ofra voi

ofra voi

15
August

Berdasarkan laporan Global Startup Ecosystem Report (GSER) tahun 2019 yang dirilis oleh Startup Genome pada Mei lalu, Jakarta merupakan kompetitor kuat yang setara dengan kota-kota besar di dunia, seperti Seoul (Korea Selatan), Moskow (Rusia), dan Tokyo (Jepang). Jakarta menjadi kota yang mampu bersaing di kancah global lantaran kota ini merupakan rumah bagi empat startup unicorn Indonesia, yaitu Tokopedia, Go-Jek, Traveloka, dan Bukalapak.Unicorn sendiri merupakan sebutan untuk startup yang telah memiliki nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.

 

Startup Genome memposisikan Jakarta sebagai kota dengan ekosistem startup yang berada di dalam fase “Late-Globalization”. bersanding dengan 8 kota besar lain seperti Sydney, Paris, San Diego, Sao Paulo. Kategori yang disematkan kepada Jakarta itu hanya satu strip di bawah kategori ekosistem terbaik yang dihuni kota-kota seperti Silicon Valley, New York, Beijing, Singapura, dan London. Ada beberapa alasan Genome memasukkan nama Jakarta ke dalam daftar tersebut. Contohnya adalah relaksasi peraturan dari pemerintah seperti pembentukan papan akselerasi tempat jual beli saham khusus startup oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan keberadaan inkubator serta akselerator yang sudah cukup mapan di Jakarta.

 

 

Lebih lanjut, laporan GSER menyebutkan sub-sektor paling unggul di Jakarta adalah industri fintech. Menurut laporan GSER Indonesia memiliki tingkat adopsi teknologi internet dan mobile yang sangat tinggi, di mana 75% dari transaksi belanja online dilakukan dengan menggunakan perangkat mobile. Ketua Umum Masyarakat Industri Kreatif dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) Joddy Hernady mengatakan ini pertama kalinya Indonesia ikut serta dalam pemeringkatan ekosistem startup global. Pemeringkatan ini membantu untuk memahami posisi Indonesia dalam peta startup digital global.

 

 

14
August

Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat akan menggelar Halimun Youth Camp 2019 dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI 2019 sekaligus mengenalkan destinasi wisata di Bogor ke mata dunia.Panitia Pelaksana HYCamp 2019, Alfisa Triatmoko, Senin, menjelaskan bahwa kegiatan mendaki puncak Gunung Halimun berlangsung di Kecamatan Nanggung, sebuah kawasan konservasi alam Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) pada 24 dan 25 Agustus 2019. Kegiatan ini merupakan upaya memromosikan sektor pariwisata berbasis perdesaan di Kabupaten Bogor dengan melibatkan peserta dari mancanegara.

Menurut Alfisa Triatmoko, selain untuk memromosikan wisata Kabupaten Bogor, acara tersebut juga bertujuan memupuk kepedulian para pemuda terhadap kelestarian alam dan lingkungan.Para peserta HYCamp juga akan dimanjakan dengan panorama alam Halimun yang sangat luar biasa. Taman Nasional Gunung Halimun Salak menyimpan 23 jenis mamalia, 500 jenis tumbuhan, dan ada sedikitnya 200 spesies burung. Sesuai dengan namanya, kawasan ini terdiri dari Gunung Halimun ( hampir 2.000 Meter Diatas Permukaan Laut ) dan Gunung Salak ( sekitar 2.200 Meter Diatas Permukaan Laut ).

Destinasi wisata yang ada di Gunung Halimun Bogor antara lain, Kebun Teh Nirmala, Wisata Curug dengan 34 titik berbeda, terasering atau spot wisata persawahan, kantor bupati pertama, Serentaun yaitu budaya tahunan masyarakat setempat, dan lain-lain.Pendaftaran HYCamp 2019 dibuka mulai tanggal 6 hingga 19 Agustus 2019. Meski pendaftarannya dilakukan secara gratis, tapi usia pesertanya dibatasi, yakni 16 sampai 30 tahun.

14
August

 

 

Berlibur merupakan saat yang sangat di tunggu sebagian besar masyarakat urban di Indonesia. Indonesia yang memiliki beragam pesona alam memastikan liburan Anda bersama keluarga tidak mengecewakan. Di kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah Ada sebuah tempat yang wajib Anda kunjungi. Tempat dengan Fenomena alam yang Mengundang decak kagum ini bernama Telaga Warna. Nama Telaga Warna sendiri diberikan karena keunikan fenomena alam yang terjadi di tempat ini, yaitu warna air dari telaga tersebut yang sering berubah-ubah. Terkadang telaga ini berwarna hijau dan kuning atau berwarna warni seperti pelangi.

