Dilema yang sering dihadapi oleh wisatawan adalah memilih destinasi wisata yang sempurna untuk berlibur. Pilihannya antara gunung atau pantai, tapi adakah destinasi wisata yang mencakup keduanya?
Jawabannya ada. Di Pulau Lombok terdapat destinasi bernama Taman Wisata Alam Gunung Tunak. Tempat ini merupakan paket komplit bagi penyuka gunung sekaligus pantai. Lokasinya berada di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Taman Wisata Alam Gunung Tunak atau biasa disebut TWA Gunung Tunak merupakan sebuah tanjung seluas 1.200 hektare menjorok langsung ke Samudera Hindia yang memiliki dataran perbukitan dan pulau-pulau tebing di sekitarnya. Tanjung ini diapit oleh Teluk Bumbang di sebelab Barat-Utara dan Teluk Awang di sebelah timur. Jika dilihat sekilas, TWA Gunung Tunak mirip dengan Twelve Apostles yang berada di Victoria, Australia. Namun, gugusan pulau tebing di kawasan ini tidak sampai berjumlah 12. Meski begitu, destinasi ini tetap memiliki keindahan yang luar biasa.
Memasuki kawasan wisata Gunung Tunak, Anda akan melalui sejumlah kawasan hutan lindung dengan satwa langka di dalamnya seperti, burung gosong, rusa timor dan banyak sekali jenis kupu-kupu dalam taman penangkaran. Setelah melewati kawasan hutan, barulah Anda akan menemukan pantai tersembunyi. Namanya Pantai Bilayasak, merupakan pantai perawan dengan pasir putih yang langsung menghadapSamudera Hindia. Air lautnya yang berwarna biru tua terlihat sangat indah saat langit sedang cerah dengan gumpalan awan tipis-tipis di atasnya. Pantai ini juga dikelilingi tebing kapur melingkar, dari kejauhan terlihat berwarna keemasan. Di atas tebing terdapat bukit-bukit berwarna hijau yang bisa didaki, dan dari atasnya Anda dapat melihat panorama alam TWA Gunung Tunak yang memiliki pulau-pulau tebing berjejer di lautan. Sesekali deburan ombak besar menyapu tebing-tebing sehingga menimbulkan suara khas lautan. Di dalam area TWA Gunung Tunak juga terdapat sebuah mercusuar setinggi 20 meter. Dari atas mercusuar Anda dapat menyaksikan secara keseluruhan area TWA Gunung Tunak yang membentang luas tanpa penghalang apapun. Birunya laut, tebing, pantai, bukit dan langit, semua pemandangan ini membuat siapapun akan merinding dengan keindahannya. Apalagi TWA ini termasuk kawasan sepi dan belum banyak diketahui wisatawan, sehingga siapapun yang datang akan merasa termanjakan seperti berada di pulau pribadi.
Lokasi TWA Gunung Tunak berjarak sekitar 85 kilometer dari Kota Mataram dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan. Kondisi jalannya tidak ekstrim dan sudah menggunakan aspal sampai ke lokasi wisata. Namun belum ada transportasi umum yang bisa digunakan. Anda dapat menyewa mobil atau sebaiknya menggunakan jasa travel dari Kota Mataram dengan kisaran harga Rp300.000. Hotel terdekat dari TWA Gunung Tunak adalah Endless Summer Lombok yang berjarak sekitar 2,8 kilometer dari lokasi wisata. Beralamat di Desa Mertak, Pujut, Lombok Tengah. TWA Gunung Tunak buka setiap hari dari jam 07.00-16.00 waktu setempat. Harga tiket masuk sebesar Rp5.000 untuk wisatawan lokal, dan Rp10.000 untuk wisatawan asing. Fasilitas di dalam wisata ini sangat minim karena masih dalam proses pembangunan, hanya terdapat area parkir, hutan lindung dan penangkaran kupu-kupu. Belum terdapat pedagang, pujasera atau pusat oleh-oleh di sekitar lokasi.
Kami awali dengan peristiwa 27 Oktober 1945, Perusahaan Listrik Negara didirikan.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945, perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh pemuda-pemuda Indonesia pada bulan September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 27 Oktober 1945 dibentuklah Jawatan Listrik dan Gas oleh Presiden Soekarno. Waktu itu kapasitas pembangkit tenaga listrik hanyalah sebesar 157,5 MW. Kini, 27 Oktober diperingati sebagai hari listrik nasional.
Kami beralih ke 27 Oktober 1991, Kemerdekaan Turmenistan.
Ketika Uni Soviet mulai runtuh, Turkmenistan dan negara republik lainnya di Asia Tengah yang tergabung di dalamnya cemas akan keadaan negara, karena mereka membutuhkan kekuatan ekonomi dan pasar umum dari Uni Soviet untuk bisa mencapai kemakmuran. Namun akhirnya Turkmenistan mengumumkan kemerdekaannya dari Uni Soviet pada tanggal 27 Oktober 1991, dan merupakan republik terakhir Soviet yang memisahkan diri.
Kami akhiri hari Ini dalam Sejarah dengan 27 Oktober 2007, Hari Blogger Nasional Ditetapkan.
Hari Blogger Nasional pertama kali dicanangkan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Muhammad Nuh, pada 27 Oktober 2007 pada pembukaan Pesta Blogger tahun itu. Empat tahun berselang, Pesta Blogger telah berubah menjadi event On Off Indonesia (OnOffID). Sejak mengalami perubahan nama menjadi OnOffID, pesta blogger mulai menekankan pentingnya para blogger untuk bisa mengelola blog lebih serius, agar bisa menghasilkan sesuatu yang lebih bermanfaat. Sekian hari ini dalam sejarah.
