Dalam edisi Warna Warni kali ini saya sajikan informasi mengenai Kartu Perdana Khusus Wisatawan.
Menurut Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, layanan telekomunikasi dan internet menjadi salah satu faktor penunjang yang penting dalam dunia pariwisata. Selain tiga hal utama yang terus dikembangkan pemerintah, yakni atraksi, amenitas dan aksesibilitas (3A). Arief Yahya menambahkan, telekomunikasi menjadi pelengkap dari atraksi, amenitas dan aksesibilitas. Dengan layanan telekomunikasi dan internet, pengalaman wisatawan dalam berwisata, khususnya wisatawan mancanegara akan semakin lebih terasa. Karenanya, Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik atas diluncurkannya kartu perdana khusus wisatawan "Simpati Tourist Wonderful Indonesia". Layanan yang ditawarkan dalam kartu perdana ini akan memenuhi kebutuhan wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara, saat berwisata di Indonesia.
Simpati Tourist Wonderful Indonesia adalah kartu perdana dengan desain khusus dan memiliki spesifikasi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan mancanegara. Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah mengatakan, kartu perdana "Simpati Tourist Wonderful Indonesia" memiliki 11 desain eksklusif dengan 11 destinasi wisata di Indonesia. Dengan adanya fasilitas ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak lagi turis datang ke Indonesia, sehingga bisa mendongkrak devisa negara. Hanya dengan Rp100 ribu, wisatawan bisa mendapat kuota 10GB, 300 menit telepon, dan 300 SMS ke semua operator yang berlaku selama 14 hari.
Selain kartu perdana, Ririek menyebut Telkomsel juga menyediakan pembayaran digital melalui TCash di berbagai titik wisata. Operator tur, agen travel, hotel, perusahaan transportasi, dan taman hiburan yang berada di bawah Tim Pelaksana Visit Wonderful Indonesia juga menyediakan program bundling travel package. Telkomsel juga melakukan penguatan jaringan broadband 4G di 10 titik destinasi wisata utam, yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Morotai di Maluku, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Bromo di Jawa Timur, Candi Borobudur di Jawa Tengah, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung di Banten, dan Tanjung Kelayang di Belitung.
Hari ini akan memperkenalkan kepada anda Curug Pamutuh Tasikmalaya, kota berjarak sejauh 6 jam perjalanan dari Jakarta ini dikenal sebagai kota UKM atau Usaha Kecil Menengah, karena kota ini memiliki segudang kerajinan beraneka bentuk dan rupa yang mampu menyerap ribuan tenaga kerja. Kerajinan khas Tasikmalaya antara lain adalah Bordir Tasikmalaya yang telah mendunia, Payung Geulis yang telah menjadi ikon Jawa Barat, Kelom Geulis, sandal tradisional asli buatan bangsa Indonesia, batik Tasikmalaya dengan ciri khasnya, dan kerajinan–kerajinan lainnya. Disamping Kerajinan khasnya yang tersohor, Tasikmalaya juga menjadi daerah kunjungan wisatawan dengan objek-objek wisatanya yang memukau. Salah Satunya Curug Pamutuh.
Kata Pamutuh (Pamutus) berasal dari ritual yang sering dilakukan oleh orang-orang yang datang ke Air Terjun ini. Pamutus artinya Putus atau sengaja melepaskan diri dari segala yang mengikat dirinya dengan sang Pencipta. Berbeda dengan curug atau air terjun pada umumnya, keistimewaan Curug Pamutuh terletak pada aliran air yang berada di samping dinding tebing, dan langsung jatuh ke bagian Leuwi (kolamnya). Aliran airnya pun tidak terlalu deras sehingga anda dapat menikmati pemandangan eksotis dan menyejukkan mata. Terlebih curug ini dikelilingi tumbuhan hijau.
Curug Pamutuh juga memiliki kolam yang cukup lebar yang dinamakan Leuwi Hejo. Nama itu terinspirasi dari warna air yang berada di kolam tersebut. Dalam bahasa Sunda, 'Hejo' berarti hijau. Awalnya, curug ini tidak memiliki kolam dan tidak berwarna hijau seperti sekarang, namun akibat longsoran tanah dari dinding tebing, membuat aliran sungai terbendung dan terbentuklah kolam yang dalam dan berwarna hijau. Di dalam kolam inilah, anda dapat berenang sepuasnya. Namun karena kolam ini tergolong dalam, anda harus berhati-hati, terlebih bagi anda yang tidak bisa berenang. Anda masih bisa menikmati airnya dengan berenang menggunakan pelampung.
Curug Pamutuh terletak di dusun Gegerhanjuang, desa Linggamulya, kecamatan Leuwisari kabupaten Tasikmalaya.Untuk menuju curug ini dari Tasikmalaya membutuhkan waktu hanya sekitar 1 jam lebih. Posisi curug ini berada di lereng Dingding Ari Gunung Galunggung tepat di belakang area Prasasti Geger Hanjuang yang merupakan sebuah situs peninggalan bersejarah di Tasikmalaya.
