Suprapto

Suprapto

30
July

Berwisata ke suatu daerah di Indonesia, jangan lupa juga untuk menikmati kuliner khasnya. Misalnya saja jika anda berwisata ke Provinsi Bangka Belitung, cobalah juga mencicipi makanan khas Bangka Belitung. Masakan Bangka Belitung dibedakan atas masakan khas Melayu dan masakan Tionghoa terutama masakan Hakka. Jika anda ingin mencoba menikmati masakan Melayu Bangka Belitung, cobalah Lempah Kuning. Lempah Kuning merupakan salah satu jenis dari masakah Lempah. Lempah adalah masakan berkuah yang biasanya berbahan dasar makanan laut atau daging sapi yang dibumbui rempah-rempah yang beraroma kuat. Dalam bahasa Belitung lempah disebut gangan. Masyarakat setempat mengenal berbagai jenis lempah, misalnya Lempah Kuning, Lempah Darat, dan Lempah Kulat.

Lempah Kuning berbahan dasar ikan kakap merah atau tenggiri. Sebagian masyarakat Bangka Belitung juga menggunakan ikan kembung, kerisi, atau bawal. Ikan tersebut dimasak dengan berbagai bumbu yang telah dihaluskan, seperti kunyit, cabai merah, bawang merah, bawang putih, lengkuas dan terasi. Alhasil Lempah ini memiliki kuah berwarna kuning. Biasanya juga dimasukkan potongan-potongan nanas. Ketika disantap, rasa asam, pedas, dan segar begitu terasa dari lempah kuning.Untuk varian lain, ada juga yang menambahkan mentimun sebagai pelengkap.

Masyarakat Pulau Belitung menyebut hidangan ikan kuah kuning dengan nama "gangan ketarap", sedangkan masyarakat Pulau Bangka menyebut hidangan yang sama dengan nama lempah kuning, karena kuahnya berwarna kuning. Masakan khas Bangka Belitung ini mudah dijumpai di berbagai rumah makan disana. Harganya relatif murah sekitar Rp. 15.000. hingga Rp. 20.000 per porsi lengkap dengan lalapan, seperti berupa terong bulat ungu, kecipir, kembang kunyit, dan timun.

29
July

Dua mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya, Malang menyulap biomassa limbah pertanian menjadi bubur kertas (pulp) dan kertas. Proses recycle itu menggunakan alat Cellulose from Biomass Waste (C-BOMS). Dengan menggunakan C-BOMS, kertas yang dihasilkan kedua mahasiswa FTP UB yang kreatif tersebut, yakni Sakinah Hilya dan Khodijah Adrebi, lebih berkualitas dan ramah lingkungan. Khodijah Adrebi menjelaskan, selama ini untuk membuat kertas, bahan baku utama yang digunakan adalah kayu hutan. Untuk memproduksi satu rim kertas dibutuhkan satu pohon berusia lima tahun. Ia mengemukakan pada 2016 konsumsi kertas dunia mencapai 394 juta ton dan diperkirakan akan meningkat menjadi 490 juta ton pada tahun 2020.Alasan inilah, membuat ia mencoba mencari bahan baku alternatif untuk memproduksi kertas.

Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian jumlah limbah biomassa, khususnya dari sektor pertanian dan perkebunan yang tidak didayagunakan mencapai 20 juta ton dalam setahun. Padahal di dalamnya terkandung selulosa dengan kadar yang tinggi.Selulosa inilah yang menjadi suatu indikasi penting dalam produksi bubur kertas (pulp) dan kertas. Semakin tinggi kadar selulosa dalam pulp, akan menghasilkan kertas dengan kualitas yang lebih baik.

Khodijah memaparkan limbah biomassa dari sektor pertanian tersebut diolah menjadi pulp dan kertas dengan menggunakan C-BOMS. C-BOMS memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan metode yang banyak diterapkan di industri pulp dan kertas saat ini, yakni metode kimiawi. Kelebihan tersebut antara lain lebih ramah lingkungan, waktu proses jauh lebih singkat, dan tidak membutuhkan proses thermal yang dapat mendegradasi selulosa. Karena proses yang efektif dan efisien akan diperoleh dengan pemanfaatan teknologi yang tepat.Harapan kami dengan adanya C-BOMS ini dapat membantu mewujudkan visi industri hijau yang terintegrasi dengan Industri 4.0 sekaligus menyejahterakan petani dengan tetap meningkatkan proses produksi yang selaras dengan penjagaan terhadap lingkungan.

