Indonesia dan Palestina telah menjalin hubungan kerjasama yang cukup lama. Duta Besar RI untuk Yordania merangkap Palestina Andy Rachmianto melakukan lawatan resmi yang pertama kalinya ke Ibu Kota Palestina, Ramallah, 12 Februari untuk membahas upaya peningkatan kerja sama kedua negara, khususnya di bidang perdagangan dan pembangunan kapasitas. Dalam kunjungan tersebut, Dubes Andy Rachmianto bertemu dengan Perdana Menteri Palestina Rami Al-Hamdallah.
Seperti dikutip Kantor Berita Antara, Dubes Andy Rachmianto dalam pertemuan dengan Rami Al-Hamdallah mengatakan Indonesia terus berkomitmen mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka dalam berbagai forum internasional, dengan mendorong penyelesaian damai dalam koridor solusi dua negara. Dubes Andy Rachmianto menyampaikan terkait dengan isu perdagangan, kedua negara perlu terus mendorong peningkatan kerja sama perdagangan untuk membantu perekonomian bangsa Palestina. Sepanjang Januari-November 2018, volume perdagangan kedua negara mencapai 3.2 juta dolar Amerika Serikat, atau meningkat lebih dari 60 persen dibandingkan periode yang sama pada 2017.
Dalam sektor pariwisata, Dubes Andy menjelaskan jumlah wisatawan Indonesia ke Palestina mencapai rata-rata 90 ribu orang setiap tahunnya. Angka tersebut diperkirakan masih dapat ditingkatkan hingga lebih dari 100 ribu orang pada tahun-tahun berikutnya. Meskipun dalam kedua bidang tersebut menunjukkan perkembangan positif, Indonesia maupun Palestina sama-sama memandang kedua negara masih perlu untuk terus meningkatkan volume perdagangan dan jumlah wisatawan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan, antara lain dengan memberikan kebijakan tarif 0 persen yang lebih luas bagi produk-produk Palestina, seperti yang telah diberlakukan untuk komoditi kurma dan minyak zaitun.
Selanjutnya, Dubes Andy juga mengatakan bahwa upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Palestina, yaitu dengan mendorong biro perjalanan untuk menawarkan paket umroh plus Palestina kepada jamaah Indonesia untuk mengunjungi Palestina. Sementara di bidang kemanusiaan, dalam 10 tahun terakhir Indonesia telah memberikan sejumlah bantuan program pelatihan dan peningkatan kapasitas di berbagai bidang kepada lebih dari 1.900 peserta asal Palestina dengan total bantuan mencapai 10 juta dolar Amerika Serikat. Sejumlah bidang pembangunan kapasitas yang ditawarkan, antara lain usaha kecil menengah, pemberdayaan perempuan, infrastruktur, dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Selain itu, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan sejumlah universitas di Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman pemberian beasiswa pendidikan kepada lebih 130 masyarakat Palestina yang akan dimulai tahun ini.
Mewakili pemerintah dan rakyat Palestina, Perdana Menteri Hamdallah menyampaikan terima kasih yang tulus kepada pemerintah dan rakyat Indonesia atas dukungan yang terus diberikan. Rami Al-Hamdallah mengamati bahwa Indonesia terus memegang teguh prinsip dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk merdeka. Indonesia lebih dari sekadar sahabat bagi Palestina//
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia menyambut baik dukungan Badan Pengawas Obat dan Makanan -BPOM agar inovasi produk garam kristal bisa diekspor dan diedarkan dengan lebih mudah. Badan Pengawas Obat dan Makanan, pada 13 Februari lalu, menerbitkan surat yang memfasilitasi penerbitan Surat Keterangan Ekspor untuk Produk Garam Konsumsi dan menyediakan Export Consultation Desk. Dengan demikian, produk ekspor tidak wajib memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangan Indonesia, tetapi wajib memenuhi regulasi sesuai negara tujuan ekspor. Kewajiban nasional seperti fortifikasi yodium tidak diperlukan selama negara tujuan ekspor tidak mempermasalahkan.
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman berharap, dengan terbitnya surat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan ini, para petambak garam, pengusaha garam rakyat yang telah memiliki berbagai produk, tidak lagi terkendala dalam pendaftaran produk, masalah izin edar serta ekspor produk garam ke luar negeri. Demikian dikatakan Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Jasa Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Agung Kuswandono, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (17/2).
Agung Kuswandono menyambut baik dukungan terhadap berbagai inovasi produk olahan garam rakyat demi kesejahteraan petambak garam. Karena selama ini pemasaran produk olahan garam rakyat terkendala oleh kewajiban kandungan yodium untuk garam edar, yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 69 Tahun 1994 tentang Pengadaan Garam Beryodium. Dengan aturan tersebut, garam rakyat yang diproduksi tanpa fortifikasi yodium tidak dapat diedarkan sebagai garam konsumsi.
Ternyata garam tersebut dapat diolah menjadi garam kristal. Diperkaya dengan rempah, seperti bawang dan lada, menjadi garam rempah. Bahkan diolah menjadi garam spa. Garam kristal itu diminati berbagai Negara, dan diekspor sebagai garam untuk menu gourmet yang memang membutuhkan garam murni tanpa fortifikasi. Sementara, garam yang diperkaya dengan rempah-rempah juga mulai diminati pasar dalam negeri, khususnya komunitas kuliner. Menurut Agung, inovasi produk ini memberikan nilai tambah dan bernilai ekonomis sangat baik.
Dengan surat dukungan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan itu, garam kristal yang telah diolah, misalnya menjadi garam rempah, dapat didaftarkan pada Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai produk dengan nama jenis pangan lain. Demikian pula dengan produk garam kristal olahan yang ditujukan sebagai pangan untuk kebutuhan gizi khusus, misalnya kebutuhan diet pada kasus autism.
