ofra voi

ofra voi

14
February

5 Februari kemarin, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia merayakan HARI RAYA IMLEK. Berbagai acara dan kegiatan dilakukan masyarakat Tionghoa untuk memeriahkan HARI RAYA IMLEK. Salah satunya melalui kegiatan PEKAN BUDAYA TIONGHOA YOGYAKARTA. Perhelatan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta atau PBTY XIV berlangsung pada 13 hingga 19 Februari 2019. Acara tersebut akan dipusatkan di Kampung Pecinan Ketandan Kota Yogyakarta. Pekan budaya yang digelar komunitas Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2570 ini disiapkan lebih meriah. Salah satu yang paling ditunggu adalah karnaval Malioboro Imlek Festival dan perlombaan Jogja Dragon Festival atau Festival Naga Barongsai pada 16 Februari 2019 di sepanjang Jalan Malioboro.

 

, pada Jogja Dragon Festival ada sedikitnya 20 tim yang ikut berlaga. Sedangkan untuk karnaval yang digelar akan diikuti 31 tim.

Karnaval Jogja Dragon Festival kali ini akan diramaikan tiga naga raksasa. Tiga naga raksasa tersebut adalah tim Naga Hijau asal Magelang Jawa Tengah sepanjang 90 meter, Naga Jogja (pemegang rekor MURI tahun 2018) sepanjang 165 meter, dan Naga Nusantara asal Selama PEKAN BUDAYA TIONGHOA JOGYAKARTA berlangsung, mulai pukul 16.00 hingga  22.00 WIB juga diadakan pameran budaya di beberapa titik di Kampung Ketandang, yaitu di Rumah Budaya Ketandan dan Dreamlight. Di Rumah Budaya Ketandan setiap hari ada pertunjukkan wayang Poetehi, sekaligus pameran kerajinan Wayang Poetehi dari para perajin kampung Guhdo, Jombang Jawa Timur. Ada pula workshop bagi yang berminat belajar membuat wayang potehi. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai lomba yang berkait dengan kebudayaan Tionghoa, seperti lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin. Ada pula berbagai lomba yang dapat diikuti para pelajar, misalnya lomba mewarnai, lomba desain batik, dan dance competition.

Tangerang dengan panjang 67 meter. Karnaval itu juga akan melibatkan enam reog raksasa asal Ponorogo Jawa Timur.

Selama PEKAN BUDAYA TIONGHOA JOGYAKARTA berlangsung, mulai pukul 16.00 hingga  22.00 WIB juga diadakan pameran budaya di beberapa titik di Kampung Ketandang, yaitu di Rumah Budaya Ketandan dan Dreamlight. Di Rumah Budaya Ketandan setiap hari ada pertunjukkan wayang Poetehi, sekaligus pameran kerajinan Wayang Poetehi dari para perajin kampung Guhdo, Jombang Jawa Timur. Ada pula workshop bagi yang berminat belajar membuat wayang potehi. Pengunjung juga dapat mengikuti berbagai lomba yang berkait dengan kebudayaan Tionghoa, seperti lomba karaoke Mandarin, lomba melukis kepala wayang potehi, lomba Chinese Paper Cutting, lomba Kaligrafi Tiongkok, lomba mendongeng dalam bahasa Mandarin. Ada pula berbagai lomba yang dapat diikuti para pelajar, misalnya lomba mewarnai, lomba desain batik, dan dance competition.

 

10
February

                            

Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan yang memiliki julukan “Kota Seribu Sungai “ ini memiliki salah satu destinasi wisasta unik yang menjadi ciri khas kota tersebut, yaitu pasar terapung. Di pasar terapung di tengah sungai Martapura, di Lok Baintan, Desa sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, penjual menggunakan perahu menjajakan dagangannya kepada pembeli yang juga menggunakan perahu. Para penjual menjajakan dagangan antara lain sayuran, buah-buahan, makanan tradisional dan cinderamata

untuk melihat kegiatan di Pasar Terapung di Lok Baintan, wisatawan biasanya menggunakan perahu kelotok atau perahu mesin. Pasar terapung ini setiap hari beroperasi mulai pukul 06.00 sampai kurang lebih pukul 08.00 pagi. Satu perahu kelotok memiliki daya tampung sampai 20 orang dan dipatok dengan harga Tigaratus limapuluh ribu Rupiah (Rp. 350.000). Di atas perahu kelotok ini, wisatawan juga bisa menikmati segelas kopi sambil ditemani kue cincin atau atau kue apem.  Di atas perahu kelotok, penjual yang sebagian besar adalah wanita, sambil mendayung tidak henti-hentinya menawarkan barang jualannya .

