. Menurut Presiden selama pandemi Covid-19 masyarakat justru berupaya menghidupkan kembali budaya atau kearifan lokal, seperti jamu tradisional yang berkhasiat dalam meningkatkan imunitas tubuh.
Di seluruh dunia orang memang diminta untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan stamina agar tidak mudah tertular virus COVID-19. Salah satu cara yang dilakukan masyarakat Indonesia adalah dengan mengkonsumsi jamu. Popularitas jamu, minuman herbal tradisional Indonesia yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti akar-akaran, daun-daunan dan rempah-rempah, semakin meningkat sejak pandemi Covid-19. Saat ini semakin banyak masyarakat yang mengonsumsi jamu secara rutin karena mereka percaya jamu bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Industri jamu, terutama industri rumahan, semakin berkembang di masa pandemi. Jamu yang biasanya dikonsumsi orang tua, sekarang semakin populer di hampir semua kalangan, tak terkecuali anak muda dan milenial, tentunya dengan sentuhan modern. Jamu yang rasanya biasanya pahit, kini memiliki banyak varian rasa yang akrab di kalangan anak muda. Kemasannya pun dibuat menarik dan moderen. Hal tersebut dilakukan untuk menarik minat semua generasi, terutama anak muda, agar menyukai jamu.
Pangsa pasar jamu di era pandemi seharusnya tidak terbatas di dalam negeri. Sudah saatnya industri jamu mengembangkan pangsa pasarnya ke luar negeri. Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia Thomas Hartono dalam webinar Jamu Modern Terobos Pasar Negara-Negara Timur Tengah, Jumat (30/10) mengatakan saat ini, ekspor jamu Indonesia baru sekitar 1-2% dari keseluruhan ekspor obat-obatan herbal dunia .Hal ini tentunya sangat disayangkan. Untuk itu Gabungan Pengusaha Jamu berusaha untuk meningkatkan pangsa pasar di dunia dengan mendorong ekspor ke berbagai negara terutama di wilayah Timur Tengah.
Usaha dan inovasi yang dilakukan produsen jamu diharapkan dapat meningkatkan popularitas jamu di semua kalangan dan di mancanegara.