05
June

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengenalkan konsep Gotong Royong kepada peserta Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2023. Menurutnya sejumlah krisis global yang yang sedang dihadapi dunia saat ini, mulai dari perang hingga persaingan geopolitik, hanya dapat diatasi dengan solusi global.

“Tidak ada negara yang dapat mengatasi tantangan global sendirian. Masalah global membutuhkan solusi global,” katanya dalam sambutan pada pembukaan BSBI 2023 di Jakarta, Senin (5/6).

Terkait hal ini, Menlu Retno menyampaikan, Indonesia sebagai negara yang memiliki keberagaman, memahami pentingnya kerja sama dalam menghadapi tantangan. Ia menjelaskan, Indonesia berpegang teguh pada konsep Gotong Royong yang telah menjadi jalan hidup dan bukan sekedar kearifan lokal.

“Saat anda memulai perjalanan, anda akan menyaksikan secara langsung bagaimana budaya Gotong Royong, budaya keragaman, dianut di setiap pelosok negeri,” katanya.

Meskipun demikian, ia menambahkan, kerja sama dalam konsep Gotong Royong bukanlah hal yang mudah dilakukan di Indonesia yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan lebih dari 300 suku. Oleh karena itu, menurutnya, Indonesia memilih untuk mengedepankan toleransi dan persatuan.

“Tapi kami mengubah keragaman kami menjadi kekuatan karena kami memilih toleransi, bukan ketidakpedulian, dan kami berjuang untuk persatuan, bukan permusuhan,” katanya

Lebih lanjut Menlu Retno mengatakan semangat Gotong Royong telah memandu Indonesia untuk berinteraksi dengan negara lain. Menurutnya, Indonesia secara konsisten senantiasa menjembatani bangsa-bangsa dan membuat konsensus.

“Peran-peran ini telah memungkinkan diplomasi kita berkembang dari memprakarsai Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 hingga memimpin Presidensi G20 yang sukses tahun lalu. Dan kami berusaha untuk membangun warisan ini sebagai Ketua ASEAN tahun ini untuk menjadikan ASEAN penting dan memperkuat Asia Tenggara sebagai pusat pertumbuhan,” tandasnya.

 

05
June

 

 

VOInews, Jakarta: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara resmi membuka Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) 2023. BSBI 2023 diberikan kepada 45 penerima dari 34 negara, yang terdiri dari 33 peserta wanita dan 12 peserta pria.

“Saya senang bisa bersama anda pagi ini, para penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia 2023,” katanya dalam sambutan pembukaan BSBI 2023, di Jakarta, Senin (5/6).

Menlu Retno mengatakan beasiswa seni dan budaya diberikan kepada para generasi muda untuk mendorong mereka menjadi pendukung kerja sama global. Menurutnya para penerima beasiswa seni dan budaya Indonesia 2023 merupakan generasi muda yang memiliki kreativitas dan potensi untuk menjadi bagian dari solusi permasalahan global.

“Gunakan kesempatan ini untuk memperluas jaringan. Di negara masing-masing, kalian akan menjadi jembatan yang menghubungkan Indonesia dengan komunitas kalian. Pertemanan yang kita bangun hari ini akan membuka kesempatan untuk kolaborasi di masa depan,” kata Menlu.

Selain itu, menurut Menlu, Beasiswa Seni Budaya Indonesia 2023 juga diharapkan dapat menguatkan peran anak muda sebagai agen perdamaian. Menurutnya, soft power seperti seni dan budaya dapat menciptakan harmoni di tengah masyarakat.

“Gunakan kesempatan ini untuk belajar dari satu sama lain, memperluas perspektif anda, dan merangkul keragaman. Dengan begitu anda bisa menjadi aset diplomasi yang penting, menumbuhkan pemahaman yang lebih besar di antara bangsa-bangsa,” katanya.

BSBI merupakan salah satu program unggulan Kementerian Luar Negeri RI untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia. Sejak penyelenggaraan pertama di tahun 2003, BSBI telah menghasilkan 1.024 alumni dari 83 negara.

