20
March

 

VOInews.id- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Senin (18/3) menyerukan kepada negara-negara pemilik senjata nuklir untuk memimpin jalan menuju pelucutan senjata nuklir.

Guterres mengemukakan bahwa langkah pelucutan senjata nuklir itu termasuk perjanjian terkait no first use, atau bukan menjadi pihak yang pertama melakukan serangan nuklir.

Senjata nuklir adalah senjata paling merusak yang pernah ditemukan, mampu memusnahkan seluruh kehidupan di Bumi, tutur Sekjen PBB.

Saat ini, senjata-senjata tersebut semakin berkembang dalam hal kekuatan, jangkauan, dan kemampuan menghindari deteksi (stealth), katanya pada pertemuan Dewan Keamanan mengenai pelucutan senjata nuklir dan nonproliferasi nuklir.

Dia mengingatkan bahwa hanya satu kesalahan, satu perhitungan yang meleset, atau satu tindakan gegabah saja akan dapat mengarah pada peluncuran senjata nuklir yang tidak disengaja. Pada akhirnya, seluruh umat manusia akan menanggung akibatnya.

Perang nuklir tidak boleh dilakukan karena perang nuklir tidak akan pernah bisa dimenangkan, katanya.

"Hanya ada satu jalan, dan satu jalan saja, yang dapat menghilangkan momok yang tidak masuk akal dan merugikan diri sendiri ini untuk selamanya. Kita perlu pelucutan senjata sekarang."

Guterres meminta negara-negara pemilik senjata nuklir untuk memimpin upaya tersebut dalam enam bidang.

Pertama, negara-negara pemilik senjata nuklir harus kembali terlibat dalam mengembangkan langkah-langkah transparansi dan membangun kepercayaan untuk mencegah penggunaan senjata nuklir.

Kedua, pengancaman nuklir harus dihentikan. Ancaman untuk menggunakan senjata nuklir dalam kapasitas apa pun tidak dapat diterima.

Ketiga, negara-negara pemilik senjata nuklir harus menegaskan kembali moratorium mengenai uji coba nuklir. Hal ini berarti berjanji untuk menghindari tindakan apa pun yang akan melemahkan Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir.

Keempat, komitmen pelucutan senjata nuklir harus menjadi tindakan. Negara-negara pemilik senjata nuklir harus menghormati komitmen mereka terhadap Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir. Dan mereka harus berjanji untuk saling bertanggung jawab terhadap komitmen ini.

Kelima, negara-negara pemilik senjata nuklir harus segera sepakat bahwa tidak satu pun dari mereka akan menjadi negara pertama yang menggunakan senjata nuklir. Bahkan, tak satu pun boleh menggunakannya dalam keadaan apa pun.

Keenam, harus ada pengurangan jumlah senjata nuklir. Pengurangan ini harus dipimpin oleh Amerika Serikat dan Rusia, pemilik persenjataan nuklir terbesar.

Guterres memperingatkan bahwa ketegangan dan ketidakpercayaan geopolitik saat ini telah meningkatkan risiko perang nuklir ke titik tertinggi dalam beberapa dekade.

Dia meminta Dewan Keamanan untuk mengantisipasi perpecahan saat ini dan menyatakan dengan jelas bahwa hidup dalam ancaman senjata nuklir tidaklah dapat diterima, dan memimpin jalan menuju dunia yang bebas dari alat pemusnah tersebut.

 

Antara

20
March

 

VOInews.id- Israel bisa menggunakan kelaparan sebagai "metode perang" di Jalur Gaza dengan menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke wilayah kantong Palestina itu, kata Komisaris Tinggi HAM PBB Volker Turk pada Selasa.

Bencana kelaparan bisa terjadi di Gaza utara pada pertengahan Maret hingga Mei akibat konflik yang tengah berlangsung dan terbatasnya bantuan kemanusiaan, menurut laporan PBB dalam inisiatif Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang diterbitkan pada Senin.

