Populasi orangutan Kalimantan dalam kondisi kritis dengan jumlah yang semakin menurun, demikian disampaikan peneliti dalam peringatan Hari Orangutan Sedunia yang diperingati setiap 19 Agustus. Peneliti Maria Voigt dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology di Jerman dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Minggu (18/8) mengatakan berdasarkan pada ciri-ciri riwayat berkembang biak orangutan, tingkat pertumbuhan cepat tidak mungkin terjadi, bahkan di kebun binatang sekalipun.
Dikatakannya, dari kompilasi data komprehensif observasi yang ada, diperkirakan terjadi penurunan 25 hingga 30 persen antara tahun 2005 dan 2015. Temuan tim ilmuwan yang dipimpin oleh Maria Voigt tersebut, yang beranggotakan 41 peneliti sudah dipublikasikan pada Maret 2018. Tim menemukan separuh dari total orangutan di Kalimantan terkena dampak aktivitas ekstraksi sumber daya alam. Jumlah mereka menurun lebih dari 100 ribu ekor selama 16 tahun terakhir sejak 1999.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah Adib Gunawan mangakui, konservasi adalah pekerjaan yang membutuhkan waktu panjang dan partisipasi dari semua pihak terkait. Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk terlibat dalam upaya konservasi sumber daya alam. Dikatakannya, Orangutan, jenis kera besar satu-satunya di Asia ini, sangat penting bagi konservasi habitat.
Sementara itu Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat menyelenggarakan beberapa kegiatan dalam rangka peringatan Hari Orangutan Internasional 2018. Rangkaian kegiatan diselenggarakan bersama mitra kerja seperti Yayasan Titian Lestari, WWF-Indonesia Program Kalimantan Barat, Forum Konservasi Orangutan Kalimantan Barat (FOKKAB), Yayasan Palung dan Yayasan Planet Indonesia (YPI). Peringatan tahun ini bertema “Kalimantan Barat ‘Rumah’ Bagi Orangutan, Mari Bergerak Bersama Selamatkan Orangutan Kalimantan.”
Rangkaian kegiatan antara lain lomba mewarnai dan menggambar tingkat TK dan SD dan kampanye aksi di area Car Free Day (CFD) jalan Ahmad Yani . Dalam kampanye ini dilakukan penandatangan dan testimoni oleh publik mendukung konservasi orangutan. Ada juga interaksi dan diskusi dengan publik, pembagian materi kampanye bertema orangutan berupa pin, gantungan kunci, mug, tumbler, t-shirt dan factsheet. Selain itu dilakukan juga kampanye offline bekerjasama dengan sebuah hotel di Pontianak dalam bentuk pemutaran video, pemasangan spanduk, photo booth orangutan 2D peringatan Hari Orangutan Internasional, dan pembagian materi kampanye, termasuk pemutaran video di videotron di Taman Digulis yang didukung oleh Pemerintah Kota Pontianak. Kegiatan dilakukan pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2018.
Dalam kesempatan itu penanggungjawab kegiatan dari Yayasan Titian Lestari, Rangga Irawan mengakui populasi orangutan semakin berkurang seiring semakin besarnya ancaman terhadap spesies dilindungi ini. Hal tersebut menjadikan status perlindungan Orangutan Kalimantan di tahun 2016 naik dari genting (Endangered) menjadi kritis (Critically Endangered). Menurut Rangga, momentum Hari Orangutan Internasional ini merupakan kesempatan untuk bergerak bersama para pihak menyatukan langkah untuk tujuan yang sama, yaitu perlindungan dan pelestarian orangutan.
Pesta olahraga negara-negara Asia, Asian Games ke 18 Tahun 2018 secara resmi dibuka Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8) malam. Dalam sambutannya, Presiden Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, atas nama seluruh rakyat Indonesia merasa bangga dan terhormat, atas kedatangan tamu-tamu dari 45 negara. Presiden menambahkan, melalui Asian Games ke 18, bangsa-bangsa se-Asia ingin menunjukkan bahwa semua bersaudara.
Pembukaan Asian Games 2018 berlangsung sangat meriah, penuh kejutan, dan mendapat pujian dari banyak kalangan. Acara pembukaan Asian Games 2018 diawali dengan tarian dari Aceh yang dibawakan oleh 1.600 penari dari 18 SMA di Jakarta. Total ada empat segmen tarian dari berbagai daerah ditambah tarian yang bersifat kekinian disajikan dalam acara itu.
Kemegahan panggung menjadi daya tarik sendiri di acara pembukaan Asian Games. Miniatur gunung setinggi 27 meter dan selebar 130 meter menjadi latar utama panggung. Air terjun setinggi 17 meter menjadi salah satu penghias utama di panggung itu.
Ini merupakan kedua kalinya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games ke 6 yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. Sebagian fasilitas yang dibangun untuk Asian Games ke 6 setelah direnovasi bahkan kembali digunakan dalam Asian Games ke 18 ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Asian Games diadakan di dua kota sekaligus, yaitu Jakarta dan Palembang, Sumatra Selatan.
Awalnya, pada 2012, kota Hanoi di Vietnam terpilih sebagai tuan rumah Asian Games ke 18. Namun Vietnam mengundurkan diri akibat kendala keuangan. Indonesia disetujui menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 oleh Dewan Eksekutif Dewan Olimpiade Asia pada tahun 2014. Penyelenggaraan Asian Games ke 18 yang awalnya akan diadakan pada tahun 2019 kemudian dimajukan menjadi tahun 2018 untuk menghindari pemilihan legislatif dan pemilihan presiden Indonesia yang juga akan diselenggarakan pada tahun tersebut.
