ofra voi

ofra voi

12
May

29 April lalu, Pemerintah meluncurkan layanan kesehatan jiwa (Sejiwa) yang berbasis konsultasi psikologi. Layanan ini diluncurkan karena meningkatnya tekanan psikologis masyarakat di tengah masa pandemi COVID-19. Kepala Staf Presiden Moeldoko mengatakan ancaman tekanan psikologis yang meningkat itu dilihat berdasarkan data dari sejumlah lembaga. Menurutnya, terbanyak adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Moeldoko menjelaskan, berdasarkan data dari lembaga bantuan hukum, asosiasi perempuan Indonesia untuk keadilan (APIK), selama 16 hingga 30 Maret 2020 terdapat 59 kasus kekerasan, perkosaan, pelecehan seksual, dan pornografi yang terjadi.

sekjen PBB pada 5 April 2020 menyatakan bahwa meningkatnya tekanan sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19 telah menyebabkan meningkatnya kasus KDRT, pada perempuan dan anak. Beberapa negara, seperti Afrika Selatan dan Australia melaporkan adanya ribuan kasus pengaduan KDRT. Moeldoko menjelaskan hal itu juga sejalan dengan laporan gugus tugas percepatan penanganan COVID-19, yang menyampaikan bahwa persoalan COVID, 20 persen adalah persoalan kesehatan dan 80 persen adalah persoalan psikologi. Menurut Moeldoko, jika masyarakat tidak bisa menjaga psikologi mereka sendiri maka ada kecenderungan bahwa imun tubuh akan menurun dan pada akhirnya itu lah yang menyebabkan seseorang terkena COVID.

Layanan Sejiwa bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan cara menghubungi hotline 119 (ext 8). Moelodoko menjelaskan, Pelayanan ini diberikan sebagai bentuk nyata bahwa negara hadir untuk menjaga warganya, salah satunya untuk menjaga kesehatan jiwa melalui layanan konseling dan edukasi kepada masyarakat terdampak COVID-19. Harapannya, masyarakat Indonesia bisa memiliki satu jiwa dan semangat yang sama untuk bergotong royong untuk menghadapi Pandemie Covid-19 sekarang ini..

12
May

 

VOI PESONA INDONESIA Masjid Wawoangi merupakan masjid tertua di pulau Buton. Lokasinya diatas pegunungan Desa Wawoangi, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Di Atas Angin. Dalam bahasa 'cia-cia', bahasa masyarakat setempat, wawoangi artinya di atas angin, sehingga masjid ini disebut Masjid di Atas Angin. Masjid Wawoangi didirikan oleh Syeh Abdul Wahid di tahun 1527 dan dipercaya sebagai masjid pertama dalam mensyiarkan agama Islam di Pulau Buton.

bangunan Masjid Wawoangi tampak sederhana, meski demikianmasjid ini punya keunikan tersendiri. Semua bangunan masjid terbuat dari kayu, dindingnya terbuat dari bambu-bambu kecil dengan posisi berdiri dan tidak rapat. Bambu ini diikat dengan ijuk pepohonan. Atapnya terbuat dari kayu jati yang tipis dan tidak ada kubah ataupun menara di samping masjid. Di halaman masjid terdapat pohon cendana dan beberapa makam tua . Salah satu dari makam tua tersebut adalah makam ayah Sultan Buton VII, Sultan La Saparagau.

masjid Wawoangi sehari-harinya sudah jarang digunakan warga untuk shalat, karena letaknya lumayan jauh dari perkampungan warga. Namun masjid ini masih tetap dijaga kelestariannya dan dipelihara dengan baik oleh warga Desa Wawoangi. Karena untuk kegiatan-kegiatan adat, masjid ini kerap digunakan. Pada saat bulan suci Ramadhan, Masjid Wawoangi ini biasanya dikunjungi warga yang ingin menjalakan shalat Tarawih.

10
May

Sebagai wujud kepedulian dan mendukung program pemerintah menanggulangi COVID-19 di Indonesia, Universitas Gunadarma Depok Jawa Barat dan SARI Teknologi, melakukan riset pengembangan alat bantu pernapasan, yang saat ini sangat dibutuhkan oleh pasien yang mengalami kesulitan atau gagal napas, seperti yang dialami pasien COVID-19.

