11
March

VOInews, Jakarta: Pemerintah Timor-Leste menargetkan pada tahun 2025 Timor-Leste dapat menjadi anggota penuh ASEAN. Menteri Perdagangan dan Industri Timor-Leste Filipus Nino Pereira, mengatakan dengan target tersebut, seluruh kementerian yang terkait dengan pilar ASEAN bekerja dan berkoordinasi agar target 2025 tersebut dapat dicapai.

“Dari pemerintah menargetkan tahun depan. Jadi beberapa kementerian terkait dengan pilar ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan, sekarang kita saling berkoordinasi antar kementerian, berkomunikasi untuk mempercepat Timor-Leste ke ASEAN,” katanya usai bertemu dengan sejumlah pengusaha Indonesia, di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Dirinya pun mengapresiasi negara anggota ASEAN yang memberikan dukungan penuh terhadap keanggotaan Timor-Leste di ASEAN. Oleh karena itu koordinasi dilakukan oleh jajaran pemerintah Timor-Leste hingga ke tingkat rendah untuk memastikan target Presiden Ramos Horta tersebut dapat tercapai.

“Kita bersyukur bahwa semua anggota ASEAN mereka sangat mendukung penuh Timor-Leste untuk menjadi bagian untuk mengintegrasikan ekonomi secara regional di ASEAN. Jadi pada pertemuan tingkat technical meeting nya kemudian di tingkat politik berpartisipasi secara aktif. Kita juga didukung oleh Presiden Ramos Horta beliau juga menargetkan tahun 2025 Timor-Leste harus menjadi anggota penuh ASEAN pada saat Presidensi Malaysia,” katanya.

KTT ASEAN di Phnom Penh pada November 2022 telah menyetujui masuknya Timor-Leste menjadi anggota ASEAN ke-11. Pada Februari 2023, ASEAN Coordinating Council (ACC) tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN telah mengadopsi Pedoman Pelaksanaan Status Pengamat yang diberikan kepada Timor-Leste.

Sejak saat itu, Timor-Leste selalu hadir dalam kegiatan ASEAN dengan status pengamat (observer). Timor-Leste akan memiliki keanggotaan penuh di ASEAN setelah sejumlah kriteria dapat dipenuhi, diantaranya penyesuaian aturan nasional terkait kesepakatan dan dokumen ASEAN serta pembentukan misi diplomatik negara tersebut untuk ASEAN.

11
March

VOInews, Jakarta: Menteri Perdagangan dan Industri Timor-Leste Filipus Nino Pereira mengajak pengusaha Indonesia untuk menanamkan modal di Timor-Leste. Hal itu ia sampaikan dihadapan para pengusaha dalam acara Temu Bisnis yang digelar Kedutaan Besar Timor Leste untuk Indonesia.

“Sekarang ini pemerintah Timor-Leste sedang menggalakkan pembangunan ekonomi. Untuk pembangunan ekonomi ini kita butuh investasi. Dan investasi secara riil ini datang dari para pengusaha. Mereka yang mau menanamkan modalnya untuk transfer teknologi ke Timor-Leste. Jadi kita melihat peluang yang besar ini adalah di Indonesia,” katanya usai acara Temu Bisnis, di Jakarta, Minggu (10/3/2024).

Nino mengatakan Timor-Leste memiliki sejumlah modal kuat untuk menjadi pilihan investasi mengingat Timor-Leste sudah menjadi anggota Badan Perdagangan PBB (WTO) dan sedang dalam proses menjadi anggota penuh ASEAN. Selain itu menurut dia, Timor-Leste memiliki sejumlah potensi yang belum diolah secara maksimal sehingga memberikan peluang investasi baru bagi para pengusaha Indonesia.

“Sekarang kita butuh kerja sama yang riil dan peluang yang sudah ada di Timor Leste di bidang tourism, perdagangan, industri, perikanan peternakan perkebunan, adalah potensi yang sangat besar yang saat ini belum digarap secara maksimal. Jadi melalui pertemuan bisnis ini kita mau mengajak para pengusaha Indonesia untuk melihat potensi bisnis yang ada di Timor-Leste,” katanya.

Lebih lanjut Nino Pereira menjelaskan saat ini Timor-Leste memiliki dua agenda besar pemerintahan yang ditujukan untuk menarik investasi asing masuk ke Timor-Leste. Kedua agenda besar tersebut adalah menciptakan industrial park (zona industri) yang didedikasikan untuk pengembangan industri dan menciptakan zona perdagangan bebas. Menurutnya, hal ini masih dalam tahap analisa kesiapan dan peluang Timor-Leste untuk menumbuhkan aktivitas perdagangan di kawasan.

08
March

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi (keempat dari kanan) meresmikan Paviliun Indonesia di Foodex Japan 2024 ke 49. (Foto: KBRI Tokyo)

 

VOInews, Jakarta: Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi menyoroti peluang Indonesia untuk memperkuat ekspor produk pangan ke Jepang. Saat meresmikan Paviliun Indonesia di pameran makanan dan minuman internasional, Foodex Japan 2024 ke 49 pada 5-8 Maret 2024 di Tokyo Big Sight, Tokyo, Dubes Heri menekankan saat ini KBRI Tokyo terus menggenjot ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Jepang.

 

"Jepang merupakan pasar tujuan ekspor potensial untuk produk makanan dan minuman olahan. Kehadiran Indonesia dalam berbagai kegiatan promosi sangat berperan dalam mempertahankan eksistensi dan memperluas jaringan pemasaran produk kita di pasar Jepang,” jelas Dubes Heri dalam keterangan KBRI Tokyo yang diterima di Jakarta, Jumat (8/3/2024).

