15
February

 

(voinews.id)- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan peran pemerintah daerah (pemda) cukup penting dalam melancarkan pembangunan infrastruktur transportasi, baik transportasi nasional, wilayah, maupun komoditas. Menurutnya, sinergi dan kolaborasi yang baik dengan sejumlah pihak terkait, khususnya pemerintah daerah diperlukan agar program pembangunan infrastruktur transportasi dapat berjalan dengan optimal.

"Kerja sama dilakukan mulai dari tahap perencanaan, pembangunan hingga operasionalisasi sarana maupun prasarana transportasinya," kata Menhub dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa. Menhub mengatakan dukungan penyediaan dan pembebasan lahan, penyediaan jalan akses, tata ruang, dan perizinan dari pemerintah daerah, menjadi kunci kelancaran pembangunan infrastruktur transportasi tersebut.

Kolaborasi itu diperlukan untuk mengatasi keterbatasan APBN untuk mendanai berbagai kebutuhan pendanaan pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi. "Kami tidak mungkin melaksanakan ini tanpa kolaborasi, oleh karenanya nanti bersama Kementerian Dalam Negeri secara sektoral kita lakukan kolaborasi dengan pemerintah daerah di Indonesia," kata Budi. Lebih lanjut, kata dia, pembangunan infrastruktur transportasi juga berperan penting untuk mendukung terciptanya konektivitas dan mendatangkan investasi di daerah.

Menurutnya, infrastruktur yang telah dibangun harus bermanfaat untuk angkutan ke kawasan sentra industri, kawasan pertambangan, perkebunan, perikanan, dan pariwisata sehingga dampaknya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain itu, ia mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur khusus angkutan komoditas pertambangan dan perkebunan bisa mendukung iklim investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

Sementara, Anggota Komisi V DPR RI Sudewo meminta pemerintah untuk segera membangun jalan khusus yang dapat dilalui oleh angkutan batu bara di Provinsi Bengkulu atau Jambi. Menurut dia, saat ini provinsi-provinsi di Sumatera belum semuanya mempunyai jalur khusus angkutan komoditas tersebut.

"Maka sebaiknya yang di Provinsi Jambi juga memiliki jalan khusus," ujarnya. Tujuan dari pembangunan tersebut ialah untuk menjaga iklim investasi di daerah sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya bisa dirasakan manfaatnya oleh pemerintah dan masyarakat di daerah. Selain itu, pembangunan jalan khusus tersebut untuk menjaga kenyamanan pengguna jalan di jalan umum yang terbebas dari lalu lalang angkutan barang komoditas.

"Mengacu pada UU lalu lintas, angkutan batu bara dilarang melintas di jalan umum itu adalah bentuk pelanggaran," kata Sudewo. Namun, ucap dia, di sisi lain pemerintah juga wajib membangun infrastruktur angkutan komoditas tersebut. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk segera membangun jalan khusus angkutan batu bara.

 

antara

15
February

 

(voinews.id)- Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-bangsa atau United Nation Childrens Fund (Unicef) Indonesia meninjau kesiapan Surabaya untuk bisa menjadi kota layak anak dunia. Kepala Kantor Unicef untuk Wilayah Jawa Tubagus Arie Rukmantara dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu, mengatakan, pihaknya merespons baik surat dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Desember 2022 lalu yang menginginkan Surabaya ingin menjadi bagian dari jaringan global Child Friendly Cities Initiatives (CFCI) dalam mengikuti penilaian Kota Layak Anak Tingkat Dunia. "Pendaftaran itu tidak diwajibkan, jadi sukarela.

Kami siap menjadi Co-Promotor atas aplikasi ini supaya bisa diasesmen oleh dunia, bahwa Surabaya layak menjadi anggota CFCI atau Kota Layak Anak Tingkat Dunia," kata Arie sapaan lekatnya. Selama dua hari kunjungannya di Surabaya, Country Representative Unicef Indonesia Maniza Zaman beserta segenap jajaran tim Unicef, Chief Field Operation Unicef Indonesia Marcella Christina, dan Kepala Perwakilan Unicef untuk Wilayah Jawa Tubagus Arie Rukmantara meninjau berbagai layanan fasilitas yang disediakan oleh Pemkot Surabaya. Serta memastikan partisipasi anak-anak. "Kegiatan dua hari ini dirumuskan dan diformulasikan oleh anak-anak.

Ini adalah ide anak-anak, penyambutan, preview sejarah Surabaya, penjelasan layanan fasilitas, makan malam, penampilan, dan sampai hari ini kami ke Mal Pelayanan Publik Siola juga dikawal oleh anak-anak," ujar dia. Dengan demikian, Arie menilai bahwa Kota Surabaya pantas menjadi Kota Layak Anak Tingkat Dunia yakni terus melibatkan partisipasi anak-anak, salah satunya telah diterbitkan Surat Edaran (SE) Wali Kota kepada kelurahan untuk mengajak anak-anak ikut memberikan pendapat dalam kegiatan Musrenbang. "Mereka memiliki argumen yang kuat sebagai bagian pembuat kebijakan. Kemajuan Kota Surabaya yang tercatat sebagai indikator, jauh lebih besar dan kompatibel dengan negara yang memiliki kota maju lainnya. Jadi Surabaya jangan melihat Indonesia sebagai barometer, tetapi dunia yang sebagai barometer," kata dia.

Oleh sebab itu, selama 2 hingga 2,5 tahun ke depan, Kota Surabaya akan mendapat pendampingan penuh oleh Unicef. Dimulai dari proses asesmen, yang tengah dilakukan oleh Unicef saat ini dengan melakukan observasi secara langsung di antaranya menghimpun seluruh laporan dan informasi tentang kesiapan Kota Surabaya.

