Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengumumkan formula harga jual eceran jenis Bahan Bakar Minyak -BBM umum atau nonsubsidi yang disalurkan semua stasiun pengisian bahan bakar umum dan stasiun pengisian bahan bakar nelayan. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Djoko Siswanto, kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10 Februari) lalu mengatakan, formula harga jual tersebut dimaksudkan sebagai pedoman bagi badan usaha untuk menetapkan harga jual eceran jenis BBM umum. Formula tersebut mengacu pada ketentuan batas margin paling rendah lima persen dan paling atas sebesar 10 persen. Ia menyebutkan konversi yang digunakan, yakni kurs tengah Bank Indonesia dan satu barel sama dengan 159 liter.
Djoko Siswanto melanjutkan, tujuan pemerintah mengambil kebijakan ini adalah untuk melindungi konsumen, untuk menjaga serta melindungi pelaku usaha agar bersaing yang sehat dan fair, serta tidak mengambil keuntungan yang terlalu besar. Ia optimis, formula ini bisa mendorong persaingan yang sehat di antara badan usaha, sehingga praktik usaha lebih adil.
Dengan formula baru untuk harga eceran, maka harga BBM di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum mulai turun harga.
Pada hari yang sama dengan pengumuman formula baru, perusahaan minyak negara PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga BBM. Media Communication Manager PT Pertamina (Persero), Arya Dwi Paramita, sehari sebelumnya mengatakan, kebijakan penyesuaian harga ini ditempuh menyusul tren menurunnya harga minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dolar Amerika.
Penyesuaian harga berlaku pada BBM non subsidi. Besaran penyesuaian harga BBM menjadi lebih murah ini bervariasi, dari 50 rupiah sampai dengan 800 rupiah per liter.
Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero), Mas'ud Khamid, menjelaskan, sesuai ketentuan Pemerintah, sebagai badan usaha hilir minyak dan gas bumi, Pertamina tunduk pada mekanisme penentuan harga yang disusun sesuai formula harga jual eceran yang baru.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya meresmikan Instalasi Pengelolahan Air Limbah (IPAL) Wetland-Biocord sekaligus pencanangan pengembangan Ekoriparian Citarum Karawang di Teluk Jambe, Desa Sukaluyu Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (9/2). Dikatakannya, pembangunan IPAL ini merupakan upaya penurunan beban pencemaran air limbah yang berasal dari limbah rumah tangga yang selama ini dibuang langsung ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Sedangkan Ekoriparian merupakan kawasan wisata di pinggir sungai dengan konsep edukasi lingkungan.
Siti Nurbaya dalam acara peresmian tersebut mengatakan, dua program ini adalah salah satu kegiatan percontohan restorasi dan konservasi sungai untuk perbaikan kualitas air. Ia menegaskan, pembangunan IPAL Wetland Biocord Teluk Jambe merupakan salah satu contoh keseriusan pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mendorong revitalisasi sungai-sungai mati yang selama ini penuh dengan lumpur dan beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah menjadi kawasan wisata dan konservasi.
Selain itu, pengembangan ekoriparian Citarum Karawang dapat digunakan sebagai sarana edukasi dalam pengelolaan lingkungan, penurunan beban pencemaran sungai, pengurangan sampah dengan melakukan pembuatan kompos, pembudidayaan tanaman obat, serta sarana edukasi lainnya.
Pengembangan Ekoriparian ini dilaksanakan dengan dukungan dari masyarakat dan dunia usaha. Ekoriparian Citarum Karawang ini akan dikembangkan pada akhir 2019 ini dan rencana akan berlanjut sampai lima tahun mendatang dengan beberapa kegiatan. Adapun fasilitas yang sudah dibangun saat ini adalah saung kompos dan jembatan penghubung antara Zona 1 dan Zona 2. Sarana pengolahan air limbah rumah tangga yang menggunakan wetland serta biocord, penanaman tanaman obat keluarga, penanaman pohon endemik, penanaman arboretum bambu, budidaya tanaman hidroponik dan lain-lain.
Siti Nurbaya menyatakan, rencana di masa depan akan dibangun fasilitas lain untuk mendukung program ini seperti fasilitas jogging track dengan menggunakan bahan yang berasal dari limbah tailing tambang emas, pembuatan saung edukasi yang merupakan tempat belajar lingkungan, saung untuk pembuatan kerajinan lokal dengan memanfaatkan bahan daur ulang dan sarana untuk memanen air hujan.
Ia menuturkan, masyarakat sebagai ujung tombak dalam peningkatan kualitas air sungai sangat penting perannya dalam pengelolaan, pemanfaatan, dan mengembangkan Ekoriparian Citarum Karawang ini secara berkelanjutan.