VOI KOMENTAR Semakin banyak suara-suara dari berbagai organisasi bidang kesehatan dan pakar kesehatan yang meminta pemerintah untuk berhati-hati dalam program vaksinasi Covid-19. Mereka berharap pemerintah tidak tergesa-gesa memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) misalnya, menyurati Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto agar diadakan persiapan yang baik, dalam hal pemilihan jenis vaksin yang akan disediakan serta persiapan terkait pelaksanaannya. Himbauan sama dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia.
Himbauan-himbauan tersebut dikeluarkan seraya makin dekatnya waktu pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pemerintah berencana mulai memberikan vaksin tersebut bulan November 2020. Namun, rupanya pelaksanaan rencana tersebut harus diundur.
Terkait himbauan agar pemerintah tidak tergesa-gesa memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat, Presiden Joko Widodo menjelaskannya dalam rapat terbatas 'Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi' di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10). Dia mengatakan bahwa pemerintah bergerak cepat dalam pengadaan vaksin virus Covid-19, karena semua negara tengah berlomba-lomba untuk memperoleh vaksin ini secepat-cepatnya. Meski begitu, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa vaksin tersebut baru akan disuntikkan kepada masyarakat setelah melalui tahap uji klinis yang benar. Dengan demikian, vaksin dipastikan efektif menangkal virus Covid-19 serta aman dan tak menimbulkan efek samping.
Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menekankan bahwa strategi komunikasi publik terkait vaksin juga harus disiapkan dengan baik. Dia menugaskan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibantu Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk membangun strategi komunikasi ini. Dia meminta ada penjelasan komprehensif kepada publik mengenai manfaat vaksin dan peta jalan pelaksanaan vaksinasi sehingga tidak terjadi disinformasi dan penyebaran berita hoaks dari berbagai platform di berbagai media yang ada.
Pemerintah memang diharapkan lebih intensif lagi dalam menjelaskan kepada masyarakat tentang pemberian vaksin Covid-19. Hal itu mengingat Indonesia sangat luas dengan lebih dari 260 juta penduduk. Selain itu, tidak semua masyarakat mempunyai akses yang mudah kepada informasi, terutama penduduk yang tinggal di pelosok-pelosok negeri. Masyarakat perlu mengetahui siapa yang lebih dulu mendapatkan vaksin itu dan mengapa. Masyarakat juga perlu mengetahui tahapan-tahapan pemberian vaksin. Mereka juga perlu mengetahui siapa yang mendapatkan vaksin tersebut dengan gratis dan siapa yang harus membayar. Namun yang paling penting untuk diketahui oleh masyarakat adalah bahwa vaksin tersebut tidak serta merta menghilangkan pandemi. Masyarakat harus terus diingatkan untuk tetap memakai masker, menjaga jarak dan sering mencuci tangan, sampai pandemi Covid-19 ini benar-benar lenyap dari muka bumi.
VOI NEWS Dengan banyaknya suku bangsa di Indonesia, tentu Indonesia punya beragam budaya yang unik. Seperti masyarakat Lampung Tulang Bawang misalnya punya Tradisi Mosok yang merupakan salah satu bagian dari upacara pernikahan. Dalam Bahasa setempat, mosok berarti suapan. Tradisi mosok masuk kedalam bagian Bejuluk beadok. Bejuluk Beadok merupakanpemberian gelar(Juluk-Adok) kepada seseorang atas kesepakatan keluarga . Pada masyarakatLampung Tiyuh Gunungterang Kabupaten Tulang Bawang Barat tradisi mosok masih dilaksanakan dalamrangka pemberian gelar adat kepada seseorang yang baru saja menikah.
Tradisi Mosok digelar oleh Masyarakat Lampung Tulang Bawang karena dahulu masyarakat Lampung mengenal perkawinan sebambangan atau kawin lari. Ada berbagai penyebab, mengapa perkawinan sebambangan sering terjadi kala itu. Misalnya karena tidak direstui orang tua, pihak laki-laki tidak dapat memenuhi permintaan pihak perempuan atau karena hubungan yang sudah melanggar batas atau norma agama. Oleh karena itu untuk menghindari mempelai wanita dipaksa kembali oleh orang tuanya maka segera dipasangkan gelar, sehingga wanita sudah sah menjadi bagian dari keluarga laki- laki dan tidak boleh diambil kembali.
Tradisi Mosok diawali dengan pembacaan Basmallah dan pujian untuk Nabi Muhammad. Pada acara ini dihidangkan nasi kuning dengan ayam dan aneka sayuran, air putih serta kopi pahit. Air putih punya makna seorang suami atau istri harus senantiasa berpikiran jernih dan menjaga kesucian diri. Sedang kopi pahit berarti suami atau istri jangan saling cemburuan. Setelah kedua mempelai disuapi, dahi kedua mempelai kemudian diketuk menggunakan kunci rumah sebanyak tujuh kali hitungan. Diucapkan dalam Bahasa lampung, Sai, Khua, tigo, pak, limo, enom, pitu, kemudian secara serentak para tamu, khususnya wanita meneriakkan “Sorak e”. Prosesi berikutnya, Bejuluk Buadek (Bejuluk Buadok), yang merupakan prosesi pemberian gelar. Mempelai wanita diberi gelar adok/adek, sedang memperlai pria diberi gelar pangeran dermawan. Setelah itu kedua pengantin melemparkan kacang dan permen ke hadapan tamu dan undangan. Prosesi ini pun mengakhiri tradisi Mosok.