Persiapan Indonesia dalam menyambut pesta olahraga se Asia memang patut mendapat apresiasi. Anggaran yang dihabiskan untuk pesta olahraga empat tahunan ini lebih dari Rp 25 triliun, termasuk biaya penyelenggaraan, renovasi gelanggang, serta pembangunan wisma atlet dan sistem kereta api ringan (Light Rail Transit) di Palembang, Sumatra Selatan.
Usaha Indonesia dalam mempersiapkan diri menyambut Asian Games 2018 menunjukkan keseriusan Indonesia untuk menjadi tuan rumah yang baik. Diharapkan, ini dapat memberi kesan mendalam bagi atlet, ofisial maupun penonton, baik yang menyaksikan langsung di arena maupun melalui televisi atau media lainnya. Bukan hanya karena kemegahan dan kesiapan infrastruktur, namun juga oleh keramahan khas Indonesia dalam melayani tamu kehormatan selama Asian Games berlangsung.
Presiden Jokowi pidato dalam Sidang Bersama DPR, Kamis lalu (16, 8 ) mengajak semua lapisan masyarakat untuk mensyukuri Indonesia memiliki Pancasila sebagai sumber energi ideologis bangsa. Seperti dikutip presidenri.go.id, Presiden Joko Widodo mengatakan Pancasila memandu seluruh anak bangsa dalam mewujudkan janji-janji kemerdekaan. Pancasila adalah bintang pengarah, penggerak, sumber inspirasi dan sekaligus sebagai pemersatu bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. Presiden yakin dengan berpegang teguh pada Pancasila, Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaulat dan bermartabat dalam pergaulan bangsa-bangsa lain di dunia, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.
Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat menerima pengurus Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) di ruang kerja Ketua DPR RI, Jakarta, Selasa lalu (14/08) seperti dikutip Tribunenews.com mengajak semua elemen masyarakat mengedepankan semangat dan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan. Hal tersebut bertujuan agar rasa kebangsaan semakin kuat, bukan malah tercerai berai. Menurut Bambang Soesatyo , Pancasila adalah kekuatan bangsa Indonesia Karena para pendahulu bangsa mengamalkan Pancasila. Oleh karena itu, bangsa Indonesia sampai sekarang masih utuh. Ia menambahkan Pancasila harus terus tertanam dan teramalkan dalamsetiap sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo saat menjadi narasumber Bincang Kebangsaan dan Peluncuran Buku berjudul ‘Membaca Indonesia di Jakarta (13/08) seperti dikutip tribunenews.com mengatakan secara filosofis tersirat jelas bahwa Pancasila sebagai penopang rumah besar Indonesia. Membaca Indonesia hari ini pada dasarnya adalah bagaimana menyebarluaskan nilai-nilai Pancasila ke ruang publik secara masif dengan memanfaatkan ruang maya dan media-media kreatif. Bangsa Indonesia harus merawat dan menjaga Pancasila sebagai perekat untuk membendung gelombang politik identitas yang menganggu rasa kebangsaan. Ketua DPR optimistis setiap masyarakat Indonesia pasti merindukan kedamaian hidup. Apalagi sebagai sebuah bangsa, Indonesia mempunyai akar sosio historis yang kuat. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 misalnya, menjadi titik kepeloporan pemuda dalam revolusi yang menyatakan bertumpah darah satu, berbangsa satu, menjunjung tinggi bahasa persatuan, Indonesia.
Pesta olahraga terbesar di Asia, Asian Games 2018, telah resmi dibuka. Sebagai tuan rumah, banyak keuntungan yang akan didapat Indonesia dari ajang ini, salah satunya dari sisi ekonomi.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Bambang Brodjonegoro, mengatakan, output perekonomian DKI Jakarta saat menjelang dan pelaksanaan Asian Games bertambah sekitar 40,6 triliun rupiah. Angka ini diraih dari kegiatan konstruksi persiapan sarana dan prasarana senilai 18,5 triliun rupiah, kegiatan operasional penyelenggaraan 20,9 triliun rupiah, dan kegiatan pengunjung domestik mancanegara 1,2 triliun. rupiah
Sedangkan untuk output perekonomian Palembang, Sumatra Selatan, bertambah sebesar 11,1 triliun rupiah. Ini terdiri atas kegiatan konstruksi persiapan prasarana dan sarana 9 triliun rupiah, kegiatan operasional penyelenggaraan 1,6 triliun rupiah, dan kegiatan domestik dan mancanegara sebesar 439 miliar rupiah.
Menteri Bambang Brodjonegorobeberapa waktu lalu di Jakarta, Minggu (19/8) menyebutkan, kegiatan ini penting, karena akan muncul pentas olahraga baru dan infrastruktur baru.
Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, menyebutkan, sektor yang mendapat dampak positif dari Asian Games adalah transportasi, pariwisata, jasa, makanan, minuman, dan hiburan. Selain itu, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah juga mendapatkan keuntungan dari Asian Games 2018, yaitu melalui pembuatan dan penjualan pernak pernik Asian Games.
Menurut Sarman Simanjorang, geliat ekonomi akan terus meningkat setelah Asian Games 2018 resmi dimulai pada 18 Agustus. Karena Indonesia, khususnya wilayah yang terdapat venue pertandingan Asian Games, akan terus kedatangan turis baik lokal maupun mancanegara. Menurutnya, peningkatan ekonomi dirasakan, transportasi meningkat, hunian hotel sudah penuh, merchandise Asian Games laris terjual. Gelaran pesta olahraga ini juga mendapatkan dukungan dari konfederasi buruh.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, menegaskan, masyarakat buruh mendukung jalannya Asian Games yang tertib dan damai, dan merupakan kehormatan bagi Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games. Ia menambahkan, nilai yang baik tercermin dari suksesnya pelaksanaan Asian Games.