Bulan Februari 2019, Revolusi Iran berusia 40 tahun. Tepatnya 11 Februari 1979, Negara itu mengalami apa yang disebut sebagai Revolusi Iran yang dipimpin oleh Ayatullah Khomeini dan mengakhiri era pemerintahan Shah Reza Pahlevi. 11 Februari tahun ini rakyat Iran keluar rumah dan memadati jalan-jalan di bawah udara yang dingin menyatakan kesetiaannya pada prinsip-prinsip Islam Syiah yang menjadi dasar negara itu. Ungkapan kesetiaan itu menjadi penanda bagi setiap kali peringatan Revolusi Iran. Resepsi peringatan Revolusi Iran dilakukan di seluruh kedutaan dan perwakilan negara itu, termasuk di Jakarta. Duta Besar Iran untuk Indonesia Vailollah Mahammadi, dalam pidatonya menyatakan bahwa rakyat Iran tetap setia pada gerakan Revolusi dan mendukung pemerintah. Itulah yang menyebabkan negaranya bertahan terhadap sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika Serikat dan sekutunya. Bahkan, demikian menurut Valiollah Mohammadi, Iran tetap berhasil mencetak kemajuan-kemajuan. Amerika Serikat adalah salah satu negara yang menjatuhkan sanksi kepada Iran karena Teheran diduga telah mengembangkan senjata nuklir pemusnah massal.
Peringatan Revolusi Iran tahun ini, pada kenyataannya memang tetap berlangsung saat Amerika Serikat semakin menggencarkan tekanan sanksi ekonomi. Pekikan anti Amerika Serikat dan Israel terdengar diserukan rakyat yang turun ke jalan merayakan peristiwa bersejarah yang telah berhasil menggantikan rezim Shah Mohammad Reza Pahlevi. Pekikan mereka yang turun kejalan juga berisi kecaman kepada Pemerintahan Al Saud di Arab Saudi. Di Teheran, Presiden Iran Hassan Rouhani kembali menyatakan bahwa Revolusi 1979 telah menyelamatkan Iran dari tirani, penjajahan dan ketergantungan. Rouhani juga mengakui bahwa negara nya telah berhasil menggagalkan konspirasi yang dipimpin oleh AS dan Israel. Pemimpin Iran itu bahkan bersumpah bahwa negaranya akan terus melakukan program rudal dengan alasan mempertahankan negara itu dari ancaman pihak asing.
Dari peringatan Ulang Tahun Revolusi Iran serta tumpah ruahnya rakyat di jalan-jalan di tengah dinginnya cuaca, secara kasat mata dapat disaksikan bahwa rakyat tetap setia pada revolusi dan mendukung pemerintahan. Dukungan rakyat itu merupakan modal bagi pemerintah pimpinan Presiden Rouhani untuk bertahan melawan tekanan sanksi ekonomi. Walaupun demikian Pemerintah Iran tentu tidak dapat mengabaikan harapan masyarakat yang merasa tertekan secara ekonomi. Selain itu perlu juga diperhatikan harapan kaum reformis yang menginginkan transparansi ekonomi dan kebebasan di antara penduduknya, serta dibersihkannya pemerintahan dari praktik-praktik korupsi.
Besok, 13 Februari 2019, dunia memperingati Hari Radio Dunia. Tanggal ini dicanangkan dalam Konferensi Umum UNESCO ke 36, 3 November 2011. Mulai tahun 2012, Hari Radio Dunia pun diperingati dengan tema-tema khusus. Tahun ini, “Dialog, Toleransi dan Perdamaian” menjadi tema peringatan.
Radio memang alat yang ampuh untuk menyampaikan segala informasi, ide atau gagasan. Ini juga yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Antonio Guteres dalam pesannya untuk Hari Radio Dunia 2019 yang mengatakan, “Radio adalah alat yang ampuh, bahkan di saat dunia didominasi oleh komunikasi digital, siaran radio menjangkau lebih banyak orang dibandingkan media lainnya.” Antonio Gutteres juga mencontohkan, dalam operasi perdamaian PBB, radio adalah sarana vital untuk memberi informasi kepada orang-orang yang terkena dampak perang dan menyatukan mereka kembali.
Di Indonesia, walaupun sudah dilanda berbagai media baru seperti media daring/online atau pun televisi, siaran radio masih memiliki pendengarnya. Setiap stasiun siaran radio menyajikan konten dan kreasi untuk menjaring pendengar. Pada tahun ini, menjelang penyelenggaraan pemilihan umum, lembaga penyiaran di Indonesia juga diharapkan menyiarkan informasi mengenai pemilu presiden dan pemilu legislatif. Komisi Penyiaran Indonesia, lembaga yang berfungsi sebagai regulator penyelenggaraan penyiaran di Indonesia, bahkan mewajibkan lembaga penyiaran untuk menyosialisasikan Pemilu 2019 melalui iklan layanan masyarakat.
Masa kampanye bagi stasiun siaran komersil bisa menjadi momen untuk mendapatkan pemasukan. Pada tanggal 23 Maret hingga 13 April 2019, Lebih dari 7.900 calon anggota legislatif bisa menggunakan lebih dari 2600 lembaga penyiaran radio sebagai media kampanye mereka. Tak bisa dipungkiri, dalam menyampaikan rencana kerja, para peserta pemilu menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan suara. Termasuk lewat radio.
Di sinilah pengelola siaran radio harus ekstra hati-hati. Menjaga agar konten kampanye para kandidat anggota legislatif tetap menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan, toleransi, serta memberikan kedamaian. Menjaga agar materi kampanye mereka tak menyinggung pihak-pihak lain. Dengan semangat mengedepankan dialog, toleransi dan perdamaian, penyelenggara siaran radio berkontribusi besar agar pelaksanaan 2019 berjalan secara Langsung, umum, bebas dan rahasia, serta jujur dan adil. Selamat Hari Radio Dunia 2019