21
July

 

VOInews, Jakarta: KBRI Bangkok berkerja sama dengan Universitas Walailak Thailand menyelenggarakan Indonesian Festival pada 17-18 Juli. Kegiatan ini terdiri dari perkenalan seni dan budaya Indonesia dan sejumlah workshop seperti tari Indonesia, Bahasa Indonesia, lagu Indonesia, dan alat musik Indonesia yaitu Angklung.

“Seluruh penonton di Gedung Rektorat Si Thammarat Universitas Walailak Thailand menikmati dengan seksama penampilan Tari Bambangan Cakil yang ditampilkan pada pembukaan kegiatan Indonesian Festival,” tulis KBRI Bangkok dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (19/7).

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Bangkok, Achmad Wicaksono. Dalam sambutannya, ia mengatakan, Indonesia dan Thailand memiliki hubungan baik yang telah terjalin jauh sebelum Indonesia merdeka.

“Hubungan baik ini terus berkembang hingga saat ini di berbagai bidang kerja sama berkat peran aktif berbagai pemangku kepentingan di kedua negara, termasuk Universitas Walailak yang telah memiliki beberapa MoU kerja sama pendidikan dengan beberapa universitas di Indonesia,” katanya.

Indonesian Festival merupakan upaya promosi Indonesia secara berkesinambungan kepada masyarakat Thailand. Menurut Wicaksono, kegiatan ini menjadi wadah bagi generasi muda Thailand untuk dapat mengenal Indonesia lebih dekat dan lebih baik.

“Sehingga diharapkan dapat terjalin people-to-people contact antara masyarakat Indonesia dan Thailand,” katanya.

Sementara itu Presiden Universitas Walailak, Prof. Dr. Sombat Thamrongthanyawong menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. Ia mengatakan, dengan banyaknya persamaan seni dan budaya antara Indonesia dan Thailand membuat kedua negara memiliki berbagai peluang kerja sama untuk terus dikembangkan. 

“Pertukaran dan asimilasi budaya sudah terjalin dengan baik jauh sebelum kolonialisme memisah masyarakat yang ada di kawasan terbagi menjadi berbagai negara. Oleh karena itu tugas kita bersama untuk mendorong peningkatan kerja sama yang sudah ada tersebut agar terus terjadi peningkatan pemahaman antar budaya bagi masyarakat di Indonesia dan Thailand,” kata Sombat Thamrongthanyawong.

Hari pertama penyelenggaraan Indonesian Festival diawali dengan perkenalan kekayaan seni dan budaya Indonesia oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan workshop Bahasa Indonesia, workshop tari tradisional Indonesia yaitu Beksan Smarasanta, workshop Angklung, dan workshop lagu tradisional Indonesia yaitu “Rasa Sayange.”

Kegiatan workshop diikuti oleh para mahasiswa yang berasal dari berbagai macam jurusan. Selama seharian penuh mereka mempelajari seni dan budaya Indonesia tersebut dengan seksama. 

Selanjutnya, semua yang dipelajari di hari pertama ditampilkan pada tanggal 18 Juli 2023 di Auditorium Si Thammarat yang dihadiri oleh para mahasiwa, para dosen, termasuk Duta Besar RI Bangkok. 

Selain itu, di hari kedua Indonesian Festival juga dilaksanakan kuliah umum dengan tema “Politik Luar Negeri Indonesia dan Kerja Sama Bilateral Indonesia dan Thailand” yang disampaikan oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand merangkap UN ESCAP, Rachmat Budiman.

Untuk menambah pengetahuan mahasiswa di Universitas Walailak mengenai Indonesia, selama dua hari tersebut telah dipamerkan pula booth Indonesia yang mempromosikan kekayaan Indonesia mulai dari pariwisata hingga produk kerajinan tangan.

Kegiatan Indonesian Festival ini merupakan kegiatan pertama kalinya dilaksanakan oleh KBRI Bangkok dengan Universitas Walailak dan akan menjadi titik awal yang baik untuk pelaksanaan kegiatan promosi seni budaya Indonesia lainnya ke depannya. 

20
July

 

VOInews.id- Kementerian Agama (Kemenag) akan mengkaji dan mendesain ulang skenario atau teknis penyelenggaraan ibadah haji pada tahun mendatang agar bisa memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah. "Kami mempelajari banyak hal terkait skenario untuk penataan dan perbaikan penyelenggaraan haji tahun-tahun berikutnya," kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief dalam taklimat media di Jakarta, Kamis. Ia menjelaskan poin-poin yang akan didesain ulang.

