Pelaksanaan Asian Games 2018 sudah memasuki hari ke 11. Ajang yang dibuka secara resmi pada 18 Agustus 2018, dan diikuti 45 negara yang berkompetisi dalam 40 cabang olahraga itu, mendapat perhatian Asia. Asian Games ke 18 bukan hanya menjadi ajang kompetisi olahraga, tetapi juga membuktikan konsistensi politik luar negeri Indonesia dalam upaya mewujudkan perdamaian. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, saat menjadi pembicara kunci dalam Kongres Pancasila ke Sepuluh, di Balai Senat Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Kamis, 23 Agustus 2018.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengutarakan pemikirannya mengenai kaitan antara politik luar negeri, Asian Games, dan Pancasila .
Ia menyebutkan dua bukti Asian Games menjadi ajang perdamaian. Pertama, Indonesia mendapat apresiasi ketika Asian Games menjadi perekat persahabatan Korea Utara dan Korea Selatan yang menurunkan atlet gabungan sebanyak 50 orang untuk tiga cabang olahraga. Kedua ketika Perdana Menteri Korea Utara dan Korea Selatan berjabat tangan dan bergandengan tangan saat defile kontingen di acara pembukaan Asian Games 18 Agustus 2018 yang lalu.
Menurut Retno Marsudi dalam Pertemuan dengan Presiden Jokowi sebelum pembukaan Asian Games (18 Agustus 2018), Perdana Menteri Korea Utara dan Wakil Perdana Menteri Korea Selatan menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang secara konsisten terus mendorong perdamaian, stabilitas dan denuklirisasi Korea, apresiasi kepada Indonesia karena telah memberikan kesempatan kepada Korea Utara dan Selatan untuk tampil sebagai satu tim dan tentunya ini memberikan kontribusi banyak dalam pembangunan Confidence Building Measures .
Selain itu, Retno Marsudi juga menyampaikan apresiasi yang diberikan langsung Ketua Komite Olimpiade Palestina, Jibril Mahmoud Muhammad Rajoub, saat diterima Presiden Joko Widodo di Istana. Pada kesempatan itu, Palestina memberikan penghargaan tinggi untuk Indonesia atas sambutan hangat publik Indonesia terhadap delegasi Palestina selama berlaga di Asian Games 2018 sehingga mereka mengaku seperti berada di rumah mereka sendiri.
Terkait perjuangan mewujudkan kemerdekaan, Retno menegaskan prinsip Indonesia yang telah memahami jalan Palestina pasti berliku, terjal, dan masih panjang, terutama dalam mengenyahkan pendudukan dan penjajahan yang mereka terima.
Menlu Retno Marsudi menunjukkan keberhasilan diplomasi Indonesia di luar negeri yang dilandasi nilai-nilai Pancasila telah berhasil membantu mewujudkan perdamaian dunia. Juga melalui Asian Games dimana Indonesia berhasil mendorong persatuan kontingen Korea Utara dan Selatan maupun menghadirkan kontingen Palestina.
Rwtno menambahkan kontingen Palestina bukan hanya berasal dari West Bank (Tepi Barat) tetapi juga dari Gaza. Bahkan diaspora Palestina juga bergabung diantara mereka. Dengan gabungan ini berarti menumbuhkan rasa persatuan ini penting bagi perdamaian dan perjuangan mereka.
Pemerintah Indonesia melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) terus berupaya menjaga inflasi agar tetap rendah pada tahun ini hingga tahun depan. Pemerintah Indonesia sebelumnya telah menargetkan angka inflasi berada di level 3,5 persen plus minus 1 persen. Demikian dikatakan Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dalam keterangan persnya usai High Level Meeting TPIP di Jakarta, Jumat (24/8). Sri Mulyani menjelaskan, masing-masing kementerian/lembaga dan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk Bank Indonesia (BI) telah menyepakati dan akan fokus pada seluruh komponen dari masing-masing inflasi tersebut. Komponen tersebut diantaranya adalah inflasi inti atau core inflation yang dipengaruhi oleh harga barang–barang, inflasi komponen bergejolak atau volatile foof inflation, dan inflasi yang dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah atau imported inflation.
