Suprapto

Suprapto

20
May

Orchid Forest Lembang disebut-sebut sebagai taman anggrek terbesar di Indonesia. Selain terkenal dengan Taman anggrek nya yang Indah, tempat tersebut terkenal karena music. Karena kadang dijadikan tempat konser namun keasrian dan kebersihan tetap dijaga walau ada pertunjukan. Untuk mencapai Orchid Forest, pengunjung harus berjalan sekitar tiga kilometer dengan trek menanjak. Namun kelelahan berjalan akan terbayar ketika sampai di Orchid Forest. Semua dibayar dengan keindahannya. Terdapat lebih dari 157 jenis bunga anggrek yang dibudidayakan dalam lahan seluas 12 hektare ini. Bibit anggrek berasal dari berbagai negara, seperti Venezuela, Amerika Serikat, hingga Peru. Bahkan bunga Anggrek langka yang sulit ditemukan seperti anggrek hitam atau Coelogy pandurata, anggrek kantong semar atau Paphopedilum glaucophyllum dan juga jenis paraphalaenopsis laycocky bisa dilihat dan ditemukan di sini.

Selain dapat menikmati keindahan beragam bunga anggrek, wisatawan yang berkunjung dapat menikmati indahnya pohon pinus yang berjejer dan hawa yang luar biasa sejuk. Suhu yang dingin ini membuat bunga anggrek tumbuh dengan sangat baik. Iklim yang sejuk dan dingin ini dikarenakan wilayah Orchid Forest terletak di dataran tinggi. Daerah Ekowisata yang baru beberapa tahun lebih dibuka ini memberikan paket lengkap para pengunjung. Pemandangan alam asri dengan udara sejuk, instalasi sarana yang aesthethic, berbagai spot foto yang Instagramable, serta fasilitas dan sub destinasi yang beragam akan memuaskan para wisatawan. Selain itu, hutan anggrek seluas 12 hektar ini dinobatkan sebagai hutan anggrek terbesar di Indonesia karena pengelolaan yang dilakukan dengan baik. 

Untuk mencapai lokasi ini, sarana termudah adalah menggunakan kendaraan pribadi. Keadaan jalan yang mulus memungkinkan kendaraan roda empat dan dua melewatinya. Namun kita juga bisa menggunakan angkutan umum yang mengambil tujuan Lembang atau Subang. Dengan jarak kurang lebih 20 Km dari Kota Bandung ibukota Propinsi Jawa Barat, arahkan perjalanan Anda ke utara ke arah Lembang menuju ke wilayah wisata Gunung Tangkuban perahu. Setelah melewati kota Lembang, sebelum mencapai wisata Gunung Tangkuban Perahu, akan ditemukan papan petunjuk di pinggir jalan yang menuntun kita ke arah pintu gerbang Orchid Forest Lembang Cikole. Orchid Forest Lembang Bandung ini buka setiap hari, sepanjang minggu. Mulai buka jam 09.00 untuk hari biasa dan jam 08.00 pada akhir pekan. Dan tutup jam 18.00 untuk hari biasa, dan jam 19.00 untuk akhir pekan dan hari libur. 

19
May

Josua Simanjuntak, Plt. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyatakan Pandemi COVID-19 memberikan dampak besar pada hampir semua profesi/pekerja di bidang kreatif. Salah satu subsektor kreatif yang terdampak adalah para pekerja seni yang kehilangan pekerjaan. Pekerja seni yang terimbas salah satunya musisi jalanan atau pengamen. Pasalnya, kini mereka tak bisa menggelar aksinya di tempat umum. Untuk membantu mereka, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ) menggelar kegiatan "Ngamen Dari Rumah" dengan Tema Ngabuburit di Rumah Aja.

Kegiatan Ngamen dari Rumah  digelar untuk memfasilitasi 200 musisi jalanan terdampak Covid-19 untuk tampil di panggung online. 200 musisi jalanan yang ikut serta punya kriteria tertentu, di antaranya musisi jalanan yang memiliki disabilitas, berusia lanjut, memiliki keluarga muda serta perantau yang paling terdampak imbas COVID-19. Musisi Jalanan dengan kriteria ini difasilitasi agar tetap dapat eksis, produktif dan mendapat penghasilan selama masa pandemi, khususnya di bulan Ramadan. Plt. Direktur Industri Kreatif Musik, Seni Pertunjukan dan Penerbitan Kemenparekraf, Mohammad Amin menjelaskan, video kreatif hasil dari 200 musisi jalanan tersebut akan ditayangkan di akun sosial media Kemenparekraf  seperti di Instagram, Facebook dan YouTube. Beberapa musisi jalanan  yang terkurasi akan tampil secara live online di Instagram pada tanggal 14 hingga  22 Mei dan 28 hingga 30 Mei 2020 pada pukul 15.30 hingga 17.30 WIB.  

