ofra voi

ofra voi

03
February

Kuliner ketoprak terbuat dari aneka bahan-bahan campuran seperti ketupat, bihun rebus, tauge rebus, dan tahu goreng dan disiram dengan saus kacang agak kental. Kuliner ini biasa dijajakan oleh pedagang kaki lima dengan menggunakan gerobak. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, sekarang kuliner juga bisa ditemui di restoran-restoran yang menjual makanan Indonesiaasal mula ketoprak kabarnya masih jadi perdebatan. Ada yang mengatakan kalau ketoprak berasal dari Jawa Tengah da nada juga yang mengatakan berasal dari Cirebon. Meskipun diduga dari dua daerah tersebut, kuliner ketoprak justru lebih terkenal di ibukota Jakarta.

menurut ceritanya, penamaan ketoprak diambil dari bunyi yang dikeluarkan pada waktu piring makanan terjatuh. Diceritakan pada waktu itu penjual makanan sedang membuat suatu makanan yang berbeda agar makannya laris dijual. Ia membuat campuran bumbu dari bawang putih, kacang tanah, acabai yang diulek menjadi satu lalu disiramkan di atas bahan-bahan yang ia punya, yaitu bihun, tahu dan ketupat. Setelah selesai membuat makanan tersebut, tangannya menyenggol benda lain yang menyebabkan piringnya jatuh ke lantai dan mengeluarkan bunyi “Ketumprang”. Oleh karena aitu makanan yang dibuatnya kemudian diberi nama Ketoprak. Tetapi ada juga yang bilang bahwa ketoprak singkatan dari ketupat dan toge yang digeprak

setiba anda di Indonesia, Jakarta khususnya , anda dapat dengan mudah menemukan kuliner ketoprak ini. Karena pagi, siang dan malam selain di restoran, banyak gerobak ketoprak yang berkeliling menjajakan ketoprak . Untuk sepiring ketoprak di tambah telur mata sapi di atasnya sebagai tambahan , anda cukup membayar lima belas ribu rupiah saia . Selamat mencoba. 

03
February

.

Bali merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang sangat dikenal oleh masyarakat internasional sebagai tujuan wisata. Bali juga sering dipilih menjadi tempat pelaksanaan berbagai event bertaraf nasional maupun internasional. Pada Maret 2019 mendatang, sebuah kegiatan bertaraf internasional kembali digelar di Bali atau Pulau Dewata ini. Acara 101 Travel Sketch Bali International Edition, akan akan diselenggarakan pada tanggal 1 sampai 3 Maret 2019. Kegiatan ini pertama kali diluncurkan pada tahun 2017 silam.

Pada tahun ini, diharapkan lebih dari 400 pembuat sketsa dari Indonesia dan sejumlah negara di Asia Tenggara, China dan Australia akan berpartisipasi pada acara ini. Panorama Hospitality Management atau PHM dalam keterangan resminya, pada Jumat, 1 Februari mengatakan program ini dibuat untuk mengakomodasi segala usia dan tingkat keterampilan. Berbagai lokakarya yang dilaksanakan di lokasi yang indah diharapkan dapat menginspirasi banyak peserta agar dapat menciptakan karya yang lebih kreatif, baik itu seniman profesional, calon seniman atau penggemar seni. Anak-anak juga dapat mengikuti program "Sketching for Kids" di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana bersama Nadia Mahatmi.

Mira Boma, Presiden Direktur PHM Hospitality mengatakan ini merupakan cara terbaik untuk memulai tahun 2019. Yaitu dengan menunjukkan betapa indahnya Indonesia dan bagaimana acara sketsa Bali ini bisa memberikan inspirasi kepada banyak orang. Acara ini akan didukung oleh para bintang Sketcher internasional dan nasional ternama seperti Paul Wang yang berkolaborasi dengan William Sim serta sketcher lainnya. Para Sketcher ini akan berbagi ilmu dalam lokakarya selama acara berlangsung. Para peserta dapat belajar dan berdiskusi dengan seniman pilihan mereka.

Peserta nantinya dapat memilih untuk menjelajahi dan membuat sketsa desa Ubud atau mengikuti lokakarya di tempat seperti Istana Ubud, Pasar Seni Ubud, Pura Saraswati, Museum Puri Lukisan, dan Subak Juwuk Manis (Sawah Ubud). Acara dari PHM Hospitality itu tahun lalu diadakan di Bogor, Yogyakarta, Bandung, Malang dan Jakarta.

30
January

Menghabiskan akhir pekan atau melakukan sebuah petualangan mungkin menjadi keinginan setiap orang. Tidak jauh dari Ibukota Jakarta, Ada sebuah desa bernama Malasari. Bentang Alam nan indah serta formasi vegetasi yang menutupi  kawasan konservasi sumber daya alam hutan Halimun menyimpan beragam flora dan fauna nya dan menampilkan keindahan dan keunikan tersendiri dengan berbagai karakternya. Kondisi geografi dan fisik Desa Malasari yang dikelilingi oleh sungai Cikaniki dan Sungai Cidurian serta memiliki banyak air terjundengan berbagi variasinya. Itulah Kekayaan alam yang menjadi daya dukung lingkungan permanen terhadap pariwisata di Desa Wisata Malasari.