" Kita fokus kepada melihat komponen dari masing–masing inflasi tersebut. Dalam artian pembagian antara yang disebut core inflation. Kemudian inflasi yang di dikontribusikan dari volatile food, dan juga inflasi yang diperkirakan akan berasal dari nilai tukar dalam bentuk imported inflation. Kita melihat kepada ketiga komponen ini dan melihat apa–apa yang harus kita waspadai dan kita lakukan penyesuaian dan langkah kebijakan agar ketiga komponen tersebut tidak menjadi faktor yang akan memicu inflasi sampai dengan akhir tahun dan bahkan kita continue di tahun 2019. Seperti yang diketahui asumsi inflasi yang kita gunakan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN 2019 juga pada level 3,5 persen ".
Sri Mulyani menambahkan, Pemerintah Indonesia akan terus berupaya menjaga inflasi pada tingkat yang rendah untuk menjamin daya beli masyarakat. Pertemuan TPIP kali ini dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian RI Darmin Nasution selaku Ketua TPIP dan dihadiri Gubernur BI Perry Warjiyo, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita. Sementara itu Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memastikan dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap inflasi dalam negeri masih terkendali. Perry menjelaskan tiga faktor yang mendukung hal tersebut. Pertama, pelemahan nilai tukar rupiah sejak awal tahun hingga saat ini (year to date) sebesar 7 persen yang relatif lebih rendah dibanding sejumlah negara lain. Kedua, tingkat suplai domestik lebih tinggi dibanding permintaan barang. Ketiga, ekspektasi inflasi terjangkar dengan baik dan terukur sesuai target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Pemerintah Indonesia, yakni sebesar 3,5 persen.
Lebih lanjut Perry mengatakan Bank Indonesia terus melakukan stabilisasi mata uang rupiah melalui sejumlah cara. Di antaranya dengan menaikkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR). Kenaikan suku bunga itu diharapkan mampu mendorong aliran modal asing agar memenuhi pasar keuangan di Indonesia. Saat ini, menurut Perry aliran modal asing yang masuk melalui Surat Berharga Negara SBN untuk investor jangka panjang sudah mulai masuk. Tidak hanya dengan menaikkan suku bunga acuan, Perry juga menyebutkan bahwa Bank Indonesia melakukan intervensi ganda di pasar valuta asing, sembari membeli SBN dari pasar sekunder.
Pelaksanaan Pemilhan Presiden 2019 di Indonesia masih sekitar delapan bulan lagi, namun suhu politik sudah meningkat. Pendukung bakal pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diharapkan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat memicu kegaduhan. Termasuk mengadakan pertemuan-pertemuan terbuka yang melibatkan banyak orang. Apalagi mengingat masa kampanye Pilpres memang masih belum waktunya. Para elit politik juga berperan penting untuk mengendalikan situasi dengan tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang menyudutkan pihaklawan. Hal semacam ini hanya akan menimbulkan gesekan bahkan bentrokan hingga tingkat akar rumput.
Saling unjuk pendapat di media sosial ataupun di lapangan memang kerap mengabaikan etika. Masing-Masing pihak merasa dirinya yang paling benar sehingga perpecahan dan konflik sulit dihindari.
Belum lama ini, timbul ketegangan antara kelompok massa pendukung petahana dan pendukung deklarasi #2019ganti presiden di Pekanbaru Riau dan di Surabaya. Kelompok #2019ganti presiden yang melakukan pertemuan terbuka mengklaim gerakan mereka konstitusional. Sebaliknya, kelompok lain menilai aksi itu kontraproduktif terhadap proses demokrasi.
Untuk menjaga keamanan dan suasana kondusif menjelang pemilu presiden, pihak-pihak terkait sebaiknya tidak melakukan pertemuan-pertemuan terbuka dengan melibatkan massa dalam jumlah banyak layaknya seperti kampanye.
Reformasi di Indonesia memang melahirkan demokrasi yang saat ini dinikmati masyarakat. Akan tetapi ambisi untuk meraih kekuasaan dengan berbagai cara malah menurunkan nilai-nilai demokarasi itu sendiri. Kini, saling serang tidak hanya terjadi ditingkat elit politik tetapi sudah sampai ke akar rumput. Gesekan antar kelompok masyarakat begitu mudahnya terjadi.
Untuk itu, penyelenggara dan pengawas pemilu harus lebih aktif dan tegas dalam memonitor pergerakan setiap bakal calon presiden dan pendukungnya.
Bagi bangsa Indonesia, hubungan sosial dan persaudaraan harus terus dijaga, karena pemilu presiden hanyalah proses politik yang berlangsung setiap lima tahun sekali. Kesadaran dan pemahaman sebagai bangsa yang heterogen atas arti demokrasi perlu terus ditingkatkan.