menurut Andi Malewa, Ketua Institut Musik Jalanan, kegiatan ini tidak hanya diisi dengan ngamen online, akan ada kuliah musik online bersama tokoh di bidang musik, seperti kelas musik yang biasa dilakukan secara offline di Institut Musik Jalanan. Joshua Simanjuntak menambahkan bahwa, kegiatan ini akan sangat menarik untuk mengisi waktu kala menjelang berbuka puasa dan masyarakat juga dapat menikmati hiburan dari para musisi. Masyarakat juga dapat memberikan apresiasi melalui QR Code dan kegiatan ini akan memberikan ruang bagi musisi-musisi jalanan berbakat, untuk mendapat apresiasi yang lebih luas dari masyarakat Indonesia.

19
May

Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia dan adanya himbauan di rumah aja, Pantai Falajawa di Ternate, Maluku Utara menjadi tempat favorit warga setempat untuk menunggu waktu berbuka dengan menikmati keindahan pantai sambil berburu kuliner khas untuk berbuka puasa. Beragam makanan dan kue khas tradisonal bisa ditemukan di sini. Menu yang jadi favorit dan selalu diburu sebagai hidangan khas berbuka puasa adalah Nasi Jaha, Kue tradisional Lalampa dan juga kue khas Popaco.

Kue Popaco memang menjadi salah satu kuliner favorit warga ternate untuk berbuka puasa. Kue ini manis, legit dan gurih, sehingga cocok sebagai menu berbuka puasa. Kue tradisional ini terbuat dari tepung beras yang direbus dengan gula aren, daun pandan dan santan. Setelah matang, kue dituang ke dalam mangkuk Popaco yang terbuat dari daun pisang. Lalu disiram saus yang terbuat dari santan dan tepung maizena. Disajikan dingin lebih legit dan nikmat. Selain enak dinikmati sebagai menu berbuka puasa, Kue tradisional ini juga enak dinikmati saat minum teh atau kopi di pagi atau sore hari. Di Ternate, kue Popaco juga menjadi santapan setiap kali orang menyelenggarakan ibadah syukuran ataupun saat berkumpul bersama keluarga.

tak sulit menumukan kue Popaco di Ternate. Apalagi saat bulan Ramadhan, banyak pedagang yang menjajakan kue tradisional ini sebagai menu berbuka puasa. Harganya relatif murah, sekitar Rp.2500 hingga Rp. 5000 per porsi. Sedang kuliner favorit berbuka puasa lainnya, seperti Nasi Jaha atau nasi ketan yang dimasak dalam bambu dan kue Lalampa, kue dari beras ketan yang diisi ikan cakalang juga banyak dijual di Ternate. Harga Nasi Jaha sebesar Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 per porsi dan kue Lalampa sebesar Rp. 3000 hingga Rp.5000 per potong.




18
May

Pantai Bagedur memiliki pasir pantai yang putih dengan ombak yang tidak terlalu besar. Berbagai jenis pepohonan tumbuh dengan subur dan rindang disekitar pesisir Pantai Bagedur. Pasir pantainya yang padat, memungkinan pantai ini disusuri oleh kendaraan bermotor, sehingga pantai ini sering dijadikan tempat relli motor. Jika anda datang ke lokasi wisata ini dengan kendaraan, anda dapat langsung membawa kendaraan anda ke pinggir pantai sambil menikmati desiran ombak pantai selatan.

dengan hamparan pasir yang luas, pantai ini juga dapat digunakan untuk bermain volley, sepak bola atau permainan sejenis lainnya. Pengunjung dapat bermain pasir dan berenang di bibir pantai dengan bebas karena pantainya yang landai dan tanpa karang

Sebagai lokasi wisata, Bagedur memiliki fasilitas penginapan berupa Cottage. Selain itu, disekitar pantai juga terdapat berbagai warung yang menjual berbagai sajian khas kuliner laut seperti, ikan bakar, cumi-cumi bakar, serta berbagai menu makanan lainnya dengan harga yang relatif terjangkau.

Pantai Bagedur, terletak di Desa Sukamanah, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Bisa ditempuh dari Jakarta melalui Tol Tangerang-Merak. Jarak Bagedur dari Jakarta sekitar 200 kilometer dengan waktu tempuh lebih kurang enam jam. Sedangkan jarak dari Serang, Ibukota Banten, sekitar 130 kilometer dengan waktu tempuh 4,5 jam.