Saya akan putarkan lagu Sri Langkat. Lagu ini memiliki Alunan khas Melayu yang kental menjadi ciri khas lagu bertempo sedang ini. Sri Langkat merupakan nama sebuah Kerajaan Melayu di Riau dengan Kuala Tungkal sebagai salah satu perlabuhan utama. Lagu ini diciptakan untuk memberi informasi mengenai unsur tradisional pada Masa kejayaan Tanah Melayu dan menunjukkan Kekuasaan Kerajaan Melayu saat itu. Allahyarham Dato' Sudirman bin Haji Arshad dan Zaleha Hamid adalah penyanyi yang mempopulerkan lagu tersebut. Pantun-pantun Melayu yang berisi nasihat dan peringatan bagi manusia menjadi lirik lagu ini. Pendengar, inilah Sri Langkat dinyanyikan oleh Jamal Abdillah dan Amelina
Kementrian Pariwisata Indonesia mulai mengembangkan homestay desa wisata. Untuk mewujudkan hal tersebut, Kementrian Pariwisata bekerjasama dengan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) dalam menentukan lokasi bersama lembaga dan institusi daerah.
Homestay dan desa wisata itu menjadi salah satu fokus Kemenpar lantaran, Pertama, Indonesia adalah negara besar, area yang sangat luas, kepulauan dan terbentang dari Sabang sampai Merauke. Kedua, membangun hotel yang fix, membutuhkan waktu yang sangat panjang bisa 4-5 tahun baru jadi. Sementara dengan target 20 juta wisatawan mancanegara di 2019, maka Indonesia harus menyiapkan akomodasi yang cepat dan tetap memiliki daya tarik. Karena itu solusi terbaik adalah dengan mengembangkan rumah penduduk sebagai tempat akomodasi, yang bisa bersentuhan langsung dengan budaya dan adat istiadatnya.
Ketiga, dengan mengembangkan homestay dan desa wisata, itu semakin memperkuat bahwa dampak ekonomi di sektor pariwisata itu menetes sampai ke bawah. Tentu, Kemenpar akan berkolaborasi dengan Kemendes yang memiliki budget untuk pengembangan kawasan pedesaan. Mentri Pariwisata, Arief Yahya juga meminta UNWTO (UN-World Tourism Organization) untuk mendampingi, dan sekaligus memberikan masukan tentang apa yang harus dilakukan oleh Indonesia dalam mengembangkan homestay dan desa wisata itu. Kemenpar bersama Kemendes menargetkan 2000 desa wisata di Tahun 2019 dimana tahun 2018, baru 1.734 desa.
Tahun 2019 ini mentargetkan 10.000 homestay di 10 destinasi prioritas. Selama 2017-2018, sudah menyentuh di 2.938 homestay. Diantaranya, mengubah menjadi homestay 2640 unit, merenovasi 203 unit, dan membangun baru 95 unit. Tahun 2017 ditargetkan 20.000 homestay, tahun 2018 ditambah 30.000 lagi, dan tahun 2019 dibangun 50.000 unit, sehingga total keseluruhan berjumlah 100.000 homestay. Homestay Desa Wisata bakal menjadi portofolio industri baru dalam pengembangan amenitas pariwisata. Indonesia akan menjadi negara dengan homestay terbesar, terbanyak, dan terbaik di dunia.
Program homestay desa wisata yang dilaksanakan mulai tahun 2017 merupakan kontribusi Kemenpar terhadap program satu juta rumah terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang dibuat Kementerian PUPR. Pembangunan homestay mempunyai nilai strategis, terutama untuk memperkuat unsur amenitas dalam teori 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas). Indonesia memiliki 74.745 desa yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Dari jumlah desa yang ada tersebut, sebanyak 1.902 berpotensi untuk dikembangkan sebagai desa wisata sebagai daya tarik wisata.
Bintan merupakan salah satu pulau di provinsi Kepulauan Riau. Pulau ini punya daya tarik wisata bahari yang memukau. Pantai-pantainya indah dengan pasir putih yang menghadap ke Laut Cina Selatan dan alam bawah laut yang cantik. Di Bintan juga terdapat hamparan pasir putih dan telaga-telaga air berwarna biru. Namanya Gurun Pasir Telaga Biru yang kini menjadi salah satu objek wisata favorit para turis.