"Lalu pembuatan rencana kerja, dimana perwakilan Kantor Regional Asia Timur dan Pasifik Unicef akan datang kembali ke Surabaya untuk membahas rencana kerja atau rencana aksi. Kemudian, memonitor implementasi rencana aksi. Serta, memastikan bahwa keinginan menjadi CFCI itu bukan Wali Kota saja, tetapi seluruh anak dan masyarakat Kota Surabaya memang ingin menjadi anggota CFCI," kata dia. Lebih lanjut, Arie mengingatkan, bahwa seluruh anak-anak di Kota Surabaya harus mendapatkan layanan fasilitas yang sama.

"Harus punya cara untuk keluar dari jebakan kemiskinan, punya cara untuk sekolah dan kreativitas lainnya. Sama seperti Pak Walikota bahwa Ini bukan soal tropi atau sertifikat, ketika kita sampai di CFCI dipastikan bahwa anak-anak memang nyaman untuk berada di Surabaya," kata dia.

Nantinya, kata dia, apabila Kota Surabaya resmi menjadi bagian dari jaringan global CFCI Unicef, diharapkan bisa meningkatkan sistem perlindungan dan hak anak. "Dalam jaringan global CFCI, mereka akan saling mengingatkan untuk meningkatkan sistem perlindungan dan hak anak. CFCI bukan garis finish, tetapi sebuah mekanisme saling mengingatkan untuk lebih baik lagi," ujar dia.

 

antara

14
February

 

(voinews.id)World Water Council (WWC) berusaha menjadi corong untuk meningkatkan kepedulian internasional terhadap air, sejak didirikan 27 tahun lalu. Karena tidak ada organisasi internasional yang melekat dengan sistem PBB di bidang air, WWC berbagi dan mengumpulkan semua komunitas air seperti pemerintah, organisasi internasional, LSM, akademisi, operator dan universitas untuk memberikan solusi terhadap masalah air.

Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon mengatakan kepada Voice of Indonesia pada Senin sore (13/2) bahwa harus ada kemauan politik dari pengambil keputusan untuk mendapatkan solusi terhadap permasalan air. Ia menambahkan di tingkat nasional harus ada undang-undang dan anggaran yang bisa menjadikan air sebagai prioritas. Bagi Indonesia, katanya, masalah utama bukanlah kuantitas sumber daya air melainkan kualitas sumber daya. Ia menilai kementerian terkait di Indonesia memiliki kepedulian yang besar terhadap penyediaan sanitasi dan kualitas air yang lebih baik.

“Khususnya di Indonesia masalah utama Anda bukanlah kuantitas sumber daya air tetapi kualitas sumber daya air. Saya banyak berdiskusi dengan berbagai kementerian terkait dan saya mengerti bahwa mereka memiliki kesadaran atau upaya yang besar untuk menyediakan sanitasi dan kualitas air yang baik di masa depan”, kata Fuchon.

Indonesia menyelenggarakan the Kick-off Meeting of the 10th World Water Forum di Jakarta dari tanggal 15-16 Februari 2023.

Menurut Fauchon Dewan Air Dunia akan membantu Indonesia sebagai negara yang akan membantu WWC untuk memahami beberapa masalah penting bagi Indonesia sendiri untuk selanjutnya dapat mentransfer solusi yang dimiliki Indonesia ke seluruh dunia.

Sebagai presiden Dewan Air Dunia, Fauchon sangat memperhatikan manajemen risiko dan diplomasi hidro. Dikatakannya diplomasi hidro merupakan isu diplomasi baru dalam momentum untuk menentukan masa depan air. Dia mengatakan ada sekitar 270 cekungan air di seluruh dunia dan beberapa di antaranya sedang dalam ketegangan sesama negara tetangga, oleh karena itu harus ada dialog untuk menghindari perang air. Ia juga mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk menyelamatkan air untuk kemakmuran bersama. Dia tidak bisa membayangkan kemakmuran tanpa mengamankan dan melestarikan air. Dia menghimbau semua pihak untuk Berhenti Mengabaikan Air.//DP

14
February

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan pihaknya telah menyiapkan 15 titik posko mudik, termasuk di jalur alternatif lintas selatan. Dalam The Weekly Brief with Sandi Uno, Senin (13/2), di Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan hal itu dilakukan terkait kesiapan dan antisipasi menyambut Libur Idul Fitri yang memiliki potensi tinggi dalam meningkatkan jumlah pergerakan wisatawan nusantara.

“Dan kita akan buat tim monitoring, karena inilah the Mother of all Movement of domestic tourist. Kita harus pastikan setengah dari 1,4 milliar pergerakan wisatawan nusantara ini bisa kita hadirkan dalam momentum Libur Lebaran”, ujar Sandiaga Uno.

Lebih lanjut Sandiaga Uno mengatakan pihaknya juga akan mengeluarkan surat edaran kepada pemerintah daerah terkait protokol yang harus dipatuhi dalam penyelenggaraan Libur Idul Fitri,  seperti protokol Kesehatan, keselamatan, dan penyelenggaraan kegiatan pariwisata, serta keberlanjutan lingkungan.

Secara khusus untuk jalur lintas selatan, Sandiaga Uno mengatakan pemerintah akan meningkatkan sejumlah titik area istirahat (rest area) mencakup keindahan pemandangan wisata hingga menjajakan produk ekonomi kreatif yang unik dan merepresentasikan destinasi wisata di jalur lintas selatan.