VOInews.id- Negara-negara anggota Dewan Keamanan PBB terus menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (23/1) untuk membahas situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina. Pertemuan tersebut, yang dipimpin Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dihadiri oleh para menteri luar negeri dan duta besar dari 15 anggota DK PBB dan sejumlah negara lainnya. Mereka akan menyampaikan pendapat mengenai krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza akibat operasi militer Israel yang tak kunjung berhenti, serta jumlah korban tewas yang terus bertambah di tengah meningkatnya seruan untuk segera melakukan gencatan senjata.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengingatkan bahwa waktu terus berjalan, dan DK PBB tak kunjung menuntut gencatan senjata dan menegakkan resolusinya mengenai bantuan kemanusiaan. “Hentikan pembantaian ini,” kata Safadi. “Mengadopsi resolusi Dewan Keamanan yang mengikat yang memaksa penderitaan ini berakhir adalah sesuatu yang paling bisa kalian lakukan saat ini. Solusi-solusi parsial tidak akan mencapai perdamaian ini," tambahnya.
Antara
VOInews.id- Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pada Rabu mengatakan bahwa Tel Aviv akan melanjutkan perangnya di Jalur Gaza sampai para sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan seluruhnya. Berbicara menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron, Katz menyebut serangan Gaza sebagai "perang yang diperlukan" melawan Hamas dan poros Iran. "Kami tidak akan berhenti sampai semua sandera kami dibebaskan dan kemampuan militer dan sipil Hamas dilucuti -- di Gaza dan di mana pun," tambahnya di platform X.
Cameron tiba di Israel pada Rabu sebagai bagian dari tur Timur Tengah yang mencakup Tepi Barat, Qatar dan Turki untuk mendorong jeda kemanusiaan segera dalam pertempuran di Jalur Gaza. Israel melancarkan serangan di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 25.700 orang. Sekitar 1.200 warga Israel diyakini telah tewas dalam serangan Hamas tersebut. Hampir 136 sandera diyakini ditahan oleh Hamas. Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara lebih dari separuh infrastruktur di wilayah tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Antara
VOInews.id- Presiden Tanzania Samia Suhulu Hassan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas keberlanjutan kerja sama antara kedua negara, demikian keterangan Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu. Kunjungan itu sekaligus merupakan balasan atas kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Tanzania pada Agustus tahun lalu. Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri RI di situs webnya, Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury menerima kunjungan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur Tanzania, January Makamba, pada Selasa (23/1). Pertemuan tersebut difokuskan untuk membahas persiapan kunjungan Presiden Tanzania ke Indonesia yang akan berlangsung pada 24-26 Januari 2024. Pertemuan bilateral tersebut merupakan pertemuan perdana Wakamba sejak pada Januari dilantik sebagai Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Afrika Timur Tanzania pada 1 September 2023.
Dalam kunjungannya, Presiden Samia akan membawa tiga menteri dan 131 delegasi bisnis yang bergerak pada multisektor. Para delegasi bisnis ini akan hadir pada Forum Bisnis dan Investasi Tanzania-Indonesia pada 25 Januari di Hotel Mulia. Forum ini merupakan hasil kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Beberapa kerja sama potensial pada bidang perdagangan, investasi, migas, mineral, energi, ekonomi biru, dan kerja sama pembangunan telah dibahas dalam pertemuan Wamenlu RI dan Menlu Tanzania.
Antara
VOInews.id- Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban gempa bumi di Xinjiang, China. “Berdasarkan catatan lapor diri KBRI Beijing pada Portal Peduli WNI, tidak terdapat WNI yang berdomisili di wilayah terdampak,” kata Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal melalui pesan singkat pada Selasa. KBRI Beijing disebutnya juga telah berkoordinasi dengan otoritas China dan berkomunikasi dengan komunitas Indonesia di wilayah terdampak.
“Hingga saat ini tidak terdapat informasi adanya korban WNI,” ujar Iqbal. Gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang Daerah Otonomi Uighur di Xinjiang, barat laut China pada Selasa pagi, dan menyebabkan beberapa orang terluka setelah sejumlah rumah runtuh. Pusat gempa terletak di kedalaman 22 kilometer di di wilayah perbatasan pegunungan Wilayah Wushi. Guncangan dirasakan di seluruh wilayah itu dan negara-negara tetangga, seperti Kyrgyzstan dan Kazakhstan. Beberapa tempat tinggal dan kandang ternak runtuh di daerah dekat pusat gempa, dan beberapa penggembala menderita luka ringan, Xinhua News melaporkan. Gempa juga dirasakan di sepanjang Xinjiang, termasuk Urumqi, Hotan, dan Kashgar. Otoritas setempat telah mengerahkan tim penyelamat ke wilayah Wushi. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dari area terdampak.
Antara