Presiden Joko Widodo, dalam pertemuan dengan sejumlah media, di Jakarta, Senin (13/7), menegaskan rencana untuk melakukan perampingan 18 lembaga pemerintahan. Dalam sidang kabinet paripurna 18 Juni lalu, Presiden telah menyampaikan kemungkinan untuk membubarkan lembaga hingga perombakan kabinet.
Dengan perampingan lembaga dan komisi, dia berharap pemerintahan dapat bekerja lebih efisien. Menteri Sekretaris Negara Pratikno, secara terpisah, menambahkan lembaga yang akan dibubarkan berbentuk komite, komisi hingga badan. Dalam periode pertama pemerintahannya Presiden Jokowi telah membubarkan 23 lembaga. (antara)
Presiden petahana Polandia Andrzej Duda memenangkan pemilu berdasarkan hasil penghitungan 99% tempat pemungutan suara. Demikian pernyataan Komisi Pemilihan Umum Nasional pada Senin (13/7), seperti dilaporkan Reuters. Berdasarkan hitungan tersebut, Duda memperoleh 51,21 persen suara, sementara kandidat oposisi Rafal Trzaskowski mendapat 48,79 persen suara, dengan selisih pemilih keduanya sekitar 500.000 suara.
Keikutsertaan pemilih mencapai 68,12 persen. Komisi Pemilihan Umum Nasional menyebut pihaknya belum menentukan waktu pasti pengumuman resmi hasil pemilu ini karena masih menunggu sejumlah tempat pemungutan suara, dalam dan luar negeri, melaporkan hasil penghitungan masing-masing. (antara)
Pemerintah bersama sektor usaha di Indonesia membidik peluang investasi dan kerja sama dagang dengan negara-negara di wilayah Pasifik, meskipun saat ini banyak aktivitas ekonomi terhambat oleh pandemi COVID-19. Demikian isi temu dagang virtual yang diadakan oleh Kementerian Luar Negeri RI bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), serta CEO Business Forum, Senin (13/7).
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar, dalam sambutannya, mengatakan banyak pihak yang mengabaikan potensi dagang di Pasifik padahal Indonesia punya kedekatan dari sisi geografis dengan wilayah tersebut. Ia menjelaskan Indonesia bersama negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menaruh harapan pada kawasan Pasifik, yang dinilai dapat menjadi tumpuan pemulihan ekonomi dunia, khususnya lewat kemitraan Indo-Pasifik. (Antara)
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta pelaku ekonomi lebih kreatif dan inovatif pada masa tatanan normal baru sebagai upaya perubahan perilaku agar bisa bangkit setelah terdampak pandemi COVID-19. Hal itu dikatakan Ma'ruf Amin dalam peluncuran buku "Pandemi Corona: Virus Deglobalisasi Masa Depan Perekonomian Global dan Nasional" di Jakarta, Senin. Ma'ruf menuturkan pandemi COVID-19 telah menyerang hampir seluruh negara di dunia sehingga memaksa penduduk bumi untuk berubah dan beradaptasi.
Di sisi lain pertumbuhan ekonomi nasional sendiri telah mengalami perlambatan pada kuartal pertama 2020 dengan tumbuh hanya 2,97 persen dan diperkirakan akan tumbuh negatif pada kuartal kedua 2020. Oleh karena itu, selain upaya sungguh-sungguh dalam mengendalikan penyebaran COVID-19, pemerintah juga harus mampu menangani dampak ekonomi agar tidak terpuruk terlalu dalam dan bisa kembali bangkit. (Antara)