Pertama, soal keberangkatan dan kepulangan jamaah. Menurutnya, hal tersebut erat kaitannya dengan pengaturan ritme jadwal penerbangan pesawat. "Soal kepulangan dan keberangkatan, saat ini tim kami sedang mereka-reka jadwal pesawat dan ritmenya, mau bagaimana? Landai di awal, tinggi di tengah, landai di belakang, rata, atau kah naik turun itu ritmenya? Sedang kita pelajari," katanya.

Kedua, soal durasi waktu jamaah tinggal di Mekkah dan Madinah. Terkait hal ini, pihaknya mengaku mendapat amanah khusus dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk melakukan kajian ulang.

Menurut dia Menag berharap lama tinggal jamaah di Arab Saudi bisa diperpendek, tentunya dengan tetap mempertimbangkan regulasi yang berlaku di Arab Saudi. "Syukur-syukur bisa diperpendek. Tapi semua itu tergantung dengan regulasi yang ada di Arab Saudi," kata dia.

 

antara

20
July

 

VOInews.id-Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Jawa Barat memperkirakan pertanian di Jawa Barat tidak terlalu terdampak oleh adanya potensi kekeringan akibat adanya fenomena El Nino. Kepala BSIP Jawa Barat Rustan Massinai mengatakan daerah Jawa Barat memiliki banyak sumber air, di antaranya sumber air dari pegunungan, sejumlah bendungan, mata air, hingga sumur bor, yang bisa dimanfaatkan untuk irigasi lahan pertanian.

"Sehingga untuk mengatasi kekeringan ini, bisa mengupayakan ketersediaan air dari berbagai sumber tadi, bukan hanya berharap dari hujan," kata Rustan saat Webinar Hari Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Ke-76 di Bandung, Jawa Barat, Kamis. Sejauh ini, dia menyebutkan sejumlah waduk seperti Waduk Jatiluhur hingga Waduk Jatigede sangat berperan penting untuk menopang aktivitas pertanian di sekitarnya. Karena sejauh ini waduk-waduk di Jawa Barat itu belum mengalami air yang surut atau kering.

Di samping itu, menurutnya, wilayah-wilayah yang berada di sekitar pegunungan pun sumber airnya sejauh ini cukup terjamin. Sehingga petani-petani di wilayah tersebut pun optimistis untuk kembali menanam padi walaupun telah melewati musim panen. "Nah makanya tadi kami lihat banyak yang mengatakan El Nino ini adalah sesuatu yang berlebihan. Bahkan petani itu ngomong gini, mau El Nino atau mau apa, kami tetap tanam," katanya.

 

antara

20
July

 

VOInews.id- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan kepada segenap bangsa Indonesia bahwa Pemilu 2024 yang damai merupakan tanggung jawab bersama seluruh pihak. Tito, sebagaimana dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, lantas membagi seluruh pihak itu ke dalam lima elemen, yakni penyelenggara pemilu, peserta pemilu, media, masyarakat dan tokoh masyarakat, serta aparat keamanan.

"Ada sejumlah elemen yang simultan bergerak sama-sama bertanggung jawab menghadirkan Pemilu 2024 yang damai. Satu adalah penyelenggara pemilu, yaitu KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan jajaran, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) dan jajaran, termasuk Pemerintah juga mendukung anggaran dan lain-lain," kata dia. Hal tersebut dia sampaikan saat menghadiri acara Senandung Pemilu Damai yang digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) di Jakarta.

Terkait dengan elemen kedua yaitu peserta pemilu, Tito mengingatkan untuk menghadirkan Pemilu 2024 yang damai, para peserta pemilu harus siap kalah ataupun menang. Lalu mengenai elemen ketiga, media berperan penting dalam memengaruhi publik demi menjaga pemilu yang damai. Berikutnya mengenai elemen keempat, Tito menyampaikan partisipasi yang tinggi dalam Pemilu 2024 akan menentukan legitimasi yang kuat dari masyarakat.

"Kemudian yang berikutnya (elemen kelima) adalah aparat keamanan untuk menjaga situasi keamanan agar tetap terjaga baik. Jadi, orkestrasi semua pihak," ujarnya. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyampaikan, pesta demokrasi bukan cuma milik pemerintah, melainkan juga milik semua rakyat Indonesia. Oleh karena itu, lanjut Mahfud, acara Senandung Pemilu Damai dimaksudkan untuk mendorong tekad seluruh pihak dalam mewujudkan pelaksanaan pemilu damai di lingkup peran mereka masing-masing. "Ini penting dan kedamaian bersumber dari kita," ucap dia.

 

antara