lagu asal Sumatera Selatan ini menceritakan sebuah makanan khas Palembang yaitu pempek lenjer. Menurut lirik lagu ini, pempek lenjer berbentuk bulat, besar, dan panjang seperti lengan. Rasanya kenyal dan nikmat. Dalam lagu ini diibaratkan, kenikmatan saat makan pempek lenjer, bisa membuat tak sadar kalau mertua lewat..
Selain itu, terkadang pempek lenjer sedikit keras. Namun, asalkan rasa ikannya tetap kuat, maka tidak masalah. Pempek lenjer pun bisa makin nikmat kalau digoreng dengan minyak kelapa dan disantap bersama cukanya.
Jika anda belum berkesempatan mencicipi pempek lenjer, mungkin bisa nikmati dahulu lagu yang satu ini. Berikut, lagu “Pempek Lenjer” oleh Karel Simon. Selamat mendengarkan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mempromosikan potensi geopark Indonesia secara langsung di Markas UNESCO Paris, Prancis. Tahun lalu, Indonesia telah sukses mencatatkan dua geopark masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark yakni Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Ciletuh Sukabumi di Jawa Barat. Targetnya, tahun ini Indonesia mendaftarkan dua geoparknya yang lain yakni Geopark Belitung dan Geopark Kaldera Danau Toba. Menteri Arief seperti dalam siaran pers dari Kementerian Pariwisata, Minggu (10/3/2019) mengatakan, Dalam framework pengembangan destinasi, pihaknya selalu menggunakan konsep 3A : Atraksi, Akses, dan Amenitas. Dan jika ingin menjadi pemain global di bidang pariwisata, pihaknya harus menggunakan standar global.
Untuk faktor akses, standar global itu diwujudkan dalam bentuk membangun International Airport di banyak tempat. Dan itu sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebagai bentuk komitmen terhadap pariwisata Indonesia. Sementara dari sisi amenitas, ditandai dengan makin banyak dikembangkan hotel-hotel bintang 5 yang berkelas internasional di berbagai destinasi. Ketiga adalah atraksi yang juga harus berkelas dunia. Kelas dunia yang dimaksud, kata Arief Yahya, adalah atraksi yang sudah mendapat pengakuan dunia, atau diakui secara resmi dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga terpercaya dunia, seperti UNESCO. Di banyak tempat di dunia, pengakuan global geopark oleh UNESCO selalu memberi dampak yang signifikan terhadap wisatawan. Brandingnya langsung mendunia karena diakui oleh UNESCO, lembaga dunia.
Kabupaten Tambrauw dibentuk dari sebagian bekas wilayah Kabupaten Sorong dan Kabupaten Manokwari. Kabupaten yang memiliki 29 kecamatan ini memiliki beberapa tempat wisata Alam yang sangat indah. Memang tidak banyak orang yang mengetahui bahwa surga dunia tersimpan di Kabupaten ini. Bukit Sontiri adalah salah satu destinasi wisata yang patut anda kunjungi.
Waktu terbaik mengunjungi Bukit Sontiri adalah pagi Dan sore hari. Anda bisa merasakan keindahan alam ciptaan Tuhan yang begitu indah. Hamparan rumputnya yang hijau selalu dihiasi jaring laba-laba setiap paginya, sehingga ada warna putih nan cantik di atasnya. Setelah itu, pemandangan pagi pun terlihat dari teriknya matahari yang perlahan muncul dari balik bukit. Barisan Bukit hijau yang menyerupai tempat tinggal tokoh anak-anak teletubies ini memang lebih dikenal sebagai bukit teletubies.
Barisan bukit berhektar-hektar tersebut membentang bagai permadani hijau, belum lagi kilau cahaya yang menyerupai emas, seakan menambah keindahannya. Istimewanya, Bukit Sontiri cantik pada saat waktu emas atau "golden time", yakni pagi dan sore hari. Pada saat mentari hendak tenggelam itu, Bukit Sontiri banyak dikunjungi warga sekitar untuk menghabiskan waktu menunggu matahari tenggelam. Di sana, anak-anak dapat bermain, berlari, bahkan sekadar duduk sambil menunggu ternak mereka merumput.
Bukit Sontiri atau bukit teletubies ini terletak tidak jauh dari Sentani Kota, hanya berjarak 15 km dan bisa ditempuh hanya sekitar 20 – 30 menit melalui Jalan Kemiri. Bila anda sampai di atas bukit ini, akan terlihat pemandangan sebagaian Danau Sentani yang sangat mempesona. Bukan hanya itu, anda juga bisa melihat rumah warga asli Sentani di bibir danau yang persis berada di bawah bukit Teletubbies tersebut. Menikmati matahari terbit atau matahari terbenam, dapat menjadi pilihan anda ketika mengunjungi Bukit Sontiri atau bukit teletubies.
Edisi kali ini, menghadirkan informasi dan lagu keroncong berjudul Bandar Jakarta. Bandar Jakarta adalah sebuah lagu keroncong asli yang bercerita tentang kota Jakarta. Bukan tentang kemegahan kota metropolitan, namun mengangkat sisi lain dari kota Jakarta. Menggambarkan keindahan suasana pesisir pantai Jakarta yang dilindungi oleh kepulauan seribu. Angin yang berhembus, perahu nelayan dan burung-burung yang hendak pulang ke sarangnya. Itulah lukisan alam keindahan pesisir pantai Jakarta di senja hari.
Lagu ini dinyanyikan oleh Sumiati dengan sangat baik, sehingga mampu menyampaikan pesan dari penulis lagu. Sumiyati merupakan saudara perempuan dari penyanyi Mus Mulyadi yang sebelumnya berprofesi sebagai penyanyi keroncong di negeri Belanda, dan pulang ke Indonesia bertepatan dengan hari wafatnya Bung Karno, presiden Indonesia.