Tahun ini, BSBI mengangkat tema “Indonesia, Home of Diversity". Para peserta akan mengikuti pelatihan seni budaya Indonesia selama 2 bulan di 5 sanggar seni, yaitu Sanggar Seni Semarandana (Bali), Sanggar Langlang Buana (Banyuwangi), Sanggar Ayodya Pala (DKI Jakarta), Gubang Art Community (Tenggarong–Kutai Kartanegara), dan Sanggar Tari dan Musik Syofyani (Padang).

05
June

 

VOInews.id- Kapal perang Republik Indonesia (KRI) Malahayati-362 pada sela-sela kegiatan patroli di perairan Salawati, sekitar 10 nautical mile dari barat Pulau Papua, menyelamatkan dua warga yang kapalnya rusak sehingga mereka sempat terombang-ambing di laut selama dua hari. KRI Malahayati, yang berada di bawah kendali Komando Armada (Koarmada) III TNI Angkatan Laut, pun menyelamatkan dua warga tersebut, yaitu Maickhel (usia 45 tahun) dan putranya Rian (12 tahun) serta memperbaiki perahu mereka yang rusak.

Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Mochamad Fuad Hasan sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Dinas Penerangan Koarmada III di Jakarta, menjelaskan dua warga itu ditemukan oleh kru kapal. Perahu itu meminta bantuan dengan mengibarkan bendera putih di tengah kondisi perairan dengan ombak tinggi. Tidak menunggu lama, Komandan KRI Malahayati langsung memerintahkan jajarannya menarik perahu itu, dan mengangkut dua penumpangnya ke atas KRI Malahayati.

Dua warga yang berhasil diselamatkan itu, mengaku berlayar dari Sorong menuju Pulau Misool. Maickhel, salah satu korban, menyampaikan di Sorong mereka berbelanja dan menjahit seragam putranya yang akan masuk SMP. Namun di tengah-tengah perjalanan, mesin perahu mereka rusak sehingga bapak dan anaknya itu terombang-ambing di laut selama 2 hari hingga akhirnya diselamatkan oleh prajurit TNI AL, kru KRI Malahayati. Di atas KRI Malahayati, tim dokter kapal memeriksa kesehatan Maickhel dan putranya.

Keduanya juga mendapatkan makanan dan minuman mengingat bekal mereka telah habis sejak sehari sebelum diselamatkan oleh kru kapal. Tidak hanya itu, kru KRI Malahayati juga memperbaiki mesin motor tempel perahu mereka, dan memberikan bantuan logistik berupa bahan bakar bensin, makanan, dan minuman sehingga mereka dapat melanjutkan perjalanan ke Pulau Misool. Panglima Koarmada (Pangkoarmada) III Laksamana Muda (Laksda) TNI Rachmad Jayadi memuji sikap tanggap KRI Malahayati.

Dia menyampaikan prajurit TNI AL dalam menjalankan tugas-tugas operasi harus senantiasa hadir membantu kesulitan masyarakat. KRI Malahayati-362 sejak bulan lalu memperkuat Koarmada III setelah dispersi dari Koarmada II. Kapal perang terbaru Koarmada III itu pada minggu ini langsung berpatroli di sekitar perairan Papua dalam Satuan Tugas Operasi Bandayuda, yang berada di bawah kendali Komandan Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada III Laksamana Pertama (Laksma) TNI Mochamad Riza.

 

antara

05
June

VOInews, Jakarta: Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto bertemu dengan Menteri Pertahanan Tiongkok, Li Shangfu di Singapura Minggu dalam rangka meningkatkan kerja sama Indonesia-Tiongkok. Dalam pertemuan tersebut. Prabowo menyatakan mendukung penuh optimalisasi hubungan Indonesia dan Tiongkok guna mencapai kemitraan strategis yang komprehensif.

Hubungan Indonesia dan Tiongkok diperkuat dengan adanya forum pertemuan bilateral tahunan yaitu Defense Industry Cooperation Meeting (DICM). Tercatat ada beberapa perusahaan Tiongkok telah menjalin kerja sama dengan perusahaan Indonesia. (antara)