Selain itu terdapat tempat bersejarah yang dianggap penting dan telah menjadi simbol-simbol berartinya Malasari dalam sejarah peradaban manusia pada masa lampau, seperti halnya Pendopo Bupati 1947 yang menjadi cikal bakal berdirinya Pemerintah Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat dan beberapa benda peninggalan yang cukup tua. Hal tersebut menjadi daya dukung warisan budaya sebagai pembangkit pariwisata Desa Wisata Malasari. Pesona keramahtamahan yang masih menjungjung tinggi nilai adat dan budaya merupakan salah satu aset terbesar dalam daya tarik wisata karena keramahtamahan adalah pesona. Masyarakat setempat yang sadar akan pitensi wisata yang di miliki wilayahnya ini menjadi sumber daya manusia yang handal dalam mempersiapkan desanya sebagai objek wisata. Berbagai kegiatan pun di ciptakan untuk wisatawan yang datang.

Salah satunya adalah Halimun Adventure Journey atau lebih dikenal dengan sebutan HAJO. Kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian kegiatan perjalanan petualangan di alam bebas yang diikuti proses pengkayaan pengetahuan dengan belajar Dan memperkaya wawasan. Program wisata ini berpijak pada metode adventure learning  based di mana aktivitas fisik, olah emosi dan pikir mendominasi setiap sesi pada alur kegiatan. Aktivitas hajo lebih memanfaatkan potensi sumber daya dukung permanen dan buatan seperti hutan Halimunpersawahan dan perkebunan teh Nirmala Agung.

Selain itu masyarakat Malasari juga menyediakan Halimun Lembur Experience atau lebih populer dengan sebutan hale, merupakan rangkaian wisata edukasi, di mana wisatawan  turut berinteraksi secara langsung dalam aktivitas keseharian penduduk sunda Malasari seperti  berkesenianbertani dan berkerajinanWisata ini bertujuan untuk menambah wawasan lingkungan dan pengetahuan suasana pedesaan yang tergambar dalam sistem adat istiadat, pola kebudayaan, kearifan lokal serta kehidupan masyarakat desa yang agrarisDengan ketinggian 900 – 1250 diatas permukaan laut, Desa Wisata Malasari termasuk wilayah pegunungan yang asri dan sejuk. Dengan daerahnya yang lembab dan basah, Desa Wisata Malasari menjadi habitat  subur tumbuhnya berbagai macam jenis lumut dan jamur. Jika malam hari disekitar  Cikaniki dan pasir banteng dapat melihat jamur yang nyalanya menghiasi bagian hutan, itulah jamur supalumar.

Desa Wisata Malasari yang berada dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak sebagai kawasan Hutan Hujan Tropis terluas di Pulau Jawa merupakan habitat alami keanekaragaman dunia fauna. Tidak diragukan lagi, Desa Wisata Malasari dapat menjadi pilihan tepat untuk berlibur bersama keluarga.

30
January

Film dokumenter karya anak SD Pangudi Luhur Yogyakarta meraih penghargaan Premio Giovani dalam Cortocircuito-Savigliano Film Festival di Italia, akhir tahun lalu. Siswi kelas 5 yang bernama Anindyah Cintya Laksita, sukses meraih penghargaan dalam karyanya yang berjudul “Jamilah’s Friend”. Film tersebut menceritakan tentang seorang dokter hewan yang sangat mencintai kucing-kucing yang terlantar. Film tersebut terinspirasi dari Santo Fransiskus Asisi, ia adalah pelindung semua makhluk hidup. Film dokumenter berdurasi 12 menit diproduksi Orca Films Yogyakarta dan dibuat Cintya dengan didampingi mahasiswa perfilman Oktovianus Patintingan sebagai kamerawan.

Penghargaan di Italia tersebut bukan pertama kali diraih film Jamilah’s Friend. Sutradara cilik Indonesia, Andyah Cintya Laksita meraih penghargaan Special Award Viva Film Festival 2018 di Sarajevo, Bosnia-Herzegovina pada September lalu. Cintya merupakan sutradara termuda dalam festival ini dan karyanya menjadi satu-satunya film Indonesia yang masuk nominasi. Dokumenter berjudul Jamilah's Friends karya Cintya bersaing dengan 1.550 karya lain dari 110 negara. Festival film dokumenter internasional ini menjadi istimewa karena salah seorang perintisnya adalah Al Gore pejuang lingkungan dan mantan Wakil Presiden Amerika Serikat. Al Gore menjabat sebagai Presiden Kehormatan Festival. Selain Viva Film Festival 2018, Jamilah's Friends juga telah terpilih sebagai karya unggulan dalam Saratov International Film Festival of Documentary Drama pada 27-30 September 2018 di Saratov, Rusia dan Festival Cine Animal Bogota yang digelar 4 Oktober-1 November 2018 di Bogota, Kolombia.

Film Cintya mengisahkan seekor kucing terlantar bernama Jamilah yang berkeliaran di celah-celah pasar Kota Yogyakarta. Tanpa tuan yang berbagi pakan kucing-kucing itu bertahan hidup dari sisa-sisa makanan dan sampah. Mereka bisa saja kenyang tapi dengan selalu menyantap panganan asal-asalan maka cacing dan bakteri akan melekat dalam tubuh. Seorang dokter hewan bernama Andre Lisnawan ternyata punya agenda reguler memberikan makanan layak untuk Jamilah dan kucing-kucing gelandangan lainnya. Di tengah malam yang beku Andre berkeliling sudut-sudut pasar menemui satu demi satu kucing, memastikan semuanya makan. Kegiatan kemanusiaan Andre, direkam oleh Cintya, siswa berusia 11 tahun yang bersekolah di SD Pangudi Luhur Yogyakarta.