Jakarta (voinews.id) : Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong. Pertemuan tersebut dilakukan satu hari sebelum keduanya mengikuti pertemuan Indonesia-Australia 2+2 bersama dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles.
Dalam pertemuan bilateral dengan Penny Wong, Retno Marsudi mengatakan Australia kembali menyampaikan ucapan selamat kepada Indonesia atas kesuksesannya dalam memimpin G20. Selain itu, dirinya pun menyampaikan prioritas-priotas Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini.
"Australia adalah salah satu dari Mitra Komprehensif Strategis pertama bagi ASEAN. Tahun depan, ASEAN-Australia akan peringati hubungan 50 tahun," katanya dalam keterangan yang disampaikan secara virtual dan diterima di Jakarta, Kamis (9/2).
Di dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak juga membahas upaya penguatan kerja sama bilateral. Menurut Retno, dirinya menekankan pentingnya penguatan isu-isu atau hubungan kerja sama perdagangan, ekonomi serta hubungan antar masyarakat.
"Kemudahan visa bagi warga negara Indonesia ke Australia, saya juga singgung termasuk untuk para pekerja migran terampil Indonesia," katanya.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, di dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Penny Wong, dirinya juga menekankan pentingnya intensifikasi pengajaran bahasa Indonesia di Australia untuk mendorong penguatan people to people contact.
Jakarta (voinews.id) : Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan komitmen kuat Indonesia untuk terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan Australia, termasuk di bidang ekonomi. Hal itu disampaikannya dalam pertemuan Indonesia-Australia 2+2 bersama dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Canberra.
“Indonesia Australia-CEPA hendaknya menjadi aset baru untuk lebih meningkatkan hubungan di bidang ekonomi,” katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (9/2).
Retno Marsudi mengatakan Indonesia menyambut baik terus meningkatnya perdagangan dan juga investasi. Menurutnya, investasi Australia di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 270% tahun lalu.
Didalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, dirinya juga menyampaikan kebijakan Indonesia untuk melanjutkan pembangunan industri hilir.
“Di dalam konteks pembangunan industri hilir ini, Indonesia melihat ada peluang kolaborasi antara Indonesia sebagai produsen utama nikel dengan Australia sebagai produsen utama lithium,” katanya.
Isu lain yang menjadi pembahasan dalam agenda bilateral kedua negara adalah komitmen kedua belah pihak untuk kerja sama keamanan siber dan mengatasi disinformasi digital. Selain itu, kedua negara juga melakukan pembicaraan terkait kebijakan pertahanan dan keamanan.
“Saya tegaskan bahwa upaya kita untuk meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional harus dilakukan sebagai building block dalam menciptakan stabilitas dan perdamaian di kawasan yang lebih luas,” kata Retno.
Selain itu, menurut Retno, Indonesia juga menyampaikan kembali pentingnya transparansi kerja sama pakta keamanan trilateral AUKUS dan pentingnya komitmen kepatuhan terhadap non-proliferasi nuklir, serta mematuhi traktat non-proliferasi nuklir (NPT) dan IAEA Safeguards.
Jakarta (voinews.id) : Menteri Luar Negeri Retno Marsudi bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri pertemuan Indonesia-Australia 2+2 di Canberra. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menyampaikan kekhawatiran terhadap meningkatnya rivalitas di kawasan. Retno Marsudi mengatakan, rivalitas tersebut dikhawatirkan dapat berubah menjadi konflik terbuka jika tidak dikelola dengan baik.
“Indonesia terus mengajak Australia agar bersama-sama dapat menjadi positive force dalam menjaga kawasan Indo-Pasifik yang damai, stabil, dan sejahtera,” katanya dalam keterangan yang disampaikan secara virtual, Kamis (9/2) dan diterima di Jakarta.
Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong dan Menteri Pertahanan Australia Richard Harles, Menteri Retno juga kembali menyampaikan cara pandang Indo-Pasifik yang mengedepankan kerja sama inklusif di bidang ekonomi dan pembangunan.
“Harapannya, dengan kerja sama inklusif, ketegangan ini dapat diturunkan. Dalam kaitan inilah Indonesia menekankan pentingnya sinergi implementasi ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP),” katanya.
Hal lain yang juga disampaikan terkait dinamika kawasan, menurut Menteri Retno, adalah mengenai pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional khususnya UNCLOS 1982, agar laut menjadi kekuatan yang mendukung perdamaian dan kemakmuran.
“Kondisi kondusif harus diciptakan oleh semua pihak di Laut Tiongkok Selatan,” katanya.
