Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, akan membentuk kampung iklim di desa dan kelurahan di wilayah setempat. Ini merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 84 tahun 2016 tentang Program Kampung Iklim. Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Lingkunagn Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo melalui Kasi Mitigasi Sutopo di Probolinggo, baru-baru ini. Sebelum pembentukan kampung iklim, dilakukan sosialisasi kepada masyarakat di berbagai desa dan kelurahan di Probolinggo.
Sutopo mengatakan pembentukan kampung iklim tersebut sangat diperlukan untuk menumbuhkembangkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menanggulangi dampak perubahan iklim di Indonesia. Ia menjelaskan program kampung iklim merupakan program nasional yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Tujuannya untuk mendorong partisipasi masyarakat dan seluruh pihak dalam melaksanakan aksi lokal untuk meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim pengurangan emisi dan efek rumah kaca.
Selain itu program kampung iklim juga diharapkan menciptakan masyarakat yang memahami permasalahan perubahan iklim dan dampaknya, serta melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara proaktif yang berkontribusi dalam pencapaian pembangunan nasional yang berkelanjutan. Sutopo berharap program kampung iklim tersebut mampu menambah semangat untuk membangun ketahanan iklim dan mengurangi efek rumah kaca melalui kegiatan adaptasi dan mitigasi demi menjaga kelestarian lingkungan.
Diantara kegiatan yang dikembangkan pada Kampung Iklim adalah penyelamatan sumber mata air, pemanfaatan energy alternatif dengan mengembangkan mikrohidro, pemanfaatan limbah kotoran ternak dan konservasi dengan melaksanakan penghijauan dan pembangunan sumur resapan. Adapun upaya pelaksanakan Program kampung Iklim tersebut dapat disinesgikand engan program Corporate Social Responsibility atau yang lebih dikenal dengan CSR perusahaan, serta bersinergi dengan program kegiatan Dinas Instansi terkait.
Informasi musik kali ini, tentang lagu dari Rien Djamain. Penyanyi bernama lengkap Rien Indrianti Djamain ini terkenal sebagai penyanyi jazz wanita Indonesia. Ia mengawali karier dengan bernyanyi jazz saat mengikuti acara di TVRI tahun 1970-an. Setelah itu, pada tahun 1976 ia merampungkan rekaman album pertamanya bersama Jack Lesmana, seorang tokoh musik jazz di Indonesia, dengan lagu andalan berjudul “Api Asmara”. Lagu andalan dalam album ini berjudul sama yaitu “Api Asmara”. Lagu ini diciptakan oleh Yahya, bercerita tentang seorang wanita yang baru menjalin hubungan asmara dan ia menginginkan sang kekasih agar dapat membantunya menghapus semua kenangan pahit yang pernah ia rasakan. Pendengar, ini lah Rien Djamain dengan lagu “API ASMARA”.
Informasi musik kali ini, tentang lagu dari Rien Djamain. Penyanyi bernama lengkap Rien Indrianti Djamain ini terkenal sebagai penyanyi jazz wanita Indonesia. Ia mengawali karier dengan bernyanyi jazz saat mengikuti acara di TVRI tahun 1970-an. Setelah itu, pada tahun 1976 ia merampungkan rekaman album pertamanya bersama Jack Lesmana, seorang tokoh musik jazz di Indonesia, dengan lagu andalan berjudul “Api Asmara”. Lagu andalan dalam album ini berjudul sama yaitu “Api Asmara”. Lagu ini diciptakan oleh Yahya, bercerita tentang seorang wanita yang baru menjalin hubungan asmara dan ia menginginkan sang kekasih agar dapat membantunya menghapus semua kenangan pahit yang pernah ia rasakan. Pendengar, ini lah Rien Djamain dengan lagu “API ASMARA”.
Indonesia sangat Kaya akan pesona wisata alamnya. Dari 17.000 pulau yang Ada di wilayah Indonesia Ada satu pulau yang menarik perhatian. Bukan hanya Karena keindahan alamnya saja tetapi juga sejarahnya. Pulau Bidadari namanya. Pulau ini masih termasuk dalam wilayah Daerah Kota Istimewa Jakarta tepatnya di Kabupaten Kepulauan seribu. Sebelum bernama Pulau Bidadari, pulau ini memiliki dua nama yaitu Pulau Sakit dan Pulau purmerend.
Pada abad ke-17, pulau ini merupakan penunjang aktivitas Pulau Onrust karena letaknya yang tidak berjauhan dengannya. Karena menjadi penunjang, di pulau ini dibangun pula sarana-sarana penunjang. Pada tahun 1679, VOC membangun sebuah rumah sakit lepra atau kusta yang merupakan pindahan dari Angke. Karena itulah, pulau ini sempat dinamakan Pulau Sakit. Saat bersamaan, Belanda mendirikan benteng pengawas. Benteng yang dibangun ini lebih berfungsi sebagai sarana pengawasan untuk melakukan pertahanan dari serangan musuh. Sebelum pulau ini diduduki oleh Belanda, orang Ambon dan Belanda pernah tinggal di pulau ini. Pada tahun 1800, armada laut Britania Raya menyerang pulau ini dan menghancurkan bangunan di atas pulau ini.
Sekitar tahun 1803 Belanda yang kembali menguasai Pulau Bidadari dan membangunnya kembali. Akan tetapi Britania kembali menyerang tahun 1806, Pulau Onrust dan Pulau Bidadari serta pulau lainnya hancur berantakan. Tahun 1827 pulau ini kembali dibangun oleh Belanda dengan melibatkan pekerja orang Tionghoa dan tahanan. Bangunan yang dibangun adalah asrama haji yang berfungsi hingga tahun 1933. Pulau ini sebelum menjadi resor sempat kosong dan tidak berpenghuni sampai dengan tahun 1970.
Bahkan pulau ini tidak pernah dikunjungi orang. Pada awal tahun 1970-an, PT Seabreez mengelola pulau ini untuk dijadikan sebagai resor wisata.
Semenjak tahun 1970, untuk menarik pengunjung, pulau ini berganti nama menjadi Pulau Bidadari. Alasan pengambilan nama menjadi Pulau Bidadari diilhami dari nama pulau lainnya di kepulauan seribu seperti Pulau Putri, Pulau Nirwana, dan lainnya. Peninggalan-peninggalan bersejarah dari zaman penjajahan Belanda menjadi daya tarik tersendiri di Pulau Bidadari. Di resor ini memang ditawarkan untuk menginap sembari bersantai menikmati suasana laut. Karena letaknya berdekatan dengan Jakarta, banyak pengunjung yang datang sekadar berwisata sehari atau tidak menginap yang lebih dikenal dengan One Day Tour. Pengunjung yang datang di sini selain ingin bersantai menikmati sejuknya angin laut, juga ingin melihat bangunan-bangunan bersejarah yang berada di Pulau Bidadari.