VOinews.id, Moskow:Aturan Uni Eropa mengenai suaka dan migrasi tetap mengikat bagi Belanda meskipun Den Haag berniat untuk meninggalkannya (tidak memberlakukan lagi aturan Uni Eropa soal suaka dan migrasi), lapor penyiar Belanda NOS pada Rabu (18/9), mengutip Komisioner Uni Eropa Ylva Johansson. Sebelumnya pada hari itu, Menteri Suaka dan Migrasi Belanda Marjolein Faber, dalam surat yang ditujukan kepada Komisi Eropa, menyatakan niat Belanda untuk memperketat aturan suaka internal, dengan demikian meninggalkan aturan migrasi Uni Eropa.
Namun, menurut laporan, Johansson merespons bahwa aturan Uni Eropa mengenai suaka dan migrasi tetap mengikat bagi Belanda, seraya menambahkan bahwa Pakta Migrasi dan Suaka kemungkinan besar tidak akan diubah dalam waktu dekat. Ia juga menyebut bahwa tidak ada perubahan kebijakan Uni Eropa mengenai suaka yang diharapkan dalam waktu dekat.
Pemerintah koalisi baru sayap kanan di Belanda mengumumkan pekan ini bahwa mereka akan mencari pengecualian bagi negara tersebut dari peraturan suaka Uni Eropa untuk mengurangi imigrasi yang tidak teratur. Geert Wilders, pemimpin Partai Kebebasan sayap kanan ekstrem yang mendominasi pemerintahan setelah memenangi pemilu umum November lalu, berjanji untuk memperkenalkan kebijakan suaka paling ketat yang pernah ada.
Sumber: Sputnik-OANA
VOInews.id, Hamilton:Misi Tetap Palestina untuk PBB pada Selasa (17/9) mengajukan rancangan resolusi pertama kepada Majelis Umum PBB yang menuntut Israel mengakhiri kehadirannya dalam waktu 12 bulan di wilayah Palestina yang diduduki. Langkah ini diambil setelah Majelis Umum memberikan hak dan keistimewaan tambahan kepada misi tersebut untuk berpartisipasi di PBB.
Sesi darurat diadakan pada Sidang Umum PBB ke-79 mengenai konsekuensi hukum dari kegiatan Israel di wilayah Palestina yang diduduki. Presiden Majelis Umum PBB, Philemon Yang, menegaskan kembali "pendapat nasihat (opini hukum)" dari Mahkamah Internasional mengenai tindakan Israel di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur. Yang menekankan bahwa PBB, Majelis Umum, dan Dewan Keamanan memiliki tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri pendudukan ilegal Israel.
"Ini adalah tugas kolektif kami sebagai perwakilan komunitas internasional untuk memastikan bahwa prinsip keadilan dan supremasi hukum menang," katanya. Dia menyatakan harapan agar sesi ini dapat "membuat perbedaan positif dalam kehidupan banyak orang yang terus menderita di wilayah ini dan yang mengandalkan kami untuk membuat keputusan yang tepat dalam sesi darurat khusus ini."
Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, mengatakan: "Palestina adalah bagian penting dari sejarah universal dan rakyat Palestina adalah bagian integral dari kemanusiaan. Baik negara kami maupun rakyat kami tidak akan menghilang. Tetapi itu bukan alasan untuk mengabaikan ancaman eksistensial yang mereka hadapi." Menekankan bahwa "orang Palestina ingin hidup, bukan sekadar bertahan hidup," Mansour mengatakan: "Sekarang langit penuh dengan anak-anak yang nyawanya diambil terlalu cepat dan dengan cara yang paling kejam, dan bumi dipenuhi anak-anak yang menderita, yang terluka, lumpuh, menjadi yatim piatu, dan trauma."
Antara
VOinews.id, Istanbul:Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyerukan “jeda kemanusiaan” untuk memberikan dosis kedua vaksin polio kepada anak-anak di Jalur Gaza. Sekitar 560.000 anak Palestina di bawah usia 10 tahun menerima dosis pertama sebagai bagian dari kampanye vaksinasi polio pada 1-12 September, menurut Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini melalui sosial media X pada Senin (16/9) mengatakan pihaknya bersama mitra telah memvaksinasi ratusan ribu anak, mencapai cakupan vaksinasi sebesar 90 persen. “Tantangan kami berikutnya adalah memberikan dosis kedua kepada anak-anak pada akhir September,” katanya. Kepala UNRWA tersebut mengatakan bahwa fase pertama dari kampanye vaksinasi polio menunjukkan bahwa ketika ada kemauan politik, bantuan dapat diberikan tanpa gangguan.
“Meskipun jeda baru akan diperlukan untuk melaksanakan kampanye ini dengan aman, apa yang sangat dibutuhkan orang-orang di Gaza, di mana pun mereka berada adalah gencatan senjata sekarang,” ucapnya. Pada beberapa kesempatan, angkatan bersenjata Israel menghentikan kendaraan PBB yang membawa vaksin dan bahan bakar di tengah serangan mematikan mereka di Jalur Gaza.
Bulan lalu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari untuk memungkinkan vaksinasi 640.000 anak. Seruan tersebut mengikuti deteksi kasus polio pertama yang dikonfirmasi di Gaza. Israel terus melancarkan serangan brutal di Jalur Gaza setelah serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera. Lebih dari 41.200 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak telah tewas serta lebih dari 95.400 terluka, menurut otoritas kesehatan setempat. Serangan Israel telah mengungsi hampir seluruh populasi wilayah tersebut di tengah blokade yang sedang berlangsung yang mengakibatkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah. Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Pengadilan Internasional.
Sumber : Anadolu
VOinews.id, Ankara:Sebagian wilayah Eropa Timur dan Tengah sedang berjuang mengatasi banjir parah yang menewaskan setidaknya 15 orang dan membuat puluhan ribu warga mengungsi, lapor sebuah media pada Senin.
Hujan ekstrim akibat Badai Boris melanda Rumania, Republik Ceko, Polandia, Slovakia, Hungaria, Jerman bagian selatan dan sebagian wilayah Austria beberapa hari belakangan.
Antara