"Pengepungan Gaza oleh Israel selama 16 tahun terakhir telah berdampak pada hak asasi manusia warga sipil, membuat ekonomi setempat hancur, dan menciptakan ketergantungan pada bantuan," kata Turk dalam pernyataannya.

"Dampak dari pembatasan Israel terhadap bantuan yang masuk ke Gaza, ditambah serangan yang terus mereka lancarkan, mungkin seperti menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan, yang merupakan sebuah kejahatan perang," ujar dia menambahkan.

Turk menyerukan agar bencana kelaparan di wilayah itu dicegah.

Kelaparan merupakan dampak dari pembatasan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan dan barang komersial, perpindahan mayoritas penduduk, dan kehancuran infrastruktur sipil yang penting, tulis pernyataan itu.

Pada Oktober 2023, kelompok perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza dan menerobos perbatasan. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan Hamas menyandera 240 orang lainnya.

Israel lalu membalas dengan serangan habis-habisan, memblokade penuh Gaza, melancarkan serangan darat di dalam wilayah kantong Palestina itu untuk "menumpas pejuang Hamas dan membebaskan sandera".

Sedikitnya 31.800 orang telah tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat.

Pada 24 November, Qatar memediasi perundingan antara Israel dan Hamas untuk pertukaran tahanan dengan sandera dan gencatan senjata, yang memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Gencatan itu diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember.

Lebih dari 100 orang diyakini masih disandera oleh Hamas di Gaza.

19
March

 

VOInews.id- Israel pada Minggu mengumumkan rencananya melakukan "aktivitas besar" di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, setelah evakuasi warga Palestina menuju bagian barat kota itu. "Tentu saja, kami akan bertindak di Rafah, dan sebelum aktivitas besar, kami akan mengevakuasi warga dari tempat itu menuju kawasan barat," ujar Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz kepada penyiar publik Israel, KAN.

 

Dalam beberapa pekan belakangan, para pejabat Israel berulangkali menolak kembalinya pengungsi Palestina dari Jalur Gaza selatan ke utara. Dia mengatakan "Ketika kami harus bertindak di Rafah, saya tidak melihat kesenjangan antara Amerika Serikat dengan Israel, termasuk mengevakuasi warga sipil." Pernyataan Katz muncul sehari setelah juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby memastikan bahwa Washington tidak akan mendukung operasi militer skala-besar apapun di Rafah tanpa sebuah rencana yang layak untuk menjamin keamanan dan keselamatan 1,5 juta pengungsi. Pada 15 Maret, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengizinkan rencana operasi militer di Rafah dan militer sedang bersiap untuk mengevakuasi warga.

 

Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang. Lebih dari 31.700 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas di wilayah kantong tersebut dan lebih dari 73.700 lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan-bahan kebutuhan pokok. Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah blokade yang melumpuhkan sebagian besar makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.

 

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada Januari memerintahkan negara itu untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan yang menjamin bantuan kemanusiaan sampai kepada warga sipil di Gaza.

 

Sumber: Anadolu

19
March

 

VOInews.id- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (18/3) mengucapkan selamat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin karena berhasil menang kembali dalam pemilihan umum presiden Rusia pada akhir pekan. Dalam panggilan telepon tersebut, Erdogan menyuarakan keyakinannya bahwa arah positif dalam hubungan Turki-Rusia akan terus semakin kuat di masa depan, menurut Direktorat Komunikasi Turki.

 

Erdogan menambahkan bahwa Turki siap mengambil peran fasilitator apa pun agar berbagai pihak dapat kembali ke meja perundingan guna membahas terkait perang Ukraina, yang kini memasuki tahun ketiga. Petahana Putin memperoleh 87,28 persen suara dalam pemilihan presiden Rusia yang berlangsung selama tiga hari, dengan 100 persen surat suara telah dihitung, kata otoritas pemilu negara itu pada Senin.

 

Antara

Page 20 of 1161