 

29
July

Taman Nasional Gunung Palung terletak di Kabupaten Kayong Utara dan Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Taman Nasional ini mempunyai tipe ekosistem yang dapat dikatakan sebagai yang terlengkap di antara taman-taman nasional di Indonesia. Di sana terdapat Gunung Palung dengan ketinggian 1.116 meter. Karena itulah Taman Nasional ini dinamakan Taman Nasional Gunung Palung.

Taman Nasional Gunung Palung merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang memiliki keaneka-ragaman hayati bernilai tinggi, dan berbagai tipe ekosistem, antara lain hutan mangrove, hutan rawa, rawa gambut, hutan rawa air tawar, hutan pamah tropika, dan hutan pegunungan yang selalu ditutupi kabut.

Sekitar 65 persen kawasan, masih berupa hutan primer yang tidak terganggu aktivitas manusia dan memiliki banyak komunitas tumbuhan dan satwa liar. Di Taman Nasional Gunung Palung terdapat obyek wisata yang menjadi unggulan yaitu Lubuk Baji, Batu Barat, Riam Berasap dan Bukit Peramas.

anda dapat menggunakan jalur udara atau pun jalur laut untuk mencapai taman nasional ini. Akses melalui jalur udara yaitu, dari Pontianak menuju Ketapang dengan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam. Kemudian dilanjutkan ke Sukadana atau Teluk Melano dengan menggunakan kendaraan roda 4 yang ditempuh sekitar 5 jam. Sedangkan jalur laut, dari Pontianak langsung menuju Teluk Melano sekitar 9 smpai 10 jam perjalanan.

Untuk masuk ke Taman Nasional Gunung Palung, dikenakan tiket seharga Rp 1.000 per orang untuk wisatawan domestik dan Rp 10.000 per orang untuk wisatawan mancanegara. Bagi pengunjung yang membawa kamera maka perlu membayar biaya lagi, Rp 2.500 untuk kamera photo atau Rp 25.000 untuk kamera video.

25
July

Pulau Banyak merupakan salah satu destinasi unggulan di daerah Kabupaten Aceh Singkil, Nanggroe Aceh Darussalam. Pulau ini menyajikan keindahan bahari dan budaya yang siap memanjakan wisatawan. Tak salah jika pemerintah daerah setempat membuatkan event yang digagas untuk mengangkat potensi Pulau Banyak. Salah satunya melalui Event Festival Pulau Banyak 2019. Festival ini berlangsung dari tanggal 23 hingga 27 Juli 2019 dengan menyajikan 12 kegiatan menarik untuk wisatawan. 

Festival Pulau Banyak 2019 menggelar beragam kegiatan menarik, antara lain pagelaran seni budaya, festival kuliner, fun surfing, fun walk, lomba foto, camping pulau, fam trip, pelatihan sumber daya desa wisata, pelatihan souvenir, pelatihan selam dan crossing ceremony. Pada Festival Pulau Banyak 2019 panitia juga melibatkan para millenial dengan  menggelar Lomba Foto Instragram berhadiah total Rp10 juta. Segala kegiatan menarik ini digelar untuk menarik kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Aceh, khususnya ke kabupaten Aceh Singkil.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar RI , Rizki Handayani menyampaikan, beberapa kegiatan pra event telah berlangsung. Misalnya Famtrip Travel dan Pelatihan Pemandu Selam yang dilaksanakan di Pulau Panjang serta Pulau Balai. Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Aceh adalah daerah istimewa yang tengah mengembangkan potensi sebagai destinasi halal unggulan. Yaitu dengan menjunjung budaya dan nilai-nilai syariah. Termasuk di dalamnya menyediakan produk makanan halal dan usaha pariwisata bersertifikat halal. Menteri Pariwisata menambahkan, dari sisi destinasi, aceh memiliki banyak sekali objek wisata unggulan yang berpotensi menarik banyak wisatawan. Salah satunya Pulau Banyak di Singkil. Dengan adanya Festival Pulau Banyak, tentu akan menjadi kekuatan bagi Aceh untuk meramaikan pariwisata Indonesia.

festivalpulaubanyak.com