Sementara jenis produk yang tidak dikonsumsi, seperti garam yang diolah menjadi garam spa, wajib terdaftar sebagai produk kosmetika.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menandatangani pernyataan bersama atau Joint Ministerial Statement dengan Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia (EEC) Tatyana D. Valovaya di Jakarta, Kamis (14/2). Ini merupakan tahapan menuju penandatanganan Nota Kerja Sama (Memorandum of Cooperation/MoC) yang akan dilakukan tahun ini antara Indonesia dengan lima negara Eurasia yaitu Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgiztan, serta Rusia.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai penandatanganan seperti dirilis Antara mengatakan, kerja sama ekonomi dengan Eurasia tidak dapat langsung menuju skema Free Trade Agreement (FTA), karena mereka memiliki satu prosedur dan standar, sehingga MoC menjadi satu hal yang disepakati. Ia optimistis, dengan adanya MoC tersebut nilai perdagangan antara Indonesia dan Eurasia yang saat ini mencapai 2,79 miliar dolar Amerika akan meningkat hingga dua kali lipat dalam waktu kurang dari lima tahun. Ia berharap, penandatanganan MoC dan forum bisnis dapat dilakukan pada kuartal II tahun ini. Setelah penandatanganan MoC, akan terjadi saling tukar informasi untuk saling mengenal produk dan pasar satu sama lain lebih dalam dalam pertemuan antar pebisnis kedua negara.
Menurut Enggartiasto, Eurasia memiliki potensi pasar besar bagi Indonesia. Adapun produk andalan Indonesia ke Eurasia yakni Crude Palm Oil (CPO), kopi, karet, produk makanan jadi, dan furnitur. Sementara produk asal Eurasia yang diimpor oleh Indonesia yakni alumuninium, aloy, vertiliser dan weed. Enggartiasto Lukita menjelaskan, sebetulnya produk Indonesiia dengan Eurasia pada dasarnya saling melengkapi satu sama lain. Mereka punya advance technology untuk beberapa hal. Tetapi mereka juga perlu beberapa bahan baku sebagai kebutuhan dasar. Enggartiasto menyebutkan, crude palm oil (CPO) menjadi komoditas yang memiliki potensi besar untuk diekspor ke Euroasia, terutama Rusia. Melalui MoC, industri dalam negeri langsung dapat mengirim ke lima negara Eurasia Economic Community -EEC melalui satu proses. Jadi, ini benar-benar membuka pintu Indonesia untuk meningkatkan transaksi dagang.
Sementara itu, Menteri Integrasi dan Makroekonomi Komisi Ekonomi Eurasia Tatyana D Valovaya mengatakan, Eurasia berharap peningkatan kerja sama ekonomi dapat dicapai tahun ini. Valovaya menjelaskan, pertemuan ini juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang berlangsung pada Desember 2017. Valovaya menyebutkan, selama ini, Euroasia telah mengirimkan sejumlah produk ke Indonesia seperti makanan. Ke depannya, ia berharap dapat mengisi produk yang selama ini belum ditemukan di pasaran Indonesia, seperti mesin dan peralatan.
Selesai sudah debat ke 2 Calon Presiden yang akan bertarung di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 17 April 2019 mendatang. Tidak seperti debat pertama tanggal 17 Januari yang lalu, debat ke 2 yang berlangsung Minggu 17 Februari 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, hanya menghadirkan calon presiden saja, yaitu calon presiden nomor urut 1, Joko Widodo atau Jokowi, dan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Selain itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu dan debat calon presiden tidak memberikan kisi-kisi pertanyaan kepada kedua calon presiden.
Debat ke 2 di Minggu malam diawali dengan penyampaian visi dan misi dari kedua calon presiden. Kemudian kedua calon diminta untuk mengambil undian pertanyaan tentang berbagai tema yaitu energi, pangan, infrastruktur, lingkungan hidup dan sumber daya alam.
Dalam pertanyaan tentang pangan, Prabowo berjanji akan menjamin ketersediaan pangan dengan harga terjangkau. Selain itu, Prabowo juga berjanji untuk menurunkan harga listrik dan harga makanan pokok serta berjanji akan menyiapkan pupuk berapa pun yang dibutuhkan para petani.
Sedangkan calon presiden (capres) Joko Widodo menekankan pentingnya infrastruktur untuk masa depan Indonesia sehingga dia akan konsisten untuk terus membangun infrastruktur jika kembali terpilih sebagai presiden periode 2019-2024.
Selain menjawab pertanyaan yang sudah disiapkan oleh 8 panelis yang terdiri dari akademisi, calon presiden juga saling memberikan pertanyaan yang dijawab dengan argumen dari masing-masing calon presiden.
Suasana debat calon presiden (capres) Minggu malam terkesan berbeda daripada debat pertama. Kedua calon presiden lebih bisa menahan diri untuk tidak menyerang satu sama lain, sehingga tidak menimbulkan ketegangan baik di antara calon presiden maupun di pendukung kedua calon presiden.
Masih ada tiga kali debat lagi, yaitu tanggal 17 Maret antara 2 calon wakil presiden yaitu Ma’ruf Amin dan Sandiaga Uno, tanggal 30 Maret 2019 antara calon presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto, dan debat terakhir yang belum ditentukan jadwalnya antara calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga telah menetapkan tema debat ketiga yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan, serta Sosial dan Kebudayaan. Debat ke empat akan bertema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan serta Hubungan Internasional, dan tema debat terakhir Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri.
Semoga debat selanjutnya juga akan berjalan dengan lancar, aman dan kondusif hingga pelaksanaan Pemilihan Umum tanggal 17 April 2019.