VOInews, Jakarta: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura mengadakan resepsi diplomatik di Hotel Ritz Carlton Millenia, Singapura, Kamis (24/8/2023). Resepsi ini dihadiri langsung oleh Menteri Pembangunan Nasional Singapura, Desmond Lee.
“Resepsi tersebut dihadiri lebih dari 700 tamu yang terdiri dari pejabat pemerintah dan komunitas diplomatik di Singapura, dunia usaha, lembaga think tank (wadah pemikir), dan sahabat Indonesia,” sebut KBRI Singapura dalam rilisnya yang diterima di Jakarta, Senin (28/8/2023).
Resepsi yang digelar dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan Indonesia ke-78 ini mengangkat Kalimantan sebagai tema utama. Terdapat penampilan Tari Enggang khas Kalimantan Timur, yang menyambut para tamu yang hadir. Selain itu, Duta Besar RI untuk Singapura Suryo Pratomo mengenakan pakaian Mahligai dari Balikpapan, Kalimantan Timur.
KBRI Singapura menyebut hubungan bilateral Indonesia dan Singapura, sebagai salah satu tetangga terdekat Indonesia, semakin kuat dan kokoh. Di lingkup Asia Tenggara, Singapura menjadi mitra dagang terbesar Indonesia, sementara Indonesia merupakan mitra dagang terbesar kedua Singapura.
“Total nilai perdagangan bilateral pada tahun 2022 mencapai US$ 33,8 miliar, meningkat 24,6% year-on-year (tahun dengan tahun) dibandingkan tahun 2021. Nilai ini merupakan nilai tertinggi kedua dalam lima tahun terakhir, dan terbesar setelah pandemi,” tutupnya.
VOInews.id- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengatakan kesenjangan dalam mendapatkan akses informasi dan edukasi yang diterima oleh perempuan menjadi salah satu penyumbang besar terjadinya stunting pada anak.
"Permasalahan stunting berkaitan erat dengan isu gender serta isu-isu perempuan dan anak lainnya, terutama dalam keluarga," kata Bintang Puspayoga dalam keterangan, di Jakarta, Senin. Menurut dia, persoalan yang dihadapi perempuan seperti akses terhadap informasi maupun layanan yang ada, keberadaan ruang untuk berpartisipasi, kontrol dalam pengambilan keputusan, persiapan perkawinan, kehamilan, menyusui, dan tumbuh kembang anak menjadi isu krusial yang harus benar-benar diperhatikan dalam meminimalkan terjadinya stunting pada anak di kemudian hari.
Untuk memastikan penurunan angka stunting yang menjadi salah satu fokus perhatian dalam rencana pembangunan berkelanjutan, perlu dilakukan pendekatan yang komprehensif dengan melibatkan seluruh sektor pembangunan melalui kemitraan dan kerja sama yang terbangun di level akar rumput, regional, hingga nasional, untuk bersama-sama bergerak.
"Agar sama-sama bergerak tidak hanya dalam hal mengatasi stunting, namun permasalahan lainnya yang juga saling berkaitan satu sama lain seperti isu ketidaksetaraan gender, isu perlindungan hak perempuan, dan isu perlindungan anak," katanya.
Menteri PPPA mengatakan Indonesia masih dihadapkan dengan isu stunting yang merupakan ancaman dalam upaya pembangunan SDM yang berkualitas dan unggul. Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia, dan ke-2 di Asia Tenggara terkait isu stunting. Sekitar 30 persen atau 1 dari 3 anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting.
Merujuk hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting pada anak adalah sebesar 21,6 persen, dimana angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan batas toleransi maksimal yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) yang menegaskan bahwa angka stunting di masing-masing negara harus kurang dari 20 persen. Hal tersebut pun sejalan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang menargetkan penurunan prevalensi stunting menjadi 14 persen.
Bintang Puspayoga pun mendorong kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) untuk pemenuhan hak anak atas kesehatan. Gemarikan merupakan salah satu program nasional yang memberikan dampak langsung dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting yang masih menjadi ancaman besar bagi Indonesia yang terus berupaya mengembangkan pembangunan SDM yang berkualitas dan unggul.
antara
VOinews.id- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian membeberkan berbagai capaian positif Indonesia dalam skala global yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan negara yang lebih sejahtera.
Saat menghadiri “Nanyang Technological University (NTU) Singapore-Indonesia Dialogue on Technology, Innovation, and Entrepreneurship”, di Jakarta, Sabtu (26/8), Mendagri menyatakan pencapaian tersebut salah satunya adalah mampu mendorong pulihnya perekonomian secara cepat pascapandemi COVID-19. Dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, menurut Mendagri Tito, perekonomian Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan hingga 5,17 persen pada triwulan II tahun 2023.