di pasar terapung ini masih berlaku sistem barter, dan uang bukan merupakan alat transaksi utama di sini. Umumnya , dagangan yang akan di barter atau ditukar adalah hasil bumi berupa sayur mayur dan buah-buahan. Jumlah hasil barter tergantung kesepakatan kedua belah pihak. Jika sudah sepakat , maka masing-masing akan mendapatkan barang sesuai keinginan .

dari pusat kota Banjarmasin, ada 2 pilihan untuk menuju pasar terapung Lok Baintan. Pilihan pertama menyusuri Sungai Martapura dengan menggunakan kapal kelotok. Dengan perahu kelotok perjalanan dari pusat kota menuju pasar terapung hanya membutuhkan waktu 30 menit. Sedangkan pilihan kedua dengan menggunakan kendaraan darat seperti mobil dan motor. Tetapi untuk pilihan ke dua membutuhkan waktu lebih panjang , kurang lebih 1 jam. Ini disebabkan perjalanan yang cenderung berat dan berliku-liku.

apabila anda sedang berkunjung ke Indonesia, khususnya di kota Banjarmasin, carilah waktu dipagi hari untuk menikmati segelas kopi dan kue atau untuk membeli buah-buahan di pasar terapung Lok Baintan atau pasar terapung Sungai Martapura. Karena di pasar terapung ini anda dan penjual akan saling berinteraksi dan mungkin melakukan tawar-menawar sambil terombang- ambing gelombang sungai Martapura. Karena memang inilah daya tarik pasar terapung di Lok Baintan . Inilah Voice of Indonesia, , dari Indonesia untuk dunia.

10
February

Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan membentuk kampung iklim di desa dan kelurahan di wilayah setempat. Ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Lingkunagn Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo melalui Kasi Mitigasi Sutopo di Probolinggo, baru-baru ini. Sebelum pembentukan kampung iklim, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di berbagai desa dan kelurahan di Probolinggo.

Sutopo mengatakan pembentukan kampung iklim tersebut sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menanggulangi dampak perubahan iklim di Indonesia. Ia menjelaskan program kampung iklim merupakan program nasional yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tujuannya untuk mendorong partisipasi masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim pengurangan emisi dan efek rumah kaca.

Selain itu program kampung iklim juga diharapkan menciptakan masyarakat yang memahami permasalahan perubahan iklim dan dampaknya, serta melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara proaktif yang berkontribusi dalam pencapaian pembangunan nasional yang berkelanjutan. Sutopo berharap program kampung iklim tersebut mampu menambah semangat untuk membangun ketahanan iklim dan mengurangi efek rumah kaca melalui kegiatan adaptasi dan mitigasi demi menjaga kelestarian lingkungan.

Diantara kegiatan yang dikembangkan pada Kampung Iklim adalah penyelamatan sumber mata air, pemanfaatan energy alternatif dengan mengembangkan mikrohidro, pemanfaatan limbah kotoran ternak dan konservasi dengan melaksanakan penghijauan dan pembangunan sumur resapan. Adapun upaya pelaksanakan Program kampung Iklim tersebut dapat disinesgikand engan program Corporate Social Responsibility atau yang lebih dikenal dengan CSR perusahaan, serta bersinergi dengan program kegiatan Dinas Instansi terkait.

07
February

Informasi musik kali ini, tentang lagu dari Rien Djamain. Penyanyi bernama lengkap Rien Indrianti Djamain ini terkenal sebagai penyanyi jazz wanita Indonesia. Ia mengawali karier dengan bernyanyi jazz saat mengikuti acara di TVRI tahun 1970-an. Setelah itu, pada tahun 1976 ia merampungkan rekaman album pertamanya bersama Jack Lesmana, seorang tokoh musik jazz di Indonesia, dengan lagu andalan berjudul “Api Asmara”. Lagu andalan dalam album ini berjudul sama yaitu “Api Asmara”. Lagu ini diciptakan oleh Yahya, bercerita tentang seorang wanita yang baru menjalin hubungan asmara dan ia menginginkan sang kekasih agar dapat membantunya menghapus semua kenangan pahit yang pernah ia rasakan. Pendengar, ini lah Rien Djamain dengan lagu “API ASMARA”.