Gurun Pasir Telaga Biru berlokasi di Dusun Busung, Kecamatan Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Letaknya sekitar 45 menit perjalanan darat dari bandara RHF Tanjung Pinang maupun dari pelabuhan Tanjung Pinang. Jika dari pelabuhan Tanjun Uban hanya sekitar 15 menit. Objek wisata ini buka setiap hari. Anda tidak perlu bayar tiket masuk. Anda hanya akan dikenakan tarif parkir kendaraan.
di objek wisata ini, anda bisa menikmati keindahan telaga biru yang dikelilingi padang pasir seluas 6.000 hektar. Terdapat beragam properti untuk menambah keunikan hasil foto, seperti ayunan, boneka unta, hiasan bambu dan arena memanah. Bagi anda yang ingin mengunjungi kawasan wisata ini, disarankan untuk membawa kacamata, topi atau pelindung kepala dan kaki karena terik matahari sangat menyengat saat siang hari.
Gurun Pasir Telaga Biru dulunya adalah area penambangan pasir bauksit yang kini sudah mengeras seperti karang. Selama puluhan tahun kawasan ini terbengkalai, cekungan-cekungan bekas galian terisi air hujan yang lama kelamaan berubah menjadi telaga air berwarna biru. Oleh masyarakat, kawasan ini kemudian dikelola menjadi objek wisata yang ramai dikunjungi wisatawan.
Bali memang terkenal dengan objek wisatanya, terutama pantainya yang indah. Banyak objek wisata yang menarik, yang harus Anda kunjungi. Salah satu objek wisata baru yang harus anda kunjungi, yaitu Air terjun Tembok Barak. Objek wisata air terjun ini menawarkan eksotisme dan romantisme yang indah sekali. Air terjun Tembok Barak ini terletak di Gang Cengkeh, Sambangan, Sukasada, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali. Untuk menuju air terjun ini jarak yang harus ditempuh dari Denpasar kira-kira 78 Km dan dari kabupaten Gianyar kurang lebih 70 Km.
nama air terjun ini diambil dari dua ( 2) kata, yaitu “tembok” yang artinya dinding dan “barak” diambil dari bahasa Bali yang artinya merah. Ternyata alasan air terjun ini bernama Tembok Barak atau air terjun “Dinding Merah” adalah karena dinding belakang air terjun di Singaraja ini berwarna merah.
Letak air terjun Tembok Barak ini agak tersembunyi. Dari lokasi tempat parkir menuju lokasi Air terjun Tembok Barak di Sambangan kira-kira 700 meter dan harus ditempuh dengan jalan kaki saja. Oleh karena itu sebelum mengunjungi objek wisata air terjun cantik di Singaraja Bali ini, harus dipastikan stamina tubuh dan fisik harus prima. Walaupun jaraknya agak jauh, tetapi anda tidak perlu khawatir, karena sepanjang perjalanan menuju ke lokasi air terjun Tembok Barak Singaraja ini, anda akan disuguhi pesona eksotisme pemandangan alam berupa hamparan perkebunan dan areal persawahan serta rimbunnya pepohonan di hutan yang dilewati。
Air terjun Tembok Barak yang mulai terkenal sekitar tahun 2015 ini terlihat unik dan indah, karena airnya mengalir melalui dinding tebing yang tidak terlalu tinggi. Anda bisa merasakan kesegaran air terjun ini dengan berenang di kolam yang ada di bawah air terjun . Karena di sekitar air terjun Tembok Barak ini belum ada penjual makanan dan minuman, pastikan membawa perbekalan yang cukup. Selain itu juga jangan lupa untuk membawa baju ganti .
suasana di objek wisata Tembok Barak sangat tenang, nyaman dan asri. Dinding tebing yang berwarna merah ini benar-benar menjadi ciri khas tersendiri. Tembok Barak ini akan terlihat lebih cantik pada saat siang hari dan dalam keadaan terang. Warna coklat kemerahan pada dindung tebing akan terlihat lebih jelas, berpadu indah dengan warna hijau dari lumut yang menempel pada bagian tebing lainnya。
waktu yang terbaik untuk berkunjung ke Tembok Barak ini adalah pada siang hari dan pada hari Senin sampai Kamis, karena dipastikan ketika akhir pekan objek wisata ini akan dipadati pengunjung。