Dan yang paling penting, masyarakat Indonesia seharusnya sadar bahwa Pilpres hanya bagian kecil dari perjalanan negeri ini. Ujian yang sesungguhnya adalah menjaga persatuan dan kesatuan disegala situasi. Jangan sampai persatuan dan kesatuan yang sudah dinikmati harus dibayar mahal hanya karena kepentingan sesaat segelintir orang.
Perhatian bangsa Indonesia khususnya, dan pecinta olahraga Asia pada umumnya masih pada Asian Games 2018. Pelaksanaan Asian Games ke 18 masih tersisa beberapa hari. Kurang lebih setengah dari 462 medali emas sudah dimiliki beberapa negara. RRT mendominasi peraihan emas. Pemecahan rekor pun terjadi beberapa kali. Seperti untuk nomor 4x100 gaya ganti estafet renang putri , tim Jepang mencatatkan rekor baru di Asian Games 2018 dengan waktu 3 menit 3,54 detik. Pemecahan rekor dunia juga terjadi di cabang olahraga angkat besi Asian Games 2018. Atlit Iran Sohrab Moradi mengangkat beban 189 kilogram, menumbangkan rekor 188 kilogram yang diciptakan oleh atlit Yunani Akakios Kakiasvilis pada tahun 1999.
Perhatian lebih diberikan oleh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta dan Palembang kepada atlit-atlit Indonesia. Rasa bangga semakin tebal dalam diri masyarakat Indonesia. Bukan hanya karena berhasil menyelenggarakan upacara pembukaan yang spektakuler dan menjadi perbincangan di negara-negara Asia lainnya, tetapi capaian medali emas hampir mendekati jumlah yang ditargetkan, 16 emas. Sampai hari ke Sembilan, 26 Agustus kemarin, kontingen Indonesia sudah mencatatkan 12 medali emas. Ada juga Muhammad Sejahtera Dwi Putra yang mempersembahkan perak. Ini merupakan medali pertama yang diraih Indonesia dalam cabang olahraga menembak setelah yang terakhir diperoleh pada 1966.
Dari raihan medali, saat ini Indonesia sudah berada dalam 10 besar. Satu target sudah dicapai. Tinggal mencapai target mengalungi 16 medali emas.
Harus puaskah Indonesia dengan jumlah medali yang diraih? Apalagi jumlah yang dicapai sudah melampaui raihan pada tahun 2014. Dalam Asian Games ke 17 Indonesia hanya meraih 4 medali emas, 5 perak, dan 11 perunggu.
Untuk mencapai hasil yang lebih baik, tentu tak bisa cepat berpuas diri. Begitu juga dengan catatan prestasi kontingen Indonesia dalam Asian Games 2018. Tetapi paling tidak upaya dan usaha keras yang dilakukan selama 4 tahun sudah memperlihatkan hasil. Hingga kemarin malam, perolehan medali Indonesia adalah 12 medali emas, 12 perak dan 24 perunggu.
Kontingen Indonesia memang berjuang sepenuh jiwa raga untuk memberikan medali bagi Indonesia. Apalagi dengan dukungan dari banyak pihak, seperti kehadiran menteri Pemuda dan Olahraga dalam pertandingan dan lomba untuk memberikan semangat. Bahkan Presiden Joko Widodo, juga hadir di beberapa pertandinga final. Dukungan ini tentunya akan menambah semangat tanding dan lomba atlit-atlit Indonesia.
Hasil yang telah dicapai oleh kontingen Indonesia menambah rasa bangga Indonesia akan pelaksanaan Asian Games 2018. Kesuksesan Indonesia menyajikan upacara pembukaan yang luar biasa, menjadi tuan rumah yang baik, dan prestasi yang dicapai, semua akan menjadi catatan sejarah pelaksanaan Asian Games.
Semoga apa yang dicapai di Asian Games ke 18 akan mendorong atlit-atlit Indonesia untuk mencatat prestasi yang lebih baik lagi. Karena masih banyak ajang-ajang besar yang harus diikuti Indonesia, seperti Olympiade tahun 2020. Hasil baik di Asian Games 2018, hendaknya memotivasi Indonesia untuk menjadi yang teratas di Asia, seperti yang pernah dicatat Indonesia dalam Asian Games 1962 yaitu menempati posisi kedua.
Terus maju olahraga di Indonesia.