Hari Perdamaian Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 21 September. Peringatan tersebut didedikasikan pada perdamaian dunia dalam hal mengakhiri perang dan kekerasan yang terjadi di muka bumi. Hari Perdamaian Internasional, yang secara tidak resmi sering juga disebut dengan Hari Perdamaian Dunia atau Hari Perdamaian seDunia ini ditetapkan pada tahun 1981 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melalui Resolusi Nomor 55/282 dan diperingati untuk pertama kalinya pada tahun 1982. Pada tahun 2001, dua puluh tahun setelah pertama kali ditetapkan, PBB dengan suara bulat memutuskan untuk menunjuk Hari Perdamaian Internasional sebagai periode non-kekerasan dan gencatan senjata.melalui peringatan Hari Perdamaian Internasional, PBB mengajak seluruh warga dunia untuk menghentikan permusuhan dan memfokuskan diri pada pendidikan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu-isu yang berkaitan dengan perdamaian. Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara dalam mengurangi bahkan menghilangkan segala bentuk kekerasan perang dari seluruh muka bumi.Melalui pidatonya pada tanggal 16 September 2016 lalu, Sekretaris Jenderal PBB Ban KI Moon telah mengungkapkan tentang 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang merupakan visi bersama PBB dalam hal kemanusiaan dan kontrak sosial antara para pemimpin dunia dan seluruh masyarakatnya yang ditetapkan di New York pada tahun 2015.
perdamaian dunia merupakan tanggung jawab seluruh warga dunia. Berbagai konflik yang terjadi diseluruh muka bumi dapat dikurangi atau dihilangkan apabila seluruh masyarakat mampu menjalankan perannya masing-masing sesuai dengan keahlian yang dimilikinya untuk kemajuan dan kesejahteraan.
Peringatan Hari Pedamaian Dunia juga bisa dimanfaatkan sebagai sebuah ajang untuk memamerkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat membantu proses terciptanya perdamaian yang menyeluruh pada warga dunia, sehingga perdamaian yang abadi tercipta dimuka bumi.
Pada edisi kali ini, akan hadirkan lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Andini. Penyanyi bernama lengkap Dewi Puspita Andini lahir di Jakarta, tanggal 24 Maret 1997. Pada tahun 2014, Andini mengawali karirnya di dunia musik Indoneisa melalui sebuah ajang pencarian bakat dalam salah satu stasiun televisi swasta nasional.
sebagai pembuka perjumpaan kita kali ini, berikut kami hadirkan lagu berjudul “Bukan Lelaki.” Lagu perdana Andini sebagai seorang solois ini dirilis pada bulan Januari 2017. Lirik lagu “Bukan Lelaki” berkisah tentang kekuatan seorang perempuan yang telah beberapa kali disakiti oleh kekasihnya. Menurut Andini, pesan dari lagu “Bukan Lelaki” adalah bahwa perempuan tetap bisa hidup bahagia, meski harus berpisah dengan sang kekasih. Pendengar, mari kita dengarkan “Bukan Lelaki” oleh Andini.
baru saja kita dengarkan lagu berjudul “Bukan Lelaki” oleh Andini. Jauh sebelum mengikuti ajang pencarian bakat, Andini mengaku sudah bisa bernyanyi sejak berusia tiga tahun. Andini kecil kala itu terinspirasi penyanyi legendaris Celine Dion, terutama oleh lagunya yang berjudul “My Heart Will Go On.” Andini pun mengembangkan ciri khas dan teknik bernyanyinya bukan melalui kursus vokal maupun sekolah khusus, melainkan dengan berlatih sendiri.
Andini sempat ditunjuk untuk mengisi soundtrack film Indonesia yang berjudul “Bulan Terbelah Dua Di Langit Amerika” di tahun 2015 silam. Kala itu, Andini berkolaborasi dengan band rock asal Inggris, Arkarna membawakan lagu berjudul “Jangan Salahkan Cinta.” Lagu ini menggambarkan sebuah hubungan yang diambang kehancuran. Namun, mereka pun memilih untuk tetap bersama, sebab berpisah akan terasa lebih sakit. berikutnya kami hadirkan lagu berjudul “Jangan Salahkan Cinta.”
demikianlah lagu berjudul “Jangan Salahkan Cinta” oleh Arkana & Andini. Sebelumnya, Andini sempat menyandang nama panggung “Dewi Idol.” Lalu, atas kesepakatan bersama dengan tim manajemennya, nama “Dewi Idol” pun dilepas untuk menghindari kebingungan publik. Sebab menurut Andini dan timnya, sudah banyak selebriti Indonesia yang bernama Dewi. Mengganti dan mempromosikan nama panggung yang baru memang bukanlah hal yang mudah. Namun, Andini optimistis bahwa dengan usaha yang keras, karirnya dalam dunia musik Indonesia pasti akan berjalan mulus.