Jakarta (voinews.id) : Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Ankara, Turki, menjadi perwakilan asing pertama yang mengevakuasi warga negaranya usai bencana gempa melanda Turki, Senin (6/2) lalu.
“Indonesia adalah perwakilan asing pertama yang mengevakuasi warganya sendiri di Turki,” katanya dalam keterangan yang diterima, Senin (13/2) di Jakarta.
Retno Marsudi mengatakan, jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak gempa di Turki diperkirakan sekitar 500 orang.
Dari jumlah itu, menurutnya, 123 orang telah dievakuasi pada tahap pertama, termasuk 2 warga negara Malaysia dan 1 warga negara Myanmar).
“Sementara 8 orang yang terdiri dari 5 WNI dan 3 warga negara Filipina sedang dalam proses evakuasi tahap kedua,” katanya.
Hingga Senin (13/2), tercatat 2 orang WNI meninggal dunia, yaitu seorang ibu dan anak. Menurut Retno Marsudi, keduanya telah dimakamkan di Kahramanmaras.
Sementara untuk korban luka, Retno menambahkan, tercatat 10 orang WNI mengalami luka berat dan telah dirawat di rumah sakit.
Ia juga mengatakan, KBRI Ankara telah mendistribusikan 189 paket bantuan logistik untuk WNI.
“Sementara di Suriah tidak ada WNI yang terdampak oleh gempa,” katanya.
Meskipun demikian, ia menegaskan, tim KBRI Damaskus terus dan akan tetap melakukan pemantauan perkembangan di lapangan.
Jakarta (voinews.id) : Pemerintah Indonesia, Senin (13/2) pagi, memberangkatkan tim bantuan kemanusiaan tahap kedua dari Indonesia.
“Tim diberangkatkan menggunakan satu pesawat A330-300 di mana Direktur PWNI Kemlu juga ikut serta di dalam rombongan,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan yang diterima, Senin.
Menurut Retno, tim kedua yang diberangkatkan merupakan 119 personel Emergency Medical Team (EMT) beserta tim pendukung dengan membawa bantuan alat kesehatan, rumah sakit lapangan, dan 18 ton obat-obatan.
“Serta bantuan logistik peralatan seberat dua ton yang antara lain terdiri dari selimut, tenda, genset, sleeping bag, dan makanan siap saji,” kata Retno.
Lebih lanjut, Retno Marsudi menyampaikan, pemerintah Indonesia juga berencana mengirimkan bantuan tahap ketiga yang direncanakan berangkat pada 18 Februari mendatang.
“Akan berangkat 4 pesawat yang membawa 80 ton bantuan kemanusiaan, tidak hanya ke Turki tetapi juga ke Suriah,” kata Retno.
Menurutnya, bantuan tahap ketiga nantinya akan kembali membawa bantuan kemanusiaan berupa makanan siap saji, matras, selimut, tenda, baju hangat, hygiene kit, sleeping bag, tenda keluarga, sweater anak-anak, dan lain-lain yang diperlukan.
“Sebagai catatan, jumlah dan jenis bantuan yang akan diberangkatkan masih dapat berubah menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan di lapangan,” jelas Retno.
Sebelum bantuan Tahap I sampai ke Turki, menurut Retno Marsudi, Pemerintah Indonesia melalui Dubes RI Ankara juga telah menyampaikan bantuan berupa bahan makanan.
“Selain itu, masyarakat Indonesia di Turki juga menggalang dana untuk bantuan dan telah terkumpul uang sebesar 324.000 lira dan USD50.000, atau sekitar 1,2 miliar rupiah, dan diserahkan melalui Palang Merah Turki,” katanya.
Sementara itu untuk Suriah, Retno menambahkan, KBRI Damaskus juga telah mengirimkan bantuan berupa makanan, pakaian dan obat-obatan yang dikumpulkan dari diaspora WNI, PPI, dan juga kedutaan Indonesia di Suriah, yang dikirim baik ke Latakia maupun ke Aleppo.
Sebelumnya, bantuan kemanusiaan Indonesia tahap pertama telah diberangkatkan pada 12 Februari 2023 dan telah tiba di Adana, Turki. Menurut Retno, bantuan tahap pertama membawa 65 personel tim MUSAR (Medium Urban Search and Rescue) beserta perlengkapan SAR dan logistik berupa bahan makanan, selimut, dan lain-lain.
“Tim MUSAR Indonesia gelombang pertama ini sudah langsung bekerja untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban di salah satu lokasi di kota Antakya, provinsi Hatya,” kata Retno.
Penugasan tim MUSAR di lapangan, menurut Retno, diterima langsung dari USAR Command Cell (UCC), Turki, berdasarkan laporan warga setempat yang menginformasikan adanya korban selamat yang masih tertimbun di reruntuhan bangunan di wilayah tersebut.
(voinews.id)- Gelombang pertama Misi Kemanusiaan Indonesia untuk penanganan pascagempa bumi di Turki, tiba di Bandara Adana, Turki pada Minggu (12/2). Misi tersebut dibawa dengan dua pesawat TNI AU yang tiba pada dua waktu berbeda, kata KBRI Ankara di Turki dalam keterangan tertulis, Senin.
Pesawat pertama, B 737-400, mendarat pada pukul 10.05 waktu setempat dengan membawa 47 personel Medium Urban SAR Badan SAR Nasional (MUSAR Inasar) serta perlengkapan ringan. Pesawat kedua, Hercules C-130 yang mengangkut perlengkapan berat dan bantuan kemanusiaan dari Kementerian Pertahanan RI, tiba pada pukul 17.00 waktu setempat.
Setelah menurunkan penumpang dan muatan, pesawat pertama langsung terbang kembali ke Indonesia," kata Atase Pertahanan KBRI Ankara Kolonel Amir Ali Akbar. "Sementara pesawat kedua, setelah bongkar muat langsung terbang ke Ankara untuk istirahat dan pergantian kru,” kata Amir, yang bertugas mengoordinasikan pendaratan seluruh gelombang penerbangan.
antara
(voinews.id) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI disebut siap menjalin kerja sama dengan platform media sosial Tiktok Indonesia terkait Pemilu 2024. Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu RI. Lolly Suhenty dalam situs resmi bawaslu yang dikutip kompas.com. Minggu mengatakan, ia berharap kerja sama ini dapat menciptakan fitur khusus Pemilu 2024 pada platform media sosial tersebut, yakni tautan khusus informasi pemilu dan kanal pelaporan khusus pemilu.
Menurutnya kerja sama semacam ini tidak terelakkan sebab pelbagai generasi sudah melek dunia digital. Tidak hanya generasi Z, melainkan juga generasi yang relatif berumur. Lolly beranggapan menjelang tahun politik, ruang-ruang publik seperti media sosial termasuk Tiktok perlu dijejali dengan informasi kepemiluan. Kanal pelaporan khusus pemilu dinilai penting untuk mendapatkan prioritas dalam menurunkan konten-konten yang dinyatakan melanggar ketentuan. (kompas)