Capaian tersebut juga ditambah dengan angka inflasi Indonesia yang semakin terkendali dengan angka 3,08 persen per Juli 2023. “Indonesia saat ini telah tergabung dalam kelompok G20, atau 20 negara dengan ekonomi terbesar,” ujarnya pula. Tito menilai bahwa berbagai capaian tersebut, telah menjadikan Indonesia sebagai negara yang semakin dipercaya dunia. Bahkan menurut dia, sejumlah lembaga internasional seperti Bank Dunia telah memprediksi Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2040.
“Namun, capaian Indonesia tetap perlu dikembangkan lebih jauh dengan memacu pembangunan guna mendorong terwujudnya negara yang lebih sejahtera,” katanya. Dalam konteks tersebut, Mendagri menilai perlu ada penguatan kerja sama dengan Singapura yang harus terus dioptimalkan. Langkah penguatan kerja sama itu, menurut dia, karena Singapura merupakan negara maju yang telah memiliki banyak keunggulan, terutama di bidang teknologi, pendidikan, hingga pemerintahan.
“Indonesia-Singapura bisa melangkah dan bergandengan tangan. Kita harus menghindari persaingan yang buruk atau negatif, karena dapat mengganggu perekonomian dan pembangunan,” katanya lagi. Tito menilai Indonesia-Singapura harus lebih dekat dan berkolaborasi lebih intens untuk memperoleh peluang yang saling menguntungkan. Dia meyakini bahwa melalui kerja sama tersebut, Indonesia dapat mempelajari cara Singapura dalam membangun sistem birokrasi yang efisien, sistem keamanan, tata kelola sampah yang efektif, transportasi, hingga menciptakan pendidikan yang andal.
Selain itu, menurut dia pula, melalui kerja sama tersebut, Singapura dapat menerapkan teknologi dan inovasinya di sektor sumber daya alam yang banyak dimiliki Indonesia. “Kita harap dengan adanya ini, penggunaan teknologi, kita bisa belajar. Kemudian juga sama-sama menciptakan inovasi untuk kepentingan negara,” katanya.
Tito mencontohkan Singapura memiliki sistem pendidikan yang baik, namun tidak memiliki laboratorium alam. Menurut dia, Indonesia memiliki banyak laboratorium alam, seperti hutan, gunung, dan sungai, sehingga kedua negara bisa saling kerja sama.
antara
VOInews.id-Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa Pesta Rakyat Simpedes (PRS) merupakan ajang bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk naik kelas. "Kegiatan ini bukan sebagai ajang hura-hura tapi bagaimana membangun momentum Pesta Rakyat Simpedes ini juga menjadi pesta orang yang mau sukses," kata Erick Thohir usai menghadiri Pesta Rakyat Simpedes di Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan, Jawa Timur.
Ia mengatakan, kegiatan itu merupakan tempatnya para UMKM bisa memajang produk mereka dan juga mendapatkan informasi serta inovasi. "Karena sistem BRI ini sudah menjadi ekosistem luar biasa tidak hanya bank BRI ada PNM ada pegadaian yang menjadikan ekosistem sebagai kekuatan," tuturnya.
Ia mengatakan, pada blue print BUMN 2024-2034 salah satunya pemberdayaan UMKM menjadi prioritas, selain bagaimana terus meningkatkan infrastruktur yang modern juga bagaimana adaptasi dengan teknologi dan green ekonomi. "Itu ada empat. Nah ini salah satunya UMKM yang benar-benar kita dorong," ujarnya.
Ia mengatakan, BRI sejak awal penggabungan menjadi ekosistem UMKM dan bahkan Dirut BRI mengatakan sudah salurkan Rp1.015 triliun. "Ini angka yang luar biasa sebagai bukti pemerintah benar benar intervensi UMKM dan saya sebagai menteri BUMN mempunyai komitmen kepada UMKM melalui infrastruktur yang ada di dunia Himbara," ujarnya. Ia mengatakan, ini menjadi sebuah komitmen jangan sampai pertumbuhan ekonomi yang bagus menimbulkan kesenjangan tinggi dimana yang kaya saja yang besar.
"Jadi kami hadir supaya kecil menengah juga tumbuh. Jadi pertumbuhan ekonomi juga menekan kesenjangan jangan sebagian kelompok saja," katanya. Pada kesempatan itu, Dirut BRI Sunarso mengatakan saat ini sudah ada ultranmikro holding dan sudah ada target bisa tercapai dengan baik.
"Kami siapkan semangat pemberdayaan, sistem dan tracking berapa UMKM naik kelas. Bukan sekadar bangkitkan ekonomi tetapi jangan terlalu senjang maka UMKM naik kelas menjadi penting," katanya. Ia mengatakan, seperti orang belum ada semangat usaha maka semangat enterpreneur yang dibangun dan terus di dampingi. "Harus ada blue print karena faktanya sudah ada hasilnya," ujarnya.
Antara