Prof. Adang Suhendar, Dekan Falkutas Teknik Informasi Universitas Gunadarma mengatakan pihaknya mencoba membantu program pemerintah dalam mengatasi masalah dalam bentuk untuk membuat beberapa riset pengembangan, misalnya alat bantu pernapasan. Bersama Ir. Yohanes Kurnia, dan dr. Bhakti Gunawan tim ini berhasil membuat ventilator yang siap diproduksi secara masal.

Ventilator buatan Universitas Gunadharma ini dapat mengatur secara otomatis, terutama dalam menghasilkan udara atau oksigen berdasarkan ritme atau frekuensi pernapasan dan tingkat kebutuhan volume oksigen. Alat ini juga dilengkapi sensor untuk memonitor suplai oksigen yang dihasilkan untuk melihat tekanan maupun volume oksigen yang dihasilkan, serta detak jantung yang dapat disesuaikan dengan tingkat kebutuhan pasien untuk meminimalkan risiko dalam penggunaan peralatan bantu pernapasan ini.

Sekitar 80% komponen peralatan ini menggunakan produksi dalam negeri (TKDN). Alat ini terus dikembangkan dan dalam waktu dekat akan diajukan untuk mendapatkan sertifikat standar fasilitas alat kesehatan dari Kementerian Kesehatan RI. Produk ini menjadi karya anak bangsa Indonesia, yang diharapkan dapat berkontribusi membantu menyediakan alat kesehatan, sekaligus menunjukkan sinergitas antara pihak akademisi dan industri.

Ventilator menjadi alat yang sangat dibutuhkan saat pandemi corona. Alat ini diklaim membantu banyak pasien corona menghadapi penyakitnya. Tim Universitas Gunadharma berhasil menyelesaikan disain sistem knockdown dan lowcost ventilator dengan material yang hampir semuanya dari dalam negeri agar diproduksi dengan cepat, singkat, dan semurah mungkin.

07
May

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan larangan kegiatan keagamaan yang dilakukan di tempat-tempat ibadah dan menghimbau masyarakat untuk beribadah di rumah. Larangan itu sendiri diberlakukan untuk menekan penularan Virus Corona di Ibu Kota. Adapun larangan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) nomor 33 tahun 2020 tentang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam penanganan Covid-19 di Ibu Kota Jakarta. Di masa PSBB, terlebih di bulan Ramadhan ini, muncul kekhawatiran, umat tidak mendapat bimbingan rohani dari pemuka agama, karena harus di rumah. Oleh karena itu,  selama bulan Ramadhan 1441H, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi DKI Jakarta, Baznas Bazis DKI Jakarta, dan Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan program Kuliah Ramadhan yang disingkat “KURMA”.

Dengan adanya program Kurma, umat Muslim, khususnya yang tinggal di Jakarta bisa mendapatkan pengayoman, bimbingan dan pembelajaran dari para ulama. Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta, Munahar Muchtar, mengatakan, Kuliah Ramadan ini menjadi mediator hadirnya ulama dan pemerintah di tengah masyarakat saat semua kegiatan keagamaan dilakukan di rumah karena wabah Covid-19. Selain itu, menurut Munachar Muchtar, Program “Kurma” diadakan sebagai bentuk tanggung jawab ulama, khususnya di DKI Jakarta, untuk dapat terus hadir di tengah umat walau harus melalui jarak jauh atau online.

Program “KURMA” dilakukan  dalam bentuk siaran video, baik siarang langsung (live) ataupun tunda. Untuk siarang langsung dapat disaksikan setiap Jumat jam 12.30 WIB sedangkan siaran tunda dapat disaksikan setiap Senin, Rabu dan Jumat jam 17.00 WIB. Kedua siaran ini dapat disaksikan dengan mengakses  situs www. beritajakarta.id/live, www.muidkijakarta.or.id atau di channel YouTube KH MunaharMuchtar.