16
July

 

VOInews, Ponorogo: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengupayakan Kabupaten Ponorogo dengan seni pertunjukan yang diunggulkan sebagai perwakilan Indonesia dan masuk dalam nominasi "UNESCO Creative Cities Network” (UCCN) pada periode selanjutnya.

Menparekraf Sandiaga pada acara Workshop KaTa Kreatif Ponorogo di Gedung PGRI Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (16/7/2023) mengatakan upaya ini berbekal dari potensi ekonomi kreatif yang dimiliki Kabupaten Ponorogo yakni seni pertunjukan yang dapat menjadi penghela dari subsektor ekonomi kreatif lainnya.

"Pemerintah pusat sudah menetapkan Ponorogo sebagai kabupaten kreatif karena telah mengikuti proses uji petik tahun 2022 dan selangkah lagi berarti ini akan menuju ke UNESCO Creative Cities Network," kata Menparekraf Sandiaga.

Menurut Menparekraf Sandiaga dengan adanya upaya ini maka akan semakin memperkuat ekosistem ekonomi kreatif di Ponorogo. Keikutsertaan Ponorogo dalam UCCN bukanlah sebuah kompetisi atau perlombaan. Melainkan sebagai media untuk berjejaring dan membangun komunitas dengan kota-kota sejenis di negara-negara lain di dunia. Maka diharapkan banyak manfaat yang diperoleh ketika sudah menjadi bagian dari UCCN.

"Mudah-mudahan tahun depan Ponorogo bisa kita usulkan. Diharapkan dengan ini kita bisa menciptakan peluang usaha agar ekonomi rakyat meningkat dan terbuka peluang usaha yang akan menciptakan 4,4 juta lapangan kerja di tahun 2024," kata Sandiaga.

Direktur Infrastuktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Hariyanto menambahkan setidaknya ada hal penting yang menjadi perhatian UNESCO agar Ponorogo bisa masuk ke dalam bagian UCCN. Salah satunya adanya garansi proses transmisi dan transisi.

"Proses edukasi harus terus dilakukan kepada anak-anak kita. Sehingga Reog sebagai produk ekonomi kreatif unggulan Ponorogo bukan saja ajeg tapi akan terus mendunia. Kami juga siap bersama-sama mendampingi, memfasilitasi agar Reog semakin mendunia, semakin lestari," kata Hariyanto.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan terima kasih kepada Kemenparekraf yang telah menetapkan Ponorogo sebagai Kabupaten/Kota Kreatif. Untuk itu ekosistemnya harus dipacu untuk diberikan solusi agar kemudian semuanya bisa menjadi pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. "Dan ini dimulai dari Reog Ponorogo," kata Sugiri.

15
July

 

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan dan Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn melakukan pertemuan trilateral di Kementerian Luar Negeri Jakarta, Sabtu (15/7).

“Indonesia dan Turkiye akan memanfaatkan posisi strategis kedua negara untuk mempromosikan paradigma kolaborasi,” kata Menlu Retno.

Retno Marsudi menyambut baik dukungan Turkiye terhadap pendekatan inklusif ASEAN di Indo-Pasifk.

“ASEAN dan Turkiye akan terus memajukan area kerja sama praktis, seperti melawan kekerasan terorisme dan ekstremisme, transisi energi, sains dan teknologi serta manajemen bencana,” katanya.

Lebih lanjut, Menlu Retno mengatakan Indonesia menantikan kerja sama yang lebih kuat antara Turkiye dengan ASEAN.

“Untuk melanjutkan program kerja sama gabungan yang sejalan dengan Wilayah Kerja Sama Praktis (PCA) dengan mitra dialog sektoral,” katanya.

Lebih lanjut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, saat ini Indonesia dan Turkiye adalah dua negara berkembang yang memainkan peran signifikan di kawasan masing-masing.

“Kami akan terus bekerja sama dalam memajukan isu-isu kepentingan bersama, dan memastikannya bermanfaat tidak hanya bagi rakyat kedua negara namun juga untuk dunia,” katanya.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan mengatakan Turkiye memiliki keinginan kuat untuk terus bekerja sama dengan ASEAN. Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini, menurutnya, telah banyak berperan untuk mendorong penguatan hubungan Turkiye dengan ASEAN.

“Saya menggaris bawahi bahwa Turkiye berminat untuk terus mengembangkan dialog politik dengan ASEAN. Selama Keketuaan Indonesia yang sukses, kami telah meningkatkan hubungan kelembagaan kami dengan ASEAN. Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia atas dukungannya,” kata Menteri Hakan.

Dalam kesempatan itu, Hakan Fidan juga kembali menegaskan keinginan Turkiye untuk mengembangkan dan terus memperdalam hubungan kerja sama dengan Indonesia.

15
July

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menerima Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan dalam pertemuan bilateral di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Sabtu (15/7). Dalam keterangannya usai pertemuan, Menlu Retno mengatakan, dirinya menyampaikan undangan kenegaraan dari Presiden Joko Widodo kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk datang ke Indonesia dan melakukan pertemuan pertama Dewan Strategis Tingkat Tinggi (HLSC).

“Saya menyampaikan undangan dari Presiden Joko Widodo untuk Kunjungan Kenegaraan,” kata Menlu Retno.

Retno mengatakan Indonesia dan Turkiye telah membentuk HLSC pada tahun lalu.

“Kunjungan kenegaraan dapat dimanfaatkan untuk mengadakan HLSC pertama, guna memastikan hasil yang nyata dan berdampak,” katanya.