 

Jepang menjadi salah satu negara pengimpor terbesar untuk produk pangan di mana sebanyak 63% kebutuhan produk makanan dan minuman di Jepang berasal dari impor. Adapun produk makanan dan minuman yang banyak beredar di Jepang utamanya berasal Amerika Serikat, Tiongkok, dan Thailand.

 

"Pelaku usaha Indonesia perlu memanfaatkan peluang ini untuk memperkenalkan produk Indonesia yang tentunya dapat diterima oleh selera konsumen Jepang. Hal ini penting dilakukan mengingat Jepang memiliki ketergantungan yang cukup tinggi pada produk makanan dan minuman impor,” tambah Dubes Heri.

 

Kehadiran Paviliun Indonesia di FOODEX JAPAN 2024, merupakan kolaborasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Bank Indonesia Tokyo, BNI Cabang Tokyo, Indonesia Trade Promotion Center Osaka dan didukung oleh Sekretaris Jenderal AJC, Kunihiko Hirabayashi. Turut hadir pada pembukaan paviliun Indonesia Deputi Gubernur Bank Indonesia, Doni P. Joewono, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Miftah Farid, Direktur Japan Indonesia Association Norio Yamazaki, CEO of Joft Co., Ltd, Duco Delgorge, dan perwakilan dari ASEAN Japan Centre.

 

"Pada hari pertama pameran berlangsung penandatanganan MoU transaksi perdagangan antara PT Indowooyang dengan Tokai Denpun, Co. Ltd untuk pembelian produk frozen sweet potato senilai USD 9,8 juta atau Rp 153,4 Milyar untuk periode 2024-2026," tulis KBRI.

 

Ekspor produk makanan, minuman dan pertanian Indonesia ke Jepang tahun 2023 mencapai USD 24,4 milyar, turun 15% dibanding tahun 2022. Kontribusi ekspor Indonesia ini masih kurang 1% dari total impor Jepang, sehingga sangat diperlukan dukungan konkret untuk memperluas pemasaran produk Indonesia di Jepang.

 

Paviliun Indonesia dalam FOODEX JAPAN 2024 memfasilitasi 28 pelaku usaha makanan dan minuman Indonesia dari sektor rempah dan olahannya, frozen sweet potato, produk olahan unggas, camilan dari buah kering, biskuit, dan perlengkapan dapur (tisu). Peserta terpilih telah melalui seleksi ketat yang mengutamakan pada aspek standar produk, sertifikasi dan persyaratan keamanan pangan di Jepang.

 

Pameran FOODEX 2024 diikuti oleh lebih dari 2.879 peserta dari 68 negara di antaranya Amerika Serikat, Taiwan, Mexico, Australia, Belgia, Brazil, Switzerland, Thailand, Turki, Vietnam, dan Colombia.(VOI/ANDY ROMDONI)

08
March

Kegiatan ‘Dubes RI Menyapa” – Sosialisasi Peraturan Impor Barang Kiriman dan Barang Pindahan, Termasuk Barang Hadiah, Kamis 7 Maret 2024 (Foto: KBRI Bangkok)

 

VOInews, Jakarta: Duta Besar RI untuk Kerajaan Thailand merangkapUnited Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP), Rachmat Budiman, kembali menyapa Masyarakat Indonesia di Thailand pada 7 Maret 2024 melalui kegiatan “Dubes RI Menyapa”, yang dilaksanakan secara langsung dan virtual. Kegiatan ini membahas mengenai aturan impor barang pindahan, barang kiriman termasuk hadiah dari Thailand ke Indonesia.

“Semua Warga Negara Indonesia (WNI) sudah dapat mempersiapkan diri dengan baik karena telah memahami prosedur serta kewajiban yang harus dipenuhi," kata Rachmat Budiman dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Jumat (7/3/2024).

Ia juga mengatakan, pentingnya WNI di Thailand memahami peraturan mengimpor barang dari Thailand ke Indonesia agar semua WNI sudah dapat mempersiapkan diri dengan baik karena telah memahami prosedur serta kewajiban yang harus dipenuhi.

Sementara itu, Direktur Impor Kementerian Perdagangan Arif Sulistiyo menjelasksan peraturan impor barang dari luar negeri ke Indonesia secara umum, termasuk daftar barang-barang yang dilarang diimpor, barang terbatas diimpor dan barang boleh diimpor dengan ketentuan tertentu.

“Peserta Pekerja Migran Indonesia yang hadir diingatkan untuk memastikan dirinya terdaftar di BP2MI atau di Portal Peduli WNI untuk mengurus izin impor barang pribadi dan pindahan tersebut,” jelas Arif.

Direktur Teknis Kepabeanan Kementerian Keuangan R. Fadjar Donny Tjahjadi juga menjelaskan mengenai peraturan impor barang kiriman, barang penumpang dan barang pindahan.

“Dijelaskan pula syarat barang yang bisa dikirim, ukuran kemasan, perlakuan bea masuk dan tanggung jawab penerima barang. Selain itu, dijelaskan juga tata cara impor barang kiriman WNI di luar negeri, skema pengiriman barang, bagaimana melacak keberadaan barang yang dikirim dengan aplikasi mobile bea cukai, dan ketentuan larangan terbatas barang yang dikirimkan,” jelas Fadjar.(VOI/RANOV/ANDY)