Fenomena ini terjadi karena air telaga mengandung sulfur yang cukup tinggi, sehingga saat sinar Matahari mengenainya, maka warna air telaga tampak berwarna warni. Berada di ketinggian 2000 meter di atas permukaan laut, dan dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi, pesona Telaga warna tidak akan terlupakan. Keindahan telaga warna akan lebih terasa jika Anda naik ke salah satu bukit yang mengelilingi telaga ini. Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi telaga warna adalah saat pagi atau siang hari, karena pada sore hari, kabut tebal akan menutupi daerah sekitar telaga warna, sehingga Anda tidak dapat menikmati keindahan alamnya.

Harmonisasi alam dengan udara yang sejuk dan bersih membuat suasana Telaga Warna Dieng begitu memikat. Para wisatawan juga akan merasakan suasana mistis yang hening disempurnakan oleh kabut putih dan pepohonan yang rindang. Telaga warna tidak hanya mampu mempesona wisatawan domestik namun juga wisatawan mancanegara asal Inggris, Shelly.

INSERT SHELLY :

I've been in Indonesia for almost three years now. I always wanted to go to Dieng, I took two days off work so we took sometimes together to come here, we're gonna go to Prau next. It's just because we haven't been here before and it's just nice.

DUBBING :

Saya sudah tinggal di Indonesia hampir tiga tahun sekarang. Saya selalu ingin pergi ke Dieng, Saya mengambil libur Dua Hari jadi kami pergi bersama kesini, kami Akan pergi ke gunung Prau selanjutnya. Kami belum pernah kesini sebelumnya dan ini indah sekali.

Di sekitar Telaga Warna Dieng tedapat beberapa gua yang juga patut untuk dikunjungi, seperti Gua Semar Pertapaan Mandalasari Begawan Sampurna Jati. Di depan gua ini terdapat arca wanita dengan membawa kendi. Gua ini juga memiliki kolam kecil yang airnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat kulit jadi lebih cantik. Ada juga Gua Sumur Eyang Kumalasari, dan Gua JaranResi Kendaliseto. Selain itu, ada pula Batu Tulis Eyang Purbo Waseso. Gua-gua di sekitar telaga warna ini sering dijadikan sebagai tempat meditasi. Keberadaan Telaga Warna Dieng juga sangat berguna bagi masyarakat sekitar. Mereka menggunakan air dari telaga warna sebagai sumber irigasi untuk mengairi tanaman kentang yang menjadi komoditas utama di kawasan ini.

13
August

Sandeq adalah perahu nelayan tradisional masyarakat Mandar, Polowali dan Mamuju yang digunakan untuk transportasi. Mengadopsi teknik zigzag melawan angin, kapal Sandeq dapat mencapai kecepatan hingga 15-29 knot. Karena alasan inilah Sandeq diakui sebagai perahu layar cadik tercepat di dunia. Bentuknya yang ramping dengan lebar mulai dari 1,5 hingga 2 meter memungkinkannya bermanuver dengan cepat melalui gelombang. Penelitian juga menunjukkan bahwa Sandeq adalah kapal tangguh yang memiliki kelincahan untuk menghadapi angin kencang dan arus di laut lepas. Saat ini transportasi itu telah ditetapkan sebagai ikon pariwisata Sulawesi Barat.

 

untuk melestarikan budaya pelaut suku Mandar, Polowali dan Mamaju sekaligus mempromosikan budaya dan pariwisata Sulawesi Barat, Festival Sandeq Race 2019 digelar dari tanggal 7 hingga 13 Agustus 2019. Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, jarak tempuh yang harus diselesaikan peserta memang cukup jauh, sehingga lomba digelar secara marathon. Dengan melalui sejumlah etape dan lomba segitiga, dimana setiap etape diisi beberapa rangkaian kegiatan di darat. Rutenya mengikuti laut dalam, di sepanjang Pantai Sulawesi Barat. Mulai dari Pantai Bahari di Polewali Mandar, hingga Pantai Manakarra di Mamuju.

 

Festival Sandeq Race 2019 menampilkan keterampilan para pelaut dalam mengendalikan perahu kayu. Tanpa bantuan teknologi modern, mesin, atau gadget navigasi, mereka berusaha untuk saling beradu kecepatan. Satu tim dari kapal Sandeq biasanya terdiri dari 13 kru / pelaut. Pembukaan Festival Sandeq Race 2019 dimeriahkan dengan karnaval budaya, lomba lepa-lepa, Sandeq Kecu, dan pameran budaya Desa Sandeq. Di Majene sendiri akan ada sejumlah pertunjukan seni dan budaya, pesta kuliner etnis Mandar, dan pemutaran film dokumenter. Pada hari terakhir perlombaan, ada Balap Segitiga Mamuju yang akan dilengkapi dengan perlombaan perahu tradisional Katinting, Kompetisi Layang-layang,