Dirinya pun menekankan pentingnya mengatasi tantangan maritim non- tradisional khususnya perdagangan manusia dan penangkapan ikan secara ilegal.
Didalam pertemuan Indonesia-Australia 2+2 itu, Indonesia juga menjelaskan mengenai prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN. Mengenai hal ini, Retno menyampaikan prioritas Keketuaan Indonesia di ASEAN yang mengambil tema “ASEAN Matters, Epicentrum of Growth” yang memiliki tiga pilar utama, ASEAN Matters, Epicentrum of Growth dan Implementasi AOIP.
“Saya juga jelaskan mengenai flagship events Keketuaan Indonesia di bawah payung ASEAN Indo-Pacific Forum yang merupakan implementasi dari AOIP dan mengundang partisipasi Australia,” katanya.
Lebih lanjut, menurut Retno, dirinya juga menjelaskan mengenai komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan Pasifik, termasuk melalui kerja sama triangular dengan Australia, dan terus meningkatkan hubungan Indonesia dengan Forum Kepulauan Pasifik (PIF) dan organisasi kerjasama negara-negara Milanesia (MSG).
“Indonesia berupaya untuk menghubungkan Pasifik dengan kawasan Indo-Pasifik secara lebih luas dan juga tentunya dengan dunia,” katanya.
Selain itu, Retno juga menambahkan, Indonesia percaya stabilitas dan kemakmuran di Pasifik akan berkontribusi terhadap stabilitas dan kemakmuran Indo-Pasifik.
(voinews.id) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno optimistis target kinerja pembangunan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berdasarkan arahan Presiden dalam RPJMN 2020-2024 dapat segera dituntaskan sebelum masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir. Menparekraf Sandiaga dalam Rapat Koordinasi Program Kerja Tahun 2023-2024 K/L dan Pelaksanaan IKU Strategis Nasional, Proyek Strategis Nasional, Janji Presiden, Major Project, SDGS, dan Direktif Presiden yang berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (8/2/2023) mengatakan salah satu yang menjadi fokus pengembangan yang harus segera dituntaskan adalah lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Sebagai contoh Likupang yang masih terkendala di lahan hingga infrastruktur seperti ketersediaan air bersih. Kemenparekraf akan memperkuat kolaborasi dan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk bisa mempercepat pembangunan dan menyelesaikan kendala yang masih ditemui di lapangan.
"Semua yang berkaitan dengan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas kita targetkan untuk rampung di akhir tahun 2023 atau pertengahan tahun 2024," kata Menparekraf Sandiaga.
Target kinerja lainnya yang perlu dicapai adalah pergerakan wisatawan nusantara sebesar 1,4 miliar di tahun 2023. Ini adalah target yang terbilang cukup besar. Menparekrat memerlukan data berbasis mobile positioning yang dapat menghitung jumlah pergerakan wisatawan secara absolut.
Sementara untuk wisatawan mancanegara, Menparekraf akan mengeluarkan data riil tiap bulannya. Sehingga kunjungan wisman bisa dipantau tiap bulannya. Hingga mencapai target batas atas sebesar 7,4 juta pergerakkan. PDB sektor parekraf terhadap ekonomi Indonesia sendiri saat ini masih berada di bawah 4 persen. Sementara target PDB sektor parekraf tahun 2023 berada di angka 4,1 persen.
"Tapi saya yakin, jika kita terus lakukan perbaikan-perbaikan maka kita akan capai ini di tahun 2024 di atas target 4,2 persen," kata Menparekraf.
Menparekraf Sandiaga juga menyampaikan kesan-kesan para delegasi yang mengikuti ASEAN Tourism Forum 2023. Banyak dari mereka (delegasi) yang menyampaikan pemulihan sektor parekraf Indonesia sangat baik dibanding negara-negara tetangga.
"Karena itu, tahun 2023 kami optimistis direktif Presiden semua bisa kita lakukan," ujar Sandiaga.
Rapat Koordinasi Program Kerja Tahun 2023-2024 K/L dan Pelaksanaan IKU Strategis Nasional, Proyek Strategis Nasional, Janji Presiden, Major Project, SDGS, dan Direktif Presiden digelar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembangunan nasional sesuai dengan RPJMN 2020-2024.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, berpesan kepada seluruh k/l agar dapat berkoordinasi lebih erat dan bekerja secara cepat, efisien, dan efektif mengingat jangka waktu penyelesaian pekerjaan yang tidak terlalu lama.
"Karena pemerintaahan ini tinggal 19 bulan, jadi kita harus betul-betul menyiapkan jangan sampai nanti ada project yang tidak selesai," ujar Luhut.