Selain itu kedua menteri luar negeri juga meninjau perjanjian bilateral strategis yang ditandatangani kedua Presiden tahun lalu.

“Kami senang melihat komitmen bersama dari kedua negara untuk mempercepat implementasinya,” kata Retno.

Kedua menteri luar negeri juga menyambut baik pertumbuhan berkelanjutan dalam hubugan perdagangan Indonesia dan Turkiye. Menurut Retno, pada tahun 2022, hubungan perdagangan kedua negara mengalami peningkatan 29 persen dari tahun sebelumnya mencapai hampir USD 3 miliar.

“Kami berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian negosiasi CEPA Indonesia-Türkiye,” katanya.

Sementara dalam bidang kerja sama industri dan investasi, kedua menteri luar negeri menyambut baik kerjasama B-to-B pada produksi dan distribusi bersama bis listrik, kerja sama gas alam, pembangunan Kompleks Food City di Gorontalo dan jalan bebas hambatan Trans-Sumatera, serta investasi di bidang industri pengolahan kayu di Sumatera.

“Saya mengajak sektor swasta Turki untuk menggunakan Indonesia sebagai hub industri untuk pasar Asia Pasifik dan sumber bahan industri,” kata Menlu Retno.

Dalam kesempatan itu, kedua menteri luar negeri juga membahas sejumlah isu regional seperti ASEAN, situasi di Ukraina, Myanmar, Palestina dan Afghanistan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turkiye Hakan Fidan mengatakan kerjasama di bidang konstruksi dapat menjadi peluang kerja sama baru antara Indonesia dan Turkiye, terutama dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara.

“Kontraktor Turki sangat cocok dan berpengalaman untuk mewujudkan proyek-proyek besar,” katanya.

Selain itu menurutnya, ada permintaan tinggi untuk penerbangan langsung dari Turkiye ke Indonesia. Oleh karena itu, kedua menteri luar negeri juga mendiskusikan cara untuk memperkuat kerja sama di sektor penerbangan.

14
July

 

 

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, sebagai Ketua ASEAN, Indonesia berupaya menjadi pendengar yang baik dalam menerima berbagai pandangan negara-negara selama pelaksanaan Pertemuan ASEAN Ministerial Meeting/Post Ministerial Conference ke-56 di Jakarta, sejak 11-14 Juli 2023.

"Sebagai Chair, Indonesia berusaha untuk menjadi “a good listener”, “a good bridge builder”, and provides comfortable space for all to talk," kata Retno dalam keterangan yang disampaikan kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (14/7).
Rangkaian pertemuan AMM/PMC ke-56 telah selesai. Menurut Retno, seluruh rangkaian pertemuan berjalan dengan baik.
"Diskusi sangat terbuka dan sangat dinamis," katanya.
Retno menyampaikan, menurut catatan, di sela-sela AMM/PMC telah dilakukan 239 pertemuan bilateral, termasuk antara Amerika Serikat (AS) dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), termasuk 6 pertemuan trilateral.
"Sekali lagi ini menunjukkan convening power yang dimiliki oleh ASEAN," kata Menlu Retno.
Sementara dari Indonesia, Retno menyampaikan, dirinya telah melakukan 13 pertemuan bilateral, yaitu dengan Selandia Baru, RRT, Rusia, Timor Leste, India, Jepang, Uni Eropa, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Bangladesh, Sri Lanka.
"Dan besok (Sabtu 15/7) saya masih akan melanjutkan pertemuan bilateral dengan Turki dan pertemuan trilateral dengan Sekretaris Jenderal ASEAN (ASEC) dan Turki," katanya.
Selain pertemuan bilateral, menurut Retno, Indonesia juga melakukan 4 pertemuan trilateral.
"Indonesia-India-Australia, Indonesia-Rusia-RRT, Chair Indonesia-ASEC-Norwegia, dan Chair-ASEC-Turki yang tadi saya sampaikan akan dilakukan esok hari," kata Menlu.
Rangkaian AMM/PMC menghasilkan setidaknya 14 deliverables, yaitu:
1.    Statement on the Commemoration of 30th Years of ARF;
2.    ASEAN-China Joint Statement on Commemorating and Reflecting on the 20th Anniversary of China's Accession to the Treaty of Amity and Cooperation in Southeast Asia;
3.    Guidelines for Accelerating the Early Conclusion of an Effective and Substantive CoC;
4.    EAS Plan of Action (2024-2028);
5.    Joint Statement of ASEAN and Russia Foreign Ministers on the Occasion of the 5th Anniversary of ASEAN-Russia Strategic Partnership;
6.    ASEAN Maritime Outlook;
7.    ASEAN - New Zealand Joint Statement on Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific;
8.    Annex to Plan of Action to Implement the ASEAN-India Partnership for Peace, Progress and Shared Prosperity (2021-2025);
9.    Annex to the ASEAN-U.S. Plan of Action (2021-2025), ASEAN-U.S. Comprehensive Strategic Partnership;
10.    Chairman’s Statement of ASEAN Post-Ministerial Conference (PMC) 10+1 Sessions with the Dialogue Partners and Trilateral Meetings;
11.    Chairman's Statement of the 24th ASEAN Plus Three (APT) Foreign Ministers’ Meeting;
12.    Chairman’s Statement of the 13th East Asia Summit (EAS) Foreign Ministers’ Meeting;
13.    Chairman Statement of the ARF;
14.    Joint Communique of the 56th ASEAN Foreign Ministers’ Meeting.